Anda di halaman 1dari 1

Nama : Hendra Yanto

Nim : 19 25 03

Mk : Hukum dan Peraturan perikanan

IILEGAL FISHING DI LAUT SULAWESI, 3 KAPAL DAN 12 AWAK


ASAL FILIPINA DITANGKAP

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) menangkap tiga kapal
perikanan asing (KIA) dan 12 awak kapal asal Filipina yang melakukan penangkapan ikan secara illegal
(illegal fishing) di pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) laut Sulawesi, Rabu
(21/8/19).

Pelaksanaan tugas (Plt) Direktur jendral pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan (PSDKP) KKP
Agus Suherma, menyatakan, ketiga kapal tersebut ditangkap oleh kapal pengawas perikanan (KP) Hiu
014.

Ketiga kapal tersebut NICOLE, ICE BRAICIL, dan AIRA.

Penangkapan dilakukan saat ketiga kapal melakukan penangkapan ikan tanpa dokumen perizinan dari
pemerintah Indonesia. Dalam proses penangkapan tersebut juga diamankan 12 orang awak kapal
berkewarganegaraan Filipina “tutur agus dalam keterangan tertulisnya, kamis (22/8/2019).

PENDAPAT saya mengenai hal ini pemerintah harus lebih tegas menindak palaku illegal fishing, karena
dapat menimbulkan kerugian Negara yang besar. Penenggelaman dan peledakan puluhan kapal asing
yang dilakukan oleh kementerian kelautan dan perikanan tanpa melalui persidangan ini memang
kewenangan Negara yang berlandasan pada pasal 69 ayat (4) undang-undang Nomor 45 tahun 2009.

SARAN saya mengenai illegal fishing harus dihentikan karena dapat mengurangi pasokan bahan pangan
local, mengancam mata pencaharian nelayan yang jujur, memperparah kemiskinan, menganggu
ketahanan pangan, dan tentunya merusak ekosistem laut yang menyakahi prinsip pembangunan yang
berkelanjutan. Dan lebih parahnya kerugian yang kita alami akibat illegal fishing mencapai uss 20 milliar
atau Rp.240 Triliun per tahun.

Anda mungkin juga menyukai