Anda di halaman 1dari 9

SEBAB AKIBAT KEBIJAKAN POLITIK ETIS DI INDONESIA

ARTIKEL
SEJARAH INDONESIA MASA KOLONIAL
Andi talha (A311 21 056)
Program studi pendidikam sejarah
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Abstrak
Politis etis merupakan kebijakan yang di buat oleh pemerintah Belanda yang berlaku di
Indonesia. Awalnya berlakunya politik etis bertujuan untuk meningkatkan kesejahtrean
bangsa Indonesia tetapi dalam penerapannya mengalami penyimpangan, aspek yang
tercantuk di politik etis adalah bidang edukasi, irigasi dan transmigrasi.

PENDAHULUAN

Politik etis adalah salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah Belanda pada
saat berkuasa di Indonesia yang dipelopori oleh Pieter Brooshooft dan C. Th. Van
Deventer.pendukung politik etis usulan Van Deventer adalah sebagai berikut P. Brooshoof,
reduktur surat kabar De Lokomotif, yang pada tahun 1901 menulis buku berjudul De
Ethische Koers In de Koloniale Politiek (tujuan ethis dalam politik kolonial). F. Holle,
banyak membantu kaum tani. Van Vollen Hoven, banyak memperdalam hukum adat pada
beberapa suku bangsa di Indonesia. Abedanon, banyak memikirkan soal pendidikan
penduduk pribumi. Leviegoed, seorang jurnalis yang banyak menulis tentang rakyat
indonesia. Van Kol, banyak menulis tentang keadaan pemerintah Hindia Belanda. Douwes
Dekker (Multatuli) dalam bukunya berjudul Max Havelar berisi kritikan terhadap
pelaksanaan tanam paksa di Lebak, Banten.

Kebijakan polotik etis ini mulai berlaku pada awal abad ke 20 dan bertujuan untuk
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia tetapi dalam penerapan mengalami beberapa
peyimpangan Belanda. Dalam politik etis ada beberapa aspek yang di urusinya yaitu
pendidikan (edukasi), perairan (irigasi), dan perpindahan penduduk (trasmigrasi). Dari
berbagai aspek inilah sampai saat ini masaih ada sampai sekarang.
PEMBAHASAN

politik etis pada aspek pada dilihat dari perkembangan pendidikan spade saat ini
menjadi beberapa tingkat seperti TK, SD, SMP, SM. Tingkstsn-tingkatan tersebut adalah
perkembangan pendidikan pada zaman kolonialisme Belanda di Indonesia secara umum
dampak politik etis dalam pendidikan di Hindia Belanda. Pendidikan merupakan salah satu
fokus Belanda pada zaman itu upaya sebagai balas budi kepada Indonesia.

Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan. Saran vital
bagi pertanian adalah pengairan oleh pihak pemerintah yang telah di bangun sejak 1885.
Bangunan-bangunan irigasi Berantas Demak seluas 96,000bau, pada 1902 menjadi 173.000
bau. Dengan irigasi tanah pertanian akan menjadi subur dan produksinya akan bertambah.
Pengaruh politik etis dalam buidang pengajaran dan pendidikan sangat berperan dalam
pengembangan dan perluasan duniak pendidikan yang pengajaran Hindia Belanda. Salah
seorang dari kelompok etnis yang sangat berjasa dalam bidang ini adalah Mr. J.H
Abendanon (1952-1905), seorang Manteri Kerbudatyaan, Agama dan kerajinan selama
(1900-1905). Sejak tahun 1900 inilah berdiri sekolah-sekolah, baik untuk priyayi maupun
rakyat biasa yang hampir merata di daerah-daerah. Polotik etis memunculkan golongan
cendikiawan/terpelajar yang nantinya menjadi pelopor Pergerakan Nasional Indonesia.

Dengan adanya transmigrasi tanah-tanah diluar Jawa yang belum diolah menjadi
lahan perkebunan, yang bisa di olah untuk menanam penghasilan. Selain itu untuk
mengurangi kepadatan penduduk Jaw. Pada tahun 1865. Jumlah penduduk Jawa dan
Madura sebayak 14 juta jiwa. Pada 1900, telah berubah menjadi dua kali lipat. Pada ke-19
terjadi migrasi penduduk dari Jawah Tengah ke Jawa Timursehubung dengan adanya
perluasaan perkebunan tebu dan tembakau, migarasi penduduk dari Jawa ke Sumatra Utara
karena adanya permintaan besar akan tenaga kerja perkebunan di Sumatra utara, terutama
ke Deli sedangkan ke lampung memiliki tujuan untuk menetap. Dampak trasmigrasi pada
zaman sekarang dari banyak orang dari daerh Sumatra yang kurang padat penduduk zaman
sekarang dilihat dari banyaknya orang daerah lain bukan berada di daerahnya cotnoh orang
jawa tersebar di daerah sumatra yang kurang padat penduduk.
Sarana vital bagi pertanian yaitu pengairan, oleh pihak pemerintah telah
dibangunsejak 1885 seluas 96.000 bau untuk irigasi Berantas dan Demak, pada 1902
luasnya menjadi173.000 bau. Dengan irigasi tanah pertanian akan menjadi subur dan
produksinya bertambah.Dampak irigasi dapat dilihat sampai sekarang adalah sistem
perairan persawan di desa-desayang tersebar di Indonesia

.Dampak yang dapat dilihat dari hasil politik etis lainnya adalah:

1. Memberikan Kesejahteraan Bagi Banyak Orang


Salah satu dampak politik etis yang paling dirasakan ialah
peningkatankesejahteraan. Sebab secara tidak langsung melalui Trilogi Van
Deventer yangdilakukan oleh pemerintah Kolonial Belanda, masyarakat Indonesia
dapat ikutmenikmati beberapa hal seperti saluran irigasi yang dibangun oleh
pemerintah belanda. Setelah cukup menderit akaibat dari sistem tanam paksa yang
dilakukan olehBelanda. Setidaknya masyarakat Pribumi (sebutan bagi orang asli
Indonesia) saat itudapat ikut menikmati dan merasakan manfaat yang besar dari
politik etis.
Pemerintah Belanda berhasil membangun dan membuat sarana pengairan
danorigasi sejak tahun 1885. Bangunan-bangunan irigasi Berantas dan Demak
seluas96.000 bau, pada 1902 menjadi 173.000 bau. Dengan irigasi tanah pertanian
akanmenjadi subur dan produksinya bertambah. Politik etis ini memeberikan
gejolaksendiri terhadao sektor pertanian yang menjadi tumpuan utama bagi
sebagian besarmasyarakat kita. Pada kenyataannya hingga saat inu sarana pengairan
dan itigasi buatan Belanda masih berfungsi dengan baik dan digunakan hingga saat
ini. Tentunyaini menjadi hal yang tak terbantahkan dimana memang kita tidak
bisamengesampingkan sisi positif dari politik etis Belanda. Simak juga mengapa
presidensoekarno mengeluarkan dekrit presiden , metode pemenangan pilkada ,
pengertiananalisa politik , dampak positif dan negatif pemilu, kekuatan politik
indonesia .
2. Menyempurnakan Fasilitas Yang Telah Ada dan yang Bermanfaat
Selain bidang irigasi isi dadi trilogo politik etis juga melakuka perbaikan
padasektor pertanian, pendidikan dan kependudukan. Ini merupakan salah satu hal
yangcukup mulia. Sebab tentunya akan ada banyak manfaat yang kemudian
didapatkanoleh masyarakat Indonesia. Meskipu pada akhirnya politik etis Belanda
ini menuai pro dan kontra namun pada dasarnya kita harus mengapresiasi tindakan
Belanda ini.Pada akhirnya politik etis ini mampu membawa bangsa Indonesi
berkembang danmaju hingga saat ini seperti juga sistem pemilu proporsional .
3. Peningkatan Terhadap Sumber Daya Manusia
Seirinh dengan politik etis dibidang edukasi tentunya manfaat besar
yangdiperoleh bangsa ini pada saat itu ialah peningkatan terhadap sumber daya
manusia.Sebab tentunya pada zaman penjajahan pendidikan menjadi hal yang
sangat mahal. Namun ternyata Belanda kemudian mau membangun beberapa
sekolah yang memangditujukan bagi kaum pribumi dan eropa yang ada di
indonesia. Meskipun padafaktanya mereka masih dibagi dalam kelas-kelas yakni
dimana kelas satudiperuntukkan pada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang
yang berkedudukanatau berharta. Sedangkan kelas dua merupakan kelas yang
diperuntukkan bagigolongan pribumi.
Pada 1903 terdapat 14 sekolah kelas satu di ibukota karesidenan dan ada 29
diibukota Afdeling. Mata pelajarannya, yaitu membaca, menulis, berhitung, ilmu
bumi,ilmu alam, sejarah, dan menggambar. Pada 1903, di Jawa dan Madura sudah
terdapat245 sekolah kelas dua negeri dan 326 sekolah Fartikelir, di antaranya 63
dari Zending.Adapun jumlah muridnya pada 1892 ada 50.000, pada 1902 ada 1.623
anak pribumiyang belajar pada sekolah Eropa. Untuk menjadi calon pamong praja
ada tiga sekolahOsvia, masing-masing di Bandung, Magelang, dan Probolinggo.
Saat ini IPB menjadi salah satu perguruan tingi terkemuka yang ada
diindonesia. IPB juga menjadi impiam bagi para pelajar untuk bisa belajar dan
meraihgelar disana. Sangat penting tentunya menggaris bawahi betapa besar
manfaat politiketis yang dapat dirasakan bangsa Indonesia. Meskipun kini kita telah
merdeka namun,sisa-sisa dari penjajaham Kolonial amsih dapat kita rasakan
manfaatnya hingga kini.
4. Meningkatnya Kesadaran Bangsa Indonesia Untuk Meningkatkan Hak-haknya
Politik etis juga kemudian membawa dampak pada psikologis dan
perjuamgrakyat untuk kembali bergerak. Terutama mereka kamu muda dan para
cendekiawanyang menyadari betapa pentingnya bagi bangsa Indonesia untuk
memanfaatkanmomentum politik etis ini dalam upaya meningkatkan kesadaran
akan kesamaanmeningkatkan hak-haknya. Tentunya hal ini lah yang kemudian
memompa semangat bangsa Indonesia untuk kemudian berjuang dan akhirnya dapat
lepas dari penjajahanBelanda. Bagaimana kemudian politim etis mampu
memberikan kontribusi dalamsejaran dan perjuangan bangsa. Hal yang awalnya
sebagai bentuk balas budi kemudian dijadikan momentum tepat untuk memacu dan
memompa semangat perjuangan.
5. Pemerataan Penduduk
Transmigrasi membawa dampak pada tanah-tanah di luar Jawa yang
belumdiolah menjadi lahan perkebunan, akan dapat diolah untuk menambah
penghasilan.Selain itu juga untuk mengurangi kepadatan penduduk Jawa. Pada 1865
jumlah penduduk Jawa dan Madura 14 juta. Pada 1900 telah berubah menjadi dua
kali lipat.Pada awal abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa
Timursehubungan dengan adanya perluasan perkebunan tebu dan tembakau, migrasi
penduduk dari Jawa ke Sumatra Utara karena adanya permintaan besar akan
tenagakerja perkebunan di Sumatra Utara, terutama ke Deli, sedangkan ke
Lampungmempunyai tujuan untuk menetap.
Jika saja saat itu Belanda tidak melakukan transmigrasi mungki
wilayaIndonesia tidak akan seluas sekarang ini. Serta jumlah penduduk kita juga
tidak akanmungkin sebesar ini. Transmigrasi telah membawa pemerataan
setidaknya dibeberapawilayah negara ini. Meskipun kini kawasentrid masih menjadi
maslah lama yang belum terpecahkan. Bisa jadi pemerintah dapat meniru cara
Belanda untuk membuat penduduk Indonesia sama rata, sama maju dan sama
berkembang dari sabamg hingga merauke.
Tujuan politik etis

Pada tanggal 17 September 1901, dalam pidatonya dari tahta di hadapaan Dewan Negara
Belanda, Ratu Wilhelmina yang baru dinobatkan, dengan bantuan perdana Mentri Abraham
Kuyper, secara resmi mengartikulasikan kebijakan baru bahwa pemerintah Belanda
memiliki kewajiban moral kepada penduduk asli Hindia Belanda yang dapat diringkas
dalam ”Tiga Kebijakan” Irigasisi, , Transmigrasi dan Edukasi.

1. Irigasi

Kebijakan tersebut mendorong upaya meningkatkan taraf hidup masyarat biasa melalui
program irigasi, pengenalan layanan perbankan untuk penduduk pribumi dan subsidi untuk
industry dan kerajinan pribumi.

2. Transmigrasi

Kebijakan tersebut pertama kali memperkenalkan


KESIMPULAN

Politik etis seperti yang diketahui merupakan kebijakan yang diambil oleh
pemerintahBelanda terhadap Indonesia, penerapan politik etis ini dikarenakan adanya rasa
bersalah pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia yang selama masa penjajahannya
telahmengabaikan Indonesia maupun rakyatnya, hanya memanfaatkan Indonesia
menjadikanIndonesia dan rakyatnya yang digunakan untuk mengambil keuntungannya saja.
Hinggaditerapkanlah kebijakan politik etis di Indonesia, atas perintah ratu Belanda dalam
pidatonya pada tahun 1901. Dimana penerapan politik etis ini terbagi menjadi tiga bagian
yaitu:edukasi, irigasi, dan emigrasi.

Pelaksanaan Politik Etis di Jambi merupakan bukti keseriusan Pemerintah


kolonialBelanda dalam upaya mensejahterakan penduduk Jambi. Pemerintahan Belanda
memulainyadengan mendirikan sekolah-sekolah modern seperti : Europeesch Lagere
School (ELS) yaitu pendidikan dasar khusus untuk anak-anak Belanda, Selain ELS terdapat
juga pendidikandasar untuk orang pribumi tetapi tetap menggunakan pengajaran Barat yaitu
Hollandsch Inlandsche School (HIS).
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :Suddin Bani,Politik Etis,Jurnal Politik Profetik, Volume 1 Nomor 1, Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai