Anda di halaman 1dari 99

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP-1)

Satuan Pendidikan : SMA / MA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Program Linear
Materi Pembelajaran : Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menjelaskan program 3.2.1 Menentukan karakteristik dan bentuk


linear dua variabel dan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
metode penyelesaiannya (PtLDV)
dengan menggunakan 3.2.2 Menentukan Pertidaksamaan Linear
masalah kontekstual Dua Variabel (PtLDV) dari masalah
kontekstual yang disajikan.
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.1 Menggambarkan daerah penyelesaian
kontekstual yang Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
berkaitan dengan (PtLDV) menggunakan metode
program linear dua grafik untuk menyelesaikan
variabel permasalahan yang diberikan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan kelompok dengan model pembelajaran Problem Based
Learning siswa mampu bekerja sama, disiplin, aktif, bertanggung jawab, dan
mengerjakan tugas dengan jujur, serta dapat:

1. Menentukan karakteristik dari Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) ;


2. Membedakan antara Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) dan yang
bukan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) dari beberapa model
matematika yang diberikan ;
3. Mengubah suatu permasalahan kedalam model matematika Pertidaksamaan
Linear Dua Variabel (PtLDV) ;
4. Mengubah bentuk Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) menjadi
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) dengan benar ;
5. Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari persamaan yang didapat
terhadap sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
6. Menggambarkan garis yang terbentuk dari persamaan berdasarkan titik
potong yang telah didapat dengan tepat ;
7. Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (PtLDV) dengan cara menguji salah satu titik diluar garis untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a) Bentuk umum PtLDV adalah ax + by < c (tanda notasi pada
pertidaksamaan < dapat diganti dengan tanda > , ≥ , atau ≤ )
b) a dan b merupakan simbol untuk koefisien pada bentk umum PtLDV
c) x dan y merupakan variabel simbol pada PtLDV
d) c merupakan simbol konstanta pada PtLDV
2. Konsep

Pertidaksamaan linear dua variabel merupakan sebuah model matematika


yang memuat dua buah variabel berbeda dan tanda ketidaksamaan < , > , ≥ ,
atau
≤ dengan bentuk ax + by < c dengan x dan y merupakan variabel berpangkat
satu, a merupakan koefisien dari variabel x, b merupakan koefisien dari
variabel y, dan c merupakan konstanta, serta tanda ketidaksamaan (<) bisa
diganti dengan tanda ketidaksamaan lainnya.

3. Prinsip
Menentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel
menggunakan metode grafik caranya seperti apa?
4. Prosedur
Langkah-langkah dalam menggambar grafik pertidaksamaan linear dua
variabel adalah sebagai berikut.
a. Ubah bentuk pertidaksamaan linear dua variabel menjadi persamaan linear dua
variabel.
b. Tentukan titik potong grafik dari persamaan linear dua variabel pada sumbu X
dan Y.
c. Gambar grafik garis dari persamaan linear ax + by = c sebagai batas
daerahnya.
d. Selidiki daerah penyelesaian yang dimaksud apakah berada disebelah kiri,
sebelah kanan, di atas, atau di bawah garis batas yang telah dilukis dengan cara
menguji salah satu titik.
e. Agar lebih mudah menentukan daerah penyelesaian, arsir bagian yang bukan
merupakan daerah penyelesaian.
E. Alat/Media/Bahan Pembelajaran/Sumber Belajar
Alat : Laptop dan infocus
Media/Bahan Pembelajaran: Power Point
Sumber belajar :- Lembar Kerja Siswa (LAS) 1
- Buku Siswa Matematika Kelas XI SMA/MA/
SMK/ MAK Kurikulum 2013 edisi 2017 halaman
30-33
- Prespektif Matematika untuk Kelas XI SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib halaman
25- 29
F. Model/Pendekatan/Metode
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberi salam saat memasuki ruangan kelas.
2. Ketua kelas memimpin doa untuk mengawali pembelajaran.
3. Siswa dipersiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran siswa.
4. Siswa mengingat kembali materi sebelumnya tentang PLDV sebagai
apersepsi dengan diajukan pertanyaan-pertanyaan oleh guru berupa beberapa
contoh model matematika PLDV dan PtLDV.
5. Peseta didik memperhatikan powerpoint yang berisi motivasi dari guru untuk
mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan berupa penyampaian
manfaat materi PtLDV yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari
“Pernahkah kalian membeli barang di toko online? Terkadang toko online
memberikan potongan biaya pengiriman jika barang yang dibeli memiliki
beban yang tidak lebih dari 1kg. Jika kalian ingin membeli dua jenis barang
yang berbeda dengan jumlah tertentu dan mendapatkan potongan biaya
pengiriman, tentu kalian akan memperkirakan jenis barang, beban barang, dan
jumlah item dapat dibeli dalam satu kali pengiriman. Nah, untuk dapat
menentukan berapa item yang dapat kita beli untuk setiap jenis barang, kita
harus tahu tentang pertidaksamaan linear dua variabel.”
6. Siswa mencermati tujuan pembelajaran yaitu, menentukan bentuk dan
karakteristik PtLDV, menentukan PtLDV dari pernyataan yang diberikan
serta cara menentukan daerah penyelesaian PtLDV menggunakan metode
grafik.
7. Siswa mencermati garis besar cakupan materi menentukan bentuk dan
karakteristik PtLDV serta cara menentukan daerah penyelesaiannya
menggunakan metode grafik dan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
mengerjakan LAS dan mempresentasikannya menggunakan kertas karton.
8. Siswa mencermati lingkup dan teknik penilaian yang digunakan. Teknik
penilaiannya adalah pemberian tes diakhir pembelajaran.
9. Siswa duduk secara berkelompok. Setiap kelompok diberikan satu buah
kertas karton dan setiap anggota kelompok diberikan LAS.
Kegiatan Inti (65 menit)

Fase 1 : Mengorientasi siswa pada masalah


1. Guru menampilkan gambar contoh permasalahan mengenai PtLDV dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati dan mencermati permasalahan yang diberikan mengenai
PtLDV.
Fase 2 : Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai apa yang belum


dipahami atau diragukan setelah mencermati permasalahan yang diberikan.
4. Siswa mengidentifikasi apa saja yang diketahui dan apa yang ditanya dari
permasalahan yang diberikan pada LAS 1 dan menuliskannya dikolom “Ayo
bertanya”

Fase 3 : Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


5. Siswa dibimbing untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan
mengenai PtLDV yang diberikan melalui langkah-langkah yang telah
disajikan dan diingatkan untuk membuat laporan mengenai hasil diskusi
pada kertas karton untuk dipresentasikan.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


6. Setelah waktu diskusi selesai, perwakilan dari anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang sedang
dipresentasikan dengan metode tanya jawab.
8. Kelompok siswa yang mempunyai cara atau hasil yang berbeda dengan
kelompok penyaji diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
9. Kelompok yang memiliki jawaban yang salah diberi kesempatan
memeperbaiki kesalahan pada LAS 1 mengenai PtLDV yang diberikan.
Fase 5 : Analisis dan evaluasi proses pembelajaran
10. Siswa difasilitasi oleh guru melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka lakukan selama
menyelesaikan permasalahan mengenai PtLDV.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Peserta didik dibantu oleh guru membuat kesimpulan mengenai
pertidaksamaan linear dua variabel dan daerah penyelesaiannya.
2. Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran. (Terdapat pada RPP-1 bagian H. Penilaian Hasil Belajar)
3. Siswa diberikan pekerjaan rumah berupa soal latihan mengenai PtLDV yang
terdapat pada lampiran.
4. Guru menginformasikan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu
tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
5. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Instrumen :

1. Perhatikan beberapa model matematika dibawah ini.


i) 2x + 5y = 40
ii) 3a + 7b - 3c > 63
iii) 4m + 5n < 20
iv) 5x + 3y ≥ 45
v) 3x = 6y – 25
a. Dari beberapa model matematika diatas, yang manakah termasuk
kedalam PtLDV? Berikan penjelasanmu.
b. Mengapa model matematika yang lain tidak termasuk kedalam
PtLDV? Berikan penjelasanmu.

2. Bambang ditugaskan ibunya untuk mengantarkan pesanan jahitan ke toko


baju menggunakan motor. Jenis pesanan jahitan berupa baju dan celana.
Motor yang digunakan Bambang hanya mampu membawa beban kurang
dari 24kg. Satu karung baju memiliki berat sebesar 3kg dan satu karung
celana mempunyai berat sebesar 2kg. Buatlah model matematika dari
permasalahan diatas.

d. Alternatif jawaban:

No Jawaban Skor
1 a. Model matematika yang termasuk kedalam PtLDV adalah iii) dan iv)
1

Model matematika iii) termasuk PtLDV karena memiliki dua variabel


yaitu variabel m dan n serta menggunakan tanda pertidaksamaan (<)
1

Model matematika iv) termasuk PtLDV karena memiliki dua variabel


yaitu variabel x dan y serta menggunakan tanda pertidaksamaan (≥)
1

b. Model matematika yang tidak termasuk kedalam PtLDV adalah i) , ii) ,


dan v) 1

Model matematika i) dan v) tidak termasuk PtLDV karena


menggunakan tanda persamaan (=)
1
Model matematika ii) tidak termasuk PtLDV karena memiliki tiga
variabel yaitu variabel a, b, dan c
1

2 Diketahui : Beban muatan motor kurang dari 24 kg Berat


satu karung baju adalah 3 kg Berat satu
karung celana adalah 2kg 1

Ditanya : Model matematika dari permasalahan.


1
Jawab :
Misalkan :
x adalah banyak karung baju yang akan dibawa
y adalah banyak karung celana yang akan dibawa 1

Model matematika dari permasalahan adalah 3x + 2y


< 24 1

Total skor 10
e. Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 (100)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

3. Penilaian Keterampilan
a. Jenis/ teknik : Teknik lain
b. Bentuk Instrumen : Soal uraian
c. Instrumen :
Indri berbelanja di toko buku dengan membawa uang Rp200.000,00. Harga
setiap barang telah tersedia didaftar harga barang sehingga Indri dapat
memperkirakan barang yang dapat ia beli. Berdasarkan daftar harga, Indri
akhirnya membeli 2 rim kertas HVS dan 5 spidol. Saat membayar, Indri
mendapatkan uang kembalian. Buatlah model matematika dan gambarkanlah
daerah penyelesaiannya dalam bentuk grafik.

d. Alternatif jawaban :
Diketahui : Harga semua barang yang dibeli kurang dari Rp 200.000,00
Banyak kertas yang dibeli adalah 2rim
Banyak spidol yang dibeli adalah 5buah
Ditanya : Model matematika dan gambar daerah penyelesaian dalam bentuk
grafik dari permasalahan.
Jawab :
x adalah harga satu rim kertas
y adalah harga satu buah spidol
Model matematika dari permasalahan adalah
2x + 5y < 200.000
Bentuk persamaan dari model matematika diatas adalah
2x + 5y = 200.000
Titik potong garis dengan sumbu X yaitu pada saat y =
0 2x + 5y = 200.000
2x + 5(0) = 200.000
2x + 0 = 200.000
2x = 200.000
x = 100.000
Titik potong garis dengan sumbu X adalah (100.000 , 0)

Titik potong garis dengan sumbu Y yaitu pada saat x = 0


2x + 5y = 200.000
2(0) + 5y = 200.000
0 + 5y = 200.000
5y = 200.000
y = 40.000
Titik potong garis dengan sumbu Y adalah (0 , 40.000)

Grafik garis berdasarkan titik potong yang didapat


y

Ujicoba salah satu titik yaitu (0,0) kedalam pertidaksamaan untuk


menentukan daerah penyelesaian.

2x +5y < 200.000


2(0) + 5(0)< 200.000
0+0 < 200.000
0 < 200.000 (bernilai benar)

Karena titik (0,0) berada dibawah garis, maka daerah penyelesaiannya berada
dibawah garis 2x + 5y = 200.000
y

Karena harga barang tidak mungkin bernilai negatif, maka x ≥ 0 dan


y ≥ 0. Sehingga gambar daerah penyelesaiannya adalah
y

e. Rubrik penilaian keterampilan proses pembelajaran


No Kriteria Skor Indikator
1 Model Membuat model matematika secara
matematika 2
lengkap/tepat
Membuat model matematika kurang
lengkap/tepat seperti salah membuat tanda
1 pada pertidaksaman linear dua variable
0 Tidak membuat model matematika
2 Menggambar Menggambar daerah penyelesaian sesuai
daerah dengan langkah yang diajarkan dengan tepat
2
penyelesaian
sesuai dengan Tidak tepat menggambar daerah penyelesaian
permasalahan sesuai dengan langkah yang diajarkan.
yang diberikan 1 Misalnya salah menentukan daerah
penyelesaiannya.
0 Tidak menggambarkan daerah penyelesaian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-2)

Satuan Pendidikan : SMA / MA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Program Linear
Materi Pembelajaran : Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dan
Fungsi Tujuan
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menjelaskan program 3.2.3 Menentukan karakteristik dan bentuk


linear dua variabel dan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
metode penyelesaiannya Variabel (SPtLDV)
dengan menggunakan 3.2.4 Menentukan Sistem Pertidaksamaan
masalah kontekstual Linear Dua Variabel (SPtLDV) dari
masalah kontekstual yang disajikan.
3.2.5 Menentukan fungsi tujuan dari masalah
kontekstual yang diberikan
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.2 Menggambarkan daerah penyelesaian
kontekstual yang Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
berkaitan dengan Variabel (SPtLDV) menggunakan
program linear dua metode grafik untuk menyelesaikan
variabel permasalahan yang diberikan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan kelompok dengan model pembelajaran Problem Based
Learning siswa mampu bekerja sama, disiplin, aktif, bertanggung jawab, dan
mengerjakan tugas dengan jujur, serta dapat:

1. Menentukan karakteristik dari Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


(SPtLDV) ;
2. Membedakan antara Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
dan yang bukan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) dari
beberapa model matematika yang diberikan ;
3. Menyusun suatu permasalahan kedalam model matematika Sistem
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) ;
4. Menentukan fungsi tujuan yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan ;
5. Mengubah bentuk Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
menjadi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan benar ;
6. Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari sistem persamaan yang
didapat terhadap sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
7. Menggambarkan garis yang terbentuk dari setiap persamaan berdasarkan titik
potong yang telah didapat dengan tepat ;
8. Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel (SPtLDV) berupa daerah irisan dari setiap pertidaksamaan
dengan cara menguji salah satu titik diluar garis untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a) Bentuk umum SPtLDV adalah
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 < 𝑐1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 < 𝑐2 }
Dengan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑐1dan 𝑐2 ∈ 𝑅
(tanda pertidaksamaan < dapat diganti dengan tanda > , ≥ , atau ≤ )
b) Simbol 𝑎1 , 𝑎2 dan 𝑏1 , 𝑏2 pada bentuk umum SPtLDV merupakan koefisien
c) Simbol x dan y pada bentuk umum SPtLDV merupakan variabel
d) Simbol 𝑐1 , 𝑐2 pada bentuk umum SPtLDV merupakan konstanta
e) Bentuk umum fungsi tujuan adalah
f(x,y) = ax + by atau z = ax + by
2. Konsep
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel merupakan kesatuan dari
beberapa pertidaksamaan linear dua variabel yang saling berhubungan. Setiap
pertidaksamaan linear dua variabel memuat dua buah variabel berbeda dan
tanda ketidaksamaan < , > , ≥ , atau ≤ dengan bentuk ax + by < c dengan x dan
y merupakan variabel berpangkat satu, a merupakan koefisien dari variabel x, b
merupakan koefisien dari variabel y, dan c merupakan konstanta, serta tanda
ketidaksamaan (<) bisa diganti dengan tanda ketidaksamaan lainnya.

Model matematika adalah terjemahan atau rumusan persoalan sehari-


hari dalam bentuk matematika berupa persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi,
sehingga persoalan itu dapat diselesaikan secara matematis. Tabel bertujuan
untuk mempermudah membaca data. Fungsi pembatas atau fungsi kendala
yaitu beberapa pertidaksamaan linear yang berhubungan dengan persoalan
tersebut.
Fungsi tujuan atau fungsi objektif yaitu suatu fungsi yang berhubungan dengan
tujuan yang akan dicapai.
3. Prinsip
Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua
variabel dengan menggunakan metode grafik.
4. Prosedur
Langkah-langkah dalam menggambar grafik pertidaksamaan linear dua
variabel adalah sebagai berikut.
a. Ubah setiap bentuk pertidaksamaan linear dua variabel menjadi persamaan
linear dua variabel.
b. Tentukan koordinat titik potong grafik dari setiap persamaan linear dua
variabel pada sumbu X dan Y.
c. Gambar grafik garis dari masing-masing persamaan linear ax + by = c sebagai
batas daerahnya pada bidang Cartesius.
d. Selidiki daerah penyelesaian setiap pertidaksamaan apakah berada disebelah
kiri, sebelah kanan, di atas, atau di bawah garis batas yang telah dilukis dengan
cara menguji salah satu titik.
e. Tentukan daerah penyelesaian SPtLDV yang merupakan irisan dari setiap
daerah pertidaksamaan.
E. Alat/Media/Bahan Pembelajaran/Sumber Belajar
Alat : Laptop dan infocus
Media/Bahan Pembelajaran: Power Point
Sumber belajar :- Lembar Kerja Siswa (LAS) 2
- Buku Siswa Matematika Kelas XI SMA/MA/
SMK/ MAK Kurikulum 2013 edisi 2017 halaman
33-40
- Prespektif Matematika untuk Kelas XI SMA/MA
Kelompok Mata Pelajaran Wajib halaman 29-36.
F. Model/Pendekatan/Metode
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberi salam saat memasuki ruangan kelas.
2. Ketua kelas memimpin doa untuk mengawali pembelajaran.
3. Siswa dipersiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran siswa.
4. Siswa mengingat kembali materi sebelumnya tentang PtLDV sebagai
apersepsi dengan diajukan pertanyaan-pertanyaan oleh guru berupa beberapa
contoh model matematika.
5. Peseta didik memperhatikan powerpoint yang berisi motivasi dari guru untuk
mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan berupa penyampaian
manfaat materi SPtLDV dan fungsi tujuan yang akan diajarkan dalam
kehidupan sehari-hari “Pernahkah kalian mengikuti suatu perlombaan atau
olimpiade? Sebuah olimpiade terdiri dari beberapa babak. Untuk melanjutkan
dari babak awal ke babak selanjutnya, peserta harus memperoleh skor
minimum yang telah ditentukan. Skor tersebut biasanya didapatkan dari dua
jenis soal yang diberikan seperti soal isian singkat dan soal uraian. Setiap
jenis soal juga memiliki kriteria jumlah minimum yang harus diselesaikan.
Nah, agar mampu lolos ke babak selanjutnya peserta harus memperkirakan
berapa buah soal yang harus benar untuk setiap jenis soal yang diberikan.
Untuk itu kita harus tahu tentang sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel tersebut merupakan model
matematika dari sebuah permasalahan. Tujuan dari pembuatan model
matematika dinyatakan
dalam bentuk fungsi tujuan.
6. Siswa mencermati tujuan pembelajaran yaitu, menentukan bentuk dan
karakteristik SPtLDV, menentukan SPtLDV dan fungsi tujuan dari
permasalahan yang diberikan, serta cara menentukan daerah penyelesaian
SPtLDV menggunakan metode grafik.
7. Siswa mencermati garis besar cakupan materi menentukan bentuk dan
karakteristik SPtLDV, menentukan SPtLDV dan fungsi tujuan dari
permasalahan yang diberikan, serta cara menentukan daerah penyelesaian
SPtLDV menggunakan metode grafik dan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
mengerjakan LAS dan mempresentasikannya menggunakan media kertas
karton.
8. Siswa mencermati lingkup dan teknik penilaian yang digunakan. Teknik
penilaiannya adalah pemberian tes diakhir pembelajaran.
9. Siswa duduk secara berkelompok. Setiap kelompok diberikan satu buah kertas
karton dan setiap anggota kelompok diberikan LAS.

Kegiatan Inti (65 menit)

Fase 1 : Mengorientasi siswa pada masalah

1. Guru menampilkan gambar contoh permasalahan mengenai SPtLDV dalam


kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati dan mencermati permasalahan yang diberikan mengenai
SPtLDV.
Fase 2 : Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai apa yang belum


dipahami atau diragukan setelah mencermati permasalahan yang diberikan.
4. Siswa mengidentifikasi apa saja yang diketahui dan apa yang ditanya dari
permasalahan yang diberikan pada LAS 2 dan menuliskannya dikolom “Ayo
bertanya”

Fase 3 : Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


5. Siswa dibimbing untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan
mengenai SPtLDV yang diberikan melalui langkah-langkah yang telah
disajikan dan diingatkan untuk membuat laporan mengenai hasil diskusi
pada kertas karton untuk dipresentasikan.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


6. Setelah waktu diskusi selesai, perwakilan dari anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang sedang
dipresentasikan dengan metode tanya jawab.
8. Kelompok siswa yang mempunyai cara atau hasil yang berbeda dengan
kelompok penyaji diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
9. Kelompok yang memiliki jawaban yang salah diberi kesempatan
memeperbaiki kesalahan di LAS 2 mengenai SPtLDV dan fungsi objektif
yang diberikan.
Fase 5 : Analisis dan evaluasi proses pembelajaran
10. Siswa difasilitasi oleh guru melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka lakukan selama
menyelesaikan permasalahan mengenai SPtLDV.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Siswa dibantu oleh guru membuat kesimpulan mengenai fungsi tujuan,
SPtLDV dan daerah penyelesaiannya.
2. Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran. (Terdapat pada RPP-2 bagian H. Penilaian Hasil Belajar)
3. Siswa diberikan pekerjaan rumah berupa soal latihan mengenai SPtLDV dan
fungsi tujuan yang terdapat pada lampiran.
4. Guru menginformasikan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu
tentang nilai optimum program linear melalui metode uji titik pojok.
5. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Instrumen :
1. Perhatikan beberapa model matematika dibawah ini.
i) 2x + 5y = 40
x – 3y = 20
ii) 3a + 7b > 63
2c + d < 40
iii) 4m + 5n < 20
15 > 5m + 3y
iv) 5x + 3y ≥ 45
a. Dari beberapa model matematika diatas, manakah yang termasuk
kedalam SPtLDV? Berikan penjelasanmu.
b. Mengapa model matematika yang lain tidak termasuk kedalam
SPtLDV? Berikan penjelasanmu.

2. Jeno ditugaskan ibunya untuk mengantarkan pesanan jahitan ke toko baju


menggunakan motor. Jenis pesanan jahitan berupa baju dan celana. Motor
yang digunakan Jeno hanya mampu membawa beban kurang dari 24kg. Satu
karung baju memiliki berat sebesar 3kg dan satu karung celana mempunyai
berat sebesar 2kg. Agar lebih cepat, ibu Jeno memberi syarat bahwa Jeno
harus membawa minimal 10 karung dalam sekali antar. Setelah selesai, Jeno
akan diberi imbalan oleh ibu sebesar Rp3.000,00 untuk satu karung baju dan
Rp 2.000,00 untuk satu karung celana yang diantarkan. Buatlah model
matematika dari permasalahan diatas berupa fungsi tujuan berdasarkan
imbalan yang diterima, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, dan nilai
non-negatif

d. Alternatif jawaban:
No Jawaban Skor
1 a. Model matematika yang termasuk kedalam SPtLDV adalah iii) 1
Model matematika iii) termasuk SPtLDV karena terdiri dari
dua buah PtLDV yang memiliki dua buah variabel yaitu 1
variabel m dan n serta menggunakan tanda pertidaksamaan
(<) dan (>)
b. Model matematika yang tidak termasuk kedalam SPtLDV 1
adalah i) , ii) , dan iv)
Model matematika i) tidak termasuk SPtLDV karena 1
menggunakan tanda persamaan (=)
Model matematika ii) tidak termasuk SPtLDV karena memiliki 1
empat variabel yaitu variabel a, b, c, dan d
Model matematika iv) tidak termasuk SPtLDV karena hanya 1
terdiri dari satu buah PtLDV
2 Diketahui : Beban muatan motor kurang dari 24kg
Berat satu karung baju adalah 3kg 1
Berat satu karung celana adalah 2kg
Banyak karung minimal yang harus dibawa adalah
10 karung
Imbalan untuk satu karung baju yang dibawa adalah
Rp3.000,00
Imbalan untuk satu karung celana yang dibawa
adalah Rp2.000,00
Ditanya : Model matematika dari permasalahan berupa fungsi 1
tujuan, SPtLDV, dan nilai non-negatif.
Jawab :
No Jenis karung berat beban Imbalan Banyak karung
(kg) (Rp) minimal 1
1 Karung baju 3 3.000
10
2 Karung celana 2 2.000
Beban maksimal 24

Misalkan : x adalah banyak karung baju 1


y adalah banyak karung celana

Model matematika :
1
Fungsi tujuan : z = 3.000x + 2.000y
3𝑥 + 2𝑦 ≤ 24
Sistem pertidaksamaan linear dua variable 1
}
𝑥 + 𝑦 ≥ 10
𝑥≥0
} nilai non-negatif 1
𝑦≥0
Total skor 13

e. Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :


𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 (100)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

3. Penilaian Keterampilan
a. Jenis/ teknik : Teknik lain
b. Bentuk Instrumen : Soal uraian
c. Instrumen :
1. Luas daerah parkir disuatu pasar kaget adalah 300m2. Luas parkiran rata-rata
untuk sebuah mobil sedan adalah 6m2 dan luas parkiran rata-rata untuk
sebuah sepeda motor adalah 2m2. Daerah parkir tersebut dapat memuat
paling banyak 60 kendaraan (mobil sedan dan sepeda motor). Jika tarif
parkir mobil
sedan Rp3.000,00 dan tarif parkir sepeda motor Rp2.000,00 , buatlah model
matematika dari permasalahan dan gambarkanlah daerah penyelesaiannya
kedalam bentuk grafik.

d. Alternatif jawaban :
Diketahui : Luas daerah lahan parkir adalah 300m2
Luas parkiran rata-rata untuk sebuah mobil sedan adalah 6m2
Luas parkiran rata-rata untuk sebuah sepeda motor adalah 2m2
Banyak kendaraan maksimal yang dapat diparkir adalah 60
kendaraan
Tarif parkir mobil sedan adalah Rp3.000,00
Tarif parkir sepeda motor adalah Rp2.000,00
Ditanya : Model matematika dan gambar daerah penyelesaian dalam bentuk
grafik dari permasalahan
Jawab :
Misalkan : x adalah banyak mobil sedan yang diparkir
y adalah banyak sepeda motor yang diparkir

a. Model matematika :
6𝑥 + 2y ≤ 300
…………. Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
𝑥 + 𝑦 ≤ 60
𝑥≥0
nilai non-negatif
𝑦≥0
Fungsi tujuan : z = 3.000x + 2.000y
6𝑥 + 2𝑦 ≤ 300 . . . (1)
6𝑥 + 2𝑦 = 300
Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y
x y (x , y )

0 150 (0 , 150)

50 0 (50 , 0)

Maka titik potong persamaan 6𝑥 + 2𝑦 = 300 pada sumbu X adalah (50 , 0) dan
pada sumbu Y adalah (0 , 150)
𝑥 + 𝑦 ≤ 60 . . . (2)

𝑥 + 𝑦 = 60

Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y


x y (x , y )

0 60 (0 , 60)

60 0 (60 , 0)

Maka titik potong persamaan 𝑥 + 𝑦 = 60 pada sumbu X adalah (60 , 0) dan pada
sumbu Y adalah (0 , 60)
6𝑥 + 2𝑦 = 300
Grafik sistem persamaan linear dua variabel {
𝑥 + 𝑦 = 60

Untuk menentukan daerah penyeleaian, subtitusi titik (0,0) kedalam setiap


pertidaksamaan

i) 6𝑥 + 2𝑦 ≤ 300
6(0) + 2(0) ≤ 300
0 + 0 ≤ 300
0 ≤ 300 (bernilai benar)
Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah penyelesaian
merupakan daerah dibawah garis.
ii) 𝑥 + 𝑦 ≤ 60
(0) + (0) ≤ 60
0 + 0 ≤ 60
0 ≤ 60 (bernilai benar)
Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah di bawah garis.
𝑥≥0
iii) } nilai non-negatif
𝑦≥0
Maka daerah penyelesaian berada di atas sumbu X dan di samping kanan sumbu
Y. Agar lebih mudah menentukan daerah penyelesaian, arsir bagian yang
bukan merupakan daerah penyelesaian.
Gambar daerah penyelesaian dari permasalahan yang diberikan adalah
sebagai berikut :

e. Rubrik penilaian keterampilan proses pembelajaran


No Kriteria Skor Indikator
1 Model matematika Membuat model matematika secara
2
lengkap/tepat
Membuat model matematika kurang

1 lengkap/tepat seperti salah membuat tanda


pada pertidaksaman linear dua variabel
0 Tidak membuat model matematika
2 Menggambar daerah Menggambar daerah penyelesaian sesuai
penyelesaian 2 dengan langkah yang diajarkan dengan
sesuai dengan tepat
permasalahan yang Tidak tepat menggambar daerah
diberikan penyelesaian sesuai dengan langkah yang
1
diajarkan. Misalnya salah menentukan
daerah penyelesaiannya.
Tidak menggambarkan daerah
0
penyelesaian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-3)

Satuan Pendidikan : SMA / MA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Program Linear
Materi Pembelajaran : Nilai Optimum Masalah Program Linear melalui
Metode Uji Titik Pojok
Alokasi Waktu : 2 ×45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menjelaskan program linear 3.2.6 Menghitung nilai optimum dari


dua variabel dan metode masalah program linear
penyelesaiannya dengan menggunakan metode uji titik
menggunakan masalah pojok
kontekstual

4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.3 Menentukan solusi dari masalah


kontekstual yang berkaitan kontekstual mengenai nilai
optimum dari masalah program
dengan program linear dua linear dengan metode uji titik
variabel pojok

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan kelompok dengan model pembelajaran Problem Based
Learning siswa mampu bekerja sama, disiplin, aktif, bertanggung jawab, dan
mengerjakan tugas dengan jujur, serta dapat:

1. Mengubah suatu permasalahan program linear kedalam model matematika


Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) ;
2. Mengubah tujuan yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan menjadi
fungsi tujuan ;
3. Mengubah bentuk Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
menjadi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan benar ;
4. Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari sistem persamaan dengan
sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
5. Menggambarkan garis yang terbentuk dari setiap persamaan berdasarkan titik
potong yang telah didapat dengan tepat ;
6. Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel (SPtLDV) berupa daerah irisan dari setiap pertidaksamaan
menggunakan metode grafik untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan;
7. Menentukan titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan ;
8. Menyubtitusikan setiap titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan kedalam fungsi tujuan ;
9. Menentukan nilai optimum berdasarkan hasil dari menyubtitusikan setiap titik
pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan kedalam
fungsi tujuan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a) Bentuk umum SPtLDV adalah
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 < 𝑐1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 < 𝑐2 }
Dengan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑐1dan 𝑐2 ∈ 𝑅
(tanda pertidaksamaan < dapat diganti dengan tanda > , ≥ , atau ≤ )
b) Simbol 𝑎1 , 𝑎2 dan 𝑏1 , 𝑏2 pada bentuk umum SPtLDV merupakan koefisien
c) Simbol x dan y pada bentuk umum SPtLDV merupakan variabel
d) 𝑐1 , 𝑐2 pada bentuk umum SPtLDV merupakan konstanta
e) Bentuk umum fungsi tujuan adalah
f(x,y) = ax + by atau z = ax + by
2. Konsep
Program linear adalah suatu metode untuk mencari nilai optimum pada
daerah yang dibatasi oleh suatu sistem pertidaksamaan linear. Dari daerah yang
membatasi sistem pertidaksamaan linear itu terdapat sebuah penyelesaian yang
memberikan hasil terbaik (penyelesaian optimum).
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel merupakan kesatuan dari
beberapa pertidaksamaan linear dua variabel yang saling berhubungan. Setiap
pertidaksamaan linear dua variabel memuat dua buah variabel berbeda dan
tanda ketidaksamaan < , > , ≥ , atau ≤ dengan bentuk ax + by < c dengan x dan
y merupakan variabel berpangkat satu, a merupakan koefisien dari variabel x, b
merupakan koefisien dari variabel y, dan c merupakan konstanta, serta tanda
ketidaksamaan (<) bisa diganti dengan tanda ketidaksamaan lainnya.
3. Prinsip
Menentukan nilai optimum dari dari masalah program linear dengan
menggunakan metode uji titik pojok dimana nilai optimumnya didapatkan dari
hasil subtitusi titik pojok kedalam fungsi tujuan.
4. Prosedur
Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan
metode uji titik pojok, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

a. Gambar daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program


linear.
b. Tentukan titik potong dari garis yang membatasi daerah penyelesaian.
c. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian.
d. Substitusikan koordinat setiap titik pojok ke dalam fungsi objektif.
e. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti
menunjukkan nilai maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil
berarti menunjukkan nilai minimum dari fungsi f(x, y).

E. Alat/Media/Bahan Pembelajaran/Sumber Belajar


Alat : Laptop dan infocus
Media/Bahan Pembelajaran: Power Point
Sumber belajar :- Lembar Kerja Siswa (LAS) 3
- Buku Siswa Matematika Kelas XI SMA/MA/
SMK/ MAK Kurikulum 2013 edisi 2017 halaman
41-47
- Prespektif Matematika untuk Kelas XI SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib halaman
36- 39
- Konsep dan Penerapan Matematika SMA/MA/
SMK/MAK Kelas XI halaman 37-39
F. Model/Pendekatan/Metode
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberi salam saat memasuki ruangan kelas.
2. Ketua kelas memimpin doa untuk mengawali pembelajaran.
3. Siswa dipersiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran siswa.
4. Siswa mengingat kembali materi sebelumnya tentang SPtLDV dan fungsi
tujuan sebagai apersepsi dengan diajukan pertanyaan-pertanyaan oleh guru
berupa beberapa contoh model matematika dan fungsi tujuan dari
permasalahan yang diberikan.
5. Peseta didik memperhatikan powerpoint yang berisi motivasi dari guru untuk
mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan berupa penyampaian
manfaat materi penentuan nilai optimum menggunakan metode uji titik pojok
yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari “Jika seorang pengusaha
ingin menentukan suatu teknik produksi yang harus digunakan untuk
memenuhi permintaan pasar dengan meminimumkan biaya produksi. Untuk
menyelesaikan masalah ini, pengusaha tersebut harus mengetahui kendala-
kendala apa saja yang terdapat dalam produksi barang tersebut, misalnya
jumlah bahan baku yang tersedia, batas waktu pengoperasian mesin yang
digunakan, atau kendala lainnya. Selanjutnya dengan fungsi tujuan yang
diinginkan, pengusaha tersebut dapat menentukan teknik produksinya. Jika
kita menguasai program linear ini, tentu kita mampu menyelesaikan masalah
mengenai memaksimumkan atau meminimumkan. Salah satu metode yang
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan program linear adalah
menggunakan metode uji titik pojok.”
6. Siswa mencermati tujuan pembelajaran yaitu menghitung nilai optimum dari
masalah program linear dan menentukan solusi dari masalah kontekstual
mengenai nilai optimum menggunakan metode uji titik pojok.
7. Siswa mencermati garis besar cakupan materi menghitung nilai optimum dari
masalah program linear dan menentukan solusi dari masalah kontekstual
mengenai nilai optimum menggunakan metode uji titik pojok serta kegiatan
yang akan dilakukan yaitu mengerjakan LAS dan mempresentasikannya
menggunakan media kertas karton.
8. Siswa mencermati lingkup dan teknik penilaian yang digunakan. Teknik
penilaiannya adalah pemberian tes diakhir pembelajaran.
9. Siswa duduk secara berkelompok. Setiap kelompok diberikan satu buah
kertas karton dan setiap anggota kelompok diberikan LAS.
Kegiatan Inti (65 menit)

Fase 1 : Mengorientasi siswa pada masalah

1. Guru menampilkan gambar contoh permasalahan mengenai program linear


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati dan mencermati permasalahan yang diberikan mengenai
program linear.

Fase 2 : Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai apa yang belum


dipahami atau diragukan setelah mencermati permasalahan yang diberikan.
4. Siswa mengidentifikasi apa saja yang diketahui dan apa yang ditanya dari
permasalahan yang diberikan pada LAS 2 dan menuliskannya dikolom “Ayo
bertanya”.

Fase 3 : Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


5. Siswa dibimbing untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan
mengenai program linear yang diberikan melalui langkah-langkah yang telah
disajikan dan diingatkan untuk membuat laporan mengenai hasil diskusi
pada kertas karton untuk dipresentasikan.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


6. Setelah waktu diskusi selesai, perwakilan dari anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang sedang
dipresentasikan dengan metode tanya jawab.
8. Kelompok siswa yang mempunyai cara atau hasil yang berbeda dengan
kelompok penyaji diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
9. Kelompok yang memiliki jawaban yang salah diberi kesempatan
memeperbaiki kesalahan di LAS 3 yang diberikan mengenai menentukan
nilai optimum masalah program linear melalui titik pojok.
Fase 5 : Analisis dan evaluasi proses pembelajaran
10. Siswa difasilitasi oleh guru melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka lakukan selama
menyelesaikan permasalahan mengenai SPtLDV.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Siswa dibantu oleh guru membuat kesimpulan mengenai cara menghitung
nilai optimum pada masalah program linear melalui metode uji titik pojok
dan menentukan solusinya.
2. Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran. (Terdapat pada RPP-3 bagian H. Penilaian Hasil Belajar)
3. Siswa diberikan pekerjaan rumah berupa soal latihan mengenai menentukan
nilai optimum permasalahan program linear menggunakan metode titik
pojok yang terdapat pada lampiran.
4. Guru menginformasikan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu
tentang nilai optimum program linear melalui metode garis selidik.
5. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Instrumen :

1. Sebuah toko furnitur dengan luas ruang pameran 48m 2 hanya menjual sofa
dan tempat tidur. Sebuah sofa memerlukan tempat seluas 4m2 sedangkan
tempat tidur memerlukan tempat seluas 3m2. Harga sebuah sofa adalah
Rp900.000,00 dan harga sebuah tempat tidur adalah Rp1.500.000,00.
Asuransi kerugian yang dimiliki pemilik toko memberikan kebijakan bahwa
total harga barang yang berada di ruang pamer tidak boleh lebih dari
Rp18.000.000,00. Jika keuntungan dari penjualan sofa dan tempat tidur
berturut-turut adalah Rp150.000,00 dan Rp200.000,00 tentukan keuntungan
maksimum yang akan didapatkan pemilik toko.
d. Alternatif jawaban:
Jawaban Skor
Diketahui : Luas ruang pameran toko furnitur 48m2
Luas untuk sebuah sofa adalah 4m2
Luas untuk sebuah tempat tidur adalah 3m2
Harga sebuah sofa adalah Rp900.000,00
Harga sebuah tempat tidur adalah Rp1.500.000,00
1
Asuransi untuk barang didalam ruang pamer tidak boleh
lebih dari Rp18.000.000,00
Keuntungan penjualan sofa adalah Rp150.000,00
Keuntungan penjualan tempat tidur adalah Rp200.000,00

Ditanya : Keuntungan maksimum yang akan didapatkan pemilik toko


1
Jawab :
No Jenis Luas yang Keuntungan
Harga Jual
furnitur dibutuhkan penjualan
1 Sofa 4m2 Rp900.000,00 Rp150.000,00
2 Tempat 3m2 Rp1.500.000,00 Rp200.000,00
tidur
Luas dan asuransi 48m2 Rp18.000.000,00
maksimal
Misalkan : x adalah banyak sofa yang dijual
y adalah banyak tempat tidur yang dijual 1

Model matematika :
Fungsi tujuan : z = 150.000x + 200.000y 1
4𝑥 + 3𝑦 ≤ 48
} Sistem pertidaksamaan
900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 ≤ 18.000.000 1
𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0 1

4𝑥 + 3𝑦 ≤ 48 . . . (1)
4𝑥 + 3𝑦 = 48 1

Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y


x y (x , y )

0 16 (0 , 16) 1

12 0 (12 , 0)
Maka titik potong persamaan 4𝑥 + 3𝑦 = 48 pada sumbu X adalah (12 ,
1
0) dan pada sumbu Y adalah (0 , 16)
900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 ≤ 18.000.000 . . . (2)
1
900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 = 18.000.000

Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y

1
x y (x , y )

0 12 (0 , 12)

20 0 (20 , 0)

Maka titik potong persamaan 900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 = 18.000.000 pada


1
sumbu X adalah (20 , 0) dan pada sumbu Y adalah (0 , 12)
Grafik sistem persamaan linear dua variabel
4𝑥 + 3𝑦 = 48
{900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 = 18.000.000

Untuk menentukan daerah penyelesaian, subtitusi titik (0,0) kedalam


setiap pertidaksamaan

4𝑥 + 3𝑦 ≤ 48
1
4(0) + 3(0) ≤ 48
0 + 0 ≤ 48
0 ≤ 48 (bernilai benar)

Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah


1
penyelesaian merupakan daerah di bawah garis.
900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 ≤ 18.000.000
900.000(0) + 1.500.000(0) ≤ 18.000.0000 1
0 + 0 ≤ 18.000.000
0 ≤ 18.000.000 (bernilai benar)

Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah


1
penyelesaian merupakan daerah di bawah garis.

𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0
1
Maka daerah penyelesaian berada di atas sumbu X dan di
samping kanan sumbu Y. Agar lebih mudah menentukan daerah
penyelesaian, arsir bagian yang bukan merupakan daerah
penyelesaian.
Gambar daerah penyelesaian dari permasalahan yang diberikan
adalah sebagai berikut:

Titik potong grafik garis sistem persamaan :


Eliminasi persamaan (1) dan (2)
1
4𝑥 + 3𝑦 = 48 ×5
900.000𝑥 + 1.500.000𝑦 = 18.000.000 :|100.000 |

20𝑥 + 15𝑦 = 240


9𝑥 + 15𝑦 = 180

11𝑥 = 60 1
𝑥 = 5,45

Subtitusi 𝑥 = 5,45 ke persamaan (1)


4𝑥 + 3𝑦 = 48
4(5,45) + 3𝑦 = 48
21,8 + 3𝑦 = 48 1
3𝑦 = 26,2
𝑦 = 8,73
Titik potong grafik garis sistem pertidaksamaan adalah (5,45 ; 8,73).
Karna jumlah barang tidak mungkin bernilai pecahan, maka titik yang 1
didapat dibulatkan kebawah menjadi (5 , 8)
Titik pojok himpunan daerah penyelesaian sistem
Pertidaksamaan

1
Titik pojok (x,y)
Titik A (0,0)
Titik B (0,12)
Titik C (12,0)
Titik D (5,8)
Substitusikan koordinat setiap titik pojok ke dalam fungsi objektif

1
Titik (x,y) z = 150.000x + 200.000y Nilai
pojok
Titik A (0,0) 150.000(0) + 200.000(0) 0
Titik B (0,12) 150.000(0) + 200.000(12) 2.400.000
Titik C (12,0) 150.000(12) + 200.000(0) 1.800.000
Titik D (5,8) 150.000(5) + 200.000(8) 2.350.000
Jadi, keuntungan maksimum yang akan didapatkan pemilik toko
1
furnitur tersebut adalah sebesar Rp2.400.000,00
Total 27

e. Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :


𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 (100)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

2. Penilaian Keterampilan
a. Jenis/ teknik : Teknik lain
b. Bentuk Instrumen : Soal uraian
c. Instrumen :
1. Sebuah pabrik produsen air mineral akan menyewa mobil pick-up dari
sebuah perusahaan rental mobil untuk mengantarkan galon berisi air mineral
kepada konsumen mereka. Mobil yang tersedia yaitu mobil pick-up carry
yang mampu membawa 48 galon dan mobil pick-up grandmax yang mampu
membawa 40 galon. Untuk mendapatkan harga sewa yang murah yaitu
untuk
mobil pick-up carry seharga Rp400.000,00 dan mobil pick-up grandmax
seharga Rp370.000,00 , maka mobil yang disewa berjumlah paling sedikit
11 buah. Jumlah galon yang harus diantarkan dalam satu kali keberangkatan
minimal berjumlah 480 galon. Berapa buah mobil pick-up carry dan mobil
pick-up grandmax yang harus disewa agar produsen air mineral tersebut
mampu mengantarkan galon kepada konsumen dengan biaya sewa mobil
sekecil mungkin?

d. Alternatif jawaban :
Diketahui : Banyak galon yang harus dibawa dalam satu kali antar adalah 480
Banyak galon yang mampu dibawa mobil pick-up carry adalah 48
Banyak galon yang mampu dibawa mobil pick-up grandmax
adalah 40
Banyak mobil minimal yang harus disewa adalah 11 mobil
Harga sewa mobil pick-up carry adalah Rp400.000,00
Harga sewa mobil pick-up grandmax adalah Rp370.000,00
Ditanya : Jumlah mobil pick-up carry dan mobil pick-up grandmax yang harus
disewa agar mendapat biaya sewa mobil sekecil mungkin .

Jawab :

No Jenis mobil Muatan galon Biaya Banyak mobil


pick-up (buah) sewa (Rp) minimal
1 carry 48 400.000
11
2 grandmax 40 370.000
Total galon minimal 480
Misalkan : x adalah banyak mobil pick-up carry yang disewa
y adalah banyak mobil pick-up grandmax yang disewa

a. Model matematika :
48𝑥 + 40𝑦 ≥ 480
} Sistem pertidaksamaan
𝑥 + 𝑦 ≥ 11
𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0
Fungsi tujuan : z = 400.000x + 370.000y
48𝑥 + 40𝑦 ≥ 480 . . . (1)
48𝑥 + 40𝑦 = 480
Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y
x y (x , y )

0 12 (0 , 12)

10 0 (10 , 0)

Maka titik potong persamaan 48𝑥 + 40𝑦 = 480 pada sumbu X adalah (10 , 0)
dan pada sumbu Y adalah (0 , 12)

𝑥 + 𝑦 ≥ 11 . . . (2)

𝑥 + 𝑦 = 11

Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y


x y (x , y )

0 11 (0 , 11)

11 0 (11 , 0)

Maka titik potong persamaan 𝑥 + 𝑦 = 11 pada sumbu X adalah (11 , 0) dan pada
sumbu Y adalah (0 , 11)
48𝑥 + 40𝑦 = 480
Grafik sistem persamaan linear dua variabel {
𝑥 + 𝑦 = 11

Untuk menentukan daerah penyelesaian, subtitusi titik (0,0) kedalam setiap


pertidaksamaan
48𝑥 + 40𝑦 ≥ 480
48(0) + 40(0) ≥ 480
0 + 0 ≥ 480
0 ≥ 480 (bernilai salah)
Maka titik (0,0) tidak termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah di atas garis.
𝑥 + 𝑦 ≥ 11
(0) + (0) ≥ 11
0 + 0 ≥ 11
0 ≥ 11 (bernilai salah)
Maka titik (0,0) tidak termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah di atas garis.
𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0

Maka daerah penyelesaian berada di atas sumbu X dan di samping


kanan sumbu Y. Agar lebih mudah menentukan daerah penyelesaian, arsir
bagian yang bukan merupakan daerah penyelesaian.
Gambar daerah penyelesaian dari permasalahan yang diberikan adalah
sebagai berikut :

Titik potong grafik garis sistem persamaan :


Eliminasi persamaan (1) dan (2)
48𝑥 + 40𝑦 = 480 × 1 48𝑥 + 40𝑦 = 480
𝑥 + 𝑦 = 11 | × 40| 40𝑥 + 40𝑦 = 440
8𝑥 = 40
𝑥 =5
Subtitusi 𝑥 = 5 ke persamaan (2)
𝑥 + 𝑦 = 11
5 + 𝑦 = 11
𝑦=6
Titik potong grafik garis sistem pertidaksamaan adalah (5 , 6)
Titik pojok himpunan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan :

Titik pojok (x,y)


Titik A (0,0)
Titik B (0,12)
Titik C (11,0)
Titik D (5,6)

Substitusikan koordinat setiap titik pojok ke dalam fungsi objektif

Titik pojok (x,y) z = 400.000x + 370.000y Nilai


Titik A (0,0) 400.000 (0) + 370.000 (0) 0
Titik B (0,12) 400.000 (0) + 370.000 (12) 4.440.000
Titik C (11,0) 400.000 (11) + 370.000 (0) 4.400.000
Titik D (5,6) 400.000 (5) + 370.000 (6) 4.220.000

Jadi yang harus disewa produsen air mineral tersebut adalah 5 buah
mobil pick-up carry dan 6 buah mobil pick-up grandmax agar mampu
mengantarkan galon kepada konsumen dengan biaya sewa mobil sekecil
mungkin.
e. Rubrik penilaian keterampilan proses pembelajaran
No Kriteria Skor Indikator
1 Model matematika Membuat model matematika secara
2
lengkap/tepat
Membuat model matematika kurang
lengkap/tepat seperti salah membuat
1
tanda pada pertidaksaman linear dua
variabel

0 Tidak membuat model matematika


2 Menggambar daerah Menggambar daerah penyelesaian sesuai
penyelesaian 2 dengan langkah yang diajarkan dengan
sesuai dengan tepat
permasalahan yang Tidak tepat menggambar daerah
diberikan penyelesaian sesuai dengan langkah yang
1
diajarkan. Misalnya salah menentukan
daerah penyelesaiannya.
Tidak menggambarkan daerah
0
penyelesaian
3 Solusi akhir Menentukan dengan tepat dan lengkap
2
permasalahan yang solusi akhir permasalahan yang diberikan
diberikan Tidak tepat atau tidak lengkap
menentukan solusi akhir dari
1 permasalahan yang diberikan. Misalnya
salah menentukan nilai optimum yang
ditanyakan.
Tidak membuat solusi Akhir
0
permasalahan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-4)

Satuan Pendidikan : SMA / MA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Program Linear
Materi Pembelajaran : Nilai Optimum Masalah Program Linear melalui
Metode Garis Selidik
Alokasi Waktu : 2 ×45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menjelaskan program 3.2.6 Menghitung nilai optimum dari


linear dua variabel dan masalah program linear
metode penyelesaiannya menggunakan metode garis selidik
dengan menggunakan
masalah kontekstual
4.2 Menyelesaikan masalah 4.2.3 Menentukan solusi dari masalah
kontekstual yang kontekstual mengenai nilai
berkaitan dengan program optimum dari masalah program
linear dua variabel linear dengan metode garis selidik
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan kelompok dengan model pembelajaran Problem Based
Learning siswa mampu bekerja sama, disiplin, aktif, bertanggung jawab, dan
mengerjakan tugas dengan jujur, serta dapat:

1. Mengubah suatu permasalahan program linear kedalam model matematika


Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) ;
2. Mengubah tujuan yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan menjadi
fungsi tujuan ;
3. Mengubah bentuk Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
menjadi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan benar ;
4. Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari sistem persamaan dengan
sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
5. Menggambarkan garis yang terbentuk dari setiap persamaan berdasarkan titik
potong yang telah didapat dengan tepat ;
6. Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel (SPtLDV) berupa daerah irisan dari setiap pertidaksamaan
menggunakan metode grafik untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan;
7. Menentukan titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan ;
8. Menentukan titik optimum menggunakan garis selidik ;
9. Menentukan nilai optimum dengan cara menyubtitusikan titik optimum yang
didapatkan menggunakan garis selidik kedalam fungsi tujuan.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a) Bentuk umum SPtLDV adalah
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 < 𝑐1
𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 < 𝑐2 }
Dengan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑐1dan 𝑐2 ∈ 𝑅
(tanda pertidaksamaan < dapat diganti dengan tanda > , ≥ , atau ≤ )
b) 𝑎1 , 𝑎2 dan 𝑏1 , 𝑏2 pada bentuk umum SPtLDV merupakan koefisien
c) x dan y pada bentuk umum SPtLDV merupakan variabel
d) 𝑐1 , 𝑐2 pada bentuk umum SPtLDV merupakan konstanta
e) Bentuk umum fungsi tujuan adalah
f(x,y) = ax + by atau z = ax + by
f) Bentuk umum garis selidik adalah ax + by = k
g) Simbol a dan b pada garis selidik merupakan nilai a dan b pada fungsi
tujuan dan simbol k merupakan KPK dari a dan b.
2. Konsep

Program linear adalah suatu metode untuk mencari nilai optimum pada
daerah yang dibatasi oleh suatu sistem pertidaksamaan linear. Dari daerah yang
membatasi sistem pertidaksamaan linear itu terdapat sebuah penyelesaian yang
memberikan hasil terbaik (penyelesaian optimum).

Sistem pertidaksamaan linear dua variabel merupakan kesatuan dari


beberapa pertidaksamaan linear dua variabel yang saling berhubungan. Setiap
pertidaksamaan linear dua variabel memuat dua buah variabel berbeda dan
tanda ketidaksamaan < , > , ≥ , atau ≤ dengan bentuk ax + by < c dengan x dan
y merupakan variabel berpangkat satu, a merupakan koefisien dari variabel x, b
merupakan koefisien dari variabel y, dan c merupakan konstanta, serta tanda
ketidaksamaan (<) bisa diganti dengan tanda ketidaksamaan lainnya.
3. Prinsip
Menentukan nilai optimum dari dari masalah program linear dengan
menggunakan metode garis selidik dimana nilai optimumnya didapatkan dari
hasil pergeseran garis selidik menuju titik pojok.
4. Prosedur
Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan
metode garis selidik, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

a. Gambar daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program


linear.
b. Tentukan titik potong dari garis yang membatasi daerah penyelesaian.
c. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian.
d. Gambar garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘 yang memotong sumbu X di titik (𝑥,0) dan
memotong sumbu Y di titik (0, 𝑦) dengan nilai 𝑎 merupakan koefisien
variabel 𝑥 pada fungsi tujuan, nilai 𝑏 merupakan koefisien dari variabel 𝑦
pada fungsi tujuan, dan nilai 𝑘 merupakan KPK dari 𝑎 dan 𝑏
e. Geser garis selidik secara sejajar ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah
hingga melalui titik-titik pojok daerah penyelesaian.
f. Titik untuk nilai maksimum merupakan titik pojok paling jauh yang dilalui
garis selidik dari titik pangkal (0,0)
g. Titik untuk nilai minimum merupakan titik pojok paling dekat yang dilalui
garis selidik dari titik pangkal (0,0)
h. Subtitusikan titik optimum kedalam fungsi tujuan untuk menentukan nilai
optimumnya.

E. Alat/Media/Bahan Pembelajaran/Sumber Belajar


Alat : Laptop dan infocus
Media/Bahan Pembelajaran: Power Point
Sumber belajar :- Lembar Kerja Siswa (LAS) 4
- Prespektif Matematika untuk Kelas XI SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib halaman
35- 37
- Konsep dan Penerapan Matematika SMA/MA/
SMK/MAK Kelas XI halaman 39-42
F. Model/Pendekatan/Metode
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberi salam saat memasuki ruangan kelas.
2. Ketua kelas memimpin doa untuk mengawali pembelajaran.
3. Siswa dipersiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran siswa.
4. Siswa mengingat kembali materi sebelumnya tentang menentukan nilai
optimum masalah program linear menggunakan metode uji titik pojok sebagai
apersepsi dengan diajukan pertanyaan oleh guru mengenai langkah-langkah
penyelesaiannya.
5. Peseta didik memperhatikan powerpoint yang berisi motivasi dari guru untuk
mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan berupa penyampaian
manfaat materi penentuan nilai optimum menggunakan metode garis selidik
yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari “Pada pertemuan
sebelumnya telah diketahui jika kita menguasai program linear, tentu kita
mampu menyelesaikan masalah mengenai memaksimumkan atau
meminimumkan. Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan program linear adalah menggunakan metode uji titik pojok.
Selain metode uji
titik pojok, terdapat metode alternatif lain yaitu metode garis selidik.”
6. Siswa mencermati tujuan pembelajaran yaitu menghitung nilai optimum dari
masalah program linear dan menentukan solusi dari masalah kontekstual
mengenai nilai optimum menggunakan metode garis selidik.
7. Siswa mencermati garis besar cakupan materi menghitung nilai optimum dari
masalah program linear dan menentukan solusi dari masalah kontekstual
mengenai nilai optimum menggunakan metode garis selidik serta kegiatan
yang akan dilakukan yaitu mengerjakan LAS dan mempresentasikannya
menggunakan media kertas karton.
8. Siswa mencermati lingkup dan teknik penilaian yang digunakan. Teknik
penilaiannya adalah pemberian tes diakhir pembelajaran.
9. Siswa duduk secara berkelompok. Setiap kelompok diberikan satu buah kertas
karton dan setiap anggota kelompok diberikan LAS.

Kegiatan Inti (65 menit)

Fase 1 : Mengorientasi siswa pada masalah

1. Guru menampilkan gambar contoh permasalahan mengenai program linear


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati dan mencermati permasalahan yang diberikan mengenai
program linear.
Fase 2 : Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai apa yang belum
dipahami atau diragukan setelah mencermati permasalahan yang diberikan.
4. Siswa mengidentifikasi apa saja yang diketahui dan apa yang ditanya dari
permasalahan yang diberikan pada LAS 4 dan menuliskannya dikolom “Ayo
Bertanya”.

Fase 3 : Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


5. Siswa dibimbing untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan yang
diberikan mengenai nilai optimum program linear menggunakan metode
garis selidik melalui langkah-langkah yang telah disajikan dan diingatkan
untuk membuat laporan mengenai hasil diskusi pada kertas karton untuk
dipresentasikan.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


6. Setelah waktu diskusi selesai, perwakilan dari anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
7. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang sedang
dipresentasikan dengan metode tanya jawab.
8. Kelompok siswa yang mempunyai cara atau hasil yang berbeda dengan
kelompok penyaji diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
9. Kelompok yang memiliki jawaban yang salah diberi kesempatan
memeperbaiki kesalahan di LAS 4 yang diberikan mengenai nilai optimum
program linear menggunakan metode garis selidik.
Fase 5 : Analisis dan evaluasi proses pembelajaran
10. Siswa difasilitasi oleh guru melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka lakukan selama
menyelesaikan permasalahan program linear menggunakan metode garis
selidik.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Siswa dibantu oleh guru membuat kesimpulan mengenai cara menghitung
nilai optimum pada masalah program linear melalui metode garis selidik dan
menentukan solusinya.
2. Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran. (Terdapat pada RPP-4 bagian H. Penilaian Hasil Belajar)
3. Siswa diberikan pekerjaan rumah berupa soal latihan mengenai menentukan
nilai optimum permasalahan program linear menggunakan metode garis
selidik yang terdapat pada lampiran.
4. Guru menginformasikan kegiatan untuk pertemuan selanjutnya yaitu
penilaian harian.
5. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Instrumen :
1. Luas daerah parkir suatu tempat wisata adalah 360𝑚 2. Luas parkir untuk
sebuah mobil adalah 6𝑚2 dan luas parkir untuk sebuah bus 24𝑚2. Daerah
parkir tersebut dapat memuat paling banyak 30 kendaraan roda empat (mobil
X y (x , y )

0 15 (0 , 15)

60 0 (60 , 0)

dan bus). Jika tarif parkir mobil Rp10.000,00 dan tarif parkir bus
Rp15.000,00, berapa mobil dan bus yang dapat parkir agar pendapatan
maksimum?

d. Alternatif jawaban:
Jawaban Skor
Diketahui : Luas daerah parkir adalah360m2
Luas parkir untuk sebuah mobil adalah 6m2
Luas parkir untuk sebuah bus adalah 24m2
1
Tarif parkir mobil adalah Rp10.000,00
Tarif parkir bus adalah Rp15.000,00
Jumlah maksimal kendaraan roda empat adalah 30
Ditanya : Pendapatan maksimum parkir kendaraan roda empat 1
Jawab :
No Jenis Luas yang Jumlah kendaraan
Tarif parkir
kendaraan dibutuhkan maksimum
1 Mobil 6m2 Rp10.000,00 1
2 Bus 24m2 Rp15.000,00 30
Luas daerah 360m2
parkir
Misalkan : x adalah banyak mobil yang diparkir
1
y adalah banyak bus yang diparkir
Model matematika :
1
Fungsi tujuan : z = 10.000x + 15.000y
6𝑥 + 24𝑦 ≤ 360
Fungsi kendala : 1
𝑥 + 𝑦 ≤ 30
𝑥 ≥0
Nilai non-negatif : 1
𝑦≥ 0
6𝑥 + 24𝑦 ≤ 360 . . . (1)
1
6𝑥 + 24𝑦 = 360
Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y

Maka titik potong persamaan 6𝑥 + 24𝑦 = 360 pada sumbu X


1
adalah (60 , 0) dan pada sumbu Y adalah (0 , 15)
𝑥 + 𝑦 ≤ 30 . . . (2)
1
𝑥 + 𝑦 = 30
Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y

1
x y (x , y )

0 30 (0 , 30)

30 0 (30 , 0)

Maka titik potong persamaan 𝑥 + 𝑦 = 30 pada sumbu X adalah (30


1
, 0) dan pada sumbu Y adalah (0 , 30)
6𝑥 + 24𝑦 = 360
Grafik sistem persamaan linear dua variabel {
𝑥 + 𝑦 = 30

Untuk menentukan daerah penyelesaian, subtitusi titik (0,0)


kedalam setiap pertidaksamaan

6𝑥 + 24𝑦 ≤ 360
1
6(0) + 24(0) ≤ 360
0 + 0 ≤ 360
0 ≤ 360 (bernilai benar)

Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah


1
penyelesaian merupakan daerah di bawah garis.
𝑥 + 𝑦 ≤ 30
0 + 0 ≤ 30
1
0 ≤ 30 (bernilai benar)
Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah di bawah garis. 1
𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0

Maka daerah penyelesaian berada di atas sumbu X dan di


samping kanan sumbu Y. Agar lebih mudah menentukan 1

daerah penyelesaian, arsir bagian yang bukan merupakan


daerah penyelesaian.

Gambar daerah penyelesaian dari permasalahan yang


diberikan adalah sebagai berikut:

Titik potong grafik garis sistem persamaan :


Eliminasi persamaan (1) dan (2)
1
6𝑥 + 24𝑦 = 360 × 1
𝑥 + 𝑦 = 30 | × 6|
6𝑥 + 24𝑦 = 360
6𝑥 + 6𝑦 = 180

18𝑦 = 180 1

𝑦 = 10

Subtitusi 𝑦 = 10 ke persamaan (2)


𝑥 + 𝑦 = 30
𝑥 + 10 = 30 1
𝑥 = 20

Titik potong grafik garis sistem pertidaksamaan adalah (20 , 10). 1


Titik pojok himpunan daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan
Titik pojok (x,y)
Titik A (0,0)
1
Titik B (0,25)
Titik C (30,0)
Titik D (20,10)

Garis selidik : 10.000x + 15.000y = 30.000 1


Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y

1
x y (x , y )
0 2 (0 , 2)
3 0 (3 , 0)
Maka titik potong Garis selidik : 10.000x + 15.000y = 30.000 pada
sumbu X adalah (3 , 0) dan pada sumbu Y adalah (0 , 2) 1

Karna titik terjauh yang dilalui garis selidik adalah (20 , 10) maka
pendapatan akan maksimum jika menyediakan 20 parkiran untuk 1
mobil dan 10 parkiran untuk bus.
Total 30

e. Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :


𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 (100)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

2. Penilaian Keterampilan
a. Jenis/ teknik : Teknik lain
b. Bentuk Instrumen : Soal uraian
c. Instrumen :
1. Biaya produksi satu buah rak sepatu tiga tingkat adalah Rp30.000,00 dan
untuk rak sepatu lima tingkat adalah Rp50.000,00. Seorang pengusaha akan
membuat rak sepatu tiga tingkat dengan jumlah tidak kurang dari 25 buah
dan membuat rak sepatu lima tingkat minimal 20 buah. Jumlah maksimal
rak sepatu yang dapat dibuat oleh pengusaha tersebut adalah 50 buah.
Berapa biaya minimum untuk membuat kedua jenis rak sepatu sesuai
ketentuan
tersebut?

d. Alternatif jawaban :
Diketahui :Biaya produksi satu buah rak sepatu tiga tingkat adalah Rp30.000,00
Biaya produksi satu buah rak sepatu lima tingkat adalah Rp50.000,00
Banyak rak sepatu tiga tingkat diproduksi tidak kurang dari 25 buah
Banyak rak sepatu lima tingkat diproduksi minimal 20 buah
Jumlah maksimal rak sepatu yang dapat dibuat adalah 50 buah

Ditanya : Biaya minimum untuk membuat kedua jenis rak sepatu.

Jawab :
No Jumlah produksi Banyak rak
Jenis rak sepatu Biaya produksi
minimal sepatu maksimal
1 Tiga tingkat 25 buah Rp30.000
50 buah
2 Lima tingkat 20 buah Rp50.000

Misalkan : x adalah banyak rak sepatu tiga tingkat yang diproduksi


y adalah banyak rak sepatu lima tingkat yang diproduksi

a. Model matematika :
𝑥 + 𝑦 ≤ 50
𝑥 ≥ 25 } Sistem pertidaksamaan
𝑦 ≥ 20
𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0
Fungsi tujuan : z = 30.000x + 50.000y
𝑥 + 𝑦 ≤ 50 . . . (1)
𝑥 + 𝑦 = 50
Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y
x y (x , y )

0 50 (0 , 50)

50 0 (50 , 0)

Maka titik potong persamaan 𝑥 + 𝑦 = 50 pada sumbu X adalah (50 , 0) dan


pada sumbu Y adalah (0 , 50)

𝑥 ≥ 25 . . . (2)

𝑥 = 25

Maka persamaan 𝑥 = 25 adalah garis yang sejajar dengan sumbu Y dan


memotong sumbu X dititik (25 , 0)

𝑦 ≥ 20 . . . (3)

𝑦 = 20

Maka persamaan 𝑦 = 20 adalah garis yang sejajar dengan sumbu X dan


memotong sumbu Y dititik (0 , 20)

𝑥 + 𝑦 ≤ 50
Grafik sistem persamaan linear dua variabel { 𝑥 ≥ 25
𝑦 ≥ 20
Untuk menentukan daerah penyelesaian, subtitusi titik (0,0) kedalam setiap
pertidaksamaan

𝑥 + 𝑦 ≤ 50
0 + 0 ≤ 50
0 ≤ 50 (bernilai benar)
Maka titik (0,0) termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah di atas garis.
𝑥 ≥ 25
0 ≥ 25 (bernilai salah)
Maka titik (0,0) tidak termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah kanan garis.
𝑦 ≥ 20
𝑦 ≥ 20 (bernilai salah)
Maka titik (0,0) tidak termasuk daerah penyelesaian, sehingga daerah
penyelesaian merupakan daerah kanan garis.
𝑥≥0
} nilai non-negatif
𝑦≥0

Maka daerah penyelesaian berada di atas sumbu X dan di samping kanan


sumbu Y. Agar lebih mudah menentukan daerah penyelesaian, arsir bagian
yang bukan merupakan daerah penyelesaian.
Gambar daerah penyelesaian dari permasalahan yang diberikan adalah
sebagai berikut :
Titik potong grafik garis persamaan 1 dan 2 :
Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (1)

𝑥 + 𝑦 = 50
25 + 𝑦 = 50
𝑦 = 25

Titik potong grafik garis persamaan 1 dan 2 adalah (25 , 25)


Titik potong grafik garis persamaan 1 dan 3 :
Subtitusi persamaan (3) ke persamaan (1)

𝑥 + 𝑦 = 50
𝑥 + 20 = 50
𝑥 = 30

Titik potong grafik garis persamaan 1 dan 3 adalah (30 , 20)


Titik pojok himpunan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
Titik pojok (x,y)
Titik A (25,20)
Titik B (25,25)
Titik C (30,20)

Garis selidik : 30.000x + 50.000y = 150.000

Titik potong pada sumbu X dan sumbu Y


x y (x , y )
0 3 (0 , 3)
5 0 (5 , 0)
Maka titik potong Garis selidik : 30.000x + 50.000y = 150.000 pada sumbu X
adalah (5 , 0) dan pada sumbu Y adalah (0 , 3)
Biaya minimum :
𝑧 = 30.000𝑥 + 50.000𝑦
𝑧 = 30.000(25) + 50.000(20)
𝑧 = 1.750.000

Jadi biaya produksi minimum untuk membuat kedua jenis rak sepatu
adalah Rp1.750.000 dengan membuat 25 buah rak sepatu tiga tingkat dan 20
buah rak sepatu lima tingkat.

e. Rubrik penilaian keterampilan proses pembelajaran


No Kriteria Skor Indikator
1 Model matematika Membuat model matematika secara
2
lengkap/tepat
Membuat model matematika kurang
lengkap/tepat seperti salah membuat
1
tanda pada pertidaksaman linear dua
variabel

0 Tidak membuat model matematika


2 Menggambar daerah Menggambar daerah penyelesaian sesuai
penyelesaian 2 dengan langkah yang diajarkan dengan
sesuai dengan tepat
permasalahan yang Tidak tepat menggambar daerah
diberikan penyelesaian sesuai dengan langkah yang
1
diajarkan. Misalnya salah menentukan
daerah penyelesaiannya.
Tidak menggambarkan daerah
0
penyelesaian
3 Solusi akhir Menentukan dengan tepat dan lengkap
2
permasalahan yang solusi akhir permasalahan yang diberikan
diberikan Tidak tepat atau tidak lengkap
menentukan solusi akhir dari
1 permasalahan yang diberikan. Misalnya
salah menentukan nilai optimum yang
ditanyakan.
Tidak membuat solusi akhir
0
permasalahan.
LAS
LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS 1)

PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


(SMA/MA Matematika Kelas XI Semester 1)

Petunjuk

1. Baca dan pahamilah LAS dengan


teliti, kemudian diskusikan
dengan teman

2. Jawablah pertanyaan dengan tepat


dan lakukan perintah yang diminta
pada kolom yang tersedia
KELOMPOK :

3. Jika ada yang kurang jelas, NAMA ANGGOTA :


bertanyalah kepada guru.

4. Waktu yang disediakan untuk


mengerjakan LAS 50 menit.

Melalui LAS ini, diharapkan siswa mampu :


1. Menentukan Karakteristik Dari Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV;
2. Membedakan Antara Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) Dan Yang
Bukan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) Dari Beberapa Model
Matematika Yang Diberikan ;
3. Mengubah Suatu Permasalahan Kedalam Model Matematika Pertidaksamaan
Linear Dua Variabel (PtLDV) ;
4. Mengubah Bentuk Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV) Menjadi
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) Dengan Benar ;
5. Menentukan Titik Potong Garis Yang Terbentuk Dari Persamaan Yang Didapat
Terhadap Sumbu X Dan Sumbu Y Dengan Benar ;
6. Menggambarkan Garis Yang Terbentuk Dari Persamaan Berdasarkan Titik
Potong
Yang Telah Didapat Dengan Tepat ;
7. Menentukan Dengan Tepat Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (PtLDV) Dengan Cara Menguji Salah Satu Titik Di Luar Garis Untuk
8 Menyelesaikan Permasalahan Yang Diberikan.
Ayo amati permasalahan berikut

Baca dan pahamilah permasalahan di bawah ini dengan cermat.

Ibu Via pergi ke swalayan dengan membawa


selembar uang Rp 100.000,00. Ibu Via membeli lima
liter minyak goreng dan dua kilogram gula pasir.
Setelah membayar, Ibu Via menerima uang
kembalian. Bagaimana model matematika dari
barang yang dibeli Ibu Via dengan harga barang
sebagai variabel? Bantulah Ibu Via menggambar
daerah penyelesaian dalam grafik agar mampu
memperkirakan harga minyak goreng dan gula pasir.

Ayo bertanya

Setelah memahami permasalahan di atas, jawablah


pertanyaan berikut.

1. Tuliskan informasi apa yang diketahui dari permasalahan di atas.

2. Apa yang menjadi pertanyaan pada masalah di atas?


Ayo selidiki bERSAMA

Untuk menyelesaikan permasalahan yang


diberikan, diskusikan langkah-langkah berikut
bersama teman kelompokmu

1. Buatlah pemisalan dari permasalahan tersebut ke dalam bentuk variabel

Misalkan : 𝑥 adalah

𝑦 adalah

2. Buatlah model matematika dari permasalahan yang diberikan menggunakan


permisalan pada langkah 1. (Perhatikan tanda pertidaksamaan)

Model Matematika :
Ingat! Bentuk umum PtLDV:

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐

3. Ubahlah model matematika dari pertidaksamaan linear dua variabel yang telah
dibuat menjadi persamaan linear dua variabel dengan mengubah tanda
pertidaksamaan menjadi tanda persamaan.

4. Tentukan titik potong garis yang terbentuk dari persamaan dengan sumbu X dan
sumbu Y grafik.
Ingat.
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦) Titik potong pada sumbu X
0 (0, ) memiliki bentuk ( , 0) Titik
potong pada sumbu Y
0 ( ,0) memiliki bentuk (0 , 𝑦 )

Maka titik potong persamaan dalam grafik pada sumbu X adalah ( , 0)


dan pada sumbu Y adalah ( 0 , )
5. Gambar grafik berdasarkan titik potong yang telah didapat pada kertas grafik
yang telah disediakan pada halaman terakhir LAS

6. Tentukan daerah penyelesaian dengan menguji salah satu titik.

Jika titik (0 , 0) disubtitusikan kedalam pertidaksamaan, maka hasil yang didapat


adalah:

Ingat!

Salah satu titik yang


paling mudah untuk
diuji adalah titik (0,0)

Ingat!

Karna harga barang tidak mungkin bernilai negatif, maka

𝑥≥0 dan 𝑦≥ 0

7. Tentukan daerah penyelesaian permasalahan diatas dalam grafik yang telah


digambar pada kertas grafik dan arsir daerah yang bukan daerah penyelesaian

Ayo KITA SAJIKAN

Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas. Salah satu kelompok


akan dipilih secara acak untuk menyajikan hasil diskusinya.
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah

Perhatikan dan cermati kelompok yang menyajikan hasil diskusi


kelompoknya. Berilah pertanyaan, tanggapan, maupun saran pada saat
berdiskusi.

Ayo KITA simpULKAN

Buatlah kesimpulan tentang langkah-langkah membuat model


pertidaksamaan linear dua variabel dan menggambarkan daerah
penyelesaiannya berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan
Ayo berlatih

Andy dimintai tolong oleh ayahnya untuk memindahkan buku bacaan dan majalah
yang sudah usang dari ruang baca ke gudang menggunakan kotak kardus. Beban
maksimal yang dapat diangkat menggunakan kotak kardus adalah 12 kg. Beban satu
buah buku bacaan 500gr dan beban satu buah majalah adalah 300gr. Bantulah Andy
membuat model matematika dari permasalahannya dan tentukan daerah
penyelesaiannya dalam bentuk grafik untuk memperkirakan jumlah buku bacaan
serta majalah yang harus dibawanya.

Penyelesaian :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :
LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS 2)

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DAN FUNGSI TU UAN


(SMA/MA Matematika Kelas XI Semester 1)

Petunjuk
1. Baca dan pahamilah LAS dengan
teliti, kemudian diskusikan
dengan teman kelompokmu

2. Jawablah pertanyaan dengan tepat


dan lakukan perintah yang diminta
pada kolom yang tersedia
KELOMPOK :
3. Jika ada yang kurang jelas,
bertanyalah kepada guru.
NAMA ANGGOTA :

4. Waktu yang disediakan untuk


mengerjakan LAS 50 menit.

Melalui LAS ini, diharapkan siswa mampu :


1. Menentukan karakteristik dari Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) ;
2. Membedakan antara Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) dan yang
bukan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) dari beberapa model
matematika yang diberikan ;
3.
Mengubah suatu permasalahan kedalam model matematika Sistem Pertidaksamaan Linear

4. Dua Variabel (SPtLDV) ;


Mengubah tujuan yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan menjadi fungsi tujuan
5. Mengubah bentuk Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) menjadi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan benar ;
6.
Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari sistem persamaan yang didapat terhadap
sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
7.
Menggambarkan garis yang terbentuk dari setiap persamaan berdasarkan titik potong yang
8. telah didapat dengan tepat ;
Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (SPtLDV) berupa daerah irisan dari setiap pertidaksamaan dengan cara menguji
salah satu titik diluar garis untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Ayo amati permasalahan berikut

Baca dan pahamilah permasalahan di bawah ini dengan cermat.

Nana adalah seorang penjahit. Nana memiliki dua jenis


kain yaitu kain bermotif sepanjang 120m dan kain polos
sepanjang 80m. Dua jenis kain tersebut akan dijahit
menjadi dua model pakaian. Pakaian model I memerlukan
3m kain bermotif dan 1m kain polos. Pakaian model II
memerlukan 2m kain bermotif dan 2m kain polos. Jika
pakaian model I dijual dengan harga Rp250.000,00 dan
pakaian model II dijual dengan harga Rp200.000,00,
gambarlah daerah penyelesaian masalah tersebut dalam
bentuk grafik untuk memperkirakan jumlah pakaian
model I dan pakaian model II yang harus dibuat Nana dan
bagaimana fungsi tujuan berdasarkan harga jualnya?

Ayo bertanya

Setelah memahami permasalahan di atas, jawablah pertanyaan berikut.

1. Tuliskan informasi apa yang diketahui dari permasalahan di atas.

2. Apa yang menjadi pertanyaan pada masalah di atas?


Ayo selidiki bERSAMA

Untuk menyelesaikan permasalahan yang


diberikan, diskusikan langkah-langkah berikut
bersama teman kelompokmu

1. Tuliskan apa yang diketahui kedalam tabel berikut.


No Jenis pakaian Panjaing kain Panjang kain Harga jual pakaian (Rp)
motif (m) polos (m)
1 Model I
2 Model II
Jumlah yang tersedia

2. Buatlah permisalan dari permasalahan tersebut ke dalam bentuk variabel

Misalkan : 𝑥 adalah

𝑦 adalah

3. Buatlah model matematika dari permasalahan yang diberikan berdasarkan tabel


dan permisalan pada langkah 1 dan 2. (Perhatikan tanda pertidaksamaan)
Model Matematika :

a. Fungsi tujuan, yaitu tujuan akhir yang akan dicapai diubah kedalam bentuk
fungsi.
z=
b. Sistem pertidaksamaan :
Pertidaksamaan 1 :

Pertidaksamaan 2 :

c. Nilai non-negatif, yaitu nilai yang menunjukkan bahwa variabel dalam soal
cerita tidak mungkin bernilai negatif
𝑥≥ dan 𝑦≥

4. Ubahlah sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang telah dibuat menjadi
sistem persamaan linear dua variabel dengan mengubah tanda pertidaksamaan
menjadi tanda persamaan.
Persamaan 1 :

Persamaan 2 :
5. Tentukan titik potong garis yang terbentuk dari persamaan 1 dan 2 dengan sumbu X
dan sumbu Y grafik.

Persamaan 1
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0 Ingat.
0 Titik potong pada sumbu X
Maka titik potong persamaan 1 dalam grafik pada memiliki bentuk (𝑥, 0)
sumbu X adalah ( ,0) dan pada sumbu Y Titik potong pada sumbu Y
adalah ( 0 , ) memiliki bentuk (0 , 𝑦 )
Persamaan 2
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0
0

Maka titik potong persamaan 2 dalam grafik pada sumbu X adalah


( , 0) dan pada sumbu Y adalah ( 0 , )

6. Gambar garis dari setiap persamaan (dalam satu grafik) berdasarkan titik
potong yang telah didapat pada kertas grafik yang telah disediakan pada
halaman terakhir LAS

7. Tentukan daerah penyelesaian dengan menguji salah satu titik pada pertidaksamaan
(1) dan (2).
Jika titik (0 , 0) disubtitusikan kedalam pertidaksamaan (1) dan (2) maka hasil yang
didapat adalah :

Pertidaksamaan (1) Pertidaksamaan (2)


Ingat!

Salah satu titik


yang paling
mudah untuk
diuji adalah
titik (0,0)

 Jika hasil subtitusi bernilai salah, maka daerah


penyelesaian berada disebelah kanan atau atas garis.

 Jika hasil subtitusi bernilai benar, maka daerah


penyelesaian berada disebelah kiri atau bawah garis.
Ingat!

Tentukan daerah untuk nilai non-negatif,


yaitu

𝑥≥ 0 𝑦≥ 0

8. Gambar daerah penyelesaian permasalahan diatas dalam grafik yang telah


digambar pada kertas grafik dan arsir daerah yang bukan daerah penyelesaian

Ayo KITA SAJIKAN

Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas. Salah satu


kelompok akan dipilih secara acak untuk menyajikan hasil diskusinya.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

Perhatikan dan cermati kelompok yang menyajikan hasil diskusi kelompoknya.


Berilah pertanyaan, tanggapan, maupun saran pada saat berdiskusi.

Ayo KITA simpULKAN

Buatlah kesimpulan tentang langkah-langkah membuat model pertidaksamaan


linear dua variabel dan menggambarkan daerah penyelesaiannya berdasarkan
penyelidikan yang telah dilakukan
Pengertian fungsi tujuan yaitu :

Langkah-langkah menggambarkan daerah penyelesaian dari SPtLDV :

Ayo berlatih

Rere menjual dua jenis buket bunga mawar. Buket I memerlukan 5 tangkai bunga
mawar putih dan 10 tangkai bunga mawar biru. Buket II memerlukan 10 tangkai
bunga mawar putih dan 5 tangkai bunga mawar biru. Persediaan bunga yang
dimiliki Rere adalah sebanyak 200 tangkai bunga mawar putih dan 100 tangkai
bunga mawar biru. Rere menjual buket I seharga Rp 700.000,00 dan buket II
seharga Rp500.000,00. Bantulah Rere menggambarkan daerah penyelesaian dalam
bentuk grafik untuk memperkirakan jumlah Buket I dan Buket II yang akan dibuat
dan membuat fungsi tujuan berdasarkan hasil penjualan yang didapatkannya.
Penyelesaian

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :
LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS 3)

Nilai Optimum Masalah Program Linear melalui Metode Uji Titik Pojok
(SMA/MA Matematika Kelas XI Semester 1)

Petunjuk
1. Baca dan pahamilah LAS dengan
teliti, kemudian diskusikan dengan
teman kelompokmu
2. Jawablah pertanyaan dengan tepat
dan lakukan perintah yang diminta
pada kolom yang tersedia

3. Jika ada yang kurang jelas,


KELOMPOK :
bertanyalah kepada guru.
NAMA ANGGOTA :
4. Waktu yang disediakan untuk
mengerjakan LAS 50 menit.

M e l a l u i LAS i n i , d i h a r a p k a n Siswa m a m p u :
1. Mengubah suatu permasalahan program linear kedalam model matematika Sistem
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) ;
2. Mengubah tujuan yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan menjadi
fungsi
tujuan ;
3. Mengubah bentuk Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) menjadi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan benar ;
4. Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari sistem persamaan yang didapat
terhadap sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
5. Menggambarkan garis yang terbentuk dari setiap persamaan berdasarkan titik
potong yang telah didapat dengan tepat ;
6. Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua
Variabel (SPtLDV) berupa daerah irisan dari setiap pertidaksamaan menggunakan
metode grafik untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan;
7. Menentukan titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan
8. Mensubtitusikan setiap titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan kedalam fungsi tujuan ;
9. Menentukan nilai optimum berdasarkan hasil dari menyubtitusikan setiap titik
pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan kedalam fungsi
tujuan.
Ayo amati permasalahan berikut

Baca dan pahamilah permasalahan di bawah ini dengan cermat.

Seorang pedagang sendal harian mempunyai modal


Rp8.000.000,00. Ia merencanakan membeli dua jenis sendal,
yaitu sendal pria dan sendal wanita. Harga beli sendal pria
adalah Rp20.000,00 per pasang dan harga beli sendal wanita
adalah Rp16.000,00 per pasang. Keuntungan dari penjualan
sendal pria dan sendal wanita berturut-turut adalah
Rp5.000,00 dan Rp4.000,00. Berdasarkan kapasitas kiosnya,
pedagang tersebut akan membeli paling banyak 450 pasang
sendal. Berapa banyak sendal pria dan sendal wanita yang
harus dibeli agar pedagang tersebut mendapatkan keuntungan
sebesar- besarnya? Berapa keuntungan terbesar yang dapat
diperoleh?

Ayo bertanya

Setelah memahami permasalahan di atas, jawablah pertanyaan berikut.

1. Tuliskan informasi yang kamu peroleh dari permasalahan di atas

2. Apa yang menjadi pertanyaan pada masalah di atas?


Ayo selidiki bERSAMA

Untuk menyelesaikan permasalahan yang


diberikan, diskusikan langkah-langkah berikut
bersama teman kelompokmu

1. Tuliskan apa yang diketahui kedalam tabel berikut.


No Jenis sendal Harga beli sendal Kapasitas sendal Keuntungan
(Rp) (pasang) penjualan (Rp)
1 Sendal pria
2 Sendal wanita
Modal yang
tersedia

2. Buatlah pemisalan dari permasalahan tersebut ke dalam bentuk variabel


Misalkan : x adalah

y adalah

3. Buatlah model matematika dari permasalahan yang diberikan berdasarkan tabel dan
permisalan pada langkah 1 dan 2. (Perhatikan tanda pertidaksamaan)
Model Matematika :

a. Fungsi tujuan, yaitu tujuan akhir yang akan dicapai diubah kedalam bentuk
fungsi.
z=

b. Sistem pertidaksamaan (fungsi Fungsi kendala batasan


kendala) : Pertidaksamaan 1 : atau kendala yang terdapat
dalam masalah

Pertidaksamaan 2 :

c. Nilai non-negatif, yaitu nilai yang menunjukkan bahwa variabel dalam soal cerita
tidak mungkin bernilai negatif
𝑥≥ dan 𝑦≥
4. Ubahlah sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang telah dibuat menjadi
sistem persamaan linear dua variabel.

Persamaan 1 :

Persamaan 2 :

5. Tentukan titik potong garis yang terbentuk dari persamaan 1 dan 2 dengan sumbu 𝑥
dan sumbu 𝑦 grafik.

Persamaan 1
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0
0
Ingat.
Maka titik potong persamaan 1 dalam Titik potong pada sumbu 𝑥
grafik pada sumbu 𝑥 adalah ( , 0) memiliki bentuk ( , 0) Titik
dan pada sumbu 𝑦 adalah ( 0 , ) potong pada sumbu 𝑦
memiliki bentuk (0 , 𝑦)
Persamaan 2
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0
0

Maka titik potong persamaan 2 dalam grafik pada sumbu 𝑥 adalah ( , 0)


dan pada sumbu 𝑦 adalah ( 0 , )

6. Gambar garis dari setiap persamaan (dalam satu grafik) berdasarkan titik
potong yang telah didapat pada kertas grafik yang telah disediakan pada
halaman terakhir LAS

7. Tentukan daerah penyelesaian dengan menguji salah satu titik pada


pertidaksamaan (1) dan (2).
Jika titik (0,0) disubtitusikan kedalam pertidaksamaan (1) dan (2) maka hasil
yang didapat adalah :
Pertidaksamaan (1) Pertidaksamaan (2)
 Jika hasil subtitusi bernilai salah, maka daerah
penyelesaian berada disebelah kanan atau atas
garis.

 Jika hasil subtitusi bernilai benar, maka daerah


penyelesaian berada disebelah kiri atau bawah
garis.

Ingat!

Tentukan daerah untuk nilai non-negatif,


yaitu

𝑥≥ 0 𝑦≥ 0

8. Gambar daerah penyelesaian permasalahan diatas dalam grafik yang telah


digambar pada kertas grafik dan arsir daerah yang bukan daerah
penyelesaian

9. Tentukan titik potong dari garis sistem persamaan dengan cara eliminasi dan
subtitusi
a. Persamaan 1 :

Persamaan 2 :

b. Eliminasi persamaan (1) dan (2) :

c. Subtitusi nilai yang didapat pada tahap eliminasi kedalam salah satu
persamaan.

Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan


metode uji titik pojok, lakukan langkah berikut.
10. tentukan titik pojok dari himpunan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan

Titik pojok (x,y)


Titik Pojok
Titik A
merupakan sebuah titik terjauh
Titik B
pada atau di dalam daerah
Titik C penyelesaian yang merupakan
Titik D perpotongan dua garis pembatas
atau lebih

11. Substitusikan koordinat setiap titik pojok ke dalam fungsi objektif


Titik pojok (x,y) z= Nilai
Titik A
Titik B
Titik C
Titik D

Jadi keuntungan maksimum pedagang tersebut adalah sebear Rp.


dengan membeli sendal pria sebanyak pasang dan sendal wanita sebanyak
atau dengan membeli sendal pria sebanyak pasang dan sendal wanita
sebanyak

Ayo KITA SAJIKAN

Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas. Salah satu kelompok


akan dipilih secara acak untuk menyajikan hasil diskusinya.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

Perhatikan dan cermati kelompok yang menyajikan hasil diskusi kelompoknya.


Berilah pertanyaan, tanggapan, maupun saran pada saat berdiskusi.
Ayo KITA simpULKAN

Buatlah kesimpulan tentang langkah-langkah menentukan nilai


optimum dan solusi dari masalah program linear menggunakan metode
uji titik pojok berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan

Langkah-langkah menentukan nilai optimum dari permasalahan program linear


menggunakan uji titik pojok :
Ayo berlatih

Ibu Nana ingin membuat dua jenis kue untuk acara arisan dirumah. Kue jenis
pertama membutuhkan tiga butir telur yang harus dimixer selama 20menit.
Kue jenis kedua membutuhkan lima butir telur yang harus dimixer selama
10menit. Telur yang tersedia adalah 25 butir dan waktu kerja mixer adalah dua
jam. Berapa banyak kue jenis pertama dan kue jenis kedua yang harus dibuat
Ibu Nana agar mendapatkan jumlah kue maksimal?

Penyelesaian :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :
LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS 4)

Nilai Optimum Masalah Program Linear melalui Metode Garis Selidik


(SMA/MA Matematika Kelas XI Semester 1)

Petunjuk

1. Baca dan pahamilah LAS dengan


teliti, kemudian diskusikan
dengan teman kelompokmu

2. Jawablah pertanyaan dengan tepat


dan lakukan perintah yang diminta
pada kolom yang tersedia

3. Jika ada yang kurang jelas KELOMPOK :


bertanyalah kepada guru.
NAMA ANGGOTA :
4. Waktu yang disediakan untuk
mengerjakan LAS 50 menit.

M e l a l u i LAS i n i , d i h a r a p k a n Siswa m a m p u :
1. Mengubah suatu permasalahan program linear kedalam model matematika Sistem
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) ;
2. Mengubah tujuan yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan menjadi
fungsi
tujuan ;
3. Mengubah bentuk Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) menjadi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan benar ;
4. Menentukan titik potong garis yang terbentuk dari sistem persamaan yang
didapat
terhadap sumbu X dan sumbu Y dengan benar ;
5. Menggambarkan garis yang terbentuk dari setiap persamaan berdasarkan titik
potong yang telah didapat dengan tepat ;
6. Menentukan dengan tepat daerah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (SPtLDV) berupa daerah irisan dari setiap pertidaksamaan menggunakan
metode grafik untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan;
7. Menentukan titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
8. Menentukan titik optimum menggunakan garis selidik ;
9. Menentukan nilai optimum dengan cara menyubtitusikan titik optimum yang
didapatkan menggunakan garis selidik kedalam fungsi tujuan.
Ayo amati permasalahan berikut

Baca dan pahamilah permasalahan di bawah ini dengan cermat.

Seorang pengusaha kue ingin membuat dua jenis kue


bolu untuk dijual. Satu loyang bolu pandan memerlukan
100gr tepung dan 75gr mentega, sedangkan satu loyang
bolu kelapa memerlukan 50gr tepung dan 75gr mentega.
Bolu pandan dijual seharga Rp35.000 dan bolu kelapa
dijual seharga Rp30.000. Persediaan tepung yang dimiliki
sebanyak 25kg dan mentega sebanyak 30kg, serta bahan
pendukung lainnya yang telah tersedia. Berapa loyang bolu
pandan dan kelapa yang harus dibuat pengusaha kue
tersebut agar mendapatkan penghasilan maksimum dan
berapa penghasilan maksimumnya?

Ayo bertanya

Setelah memahami permasalahan di atas, jawablah pertanyaan berikut.

1. Tuliskan informasi yang diketahui dari permasalahan di atas.

2. Apa yang menjadi pertanyaan pada masalah di atas?


Ayo selidiki bERSAMA

Untuk menyelesaikan permasalahan yang


diberikan, diskusikan langkah-langkah berikut
bersama teman kelompokmu

1. Tuliskan apa yang diketahui kedalam tabel berikut.


No Jenis kue Tepung yang Mentega yang Harga jual (Rp)
diperlukan (gr) diperlukan (gr)
1 Bolu pandan
2 Bolu kelapa
bahan yang
tersedia (gr)

2. Buatlah pemisalan dari permasalahan tersebut ke dalam bentuk variabel


Misalkan : x adalah

y adalah

3. Buatlah model matematika dari permasalahan yang diberikan berdasarkan tabel dan
permisalan pada langkah 1 dan 2. (Perhatikan tanda pertidaksamaan)
Model Matematika :

a. Fungsi tujuan, yaitu tujuan akhir yang akan dicapai diubah kedalam bentuk fungsi.

z=
Fungsi kendala batasan
b. Sistem pertidaksamaan (fungsi kendala) : atau kendala yang
Pertidaksamaan 1 : terdapat dalam masalah
program linear

Pertidaksamaan 2 :

c. Nilai non-negatif, yaitu nilai yang menunjukkan bahwa variabel dalam soal cerita
tidak mungkin bernilai negatif
𝑥≥ dan 𝑦≥
4. Ubahlah sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang telah dibuat menjadi
sistem persamaan linear dua variabel dengan mengubah tanda pertidaksamaan
menjadi tanda persamaan.

Persamaan 1 :

Persamaan 2 :

5. Tentukan titik potong garis yang terbentuk dari persamaan 1 dan 2 dengan sumbu
X dan sumbu Y grafik.

Persamaan 1
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0
0
Maka titik potong persamaan 1 dalam grafik pada sumbu Ingat.
X adalah ( , 0) dan Titik potong pada sumbu X
pada sumbu Y adalah ( 0 , ) memiliki bentuk ( , 0) Titik
potong pada sumbu Y
Persamaan 2 memiliki bentuk (0 , 𝑦 )
𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0
0

Maka titik potong persamaan 2 dalam grafik pada sumbu X adalah ( , 0)


dan pada sumbu Y adalah ( 0 , )

6. Gambar garis dari setiap persamaan (dalam satu grafik) berdasarkan titik
potong yang telah didapat pada kertas grafik yang telah disediakan pada
halaman terakhir LAS

7. Tentukan daerah penyelesaian dengan menguji salah satu titik pada pertidaksamaan
(1) dan (2).

Jika titik (0,0) disubtitusikan kedalam pertidaksamaan (1) dan (2) maka hasil yang
didapat adalah :
Pertidaksamaan (1) Pertidaksamaan (2)
 Jika hasil subtitusi bernilai salah, maka daerah
penyelesaian berada disebelah kanan atau atas
garis.

 Jika hasil subtitusi bernilai benar, maka daerah


penyelesaian berada disebelah kiri atau bawah
garis.

Ingat!

Tentukan daerah untuk nilai non-negatif,


yaitu

𝑥≥ 0 𝑦≥ 0

8. Gambar daerah penyelesaian permasalahan diatas dalam grafik yang telah


digambar pada kertas grafik dan arsir daerah yang bukan daerah
penyelesaian
9. Tentukan titik potong dari garis sistem persamaan dengan cara eliminasi dan
subtitusi
a. Persamaan 1 :

Persamaan 2 :

b. Eliminasi persamaan (1) dan (2) :

c. Subtitusi nilai yang didapat pada tahap eliminasi kedalam salah satu persamaan
Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan
metode garis selidik, lakukan langkah berikut.

10. Tentukan titik pojok dari himpunan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan

Titik pojok (x,y)


Titik Pojok
Titik A
Titik B merupakan sebuah titik terjauh
pada atau di dalam daerah
Titik C penyelesaian yang merupakan
Titik D perpotongan dua garis pembatas
atau lebih

11. Tentukan fungsi garis selidik.


Garis selidik, yaitu garis bantu yang digunakan untuk menyelidiki nilai optimum
yang diperoleh dari fungsi tujuan.
Bentuk umum fungsi garis selidik:
Fungsi garis selidik :
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘

- nilai 𝑎 merupakan koefisien


variabel 𝑥 pada fungsi tujuan
- nilai 𝑏 merupakan koefisien dari
variabel 𝑦 pada fungsi tujuan
- nilai 𝑘 merupakan bilangan yang
habis membagi nilai 𝑎 dan 𝑏

12. Tentukan titik potong garis selidik dengan sumbu X dan Y


𝑥 𝑦 (𝑥, 𝑦)
0
0
Maka titik potong garis selidik dalam grafik pada sumbu 𝑥 adalah ( , 0) dan
pada sumbu 𝑦 adalah ( 0 , )

13. Lukis garis selidik pada grafik yang telah digambar pada kertas grafik
14. Geser garis selidik secara sejajar ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah
hingga melalui titik-titik pojok daerah penyelesaian.

 Titik untuk nilai maksimum merupakan titik pojok paling


jauh yang dilalui garis selidik dari titik pangkal (0,0)
 Titik untuk nilai minimum merupakan titik pojok paling
dekat yang dilalui garis selidik dari titik pangkal (0,0)

15. Subtitusikan titik optimum yang didapatkan kedalam fungsi tujuan.


Penghasilan maksimum =

Jadi penghasilan maksimum pedagang kue tersebut adalah sebesar


Rp. dengan membuat bolu pandan sebanyak
loyang dan bolu kelapa sebanyak loyang.

Ayo KITA SAJIKAN

Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas. Salah satu kelompok


akan dipilih secara acak untuk menyajikan hasil diskusinya.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

Perhatikan dan cermati kelompok yang menyajikan hasil diskusi kelompoknya.


Berilah pertanyaan, tanggapan, maupun saran pada saat berdiskusi.
Ayo KITA simpULKAN

Buatlah kesimpulan tentang langkah-langkah menentukan nilai


optimum dan solusi dari masalah program linear menggunakan metode
garis selidik berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan

Langkah-langkah menentukan nilai optimum dari permasalahan


program linear menggunakan garis selidik :
Ayo berlatih

Siswa kelas X yang berjumlah 300 orang akan pergi wisata dengan menyewa
bus pariwisata. Jasa penyewaan bus menawarkan 2 jenis bus, yaitu bus medium
I yang berkapasitas 25 tempat duduk dan bus medium II yang berkapasitas 30
tempat duduk. Jika sekolah menyewa paling sedikit 11 bus, maka akan
mendapat potongan harga menjadi Rp1.400.000 untuk bus medium I, dan
Rp1.500.000 untuk bus medium II. Berapa jumlah bus medium I dan bus
medium II yang harus disewa sekolah agar mendapatkan biaya sewa
minimum?

Penyelesaian :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai