Anda di halaman 1dari 41

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
PELUANG DAN STATISTIKA
Kamis, 30 Maret 2017

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah


Kapita Selekta MTS/SMP

Dosen Pembimbing ,
Dra. Hj. NunungSobarningsih, M.pd
Penyusun:

Kelompok 5
Alkauni Fitriana Hasan (1162050007)
Didah Husnul Aidah (1162050026)
Eli Sofia Lisyahidah (1162050032)
Elis Maulidah (1162050033)
Ergiana Muhamad Alfaiz (1162050034)
Hilman Firmansyah (1162050041)
Gita Rizki Fardillah (1132050033)
Irvan David Hamidi (1122050030)
MATERI

A. Peluang
A. Ruang sampel
B. peluang suatu kejadian
C. peluang empirik
D. peluang teoritik
B. Statistika
 Pengertian data dan statistika
 Penyajian data tunggal
 Ukuran pemusatan data
PELUANG
Contoh peluang dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang sampel

1. Titik dan Ruang Sampel dalam Teori Peluang


2. Menyusun Ruang Sampel
3. Menyusun Ruang Sampel dengan Tabel
4. Menentukan Banyaknya Anggota Ruang Sampel
dengan Rumus
1. TITIK DAN RUANG SAMPEL DALAM TEORI PELUANG
Coba kamu perhatikan sesaat sebelum pertandingan sepak bola di
laksanakan, wasit akan memanggil masing-msing capten dari dua
kesbelasan untuk menentukan tempat awal tim tersebut dengan
cara di undi menggunakan uang logam. Pada pelemparan uang
logam, kejadian yang mungkin akan muncul adalah angka (A)
atau gambar (G). Jika di nyatkan dalam notasi himpunan,
misalnya S, maka S = (A,G). Himpunan terseut di sebut ruang
sampel, sedaangkan titik A dan G, di namakan titik sampel.

Ruang sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin


diperoleh dari suatu percobaan.Sedangkan titik sampel adalah
setiap anggota ruang sampel atau disebut juga kejadian yang
mungkin
2. MENYUSUN RUANG SAMPEL

 Menyusun Ruang Sampel dengan Cara Mendaftar


Menyusun ruang sampel dengan cara mendaftar bisa ambil contoh
pelemparan tiga buah uang koin kemungkinan muncul sisi angka
(A) pada koin yang pertama, muncul sisi (A) pada uang yang
kedua, dan muncul sisi angka (G) pada uang yang ketiga.
 Menyusun Ruang Sampel dengan Diagram
Pohon
Diagram pohon adalah suatu diagram yang
berbentuk pohon. Dalam hal ini diagram
pohon digunakan untuk mempermudah kita
dalam menghitung banyaknya ruang sampel
dari suatu kejadian.
3. MENYUSUN RUANG SAMPEL DENGAN TABEL

Dalam pelemparan dua dadu di dapat sebuah tabelberikut:

Ruang sampel : S = {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4),(1,5) (1,6), (2,1) (2,2) (2,3) (2,4)
(2,5) (2,6), (3,1) (3,2) (3,3)(3,4) (3,5) (3,6), (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6),
(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)(6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)}.
Banyak anggota ruang sampel : n (S) = 36.
4. MENENTUKAN BANYAKNYA ANGGOTA RUANG SAMPEL
DENGAN RUMUS

n(S)= a × b × ... × n

Dengan :
 n(S) = banyaknya anggota ruang sampel
 a × b × ... × n  = banyaknya titik sampel pada

percobaan a, b, ... n.
back
PELUANG SUATU KEJADIAN

Peluang suatu kejadian adalah perbandingan banyaknya


titik sampel kejadian yang diinginkan banyaknya anggota
ruang sampel kejadian.
1. Kejadian Acak

suatu keadian disebut kejadian acak jika terjadinya


kejadian itu tidak dapat diketahui dengan pasti
sebelumnya.
2. Kejadian Sederhana
suatu kejadian disebut kejadian sederhana jika terjadinya
kejadian itu sudah dapat diketahui atau sudah pasti.
back
PELUANG EMPIRIK
Mata dadu (A) Banyak (B) Banyak Rasio (A)
yang kali muncul percobaan terhadap
diamati mata dadu (kali) (B)
yang di
amati (kali)
1 15 100 15/100
2 20 100 20/100
3 16 100 16/100
4 10 100 10/100
5 22 100 22/100
6 17 100 17/100
Total 100 100

Pada kolom ke-empat dari tabel tersebut, nilai rasio (A) terhadap (B)
disebut dengan frekuensi relatif atau peluang empirik. Secara umum,
jika n(A) merepresentasikan banyak kali muncul kejadian dalam M kali
percobaan.
 Contoh soal
 Pada pelemparan dadu sebanyak 100 kali,muncul
muka dadu bernomor 1 sebanyak 16 kali.
Tentukan frekuensi relative munculnya muka
dadu bernomor1.

back
PELUANG TEORITIK
 Dalam percobaan melambungkan mata uang logam tersebut, terdapat
beberapa kejadianyang mungkin terjadi misalnya:
 Jika A menyatakan kejadian muncul angka maka A = {A} sehingga
banyaknya anggota kejadian A adalah n{A} = 1.
 Jika G menyatakan kejadian muncul gambar maka G = {G} sehingga
banyaknya anggota kejadian G adalah n(G) = 1.
 Jika C menyatakan kejadian muncul angka atau gambar maka C =
{A,G} sehingga banyaknya anggota kejadian C adalah n(C) = 2, dan
 Jika D menyatakan kejadian tidak muncul angka ataupun gambar maka
D = { } sehingga banyaknya anggota kejadian D adalah n(D) = 0.
 Peluang terjadinya kejadian A dituliskan dengan P(A) dirumuskan
sebagai berikut:
Contoh Soal:
 Sebuah dadu bersisi enam dilambungkan,
tentukan:
 Peluang muncul mata dadu 4
 Peluang muncul mata dadu bilangan prima

back
B. STATISTIKA
1. Pengertian data dan statistika
Data merupakan kumpulan datum di mana datum
merupakan fakta tunggal.Kumpulan keterangan atau
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan
itulah yang disebut dengan data atau data statistik.
Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan
pengumpulan data, perhitungan atau pengolahan
data, serta penarikan kesimpulan berdasarkan data
yang diperoleh.
contoh :
Nama Willy Nadia Nita Wulan Dani

Tinggi (cm) 155 160 158 165 160

Perhatikan data tersebut, Bilangan 155 cm


merupakan tinggi badan seorangsiswa.Fakta tunggal
ini dinamakan datum. Adapun hasil seluruh
pengukuran terhadap lima orang siswa disebut data.
Dalam pengumpulan data, apabila yang diteliti
terlalu banyak, peneliti dapat menggunakan
sebagian saja sebagai sampel.Sampel yang
diambil harus dapat mewakili seluruh objek
yangditeliti. Hubungan antara populasi dan
sempel dapat dilihat pada ganbar berikut.
(wahyudin & Dwi, 2008: 60)
Jadi, populasi adalah himpunan semua objek
yang memiliki sifat atau karakter yang sama
yang akan di amati. Sedangkan sampel adalah
himpunan bagian dari populasi.
back
PENYAJIAN DATA TUNGGAL
 Penyajian data bertujuan untuk memudahkan
dalam membaca data, secara umum data dapat
disajikan dalam bentuk :
1. Tabel/daftar
2. Diagram/grafik
1. TABEL / DAFTAR
 Biasa disebut tabel frekuensi.
 Tabel frekuensi adalah tabel yang menyajikan
sebaran frekuensi, disusun menurut beberapa
kategori atau kelas nilai peubah tertentu.
 Tabel frekuensi digunakan untuk memudahkan
perhitungan frekuensi tiap nilai dan untuk
memperhatikan seringnya suatu angka muncul
dalam kelompok data maka dalam membuat tabel
frekuensi digunakan tally atau turus.
 Sajikan data warna yang disukai teman-teman
sebagai berikut ke dalam bentuk tabel frekuensi.
N Nama Warna kesukaan
N Nama Warna kesukaan o. siswa
o. siswa
8 Ergi Hitam
1 Didah Biru
9 Fathimah Merah
2 Dila Biru 10 Ferra Hitam
3 Dinda Merah 11 Feti Merah
4 Ajeng Putih 12 Fida Putih
5 Elga Merah 13 Fifta Merah
6 Eli Merah 14 Ghaitsa Biru
7 Elis Putih 15 hilman Biru
2. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM

 Diagram Gambar atau Piktogram


 Diagram Batang
 Diagram Garis (Poligon)
 Diagram Lingkaran
A. DIAGRAM GAMBAR ATAU PIKTOGRAM
Diagram gambar atau piktogram adalah bagan yang
menampilkan data dalam bentuk gambar.
 Contoh :
 Jumlah penduduk di suatu kecamatan adalah sebagai
berikut.
 Kelurahan A sebanyak 800 orang.
 Kelurahan B sebanyak 650 orang.
 Kelurahan C sebanyak 700 orang.
 Sajikan data tersebut dalam bentuk piktogram.
B. DIAGRAM BATANG
 Digunakan jika data merupakan kategori.
 Berbentuk batang-batang vertikal (tegak) dan
horizontal (mendatar)
 Alas menyatakan kategori
 Tinggi menyatakan kuantitas dari kategori
 Digunakan untuk membandingkan data atau
menunjukkan hubungan suatu data dengan cara
keseluruhan.
 Contoh :
 Diberikan data siswa baru tahun 2004-2007 suatu
sekolah sebagai berikut.

 Gambarlah diagram batang untuk data tersebut!


C. DIAGRAM GARIS (POLIGON)
 Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan
keadaan yang berkesinambungan, kontinu (terus-menerus) .
 Kegunaannya untuk melihat gambaran perubahan
peristiwa dalam periode waktu tertentu.
 Misalnya, jumlah penduduk tiap tahun, perkembangan
berat badan bayi tiap bulan, suhu badan pasien tiap jam di
rumah sakit, dan curah hujan di suatu daerah.
 Contoh : Diberikan tabel data jumlah penjualan
TV berwarna di toko elektronik Maju Bersama
setiap bulannya pada tahun 2007 sebagai berikut.

 Buatlah diagram garis dari data di atas!


D) DIAGRAM LINGKARAN
 Bentuk penyajian yang berbentuk lingkaran.
 Digunakan untuk menunjukkan perbandingan suatu
data terhadap keseluruhan.
 Biasanya, besar daerah pada lingkaran dinyatakan
dalam persen (%) atau derajat (o).
 Ada dua cara untuk membuat diagram lingkaran :

1. Membagi keliling lingkaran dengan prosentase


2. Membagi lingkaran menurut data yang ada dengan
menggunakan busur derajat.
 Contoh :
 Diberikan data jumlah pasien pada Rumah Sakit
Griya Husada sebagai berikut.

 Buatlah diagram lingkarannya!


 Sebelum menyajikan data tersebut dalam diagram lingkaran
terlebih dahulu kita cari prosentase dari luasan atau sudut pusat
juring yang diperlukan tiap kategori.

 Selanjutnya dari tabel tersebut dibuat diagram lingkarannya.


back
Ukuran pemusatan data
1. Nilai rataan (mean)
Nilai rataan atau mean merupakan salah satu ukuran
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat
tentang sekumpulan data dari suatu persoaalan, baik
berupa sampel maupun populasi.
Rumus:

= jumlah datum
= banyak datum
= Rata-rata dibaca "x bar "
Contoh :
1. Nilai rapot Irna adalah 7 8 5 4 6 7
5. Tentukan berapa nilai rattan atu meannya.
2. Berapa ratan/mean berat badan kelas A
berikut.
Berat Badan Frekuensi (fi) fi . xi
(xi)
42 2 84
43 3 129
44 1 44
45 4 80
Jumlah 10 437
2. Median
Ukuran pemusatan ini digunakan untuk
membagi dua sekumpulan data yang sudah
diurutkan mulai dari data terkecil sampai data
terbesar.Median adalah nilai tengah dari data yang
telah diurutkan dari data terkecil sampai yang
tebesar.
rumus :
Contoh :
1. Tentukan median dari data di bawah ini
1 2 2 4 1 6 2
2. Tentukan median dari data di bawah ini
2 8 3 8 4 7 4 7 5 6 7 6
3. Tentukan median dari data di bawah ini
Nilai Frekuensi
5 1
6 5
7 11
8 8
9 4
3. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul
atau data/datum yang mempunyai frekuensi
terbesar.Dan yang terpenting data tersebut harus di
urutkan mulai dari data yang terkecil sampai yang
lebih besar.modus sering dinotasikan dengan Mo.
(Netti Lastiningsih 2007:101)
Contoh :

Tentukan modus dari setiap data berikut.


a. 4, 6, 3, 7, 4, 6, 5, 7, 8, 6, 9, 6.
b. 12, 10, 8, 10, 9, 7, 8, 6, 5.
c. 6, 6, 5, 5, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 4, 4, 10, 10, 3, 3, 2, 2.
Jawab:
a. Datum yang paling sering muncul adalah 6, yaitusebanyak empat
kali. Jadi, modusnya adalah 6.
b. Datum yang paling sering muncul adalah 8 dan 10,
yaitusebanyak dua kali. Dengan demikian, modusnya ada dua,
yaitu 8 dan 10. Data yang memiliki dua modus disebut bimodal.
c. Data ini tidak memiliki modus karena frekuensi setiap datumnya
sama banyak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai