Anda di halaman 1dari 7

Politik Etis

Latar belakang

 Tahun 1830, Johannes van den Bosch yang merupakan Gubernur


Jenderal Hindia Belanda kala itu, menetapkan kebijakan tanam paksa
atau cultuurstelsel. Ketika aturan ini berlaku, masyarakat Indonesia
dipaksa menanam komoditas ekspor demi kepentingan Belanda.
Banyak penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan cultuurstelsel
sehingga amat menyengsarakan rakyat. Mulai muncul kritikan dan
kecaman atas pelaksanaan tanam paksa, bahkan dari kalangan orang
Belanda sendiri.
Politik etis

 Politik Etis (Etische Politiek) atau Politik Balas Budi adalah pemikiran
progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral
menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan
kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda.
Isi Politik Etis

 1. Irigasi Dalam program ini, pemerintah Hindia Belanda melakukan pembangunan


fasilitas untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Sarana dan prasarana untuk
menyokong aktivitas pertanian serta perkebunan diberikan, meliputi pembuatan
waduk, perbaikan sanitasi, jalur transportasi pengangkut hasil tani, dan lainnya.

2. Edukasi Melalui program edukasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia


(SDM) dan upaya mengurangi angka buta huruf masyarakat dilakukan. Selain itu,
mulai dilaksanakan pengadaan sekolah-sekolah untuk rakyat. Akan tetapi,
berdasarkan penjelasan Suhartono dalam Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi
Utomo sampai Proklamasi 1908-1945 (2001:7), hanya laki-laki saja yang boleh
mengenyam pendidikan kolonial kala itu, sedangkan perempuan belajar di
rumah. 
 Emigrasi Program emigrasi diterapkan dalam rangka meratakan
kepadatan penduduk di Hindia Belanda atau Indonesia. Pada 1900
saja, Jawa dan Madura telah dihuni oleh 14 juta jiwa. Melalui
kebijakan yang aktif mulai 1901 ini, didirikan pemukiman-pemukiman
baru di Sumatera yang disediakan untuk tempat perpindahan rakyat
dari wilayah padat penduduk. 
Dampak Negatif

 Dalam program irigasi, upaya pengairan yang ditujukan untuk


aktivitas pertanian tidak berjalan mulus. Air yang disalurkan ternyata
hanya untuk orang-orang Belanda, sedangkan kaum pribumi seakan
dipersulit sehingga menghambat kegiatan pertaniannya.
 Berikutnya, dalam program edukasi, pemerintah kolonial Hindia
Belanda ternyata punya niatan buruk. Mereka ingin memperoleh
tenaga kerja dengan kualitas SDM tinggi namun dengan upah rendah
Dampak Positif

 Diterapkannya Politik Etis memicu lahirnya berbagai organisasi


pergerakan dan perhimpunan yang bersifat daerah maupun nasional di
Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Boedi Oetomo, Sarekat
Islam, Indische Partij, dan lain-lain.
 Program edukasi yang diberikan dalam Politik Etis melahirkan kaum
terpelajar dari kalangan pribumi. Mereka inilah yang kemudian
mengawali era pergerakan nasional dengan mendirikan berbagai
organisasi yang berjuang melalui pemikiran, pengetahuan, hingga
politik.

Anda mungkin juga menyukai