Anda di halaman 1dari 7

RESUME

KELOMPOK 8
“SISTEM ETIKA SEKULER”

ANGGOTA KELOMPOK: -RIZALDI_A32121025

-ASMINARTI ISHAK_A32121020

-SAFIRA_A32121002

-IMEL LIANA_A32121032

Etika sekuler adalah cabang dari filsafat moral di mana etika hanya didasarkan pada kemampuan
manusia seperti logika, alasan atau intuisi moral, dan tidak berasal dari wahyu supranatural yang diakui
atau petunjuk (yang merupakan sumber etika agama). Etika sekuler terdiri setiap sistem etika yang tidak
menarik pada supranatural, seperti humanisme, sekularisme dan pemikiran bebas. Ruang lingkup yang
menjadi kajian mayoritas etika sekuler terbatas pada objek secara empiris dapat diketahui dan secara
nalar dapat dipertanggungjawabkan. Di luar itu, sudah tidak dianggap karena tidak dalam jangkauan akal
dan nalar manusia. Etika sekuler merujuk pada moralitas yang diderivasikan dari dunia ini dan diarahkan
menuju orientasi keduniawian. Moralitas sekuler yang sempuma dapat diderivasikan dari dua prinsip
yang dapat digunakan untuk membuktikan prinsip rasional yang sangat jauh dari pertimbangan-
pertimbangan.

Sekularisme

Sekularisme bisa dikatakan sebagai sebuah ideologi yang dimana sebuah institusi negara haruslah
terpisah dengan hal yang berurusan agama. Oleh karena itulah, penerapan sekularisme dapat
menunjang kebebasan dalam memeluk agama serta kebebasan dalam meyakini siatu keparcayaan, yang
kemudian menciptakan segala sesuatu yang bersikap netral dalam menghadapi masalah sosial dan tidak
memihak kepada agama tertentu.

Pengertian Sekularisme

Sekularisme adalah paham yang senantisa memberi kajian ideologi atau kepercayaan yang mana
berpendirian bahwa paham segala konsep agama tidak boleh dimasukkan dalam urusan politik, negara,
budaya, atau institusi publik lainnya
Pengertian Sekularisme Menurut Para Ahli

Adapun definisi sekularisme menurut para ahli, antara lain;

George jacub Holyoake, Sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasari pada prinsip moral dan
terlepas dari agama dan supranaturalisme.

H.M Rasjidi, Sekularisme adalah sistem etika filsafat yang bertujuan untuk memberikan intepretasi
terhadap kehidupan manusia tanpa percaya kepada Tuhan, kitab suci dan hari kiamat.

Kristen Harvey Cox, Pengertian sekularisme adalah pembebasan manusia dari belenggu agama dan
metafisika, yaitu pengalihan perhatian dunia lain menuju dunia saat ini.

Dr. Syamsuddin Arif, Definisi sekularisme merupakan pemikiran yang memisahkan antara agama dengan
urusan duniawi. Agama dianggap hanya sebatas urusan ibadah saja, agama tidak boleh ikut campur
urusan duniawi.

Prof. Dr. Syed Muhammad Najib, Arti sekularisme dalam pemikiran manusia terbagi atas 3 komponen,
yaitu pengosongan alam dari semua makna spiritual, deklarasi politik, dan pengosongan nilai-nilai agama
dari kehidupan.

Ciri Sekularisme

Adapun untuk karakteristik yang dimiliki dari sekularisme adalah;

Meyakini bahwa nilai sosial keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh
aspeknya.

Menyebarkan paham melalui prinsip pragmatisme dan ulitarianisme.

Kegiatan yang sifatnya politis bebas dari pengaruh agama

Dalam sekularisme terdapat beberapa bentuk, yaitu;

Tidak peduli dengan urusan duniawi

Orang-orang yang beragama namun tidak melakukan sedekah untuk pembangunan infrastruktur melalui
pajak, hal tersebut dianggap tanggung jawab negara untuk merealisasikan pembangunan tersebut.
Orang-orang melakukan sedekah untuk hal-hal yang berhubungan dengan agama sepeti bersedekah
untuk membangun masjid, menyantuni anak yatim dan piatu, dan lain sebagainya.
Hak Asasi Manusia sebagai landasan hukum

Hukum yang berlaku dalam negara, khususnya Indonesia, tidak lagi memihak pada satu agama saja.
Namun, hukum yang ada tersebut mengandung unsur sekularisme dan membatasi hukum yang
besumber dari kitab suci. Sehingga konsitusi yang menjadi keteraturan bersama bersifat universal.

Kondisi perekonomian

Penerapan arti kapitalisme dipergunakan sebagai sistem ekonomi yntuk digunakan dalam suatu negara.
Prinsip yang terkandung dalam prinsip kapitalisme yaitu seperti kebebasan individu, persaingan secara
bebas, mekanisme perdagangan pasar, dan sebagainya.

Dimana dalam kapitalisme, pemilik modal yang berhak menguasai pasar. Sementara rakyat kecil tetap
hidup dalam garis kemiskinan.

Sekularisme sebagai budaya

Sekularisme diibaratkan sebagai trend bagi anak muda pada saat ini. Alasannya menjadi trend tersebut
lantaran disajikan dalam bentuk gaya hidup yang westernisasi atau kebarat-baratan, jauh dari nilai sosial
budaya yang telah berlaku.

Pendidikan

Arti lembaga pendidikan yang berlangsung saat ini, secara tidak langsung dapat ditarik bahwa
sekularisme telah masuk dalam sistem pendidikan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ilmu filsafat
yang lebih dipelajari daripada ilmu mengenai agama.

Media massa

Penerapan yang ada dalam sekularisme dalam media massa biasanya ditandai dengan kebebasan yang
tidak berbatas dalam menyampaikan pendapat, prihal istilah kebebasan ini bisa dalam berpikir dan
kebebasan dalam berekspresi.

Hubungan interaksi antara laki-laki dan perempuan


Hubungan antara laki-laki dan perempuan sebelum menikah pada dewasa ini merupakan hal yang lazim
dilakukan. Hal tersebut dapat terjadi untuk menghindari ketidakcocokan diantara mereka setelah
menikah. Hubungan seks dalam sekularisme sangat wajar dilakukan, karena hubungan seperti itu sangat
sah-sah saja untuk dilakukan tanpa harus memikirkan konsekuensi yang akan didapat dari ajaran agama.

Dampak Positif dan Negatif Sekularisme

Adapun dampak positif dan negatif dari adanya sekularisme adalah sebagai berikut:

Dampak Positif

Yaitu;

Meminimalisir penyalahgunaan agama sebagai alat untuk mengatur masyarakat.

Mendorong masyarakat untuk menggunakan nalar, logika, pengetahuan serta bukti yang konkrit.

Menghindari terjadinya konflik horizontal yang sering terjadi di Indonesia.

Dampak Negatif

Yakni;

Hilangnya jati diri negara, khususnya Indonesia yang secara historis memiliki kepercayaan kepada hal
yang gaib.

Eksploitasi terhadap Sumber Daya Alam untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam masyarakat.

Timbulnya sikap individualistik.

Faktor Timbulnya Sekularisme

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya sekularisme:

Agama

Pola Pikir

Psikologis
Sejarah

Realitas sosial

Contoh Sekularisme

Berikut beberapa contoh sekularisme dalam kehidupan sehari-hari:

Pelarangan penggunaan jilbab pada sektor kerja swasta.

Pergaulan bebas yang sudah diangga lazim di kalangan pergaulan remaja.

Undang-undang yang tidak memihak pada agama.

Penggunaan sistem ekonomi kapitalis sebagai roda penggerak perekonomian negara.

Tidak mencampuri urusan organisasi dengan urusan agama

Negara memperbolehkan pernikahan berbeda agama.

Tidak mencampuradukkan masalah perdagangan dengan urusan agama.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian sekularisme menurut para ahli, ciri, bentuk, dampak, faktor
penyebab, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan masyarakat. Semoga melalui tulisan ini bisa
menjadikan wawasan dan sumber inspirasi yang mendalam bagi segenap pembaca, terutama bagi yang
membutuhkan materinya.

Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan
utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan
bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.

Contoh Penerapan Ideologi Komunisme

1. Perekonomian Dikuasai Pemerintah Segala

2. aktivitas dan kegiatan ekonomi dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah. ...

3. Menggunakan Sistem Satu Partai

4. Kurang Mendukung Praktik Keagamaan. ...

5. Menganggap Semua Manusia Setara.

Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa Inggris: common, universal)[1][2] adalah ideologi yang
berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat
komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak
adanya kelas sosial, uang,[3][4] dan negara.

Contoh dri sekulerisme :

Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan
pemerintahan, salah satu contohnya adalah dengan menggantikan hukum kegamaan dengan hukum
sipil. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan melindungi hak-hak kalangan beragama
minoritas.8 Jan 2021

Sekularisasi diadopsi dari bahasa Inggris (secularization), yang sumber asalnya dari bahasa Latin, yakni
saeculum. Kata ini diartikan sebagai dunia temporal, lawan dari the Kingdom of God (Kerajaan Tuhan).
Saeculum adalah istilah yang terkait dengan saat, zaman, atau waktu ini. Berdasarkan fakta sejarah,
istilah sekularisme diperkenalkan pertama oleh George Jacob Holyoale pada tahun 1841. Awalnya
sekularisme disebut juga perluasan kebebasan berfikir dalam bidang etika. Maka dari itu, sekularisme
tidak termasuk ke dalan suatu sistem etika yakni menyodorkan tentang kehidupan apa, bagaimana, dan
harus kemana manusia hidup dan seharusnya manusia itu bertindak tegas dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai salah satu sistem etika, sekularisme mengajarkan untuk meningkatkan taraf hidup yang
bermanfaat dengan jalan kebaikan di dunia lewat kemampuan manusiawi tanpa terikat dan merujuk
pada agama atau ajaran agama yang bersifat adikodrati. Setelah itu, istilah sekularisasi mengalami
perkembangan. Sering kali kata ini diartikan dengan makna yang berbeda, tergantung pada konteks,
topik, sudut pandang, tujuan, serta objek kajian dari orang yang menggunakannya. Pada abad ke-18,
istilah sekularisasi dihubungkan dengan masalah kekuasaan dan kekayaan milik rohaniawan. Pada abad
ke-19, sekularisasi dimaksudkan kepada penyerahan kekuasaan dan hak milik gereja kepada negara dan
yayasan duniawi. Dan terakhir, yaitu pada abad ke-20, istilah ini mengalami perkembangan secara
konseptual sesuai konteks yang melingkupinya, sehingga ditemukan memiliki makna dan arti yang
beragam, namun memiliki nuansa semantik yang tidak jauh berbeda, yakni perubahan peran agama
dalam masyarakat. Akhirnya, ditemukan kesimpulan bahwa sekularisasi secara etimologis ialah suatu
proses penduniawian, profanisasi, dan pelepasan dari nilai-nilai keagamaan.

Ilmu-ilmu sekuler merupakan produk seluruh manusia, sedangkan ilmu-ilmu integralistik adalah produk
bersama seluruh manusia beriman. Prinsip-prinsip ilmu-ilmu sekuler adalah modernisme dalam filsafat,
yaitu filsafat Rasionalisme. Filsafat ini muncul pada abad 15 atau 16 menolak theosentrisme abad
tengah. Sumber kebenaran yang diakui adalah fikiran, bukan wahyu Tuhan. Tuhan masih diakui
keberadaannya, namun Tuhan yang lumpuh, tidak berkuasa dan tidak membuat hukum-hukum. Dalam
Rasionalisme manusia menempati kedudukan yang tinggi. Manusia menjadi pusat kebenaran, etika,
kebijaksanaan dan pengetahuan, manusia adalah pencipta, pelaksana dan konsumen produk produk
manusia sendiri. Ketika manusia menganggap bahwa dirinya menjadi pusat, maka terjadilah diferensiasi
(pemisahan). Etika, kebijaksanaan dan pengetahuan tidak lagi berdasarkan wahyu Tuhan. Sejak itu
kegiatan ekonomi, politik, hukum dan ilmu harus dipisahkan dari agama. Kebenaran terletak pada ilmu
sendiri. Ilmu harus obyektif, tidak ada campur tangan dengan etika, moral dan kepentingan lain. Ilmu
sekuler mengakui dirinya obyektif, bebas nilai, dan bebas dari kepentingan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai