Anda di halaman 1dari 1

Kebijakan Politik Etis

Politik kolonial memasuki era Politik Etis yang dipimpin oleh Menteri Jajahan Alexander WF Idenburg
yang kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1909-1916). Kebijakan Politik Etis
membawa pengaruh besar terhadap perubahan arah kebijakan politik negeri Belanda atas negeri jajahan.
Pada era ini muncul simbol baru yaitu kemajuan.  Pembangunan infrastruktur mulai diperhatikan dengan
adanya jalur kereta api Jawa-Madura. Kemajuan di Batavia dilambangkan adanya trem listrik.

Kebijakan Politik Etis dituangkan dalam program Trias van Deventer yang meliputi: Irigasi (pengairan)
yaitu pembangunan dan prasarana pengairan. Imigrasi yaitu mengajak penduduk untuk transmigrasi.
Edukasi yaitu membangun sarana pendidikan dan pengajaran. Dalam bidang pertanian pemerintah
kolonial memberikan perhatian pada bidang pemenuhan kebutuhan pangan dengan membangun irigasi.
Pemerintah juga melakukan emigrasi sebagai tenaga kerja murah di perkebunan-perkebunan daerah di
Sumatera. Zaman kemajuan ini terbukti dalam surat-surat RA Kartini kepada sahabatnya Ny RM
Abendanon di Belanda. Hal ini merupakan inspirasi bagi kaum etis pada saat itu. Semangat era etis adalah
kemajuan menuju modernitas. Perluasan pendidikan gaya barat adalah tanda resmi dari bentuk Politik
Etis. Pendidikan menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh negara, serta pada sektor swasta
Belanda.

Penyimpangan Politik Etis

Dalam pelaksanaannya, Politik Etis yang mendapat dukungan dari kalangan kapitalis dan industrialis
mengalami banyak penyimpangan. Irigasi lebih banyak dibangun untuk mengairi perkebunan swasta
Belanda. Edukasi lebih banyak ditujukan untuk mendapatkan tenaga terampil yang murah. Sekolah yang
dibuka umumnya hanya bisa dinikmati oleh anak-anak pegawai negeri dan orang kaya. Imigrasi lebih
ditujukan ke daerah-daerah yang menjadi pengembangan perkebunan-perkebunan swasta seperti ke
wilayah Deli, Sumatera Timur. Pemindahan penduduk ke daerah perkebunan Belanda untuk dijadikan
pekerja rodi.

Dampak Politik Etis

Kebijakan Trias Politika yang berdampak positif pada penduduk pribumi hanya pendidikan. Politik Etis
memunculkan elit baru di kalangan masyarakat pribumi yang menyadari harga dirinya. Elit baru ini
kemudian mendirikan berbagai perkumpulan seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan Indische Partij.
Organisasi-organisasi tersebut menjadi cikal bakal pergerakan nasional dan melahirkan kebangsaan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai