KP C
Kelompok 2
Nama NRP
Bagian 1
1. Why do GMP guidelines not allow personnel to enter a factory in street clothes?
Untuk meminimalisir kontaminasi saat proses pembuatan obat.
6. Is it true that there is no difference between selling medicines and selling ball point pens?
If not, explain.
Tidak sama, karena penjualan obat berpengaruh pada kelangsungan hidup seseorang dan
melibatkan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Apabila obat diperjualbelikan tanpa
memberikan KIE, ada kemungkinan pasien tidak mengerti tujuan mengkonsumsi obat
tersebut, bahaya yang dapat terjadi jika tidak mengkonsumsi obat sesuai petunjuk.
Sedangkan penjualan pulpen tidak berpengaruh pada kelangsungan hidup seseorang
melainkan alat menulis
Bagian 2
1. Can you buy antibiotics without a prescription?
Tidak bisa, karena antibiotik merupakan obat dengan golongan keras yang wajib
menggunakan resep dari dokter. Penggunaan antibiotik tanpa resep memiliki resiko besar
terhadap resistensi bakteri yang menyebabkan pasien tidak bisa lagi mengonsumsi
antibiotik tersebut dan harus diganti dengan antibiotik lain yang kekuatannya di atas
antibiotik yang sudah mengalami resistensi pada pasien.
3. If you work in the pharmaceutical industry can you take medicines without a physician’s
prescription? Explain.
Tergantung golongan obat yang akan dibeli , jika golongan obat bebas dan bebas terbatas
maka boleh tetapi jika golongan obat keras , psikotropik dan narkotik tetap harus dengan
resep dokter meskipun profesi kita seorang apoteker yang bekerja pada industri obat.
4. Consider a hypothetical situation where a doctor prescribed Tylenol for your headache.
You have at home four bottles of medicines labeled acetaminophen, paracetamol,
panadol, and Tylenol (expired). Will you buy Tylenol again? Explain.
Tidak perlu. Karena bahan aktif tylenol adalah asetaminofen atau parasetamol.
5. ‘Read the label when you take medicine.’ Is this advice necessary? Explain.
Pembacaan pada label obat diperlukan dan penting, karena pada kemasan obat tertera
hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan. Misalnya, dosis satu kali minum, efek samping
dan peringatan yang mungkin terjadi. Jika, label pada obat tidak dibaca terlebih dahulu
ada kemungkinan besar terjadi kelalaian dari pasien seperti dosis satu kali minum yang
salah, waktu minum obat yang salah.
6. Why does a 500 mg tablet of paracetamol weigh more than 500 mg?
Karena untuk membuat tablet diperlukan bahan-bahan lain (eksipien) seperti pengisi,
lubrikan, disentegran, dll. Sehingga bobot akhir tablet lebih dari 500 mg.
7. The drug development process is lengthy. Explain the different stages involved.
1. Penelitian Dasar: Mengidentifikasi target molekul; meneliti dan memahami penyakit
yang ditargetkan.
2. Studi Praklinis : Memastikan bahwa obat tersebut aman untuk percobaan ke manusia
(Evaluasi obat in-vivo pada hewan dan evaluasi obat in-vitro)
3. INDA (Investigational New Drug Application) : Investigasi penggunaan obat baru
untuk studi klinis; sintesis dan formula kandidat obat baru.
4. Studi Klinis : Memastikan bahwa obat tersebut aman & efektif
→ Fase 1 : 20 - 100 sukarelawan normal sehat (uji keamanan, rentang dosis, dan
ADME)
→ Fase 2 : Uji coba terkontrol menggunakan 100-500 pasien sukarelawan
(evaluasi efficacy)
→ Fase 3 :1000 - 5000 pasien di rumah sakit
5. NDA (New Drug Application) : Proses aplikasi dan persetujuan obat baru.
6. Fase 4 :
● Setelah persetujuan formulasi, peningkatan skala, pembuatan persetujuan
pemasaran untuk calon obat
● Pengawasan pasca pemasaran (efek jangka panjang dari konsumen)
8. After the expiration of a drug patent, any pharmaceutical company can manufacture the
generic version of that drug. Is there any regulation of generic drugs? Do you think they
are bioequivalent compared with brand name drugs?
Sesuai dengan Pengaturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2019 Bab II pasal
3 - 5 regulasi obat generik meliputi :
→ Pasal 3
● (1) Obat Generik wajib dilakukan Uji Ekivalensi.
● (2) Obat Generik tertentu wajib dilakukan Uji Bioekivalensi.
● (3) Obat Generik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
→ Pasal 4
● Obat Generik selain yang tercantum dalam Pasal 3 ayat (3) dengan kelas terapi
yang sama jika berdasarkan hasil kajian diperlukan Uji Bioekivalensi, harus
dilakukan Uji Bioekivalensi dan/atau Uji Disolusi Terbanding.
→ Pasal 5
● Dalam hal berdasarkan pengkajian pada saat pra registrasi diperlukan Uji
Bioekivalensi, terhadap Obat Generik Pertama harus dilakukan Uji Bioekivalensi
Obat generik yang diproduksi suatu pabrik belum tentu memiliki formula yang sama
dengan obat inovatornya. Oleh karena itu, untuk mengetahui bioekivalen atau tidaknya
perlu dilakukan uji bioekivalensi.
10. Explain the difference between in-vitro and in-vivo testing of medicines.
In Vitro : In vitro merupakan pengujian obat diluar tubuh makhluk hidup, misalnya
dengan target uji berupa kultur bakteri, sel terisolasi atau organ terisolasi.
In Vivo : In Vivo merupakan pengujian obat yang dilakukan di dalam makhluk hidup.
11. Can you market a US FDA approved medicine to the European market directly without
going through its regulatory body?
Tidak bisa, persetujuan dari FDA (Food and Drug Administration) hanya berlaku di
Amerika Serikat. Pada negara Eropa, terdapat badan hukum sendiri yang mengatur dan
mengawasi produk obat yang dinamakan EMA (European Medicines Agency).