Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KEBUTUHAN LEMBAR KERJA

AUDIO SISWA (LKAS) UNTUK SISWA


TUNANETRA
Needs Analysis Of Audio Student Worksheets (LKAS)
For Blind Students
Innayah
Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan & Kebudayaan, Pustekkom, Kemendikbud
Jalan Sorowajan Baru No. 367 Banguntapan Yogyakarta
Pos-el: innamtj@gmail.com
INFORMASI ARTIKEL Abstract.
Riwayat artikel: Visually impaired disabilities have requiring an appropriate me-
Diterima : 25 Februari 2016 dium for learning. Audio student worksheet (LKS) is one of the me-
Direvisi : 17 Maret 2016 dia for persons with disabilities are being developed. The aim of the
Disetujui : 14 April 2016
study was to determine the subjects that require media audio LKS,
Keywords: format of audio LKS, player tool for audio LKS program and accom-
Audio student worksheet, media panying materials required as supporting audio LKS. This research
audio, vizsual impairment was conducted by the method of research and development. The re-
sults of this study showed subjects that require audio LKS is a na-
Kata Kunci: tional examination subjects such as Indonesian language, English
Lembar Kerja Audio Siswa language, science and mathematics. Form of audio LKS for visually
(LKAS), media audio, tunanetra
impaired disabilities is a summary with multiple choice questions.
Instruments of audio LKS that suitable for visually impaired dis-
abilities are laptop and an MP3 player. The understanding of the
audio LKS for visually impaired disabilities should be complement-
ed with an accompanying material in the form of Braille.

Abstrak.
Siswa tunanetra membutuhkan media pembelajaran yang te-
pat. Lembar kerja audio siswa (LKAS) merupakan salah satu
media yang dikembangkan bagi siswa tunanetra. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui mata pelajaran yang membutuh-
kan media LKAS, format LKAS, alat pemutar program untuk
LKAS dan bahan penyerta yang dibutuhkan sebagai penun-
jang LKAS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan (R and D). Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa mata pelajaran yang membutuhkan media LKAS adalah
mata pelajaran ujian nasional seperti Bahasa Indonesia, Bahasa
Ingggris, IPA dan matematika. Format LKAS bagi siswa tunan-
etra adalah ringkasan materi dengan bentuk soal pilihan ganda.
Alat pemutar program yang sesuai bagi siswa tunanetra adalah
laptop dan MP3 player. Pemahaman terhadap LKAS perlu di-
lengkapi dengan bahan penyerta dalam bentuk Braille.

Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Audio untuk Siswa Tunanetra, Innayah. Hal: 55 - 66
55
PENDAHULUAN bagai sumber belajar, LKS juga merupa-
Pendidikan merupakan hal terpenting kan alat evaluasi dalam pembelajaran.
dalam kehidupan manusia. Undang- Evaluasi merupakan hal yang penting
Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 me- untuk mengetahui sejauh mana kemam-
nyebutkan bahwa setiap warga negara puan siswa menguasai materi pelajaran
berhak mendapatkan pendidikan. Mem- yang telah diajarkan. Evaluasi dapat di-
perhatikan pasal tersebut berarti semua lakukan oleh guru dengan berbagai me-
anak/siswa, baik siswa awas maupun tode agar tujuan pembelajaran dapat ter-
siswa berkebutuhan khusus, berhak capai. Hasil penelitian Misnawati (2014)
mendapatkan pendidikan yang sama. menunjukkan bahwa pemanfaatan LKS
Sejauh ini, siswa berkebutuhan khusus efektif untuk meningkatkan prestasi be-
masih dipandang sebelah mata dan lajar siswa kelas III SDN Ellak Laok V
kurang mendapatkan akses dan belum Kecamatan Lenteng, Sumenep. Penga-
sepenuhnya dapat menikmati sarana ruhnya terhadap prestasi belajar siswa
dan prasarana pendidikan yang sesuai pada pelajaran matematika menunjuk-
dengan kebutuhan mereka. Dalam me- kan peningkatan nilai rata-rata, yaitu
nempuh ujian nasional (UN), siswa dari nilai 66,5 dengan jumlah siswa yang
berkebutuhan khusus (terutama siswa tuntas belajar memperoleh nilai ≥ 65 se-
tunanetra) diberlakukan sama dengan banyak 13 orang pada siklus I menjadi
menggunakan standar yang sama de- 78,59 dengan jumlah siswa yang tuntas
ngan siswa awas. Hanya pada pelaksanaan belajar memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak
UN saja yang berbeda di mana siswa 20 orang dari jumlah siswa 22 orang
tunanetra harus didampingi guru yang pada siklus II.
akan membacakan soal; artinya, siswa LKS merupakan bahan belajar yang
memang tidak secara mandiri mengikuti memungkinkan siswa dapat mempela-
UN. Memperhatikan kondisi yang sede- jari suatu kompetensi dasar secara run-
mikian ini, maka diperlukan adanya tut dan sistematis sehingga secara aku-
upaya untuk memfasilitasi kemudahan mulatif menguasai semua kompetensi
siswa tunanetra mengikuti UN sehing- secara utuh dan terpadu. Majid (2006)
ga kondisi untuk mecapai keberhasilan mengemukakan bahwa bahan belajar
tidak jauh berbeda dengan siswa awas. antara lain mencakup petunjuk belajar
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk (petunjuk siswa/guru), kompetensi yang
mendukung keberhasilan pendidikan akan dicapai, informasi pendukung, lati-
siswa tunanetra dalam kegiatan pembela- han-latihan, petunjuk kerja (dapat beru-
jaran, yaitu antara lain dengan menyedia- pa LKS), dan evaluasi. Kamus Oxford,
kan media pembelajaran, bahan-bahan mendefinisikan LKS (student worksheet)
belajar, alat peraga, dan sumber belajar. sebagai “a paper listing questions or tasks
Salah satu alat ukur tingkat keber- for students, also a paper for recording work
hasilan dalam pembelajaran adalah done or in progress” yang berarti sebagai
dengan bahan belajar berupa Lembar lembar kertas yang berisi daftar perta-
Kerja Siswa (LKS). Newby et.al. (2000) nyaan atau tugas-tugas untuk siswa,
menyatakan bahwa “student worksheet dapat juga sebagai lembar kertas untuk
is of learning materials which can improve merekam pekerjaan yang dilakukan atau
student`s competence in analyzing and solv- yang masih sedang dikerjakan siswa.
ing the problem independently”. Selain se- Dalam buku pedoman penyusunan

56 Kwangsan, Vol. 4 No. 1, Edisi Juni 2016


LKS dan skenario pembelajaran SMA, anak-anak dengan kondisi penglihatan
definisi LKS (student worksheet) adalah yang termasuk “setengah melihat“, low
lembaran-lembaran berisi tugas yang “vision“, atau rabun adalah bagian dari
harus dikerjakan siswa. Arsyad (2005) kelompok anak tunanetra. Somantri
berpendapat bahwa fungsi LKS bagi (2012) mendefinisikan anak tunanetra
guru adalah untuk menentukan apakah sebagai individu yang indera pengliha-
siswa dapat belajar maju sesuai dengan tannya (kedua-duanya) tidak berfungsi
kecepatan masing-masing dan apakah sebagai saluran penerima informasi da-
materi pelajaran yang dirancang sede- lam kegiatan sehari-hari seperti halnya
mikian rupa mampu memenuhi kebutu- orang awas. Untuk membantu tunane-
han siswa, baik yang cepat maupun lam- tra mengatasi kelemahan yang dimiliki
bat membaca dan menulis.
indera penglihatannya sehingga dapat
Berdasarkan pendapat yang telah
mengikuti kegiatan pembelajaran, maka
dikemukakan dapatlah dikatakan bah-
perlu dikembangkan media pembelaja-
wa LKS merupakan media cetak berupa
ran yang sesuai dengan kebutuhan me-
lembar kertas berisikan ringkasan ma-
reka. Dengan adanya media pembelaja-
teri, tugas atau daftar pertanyaan atau
ran yang dirancang khusus ini menurut
soal latihan yang diinstruksikan untuk
Wardani, dkk., (2009) akan memudah-
dikerjakan siswa yang berkaitan dengan
kan siswa tunanetra menangkap hasil
materi pelajaran yang diajarkan untuk
indera perabaan, pendengaran, penciu-
mencapai tujuan pembelajaran.
man, pengecapan atau oleh sisa pengli-
Salah satu bentuk atau jenis me-
hatan anak low vision.
dia pembelajaran adalah media audio.
Siswa awas membaca ringkasan ma-
Menurut Daryanto (2010), audio berasal
teri pelajaran dan mengerjakan soal-soal
dari kata audible yang artinya suara yang
latihan pada LKS merupakan hal yang
dapat didengarkan secara wajar oleh
biasa dilakukan secara mandiri. Tidak
telinga manusia. Raharjo (2010) menya-
demikian halnya dengan siswa tunane-
takan bahwa media audio mempunyai
tra. Mereka mengalami kesulitan apa-
karakteristik yang khas, yaitu hanya me-
bila tidak ada guru yang mendampingi.
ngandalkan suara (indera pendengaran),
Ketersediaan LKS pada SLB tunanetra
bersifat personal, cenderung satu arah,
sejauh ini masih dalam bentuk braille
dan mampu menggugah imaginasi. Se-
dengan jumlah yang sangat terbatas se-
cara fisik, media audio pembelajaran
hingga tidak bisa memenuhi kebutuhan
merupakan program pembelajaran yang
siswa. Kendala tersebut hingga kini be-
dikemas dalam kaset audio atau VCD
lum sepenuhnya dapat teratasi. Oleh ka-
audio dan disajikan dengan mengguna-
rena itu, guru-guru SLB tunanetra meng-
kan peralatan tape recorder, VCD player,
harapkan adanya LKS dalam bentuk
komputer atau laptop.
audio (LKAS). LKAS diharapkan dapat
Tunanetra tidak saja mereka yang
buta, tetapi juga mencakup mereka yang menunjang dan mempermudah siswa
mampu melihat tetapi terbatas sekali dan tunanetra dalam melaksanakan kegiatan
kurang dapat dimanfaatkan untuk ke- pembelajaran khususnya dalam menger-
pentingan hidup sehari-hari lebih-lebih jakan soal-soal latihan dan belajar secara
lagi untuk kepentingan belajar. Jadi, mandiri.

Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Audio untuk Siswa Tunanetra, Innayah. Hal: 55 - 66
57
Abidin (2013) dalam hasil penelitian- dengaran. Dalam rangka merancang
nya menunjukkan bahwa LKS berfungsi model LKAS, perlu dilakukan penelitian
mempermudah siswa memahami materi yang bertujuan untuk mengetahui: (1)
pelajaran yang disampaikan guru dan mata pelajaran apa saja yang membutuh-
dapat melatih siswa untuk: (1) berpikir kan LKAS; (2) format LKAS; (3) alat pe-
secara sistematis; (2) mengemukakan mutar program yang dibutuhkan LKAS,
pendapat secara tertulis, dan (3) bertang- dan (4) bahan penyerta yang dibutuhkan
gung jawab terhadap tugas yang diberi- sebagai penunjang LKAS.
kan oleh guru. Sulastri (2012) dalam pe- Tujuan penelitian ini adalah untuk
nelitiannya tentang LKS menunjukkan mengetahui: (1) mata pelajaran yang
bahwa pembelajaran dengan menggu- membutuhkan LKAS; (2) format LKAS;
nakan media charta dan LKS dapat me- (3) alat pemutar program yang dibutuh-
ningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII kan LKAS, dan (4) bahan penyerta yang
C di SMP Negeri 4 Saradan, Madiun. dibutuhkan sebagai penunjang LKAS.
Peningkatan yang dicapai pada siklus I Manfaat penelitian ini secara praktis
sebesar 71,88% dan pada siklus II sebesar adalah untuk memecahkan permasala-
81,25% sehingga pembelajaran ini dapat han kendala guru SLB tunanetra dalam
digunakan sebagai salah satu alternatif mengatasi keterbatasan LKS, dan seba-
pembelajaran biologi. gai referensi bagi penelitian selanjut-
Penelitian dalam rangka pengemba- nya yang berkaitan dengan pembuatan
ngan LKS dilakukan oleh Astuti dan media pembelajaran khususnya untuk
Mulyati (2013). Penelitian yang mereka siswa tunanetra.
lakukan adalah mengenai keefektifan
LKS dilihat dari hasil evaluasi akhir pe- METODE PENELITIAN
mahaman siswa. Nilai yang diperoleh Metode yang digunakan di dalam pene-
kesembilan siswa dalam mengerjakan litian ini adalah metode penelitian dan
evaluasi akhir telah memenuhi KKM pengembangan. Penelitian dan pengem-
yang telah ditentukan, yaitu 75. Oleh bangan ini mengikuti siklus model AD-
karena kesembilan siswa memperoleh DIE (analysis, design, development, imple-
nilai lebih dari atau sama dengan 75, mentation, and evaluation) (Molenda dkk.,
maka dapatlah disimpulkan bahwa LKS 2008). Langkah penelitian yang dilaku-
telah memenuhi aspek efektif. kan meliputi analisis kebutuhan, men-
Memperhatikan beberapa penelitian desain model, menyusun prototipa, uji
yang telah dilakukan sebelumnya tam- coba prototipa, pemanfaatan dan moni-
paklah bahwa penelitian pengembangan toring, dan evaluasi model. Penelitian
LKAS untuk siswa tunanetra belum per- ini dilaksanakan dari tanggal 03 Februari
nah dilakukan. Oleh karena itu, peneli- sampai dengan 28 Maret 2014 di Medan,
tian ini merupakan langkah awal untuk Bali, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan
mendapatkan data dan informasi kebu- Selatan, Bandung, Pemalang, Mataram,
tuhan pada pengembangan model LKAS Kupang, Makassar, dan Palu.
untuk siswa tunanetra yang dirancang Populasi penelitian adalah guru-guru
sesuai dengan karakter siswa tunanetra SLB tunanetra di Indonesia. Sumber data
yang hanya belajar mengandalkan pen- yang dijadikan sebagai sampel di dalam

58 Kwangsan, Vol. 4 No. 1, Edisi Juni 2016


penelitian ini adalah 99 guru SLB tuna-
netra. Penentuan sampel dilakukan de-
ngan teknik simple random sampling yang
menurut Sugiyono (2014) berati pengam-
bilan anggota sampel dari polulasi di-
lakukan secara acak tanpa memperhati-
kan strata yang ada di dalam polulasi.
Teknik pengumpulan data dan in-
formasi yang digunakan adalah ang-
ket dan wawancara. Angket responden
berisikan serangkaian pertanyaan yang Gambar 1. Prosentase mata pelajaran
sifatnya terbuka. Kemudian, angket di- yang membutuhkan LKAS
(Sumber: Hasil pengolahan data)
sebarluaskan kepada para guru SLBA di
Indonesia melalui e-mail. Teknik pengum- Alasan guru memilih mata pelajaran
pulan data lainnya yang digunakan ada- tersebut sebagai priroritas karena mata
lah wawancara yang dilakukan peneliti pelajaran tersebut termasuk yang sulit
untuk medalami data yang diberikan re- dipahami, di samping sebagai mata pela-
sponden melalui angket. jaran yang di-UN-kan. Dengan adanya
Selanjutnya data dan informasi yang LKAS untuk mata pelajaran yang dipri-
telah terkumpul dianalisis secara deskrip- oritaskan maka siswa tunanetra diharap-
tif kualitatif dengan menggunakan distri- kan akan mempunyai ilmu pengetahuan
busi frekuensi, yaitu dengan prosentase yang setara dengan yang dimiliki siswa
(%) pada setiap sektor yang ditanyakan awas. Agus Suryanto, Kepala MTs-LB
di dalam angket, dan mencocokkannya (SMPLB-A) Yaketunis Yogyakarta, me-
dengan skala penilaian yang menjadi ngungkapkan bahwa bahasa Indone-
standar dalam sebuah penelitian. sia sebagai bahasa keseharian kita justru
dirasakan sulit dipahami siswa tunanetra
HASIL DAN PEMBAHASAN termasuk dalam mengerjakan soal-soal
Mata Pelajaran Pilihan yang diingink- UN-nya. Peristiwa ini dialami oleh sem-
an untuk LKAS bilan siswa tunanetra yang mengikuti UN
LKAS sangat dibutuhkan guru di SLB tingkat SMP di MTs LB Yaketunis Yogya-
karta. Materi bahasa Indonesia dianggap
tunanetra untuk setiap mata pelajaran.
memiliki tingkat kesulitan lebih diband-
LKAS akan membantu guru memper-
ingkan dengan mata pelajaran lain.
siapkan rancangan kegiatan pembela-
Lebih jauh, Agus Suryanto menjelas-
jaran dan membantu siswa tunanetra
kan bahwa berdasarkan pengalaman
belajar mandiri. Gambar 1 berikut ini beberapa tahun, nilai Bahasa Indonesia
menunjukkan bahwa hampir semua guru bagi siswa tunanetra memang tergolong
mata pelajaran membutuhkan LKAS. rendah dikarenakan siswa harus mema-
Namun, mata pelajaran yang dipriori- hami bacaan yang panjang dan membe-
taskan untuk dilengkapi dengan LKAS dakan ejaan yang benar (KRjogja.2010).
adalah mata pelajaran yang di UN-kan, Hambatan lain yang masih dialami siswa
yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, tunanetra sampai dengan tahun ini ada-
IPA, dan Matematika. lah permasalahan pelaksanaan UN.

Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Audio untuk Siswa Tunanetra, Innayah. Hal: 55 - 66
59
Federasi Serikat Guru Indonesia siswa awas disesuaikan dengan karak-
(FSGI) menjelaskan bahwa terdapat dis- ter tunanetra (Subagya, 2013). Meskipun
kriminasi terhadap peserta tunanetra se- demikian, siswa tunanetra masih sering
lama pelaksanaan UN berlangsung. Hal mengalami kesulitan memahami materi
ini didasarkan atas laporan yang diteri- pembelajaran sebagaimana yang diung-
ma Posko FSGI di Tasikmalaya, Kupang, kapkan hasil penelitian Setyowati (2014).
Kerawang, Medan, Mataram, Karang- Dikemukakan bahwa anak berkebutu-
anyar, Sidoardjo, Makassar, dan Jakarta. han khusus (ABK) mengalami kesulitan
Pada saat yang sama, Sekretaris Jenderal dalam belajar matematika di kelas inklusi
(Sekjen) FSGI, Retno Listyarti, menerang- karena tidak adanya bimbingan dan per-
kan bahwa para penyandang tunanetra lakuan khusus terhadap ABK saat pem-
mengalami kesulitan saat mengerjakan
belajaran. Artinya, ABK harus menerje-
soal-soal UN Pensil Kertas (UNPK).
mahkan sendiri materi pelajaran yang
Tidak ada ketersediaan soal-soal UN
diberikan guru. Anggapan bahwa ABK
dalam bentuk braille bagi penyandang
memiliki kebutuhan yang sama dengan
tunanetra (Republika.co.id,2016). Seba-
gai solusi terhadap hambatan UN untuk siswa awas lainnya menandakan tentang
siswa tunanetra, Balai Pengembangan kurangnya fasilitas penanganan ABK da-
Media Radio Pendidikan dan Kebu- lam pembelajaran.
dayaan (BPMRPK)-Pusat Teknologi In-
formasi dan Komunikasi Pendidikan, Format LKAS untuk Siswa Tunanetra
Kementerian Pendidikan dan Kebu- Pada umumnya, LKAS memuat ring-
dayaan telah mengembangkan model kasan materi dan soal-soal latihan.
Media Audio Jelang Ujian Nasional Un- Soal-soal latihan pada LKAS bervariasi
tuk Tunanetra (Majunetra). Namun sejauh bentuknya. Soal-soal tersebut dijadikan
ini, belum ada kebijakan untuk merea- sarana untuk mengetahui pemahaman
lisasikan model Majunetra tersebut pada siswa dalam menguasai konsep sehing-
pelaksanaan UN siswa tunanetra. ga dapat menguji kemampuan siswa dan
Seseorang yang mempunyai pengli- meningkatkan kualitas siswa. Gambar 2
hatan berkurang akan mengalami ham- menunjukkan bahwa guru SLB tunanetra
batan dalam menerima informasi dan mengharapkan LKAS mempunyai varia-
pengetahuan. Hambatan pembelajaran si soal yang terdiri dari pilihan ganda,
untuk siswa tunanetra menurut Subagya esai, isian singkat, dan esai tertutup, na-
(2013) dapat diatasi dengan prinsip: (1) mun untuk memudahkan pembelajaran
duplikasi, yaitu mengambil materi dan lebih diprioritaskan pada bentuk soal
strategi pembelajaran sesuai siswa awas pilihan ganda. Sebagian besar guru ber-
secara utuh; (2) modifikasi, yaitu meng- pendapat bahwa soal-soal pilihan ganda
ubah sebagian atau keseluruhan materi,
mempermudah siswa menjawabnya
media, dan strategi pembelajaran ses-
dibandingkan dengan soal-soal esai yang
uai dengan karakteristik tunanetra; (3)
membutuhkan waktu lama bagi siswa
substitusi, yaitu menggantikan sebagian
tunanetra untuk menjawabnya dengan
atau keseluruhan materi, media, dan
strategi pembelajaran siswa awas sesuai tulisan Braille. Guru menghendaki agar
karakteristik tunanetra; (4) omisi, yaitu LKAS juga mencakup ringkasan materi
menghilangkan materi tertentu pada dan soal-soal pilihan ganda.

60 Kwangsan, Vol. 4 No. 1, Edisi Juni 2016


didasarkan pada standar kompetensi
dan kompetensi dasar kurikulum.
Sehubungan dengan tingkat pemaha-
man siswa tunanetra, Arsyad (2005) ber-
pendapat bahwa fungsi LKS bagi guru
adalah untuk menentukan siswa da-
pat mengalami kemajuan belajar sesuai
dengan kecepatan belajar mereka mas-
ing-masing dan materi pelajaran yang
dirancang sedemikian rupa mampu me-
Gambar 2. Prosentase format soal LKAS menuhi kebutuhan belajar merekaa, baik
(Sumber: Hasil pengolahan data)
yang cepat maupun lambat membaca
dan memahami. Pernyataan tersebut da-
Sudjana & Rivai dalam Hasanah (2012)
pat menjadikan LKS sebagai alat bantu
berpendapat bahwa LKS adalah lembar
siswa tunanetra dalam mencapai keber-
yang menyertai kegiatan siswa yang di-
hasilan dalam belajar. Survai di sekolah
pakai untuk menjawab dan mengerjakan
menunjukkan bahwa dengan adanya
soal-soal tugas atau masalah-masalah
LKAS, guru akan berupaya memberikan
yang harus dipecahkan. LKS merupakan
tugas mandiri, memotivasi siswa, men-
salah satu sumber belajar yang diguna-
jelaskan cara mengerjakan LKAS, dan
kan oleh siswa dan guru dalam kegia-
mengajak siswa untuk membiasakan diri
tan belajar mengajar. Oleh karena itu, isi
menggunakan media.
dari LKS harus mampu menyajikan ma-
teri dan soal-soal latihan sesuai dengan
Alat pemutar untuk program LKAS
kurikulum. Mendiknas (2008) menjelas-
Fasilitas penunjang pembelajaran SLB
kan prinsip dasar dalam menentukan
di Indonesia masih sangat terbatas ter-
materi pembelajaran ke dalam sebuah
masuk ketersediaan media pembelajaran
bahan belajar, yaitu kesesuaian dengan
dan alat pemutar program. Media audio
standar kompetensi dan kompetensi
merupakan satu-satunya media penun-
dasar, keajegan (sesuai dengan jumlah
jang utama yang dibutuhkan siswa tu-
kompetensi dasar yang diajarkan), dan
nanetra dalam belajar. Menurut Innayah
kecukupan (materi pelajaran yang dia-
(2012), alat pemutar program khususnya
jarkan cukup/memadai membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang dia- untuk media audio pembelajaran pada
jarkan. Ningtyas (2013) dalam penelitian- masing-masing SLB tunanetra di Indo-
nya tentang analisis kelayakan LKS mata nesia rata-rata tersedia satu atau dua tape
pelajaran IPS terpadu (ekonomi) kelas recorder, satu atau dua MP3 Player, dan
VIII semester ganjil di SMP Negeri Ka- dua atau lima laptop/komputer. Gambar
bupaten Grobogan menunjukkan hasil 3 berikut ini menunjukkan bahwa laptop
bahwa materi dan variasi soal-soal lati- dan MP3 player menjadi pilihan prioritas
han pada LKS tidak mempunyai bentuk/ sebagai alat pemutar LKAS mengingat
format yang baku. Persyaratan dalam alat tersebut tersedia di sekolah dan mu-
menyusun LKS hanya ditekankan agar dah didapat serta mudah dioperasikan.

Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Audio untuk Siswa Tunanetra, Innayah. Hal: 55 - 66
61
akses melalui DTB (Digital Talking Book)
dibandingkan dengan koleksi cetak yang
berupa buku atau koleksi Braille. Alasan
pemakai lebih menyukai DTB adalah ke-
mudahan dalam menggunakannya. Jika
menggunakan DTB, maka pemakai han-
ya tinggal mendengarkan informasi yang
diinginkannya. Hasil temuan penelitian
juga mengungkapkan bahwa pembela-
jaran tunanetra banyak menggunakan
media atau alat pemutar program laptop/
komputer, tape recorder bahkan DTB se-
Gambar 3. Prosentase alat pemutar audio bagai alat bantu untuk mencari informasi,
(Sumber: Hasil pengolahan data) pengetahuan dan kegiatan belajar.

Arraid (2014) membuktikan dalam Bahan Penyerta LKAS


penelitiannya bahwa guru melaksana- Ketersediaan media dalam menunjang
kan proses pembelajaran bahasa Arab pembelajaran di SLB tunanetra saat ini
dengan menggunakan berbagai macam semakin bertambah seiring kemajuan
media pembelajaran, yaitu media cetak ilmu dan teknologi yang ada. Meskipun
berupa al-Qurán Braille, buku kaidah demikian, guru tunanetra masih men-
Arab Braille, dan kartu mufradat braille, gandalkan buku Braille dalam kegiatan
media audio berupa tape recorder, kaset belajar mengajarnya. Oleh karena itu,
dan CD pembelajaran, media audio vi- dalam desain model LKAS, guru tetap
sual berupa laptop dan komputer serta mengharapkan adanya bahan penyerta
media lingkungan. Ada berbagai cara dalam bentuk Braille seperti yang disaji-
untuk menggunakan media pembelaja- kan pada Gambar 4 berikut. LKAS per-
ran tersebut tergantung pada sifat dan lu dilengkapi dengan bahan penyerta
bentuk dari media pembelajaran yang dalam bentuk Braille yang terintegrasi
digunakan. Sebagai contoh misalnya dengan media. Alasan yang diberikan
bahwa laptop atau komputer banyak guru adalah untuk mengantipasi apabila
tersedia di sekolah umum atau SLB tuna- sewaktu-waktu terjadi pemadaman lis-
netra dewasa ini. Dengan kondisi yang trik, maka kegiatan atau proses pembe-
lajaran tetap dapat berlangsung.
demikian ini, siswa tunanetra tentunya
tidak lagi mengalami kesulitan meng-
gunakannya karena sudah dilengkapi
dengan screenreader (software pembaca
layar). Software ini menjadikan tulisan-
tulisan yang ada di layar komputer dapat
dibaca dan siswa tunanetra dapat men-
dengarkan suaranya.
Anshori (2013) mendukung hasil pe-
nelitian tersebut di atas melalui temuan
penelitiannya yang menunjukkan bahwa
jenis informasi yang lebih sering diakses
oleh pemakai di perpustakaan Yayasan
Gambar 4. Prosentase kebutuhan
Mitra Netra adalah koleksi elektronik bahan penyerta LKAS
yaitu yang berupa kaset dan CD yang di- (Sumber: Hasil pengolahan data)

62 Kwangsan, Vol. 4 No. 1, Edisi Juni 2016


Buku Braille merupakan kebutuhan mengajak para penerbit dan penulis un-
primer bagi siswa tunanetra. Ketersedi- tuk menyumbangkan soft file buku yang
aan buku tersebut di sekolah tunanetra mereka terbitkan atau yang mereka tulis
maupun di perpustakaan sangat terba- untuk kemudian diolah menjadi buku
tas jumlahnya. Mengingat buku Braille Braille.
sangat tebal sehingga memakan tempat, Berkaitan dengan bahan penyerta,
pembuatannya juga memakan waktu Astono (2008) melakukan penelitian
lama dan membutuhkan biaya cukup pengembangan model praktikum sains
besar. Mitra Netra (2009) menjelaskan untuk anak penyandang tunanetra de-
bahwa siswa tunanetra memang mem- ngan pendekatan konstruktivis, baik di
butuhkan fasilitas khusus yang sekaligus sekolah inklusif maupun di sekolah luar
juga berarti membutuhkan biaya yang biasa. Hasil yang dicapai pada tahun ke-
lebih dibandingkan dengan siswa yang tiga adalah: (1) perangkat pembelajaran
awas. Contohnya, untuk membuat satu praktikum voice equipment yang berupa
buku pelajaran dalam huruf Braille, kita alat pengukuran suhu yang bersifat
membutuhkan biaya tiga sampai empat kuantitatif yang digunakan untuk siswa
kali lipat biaya pembuatan buku biasa. Ini penyandang tunanetra berhasil dikem-
karena buku Braille membutuhkan kertas bangkan dan mendukung proses pembe-
lebih tebal (minimal 120 gram) dan huruf lajaran sains; (2) modul praktikum (LKS)
Braille juga berukuran lebih besar. untuk anak tunanetra dapat disusun dan
Untuk belajar komputer misalnya, digunakan oleh guru pengampu dalam
siswa tunanetra membutuhkan fasilitas melakukan keseluruhan aspek pembela-
tambahan berupa perangkat lunak pem- jaran seperti yang telah dirancang bersa-
baca layar. Fasilitas ini memang harus ma dengan tim peneliti; (3) aktivitas guru
dipenuhi agar siswa tunanetra memiliki didominasi oleh kegiatan membimbing
kesempatan belajar yang sama dengan siswa dalam kegiatan praktikum sesuai
teman-teman mereka yang awas. Seiring dengan rancangan penelitian, mendor-
dengan perkembangan teknologi saat ong atau melatih siswa untuk kemandi-
ini, hambatan tunanetra dalam membaca rian aktif seperti pada pendekatan kon-
dapat teratasi dengan adanya program struktivis; (4) aktivitas diskusi siswa
jos atau screen reader sehingga tunan- meningkat seiring dengan tingginya
etra dapat mengakses e-book dan internet prosentase aktivitas guru dalam melatih-
dengan mudah. kan keterampilan tersebut kepada siswa;
Upaya lain untuk mengatasi keter- (5) siswa menyatakan senang belajar
batasan buku Braille yang dilakukan Mi- dengan menggunakan perangkat pem-
tra Netra (2006) dari Yayasan Tunanetra belajaran dan model pembelajaran sains
adalah meluncurkan program seribu yang telah dikembangkan peneliti. Siswa
buku untuk siswa tunanetra. Melalui menjadi lebih berminat untuk mengikuti
program ini, Mitra Netra mengundang pembelajaran sains berikutnya dan guru
masyarakat berpartisipasi menjadi rela- sains menganggap perangkat pembela-
wan untuk mengetik ulang buku-buku jaran yang telah dikembangkan peneliti
populer untuk diolah menjadi buku cukup membantu dan sangat berman-
Braille. Di samping itu, Mitra Netra juga faat dalam pembelajaran sains.

Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Audio untuk Siswa Tunanetra, Innayah. Hal: 55 - 66
63
Berkaitan dengan hasil penelitian terse- Nomor 2. Juli-Desember 2013. hal 18-
but diketahui bahwa model pengembang- 40. (Diakses 22 Mei 2016).
an LKAS untuk siswa tunanetra sangat Anshori, Ricky. 2013. Perilaku Pencar-
mendukung proses belajar mengajar dan ian Informasi Pemakai Pada Layanan
melatih kemandirian siswa dalam bela- Perpustakaan Tuna Netra Yayasan Mi-
jar sehingga siswa dapat mencapai hasil tra Netra Jakarta. Skripsi. Semarang:
belajar yang diharapkan. Guru SLB tu- Undip.http://fib.undip.ac.id/digilib/
nanetra menghendaki agar LKAS dapat home/fib.undip.ac.id/files/e_book/
dimanfaatkan secara efektif, materi pela- Ricky% 20Anshori%20A2D009004%20
jaran disusun sesuai dengan kurikulum, skripsii%20burn%20CD.pdf. (Diakses
ringkasan materi bacaan disajikan lebih 25 Mei 2016).
dahulu, bahasa yang digunakan mu- Arraid, M.Salwa. 2014. Penggunaan Me-
dah dipahami, durasi pendek, mudah dia Pembelajaran Bahasa Arab pada Siswa
pemanfaatannya, dilengkapi dengan tunanetra di MTs Yaketunis Yogyakarta
petunjuk pemanfatan Braille, disusun Tahun Akademik 2013-2014. Skripsi. Yo-
menarik, dan ringkas serta jelas dengan gyakarta: UIN Sunan Kalijaga <http://
program bersifat mandiri. digilib.uin-suka.ac.id/13656/1/BAB %
20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTA-
SIMPULAN KA.pdf (Diakses 24 Mei 2016).
Mata pelajaran yang membutuhkan me- Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran.
dia LKAS bagi penyandang disabilitas Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
tunanetra adalah mata pelajaran yang Astono. 2008. Pengembangan Model Prak-
di-UN-kan, yaitu: Bahasa Indonesia, Ba- tikum Sains untuk Anak Penyandang
hasa Inggris, IPA, dan Matematika. For- Ketunaan Melalui Pendektan Konstruk-
mat LKAS bagi penyandang disabilitas tivis Serta Aplikasinya Pada Pendidikan
tunanetra berisikan ringkasan materi Inklusif dan Sekolah Luar Biasa. Laporan
pelajaran dan soal-soal berbentuk pi- Penelitian.Yogyakarta: UNY. http://
lihan ganda. Alat pemutar LKAS yang elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/
sering digunakan penyandang disabili- searchkatalog/byId/263905. (Diakses
tas tunanetra adalah laptop dan MP3 25 Mei 2016).
player. Untuk membantu penyandang Astuti, F.S., Mulyati, S.. 2013. Pengem-
disabilitas tunanetra memahami LKAS bangan Lembar Kerja Siswa untuk Pem-
dibutuhkan bahan penyerta dalam ben- belajaran yang Menggunakan Model
tuk Braille, namun bahan penyerta terse- Group Investigation pada Materi Relasi
but belum ada. dan Fungsi. Jurnal online.um.ac.id/.../
artikel 8578ED3CA 9248 C514 DFA58
Pustaka Acuan D629D5F (Diakses 22 Mei 2016).
Abidin, Zainal. 2013. Penggunaan Lem- Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.Yog-
baran Kerja Siswa dalam Pembelajaran yakarta: Gava Media.
Materi Tumbuhan Hijau Untuk Menin- Hasanah, Rahmawati. 2012. Meningkatkan
gkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Hasil Belajar Siswa melalui LKS pada Ma-
negeri 4 Banda Aceh. Ejournal STKIP pel Matematika Kelas 2. Skripsi. Band-
Bina Bangsa Meulaboh Volume IV. ung: UPI. http://a-research.upi.edu/

64 Kwangsan, Vol. 4 No. 1, Edisi Juni 2016


operator/ upload/ s_pgsd_1008264_ Jersey: Prentice-Hall, Inc.
capter2.pdf. (Diakses 2 September Ningtyas, Jilma Dewi Ayu. 2013. Anali-
2015) sis Kelayakan LKS Mata Pelajaran IPS
Innayah. 2012. Laporan Analisis Kebutu- Terpadu (Ekonomi) Kelas VIII Semester
han Model Audio Jelang Ujian Nasional Ganjil di SMP Negeri Kabupaten Grobo-
untuk Siswa Tunanetra. Yogyakarta: gan.Skripsi.Unes:Semarang.http://lib.
BPMRP. unes.ac.id. (Diakses 23 Mei 2016).
KRjogja.com. 2010. Berita:UN SMP - Raharjo, Puji. 2010. Modul Pembuatan
Siswa Tuna Netra Sulit Pahami Soal Ba- Media Audio Pembelajaran. Jakarta:
hasa Indonesia. http://pendidikan-diy. Pustekkom-Kementerian Pendidikan
go.id/dinas_v4/?view=v_berita&id_ Nasional.
sub=1921. (Diakses April 2016). Republika.co.id.06 April.2016. Pendidi-
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembela- kan:.Diskriminasi Peserta UN Tunane-
jaran. Bandung: PT. Rosdakarya. tra, Kemdikbud Salahkan Daerah. http://
Mendiknas. 2008. Peraturan Menteri Pen- www.republika.co.id/berita/ pendidi-
didikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 kan/ eduaction/16/04/06/o57g8s384-
tentang Buku. Jakarta: Kemendiknas. diskriminasi-peserta-un-tunanetra-
Misnawati. 2014. Pemanfaatan Lembar kemendikbud-salahkan-daerah.
Kerja Siswa (LKS) dalam Meningkatkan Diakses 23 Mei 2016.
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Setyowati, Liling Kristin. 2014. Analisis
III SD. Jurnal Pedagogia Vol. 3, No. 1, Kesulitan Anak Berkebutuhan Khusus
Februari 2014: halaman 45-53. http:// dalam Belajar Matematika di Kelas
idr.iain-antasari.ac.id/4859/ (Diakses Inklusi. Skripsi. Surakarta: UMS.
24 Agustus 2016). http:// eprints.ums.ac.id/28712/12/
Mitra Netra. 2006. Komunitas E-Braille In- NASKAH_PUBLIKASI.pdf. (Diakses
donesia (Kebi); Membangun Masyarakat 23 Mei 2016).
Literasi untuk Tunanetra. http://www. Somantri, Sutjihati, T. 2012. Psikologi Anak
mitranetra.or.id/default.asp? page= luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.
momedia&id=7. (Diakses 22 Mei Subagya. 2013. Media Audio Pembelajaran
2016) untuk Tunanetra.Makalah: disajikan
--------------. 2009. Adakah Wajib Bela- pada Lokakarya Perancangan Model
jar untuk Anak Tunanetra? http:// Audiobook untuk tunanetra pada
www.mitranetra.or.id/default. tanggal 25 s.d. 28 Maret 2013 di Hotel
asp?page=halo&id=1. (Diakses 22 Mei Indah Palace Yogyakarta.
2016) Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pen-
Molenda, Michael and Januszeski, Alan. didikan. Bandung: CV Alfabeta.
2008. Educational Technology. New Sulastri. 2012. Penggunaan Media Charta
York: Lawrence Erlbaum Associates. dan LKS dapat Meningkatkan Hasil
Newby, T.J., Stepich, D.A., Lehman, J.D., Belajar Biologi Tentang Struktur dan
Russell, J.D. 2000. Instructional Technol- Fungsi Tubuh Tumbuhan pada Kelas VIII
ogy for Teaching and Learning. Design- C di Smp Negeri 4 Saradan Tahun Pela-
ing Instruction, Integrating Computer, jaran 2011/2012.Skripsi. Jurnalbioma.
and Using Media (second edition). New blogspot.com/.../penggunaan-media-

Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Audio untuk Siswa Tunanetra, Innayah. Hal: 55 - 66
65
charta-dan-lks-dapat. html. (diakses
22 mei 2016).
Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. 2009. Solo: CV Safira.
Wardani, I.G.A.K., Astati, Hernawati,
Tati, Permanarian. 2009. Pengantar
Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Univer-
sitas Terbuka.

66 Kwangsan, Vol. 4 No. 1, Edisi Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai