A. Mengenal Peluang
Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan
kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1.
Kemudian, ada yang disebut juga dengan ruang sampel. Ruang sampel adalah
himpunan semua kejadian (hasil) yang mungkin terjadi. Ruang sampel
biasanya dinyatakan dengan “S”, dan setiap anggota dari ruang sampel
disebut titik sampel.
Ilustrasi :
Kejadian yang memiliki peluang 0 merupakan kejadian yang tidak
mungkin terjadi (mustahil).
Contoh : Ayam melahirkan, Sapi berkaki dua
Kejadian yang memiliki peluang 1 merupakan kejadian yang pasti
terjadi.
Contoh : Setiap makhluk hidup pasti akan mati
Setiap makhluk hidup pasti bernafas
Arif mengikuti 3 buah bidang lomba dalam acara 17 Agustus di daerah
rumahnya. Lomba pertama adalah balap karung, lomba kedua adalah
makan kerupuk dan lomba ketiga adalah membawa kelereng dengan
sendok. Tentukan :
o Peluang Arif untuk memenangkan salah satu lomba
o Peluang Arif untuk memenangkan 2 buah lomba
o Peluang Arif untuk memenangkan seluruh lomba yang diikutinya
Penyelesaian :
o Peluang Arif untuk memenangkan salah satu lomba
Perbandingan 1 lomba yang dimenangkan dengan jumlah seluruh
lomba yang diikuti.
1 : 3 (memenangkan 1 lomba dari 3 lomba)
o Peluang Arif untuk memenangkan 2 buah lomba
Perbandingan lomba yang dimenangkan dengan jumlah seluruh
lomba yang diikuti.
2 : 3 (memenangkan 2 lomba dari 3 lomba)
o Peluang Arif untuk memenangkan semua lomba
3 : 3 (memenangkan 3 lomba dari 3 lomba)
Ruang sampel :
{lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba membawa
kelereng dengan sendok}
Titik sampel :
Lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba membawa
kelereng dengan sendok.
B. Peluang Empirik
a. Pengertian peluang empirik
Peluang empirik adalah sebuah peluang yang didasarkan pada banyaknya
percobaan yang dilakukan. Peluang empirik juga sering disebut frekuensi
relatif atau frekuensi nisbi.
b. Tujuan peluang empirik
Tujuan peluang empirik yaitu mencari peluang terjadinya sebuah
kejadian.
c. Rumus peluang empirik
n(A)
P(A) = n(S)
Keterangan :
P(A) : Peluang kejadian A
n(A) : Jumlah terjadinya A pada sebuah percobaan
n(S) : Jumlah seluruh percobaan yang dilakukan
Catatan :
Huruf A bisa diganti dengan huruf lainnya seperti B,C,D,dsb. Tergantung
pada nama kejadiannya.
Contoh peluang empirik :
Sebuah percobaan melempar dadu sebanyak 120 kali. Kemudian muncul
angka 3 sebanyak 15 kali. Jadi berapakah peluang terjadinya mata dadu
3?
Diketahui :
Jumlah terjadinya A pada sebuah percobaan atau n(A) = 15
Jumlah seluruh percobaan yang dilakukan atau n(S) = 120
Ditanya :
Peluang terjadinya mata dadu 3
Penyelesaian :
n(A)
P(A) = n(S)
15 1
P(A) = =
120 8
1
Jadi, peluang terjadinya mata dadu 3 adalah 8
C. Peluang Teoritik
a. Pengertian peluang teoritik
Peluang teoritik adalah peluang yang didasarkan pada kemungkinan
yang akan terjadi.
b. Tujuan peluang teoritik
Tujuan peluang teoritik yaitu mencari peluang terjadinya sebuah
kejadian.
c. Rumus peluang teoritik
n(A)
P(A) = n(S)
Keterangan :
P(A) : Peluang kejadian A
n(A) : Jumlah kemungkinan terjadinya A
n(S) : Jumlah seluruh kemungkinan yang akan terjadi pada
ruang sampel
Contoh soal :
Sebuah dadu memiliki enam sisi yang terdiri mata dadau 1 sampai 6.
Jadi berapakah peluang terjadinya mata dadu 6 saat dilakukan
pelemparan?
Diketahui :
Jumlah kemungkinan terjadinya mata dadu 6 atau n(A) = 1
( yaitu angka 6 saja )
Jumlah seluruh kemungkinan atau n(S) = 6
( yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 )
Ditanya :
Peluang terjadinya mata dadu 6
Penyelesaian :
n(A)
P(A) = n(S)
1
P(A) = 6
1
Jadi, peluang terjadinya mata dadu 6 adalah 6
A. Mengenal Data
Sebelum menyajikan data, kita harus tahu dulu apa itu data. Kata
“data” berasal dari bahasa inggris yang bersifat majemuk. Datum adalah
keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu obyek/kejadian atau
narasumber. Sedangkan data adalah kumpulan dari datum.
Setelah mengumpulkan data, maka data masih belum dapat
memberikan informasi yang lengkap, apabila belum disajikan dengan benar.
Agar data mempunyai makna, maka data haruslah diolah dan disajikan dalam
berbagai bentuk penyajian. Secara umum, ada 2 cara penyajian data yang
sering digunakan, yaitu dengan tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
1. Menyajikan data dalam bentuk tabel
Macam-macam penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar adalah
sebagai berikut :
a. Tabel baris kolom
Tabel ini digunakan untuk data yang terdiri dan beberapa baris dan
kolom dengan bentuk susunan barus dan kolom yang saling
berhubungan.
Contoh :
Penjualan mobil suatu perusahaan periode tahun 2010 – 2014
Tahun Banyak mobil terjual
2010 28.000
2011 27.700
2012 29.000
2013 29.120
2014 28.900
b. Tabel distribusi frekuensi
Tabel ini digunakan untuk data yang dibagi menjadi beberapa
kelompok.
Berikut langkah untuk menyajikan data statistik kedalam tabel
distribusi frekuensi :
1) Tentukan interval nya. Tiap baris terdiri dari beberapa nilai yang
disebut interval.
2) Tentukan kelasnya. Banyak baris yang selanjutnya disebut kelas.
Contoh :
Sajikan data berikut dalam bentuk tabel distribusi frekuensi!
Nilai statistika dasar dari 40 siswa :
71 69 75 72 67 55 60 66 66
80 50 67 63 71 68 67 78 76
62 73 74 79 61 73 55 67 62
65 59 57 66 77 62 63 71 58
78 66 68 58 68 82 72 56 84
73 68 53 64 72
Penyelesaian :
84−50
Banyak kelas = 7, maka interval = = 4,9 = 5 (dibulatkan)
7
SMK
SMA
SMA
SMP
SD
SMP