Anda di halaman 1dari 160

INTRODUCTION TO

CREDIT INSURANCE &


CREDIT GUARANTEE BUSINESS

Jakarta, Agustus 2021

Perjanjian Kerjasama No :
JAS MERAH
A BRIEF HISTORY OF
CREDIT INSURANCE AND
CREDIT GUARANTEE
SEJARAH PENJAMINAN KREDIT
DI INDONESIA
Kondisi riil perkembangan Koperasi
1970 LEMBAGA JAMINAN KREDIT KOPERASI (LJKK)
yang kurang berkembang
PERUSAHAAN UMUM PENGEMBANGAN PP No 51 tanggal 23 Des 1982
1981
KEUANGAN KOPERASI (Perum PKK) PP No 27 tanggal 31 Mei 1985
PERUSAHAAN UMUM SARANA PENGEMBANGAN
2000 PP No 95 tanggal 7 Nov 2000
USAHA (Perum SPU)

PERUSAHAAN UMUM JAMINAN KREDIT INDONESIA


2008 PP No 41 tanggal 19 Mei 2008
(Perum JAMKRINDO)
PerPres No 2 tanggal 26 Januari 2008 Lembaga Penjaminan
2008
PMK No 222/PMK.010/2008 tgl 16 Desember 2008 PPK & PPUK

Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Menetapkan ijin Perum JAMKRINDO


2009
No. KEP-77/KM.10/2009 tgl 22 April 2009 sebagai Perusahaan Penjaminan Kredit

2011 PMK No 99/PMK.010/2011 tgl 8 Juli 2011 Perusahaan Penjaminan Kredit &
Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit
SEJARAH LEMBAGA PENJAMINAN
KREDIT DAERAH (LPKD) DI INDONESIA
1996 KMK No. 486/KMK.017/1996 tgl 30 Juli 1996 Perusahaan Penjaminan

SKB Meneg Koperasi & UKM dgn Mendagri & Pembentukan Lembaga Penjaminan
Otonomi Daerah Kredit Daerah (LPKD) bagi Koperasi,
2001
No : 04/Kep/M/V/2001 dan Lembaga Keuangan Mikro Non Bank
Nomor : 518-162 tahun 2001 dan UKM

Pemprov Riau : Kep Gub No. Kpts. 338 VII/2003 PT. Sarana Penjaminan Riau
tanggal 25 Juli 2003 membentuk Tim Perintis Akte Notaris M. Dahad Umar, SH
Persiapan Pembentukan LPKD Riau Nomor 50 tanggal 31 Oktober 2003
2003

Penghentian pemberian ijin usaha


KMK No 476/KMK.06/2003 tgl 23 Oktober 2003
perusahaan penjaminan
Penandatanganan PKS Penjaminan antara bbrp
Bank Indonesia & Pemprov Riau
2004 Pemda (3 Propinsi & 9 Kab/Kota) dgn PT.
Tanggal 11 Oktober 2004
ASKRINDO
SEJARAH LEMBAGA PENJAMINAN
KREDIT DAERAH (LPKD) DI INDONESIA
PT. SPR resmi beroperasi bekerja sama dengan
2005 Penjaminan kredit dan Penjaminan BG
ASKRINDO
NAD, Sumut, Sumsel, Babel, Jabar,
SPR sering mendapat kunjungan studi banding dan
2005 - 2009 Banten, DKI, Jateng, Bali, Kalbar,
undangan sebagai Nara Sumber dari berbagai
Kaltim, Gorontalo, Balikpapan, Kutai
daerah yang ingin mendirikan LPKD
Kertanegara

KPK (Koperasi Penjamin Kredit) di Jawa Barat Inisiasi BI Bandung & Askrindo Cab
2008
menandatangani PKS dengan ASKRINDO Bandung

PerPres No 2 tahun 2008 ttg Lembaga Penjaminan Terbuka peluang untuk mendapatkan
2008 - 2011 PMK No 222/PMK.010/2008 ttg PPK & PPUK ijin usaha perusahaan penjaminan di
PMK No 99/PMK.010/2011 ttg PPK & PPUK Indonesia

21 Lembaga Penjamin di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdiri dari 1 perusahaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yaitu PT Jamkrindo, 2 Perusahaan Penjaminan Kredit Swasta (PT Penjaminan Kredit Pengusaha
Indonesia/PT PKPI dan PT Sinarmas Penjaminan Kredit), dan 18 Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida).
45% 55%
DEP. KEU BANK INDONESIA
(180 M) (220 M) Total Aset : Rp.18 Triliun (Des 2020)

PROFIL PERUSAHAAN Risk Based Capital : 658 % (Des 2020)


Total Ekuitas : Rp. 10 Triliun (Des 2020)
Premi Bruto : Rp. 6,2 Triliun (Des 2020)

Akte Pendirian : Prabowo Achmad Kadijono, SH Nomor 2 Tahun 1971


Akte Perubahan : Imas Fatimah, SH Nomor 18 Tanggal 26 Mei 1998

Hubungan Reasuransi :
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Tugu Reasuransi Indonesi
PT Reasuransi Internasional Indonesia
Partner Re , Hannover Re , Everest Re
Berdiri sejak 6 April 1971 Munich Re *lainnya
dengan dasar PP No. 1/1971 tanggal 11 Januari 1971. Anak Perusahaan :
SK. Menteri Kehakiman RI No: C2-7.504.HT.01.04.TH.98
Bidang usaha : Asuransi Kerugian

“Untuk mengemban misi dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan


Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia.”
Sejarah ASKRINDO
(Asuransi Kredit Indonesia)
1971-1973 : Learning Period
1974-1990 : Whole Turn Over Compulsory Basis
1990-1993 : Voluntary Basis
1994-1995 : Reviewing Period
1996-2000 : Product Diversification
2001-2007 : Stabilization and Updating Product
2007-2014 : KUR Gen 1 and Strengthening
2014-now : KUR Gen 2 and Strengthening
2019-now : PEN and Preparation For The Digital Era
1971 -1992 1998 -
1974 -1995 1998 -
KIK/
KEB
KMKP KUK
RCP PKM
1982 -1986 1997 -
KPG KPKU

1982 -1992 KMI


PJTKI 1995 -

KEPPRES
1983 -1990 14A
1984 KIK
PIR-TRANS 1990 -
ASKRINDO

1984 -1990 KMK


KUK
KONVENSIONAL
1984 -1992 KI 1983 -
KLP
L3
1985 -1993 KUK
KUK PRIMA 1997 -
KPR KREDIT
P4K
MENENGAH
1990 -1993 1982 -

1991 -1994 1997-1998


WHAT ARE THE SIMILARITIES AND
DIFFERENCES BETWEEN
CREDIT INSURANCE AND
CREDIT GUARANTEE

Perjanjian Kerjasama No :
PERSAMAAN/PERBEDAAN ANTARA
ASURANSI KREDIT & PENJAMINAN KREDIT
ASURANSI KREDIT PENJAMINAN KREDIT
1. UU NO 40 THN 2014 TENTANG PERASURANSIAN 1. UU NO 1 THN 2016 TENTANG PENJAMINAN
2. HUB 2 PIHAK (TERTANGGUNG & PENANGGUNG), PREMI / 2. HUB 3 PIHAK (TERJAMIN, PENJAMIN & PENERIMA JAMINAN),
POLIS ASURANSI IMBAL JASA PENJAMINAN / SERTIFIKAT PENJAMINAN
3. HUKUM BILANGAN BESAR 3. SELECT YOUR RISK AND CLIENT
4. IJIN USAHA ASURANSI / ASURANSI SYARIAH 4. IJIN USAHA PENJAMINAN / PENJAMINAN SYARIAH
5. REASURANSI / SUBROGASI 5. PENJAMINAN ULANG / HAK TAGIH
6. POJK NOMOR 67-73/POJK.05/2016, POJK NOMOR 6. POJK NOMOR 1 /POJK.05/2017, POJK NOMOR 2
17/POJK.05/2017, POJK NOMOR 55/POJK.05/2017 /POJK.05/2017, POJK NOMOR 3 /POJK.05/2017
Perjanjian Kerjasama No :
7. CH DIST : AGEN / BROKER 7. CH DIST : AGEN / BROKER
8. EKUITAS MIN : 250 MILIAR (NASIONAL) 8. EKUITAS MIN : RP. 100 MILIAR (NASIONAL)
9. ASOSIASI : AAUI / AAJI / AAMAI / DAI 9. ASOSIASI : ASIPPINDO (20 ANGGOTA)
10. SEJARAH ASURANSI TH 3000-2000 SM (BABILONIA), TH 10. SEJARAH PENJAMINAN TH 1923 (SWISS – GB/REGIONAL), TH
1400-1800 (REVOLUSI INDUSTRI), TH 1600 (INGGRIS-WR.KOPI) 1936 (SWISS – SVGB), TH 1949 : PENJAMINAN ULANG (BIGA)
PERSAMAAN/PERBEDAAN ANTARA
ASURANSI KREDIT & PENJAMINAN KREDIT
ASURANSI KREDIT PENJAMINAN KREDIT
11. PRINSIP ASURANSI : UTMOST GOOD FAITH, INSURABLE 11. PRINSIP PENJAMINAN : KELAYAKAN USAHA, PELENGKAP
INTEREST, INDEMNITY, SUBROGATION, CONTRIBUTION, PERKREDITAN, PENGGANTI AGUNAN, AMBIL ALIH
PROXIMATE CAUSE, THE LAW OF THE LARGE NUMBER SEMENTARA RISIKO KREDIT MACET, PIUTANG SUBROGASI,
KERJASAMA PENGENDALIAN
12. PERJANJIAN DAPAT DIUBAH (ENDORSEMENT) ATAU 12. SULIT DIUBAH TETAPI DAPAT DIBATALKAN JIKA TERJADI
DIBATALKAN (CANCELLATION) CACAT HUKUM (FRAUD)
13. KLAIM DIBAYAR SETELAH DIKETAHUI SEBAB-SEBABNYA 13. KLAIM DIBAYAR SETELAH TERPENUHI SYARAT
PENJAMINAN, TANPA MEMPERSOALKAN PENYEBABNYA
14. TUJUAN UTAMA : MELINDUNGI KEPENTINGAN PIHAK 14. TUJUAN UTAMA : MENJEMBATANI KEPENTINGAN
Perjanjian Kerjasama
TERTANGGUNG NoKERUGIAN
ATAS : YANG MUNGKIN AKAN TERJAMIN DARI SISI PENGGANTIAN AGUNAN DAN
DIDERITANYA KEPENTINGAN PENERIMA JAMINAN UNTUK MENYALURKAN
KREDIT
15. KREDIT SEBAGAI SEBUAH TANGGUNG JAWAB 15. KREDIT MERUPAKAN DASAR ADANYA PERIKATAN 3 PIHAK
MERUPAKAN DASAR PERJANJIAN ASURANSI DAN PENJAMINAN KREDIT DAPAT HADIR SEBELUM PK
16. PERJANJIAN ASURANSI MERUPAKAN PERJANJIAN YANG 16. PERJANJIAN PENJAMINAN KREDIT MERUPAKAN
BERDIRI SENDIRI PERJANJIAN TAMBAHAN
INTRODUCTION TO
CREDIT INSURANCE BUSINESS
GDE SUDARTA, ST, MT, MM, QCRO, APAI, CRMP, CIIB, ANZIIF (Snr. Assoc) CIP

Perjanjian Kerjasama No :
HOW DO BANKS RUN
AND MANAGE THEIR BUSINESS ?

Perjanjian Kerjasama No :
Undang-undang No. 10 Tahun 1998 (Bank & Kredit)
SK Direksi BI No. 27/162/KE/DIR
Semua Bank harus memiliki PPKPB (Pedoman Penyusunan
Kebijaksanaan Perkreditan Bank) dan KPB (Kebijaksanaan
Perkreditan Bank) disertai PPK (Petunjuk Pelaksanaan Kredit),
dengan mencantumkan antara lain :
• Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan
• Organisasi dan manajemen perkreditan
• Kebijaksanaan persetujuan kredit
• Dokumentasi dan administrasi kredit
• Pengawasan kredit
• Penyelesaian kredit bermasalah.
Risiko Kredit
Risk (Risiko) adalah potensi terjadinya peristiwa (event) yang
dapat menimbulkan kerugian bagi BANK

Risiko Bisnis Risiko Non Bisnis

008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019
Tidak Bisa Dihindari

MITIGASI
DEFINISI RISIKO
• Kemungkinan terjadinya peristiwa dimasa yang akan datang
dan jika terjadi tidak menguntungkan ;
• Sesuatu yang tidak dapat diprediksi ;
• Peluang terjadinya kerugian ;
• Kombinasi dari bahaya-bahaya ;
• Ketidakpastian akan terjadinya suatu kerugian ekonomi ;
• Keraguan atau ketidakpastian hasil ;
• Kemungkinan akan terjadinya kerugian (chance of loss).
RISIKO
•Tentang sesuatu kemungkinan terjadinya
peristiwa (perils) atau keadaan yang belum
/ tidak pasti terjadi (uncertain situation),
tetapi jika hal itu terjadi pasti akan
membuat keadaan memburuk (dampak)
dan mengakibatkan kerugian ekonomi
(keuangan).
EVENT / KEJADIAN

Risk (Risiko) Subject Chance (Kesempatan)


008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019
Tidak Lulus Sekolah Lulus
Laid Off Kerja Promosi
Rugi Dagang Laba
Sakit Makan Sehat

MACET KREDIT LANCAR


Analogi Manajemen Risiko dalam Perusahaan
Bagaimana kita memandang
suatu RISIKO …???
A B

D
E
RISIKO yang SIMILAR
A B C

D E F
JENIS RISIKO
Risiko Murni (Pure Risk)
Pengertian risiko murni adalah suatu risiko yang bila terjadi akan mengakibatkan
kerugian dan bila tidak terjadi tidak mengakibatkan keuntungan. Ada dua hal yang
dapat diakibatkan risiko ini, yaitu rugi atau break even.

Risiko Spekulatif (Speculative Risk)


Pengertian risiko spekulatif adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian dan
juga keuntungan. Ada tiga hal yang dapat diakibatkan risiko ini, yaitu rugi,
untung, break even.

Risiko Partial (Partikular)


Risiko partikular merupakan risiko yang sumbernya dari individu dan berdampak
secara lokal. Contohnya kecelakaan kendaraan.

Risiko Fundamental
Risiko fundamental merupakan risiko yang bersumber dari alam atau lingkungan
dan berdampak besar. Contohnya tsunami, gempa bumi, banjir bandang, angin
topan.
JENIS RISIKO BISNIS
Risiko Bisnis (Business Risk)
Pengertian resiko bisnis adalah risiko yang dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan
keunggulan produk mereka yang beredar di pasar. Munculnya inovasi di bidang teknologi, desain
produk, dan pemasaran, mengakibatkan adanya ketidakpastian pada berbagai aktivitas bisnis.

Risiko Strategi (Strategic Risk)


Pengertian resiko strategi merupakan risiko yang dihadapi perusahaan akibat dari adanya
perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi atau politik. Risiko ini sulit untuk diprediksi
karena sangat berkaitan dengan berbagai hal makro di luar perusahaan. Contohnya kebijakan
ekonomi negara, kebijakan politik, dan lain-lain.

Risiko Keuangan (Financial Risk)


Pengertian resiko keuangan adalah risiko yang muncul karena adanya pergerakan pasar
finansial yang tidak bisa diprediksi. Risiko ini berhubungan dengan kerugian yang mungkin
dialami pasar finansial, misalnya kegagalan “defaults” dalam obligasi finansial, kerugian karena
pergerakan tingkat suku bunga.
RISIKO BERDASARKAN
KONSEKWENSINYA
Risiko yang tidak bisa diterima (Unacceptable Risk), yaitu risiko yang harus
dihilangkan atau bila memungkinakan ditransfer pada pihak lain karena tidak dapat
diterima

Risiko yang tak diinginkan (Undesirable Risk), yaitu jenis risiko yang
membutuhkan penanganan/ mitigasi risiko sampai pada level yang dapat diterima

Risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk), yaitu risiko yang dapat diterima
karena dampaknya masih dalam batas yang dapat diterima.

Risiko yang dapat diabaikan (Negligible Risk), yaitu risiko yang dampaknya
sangat kecil sehingga dapat diabaikan
WHAT IS MEANT BY CREDIT
AND THE DEFINITION OF CREDIT ?

Perjanjian Kerjasama No :
PT. Askrindo senantiasa menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral
Subtitution Institution, yaitu suatu lembaga keuangan non bank yang bertindak / berlaku
sebagai penanggung (penjamin) yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang
layak (feasible) namun tidak memiliki agunan cukup (tidak bankable) untuk memperoleh
kredit dengan lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank.

Definisi Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang
menimbulkan kewajiban pihak peminjam
untuk melunasi utangnya pada jangka
waktu tertentu dengan pemberian
bunga (UU Perbankan)

Pasal 8 Undang-undang No.7 tahun1992 Jo pasal 8 Undang-undang No. 10 tahun 1998,


bahwa kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko
UNSUR KREDIT PERBANKAN

Kredit adalah penyediaan uang


atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu
berdasarkan adanya suatu
persetujuan atau
kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan
pihak lain yang menimbulkan
kewajiban
Perjanjian Kerjasama Nopihak
: peminjam
untuk melunasi utangnya
pada jangka waktu
tertentu dengan
pemberian bunga.
JENIS-JENIS KREDIT

• CASH LOAN = Sejumlah dana pinjaman


dalam bentuk uang kas/Tunai/Cash yang
diberikan oleh Bank/Non Bank kepada
Debitur.

Perjanjian Kerjasama No :
• NON CASH LOAN = pemberian fasilitas
berupa jaminan oleh Bank/Non Bank
kepada Debitur-nya dalam bentuk Bank
Garansi atau L/C atau Surat Dukungan
Bank/Non Bank.
TUJUAN / PENGGUNAAN KREDIT
• INVESTASI (Ekspansi, Penggantian, Line utk
Produk Baru)
• MODAL KERJA (Inventory, Receivables,
Payables Financing)
• PROJECT FINANCING (Kombinasi dari kredit
Perjanjian Kerjasama Noinvestasi
: & modal kerja)
• DEBT TO DEBT FINANCING
• TRADE FINANCING
• KONSUMTIF (Tong – Ji)
MENURUT OBJEK YANG DIBIAYAI
• KREDIT INVESTASI (INVESTMENT LOAN), adalah Kredit yang digunakan untuk
membiayai barang modal seperti : tanah, bangunan, peralatan, mesin, dll, yg
tidak habis dalam 1 siklus usaha (periode dari ‘uang’ menjadi ‘uang’)
• KREDIT MODAL KERJA (WORKING CAPITAL LOAN ATAU KREDIT REKENING
KORAN), adalah kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan
perputaran usaha, yaitu untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja,
overhead, persediaan, piutang usaha, pembelian bibit, dll.
• KREDIT KONSUMSI (CONSUMER LOAN), adalah kredit yang dibeikan kepada
Perjanjian Kerjasama No :
perorangan atau Lembaga, untuk keperluan konsumsi barang atau jasa,
seperti : KPR, KPKB, dll.
• KREDIT NON TUNAI (NON CASH LOAN), adalah fasilitas yang diberikan bank
kepada debiturnya berupa jaminan kredit, jaminan kesanggupan, jaminan
kewajiban nasabah kepada pihak lain atau pihak ketiga.
MENURUT SUMBER DANA
• Kredit dengan dana Bank atau IKNB sendiri
Merupakan jenis kredit yang sumbernya berasal dari dana yg dikumpulkan
oleh Bank atau IKNB itu sendiri, dan jenis kredit ini dapat diperluas menjadi
kredit yang sumber dananya berasal dari Bank Sentral (contoh : Kredit
Likuiditas dari BI atau KLBI).
• Kredit KONSORSIUM, Sindikasi dan Joint Financing
Adalah kredit yang dibiayai oleh beberapa Bank atau IKNB, yang ditentukan
siapa menjadi leader dan anggota, dengan tugas, share dan tanggung jawab
Perjanjian Kerjasama No :
masing-masing.
• TWO STEP LOAN
Kredit yang diberikan oleh Lembaga luar negeri seperti : World Bank, Asian
Development Bank, Exim Bank of Japan, dll kepada Pemerintah dalam
bentuk valuta asing.
MENURUT SEKTOR EKONOMI MENURUT SIFAT PELUNASAN
• SEKTOR PERTANIAN • PLAFOND MENURUN
• SEKTOR PERTAMBANGAN • PLAFOND TERIKAT
• SEKTOR PERINDUSTRIAN • PLAFOND TERBUKA
• SEKTOR KONSTRUKSI • ATAS DASAR TRANSAKSI
• SEKTOR JASA & BERULANG (REVOLVING)
Perjanjian Kerjasama No :
PERDAGANGAN • SELF LIQUIDATING LOAN
WHAT IS INSURANCE,
AND HOW DOES IT WORK ?

Perjanjian Kerjasama No :
DEFINISI ASURANSI
Asuransi adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak, yaitu perusahaan asuransi
dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
• memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti; atau
• memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
*) berdasarkan UU RI Nomor 40 Tahun 2014
ASURANSI
ASURANSI ATAU PERTANGGUNGAN ADALAH
PERJANJIAN ANTARA 2 PIHAK ATAU LEBIH,
ASURANSI ATAU PERTANGGUNGAN
DENGAN MANA PIHAK PENANGGUNG
MENGIKATKAN DIRI KEPADA TERTANGGUNG, ADALAH SUATU PERJANJIAN, DENGAN
DENGAN MENERIMA PREMI ASURANSI, UNTUK MANA SEORANG PENANGGUNG
MEMBERIKAN PENGGANTIAN KEPADA MENGIKATKAN DIRI KEPADA SEORANG
TERTANGGUNG KRN KERUGIAN, KERUSAKAN TERTANGGUNG, DENGAN MENERIMA
ATAU KEHILANGAN KEUNTUNGAN YANG SUATU PREMI, UNTUK MEMBERIKAN
DIHARAPKAN, ATAU TANGGUNG JAWAB PENGGANTIAN KEPADANYA KARENA
HUKUM
Perjanjian KEPADA
Kerjasama No :PIHAK KE-3 YANG MUNGKIN
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019 ASURANSI KREDIT
SUATU KERUGIAN, KERUSAKAN ATAU
AKAN DIDERITA TERTANGGUNG, YG TIMBUL
BSL1/1/001/2019
SEGMEN
KEHILANGAN KECIL
KEUNTUNGAN 1
YANG
DARI SUATU PERISTIWA YANG TIDAK PASTI,
DIHARAPKAN, YANG MUNGKIN AKAN
ATAU UNTUK MEMBERIKAN SUATU
PEMBAYARAN YG DIDASARKAN ATAS DIDERITANYA KARENA SUATU PERISTIWA
MENINGGAL ATAU HIDUPNYA SESEORANG YG TAK TERTENTU (Pasal 246 KUHD)
YANG DIPERTANGGUNGKAN (UU No 40/2014)
ASURANSI
1. Risiko Murni (Pure Risk)
2. Ketidakpastian (Uncertainty)
3. Tak disengaja (Fortuitous)
4. Kesamaan (Homogeneous
Exposure)
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No : 5. Risiko ASURANSI KREDITRisk)
sebagian (Particular
A RISK TRANSFERBSL1/1/001/2019
MECHANISM, SEGMEN KECIL 1
PENGALIHAN RISIKO DARI TERTANGGUNG 6. Kepentingan (Insurable Interest)
KEPADA PENANGGUNG KARENA 7. Tidak bertentangan dengan
KETERBATASAN SECARA FINANCIAL DARI Hukum/UU (Not againt Public
TERTANGGUNG TERHADAP RISIKO YANG
AKAN DIHADAPINYA Policy)
DASAR HUKUM ASURANSI

Risiko
PRINSIP ASURANSI
LAW OF THE LARGE NUMBERS

INSURABLE INTEREST

UTMOST GOOD FAITH

PROXIMATE CAUSE
Perjanjian Kerjasama No :
INDEMNITY

SUBROGATION

CONTRIBUTION
RUANG LINGKUP
WHAT IS MEANT BY CREDIT
INSURANCE AND ITS BENEFITS ?

Perjanjian Kerjasama No :
DEFINISI CREDIT INSURANCE

▪ Credit insurance covers the payment of an undisputed debt


arising from a trade transaction

▪ Credit insurance does not cover quality of goods or services

Perjanjian Kerjasama No :
▪ Although restricted to trade transactions it does not cover any
risks associated with trade, other than the risk of non-payment
ASURANSI KREDIT
Lini usaha asuransi umum yang memberikan jaminan pemenuhan
kewajiban finansial penerima kredit (Debitur Tertanggung), apabila
penerima kredit tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai
dengan Perjanjian Kredit (Pasal 1 ayat 2 PMK 124/2008)

DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.
124/PMK/.010/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN LINI USAHA
ASURANSI KREDIT DAN SURETYSHIP
PASAL 3
Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan produk asuransi pada lini
usaha Asuransi Kredit atau Suretyship yang memberikan jaminan atas
pelaksanaan kewajiban pembayaran dari transaksi kredit, harus memiliki
modal sendiri paling sedikit sebesar Rp. 250.000.000.000,00 (dua ratus
lima puluh miliar rupiah)

PASAL 7
1. Untuk produk Suretyship (selain yang memberikan jaminan atas
pelaksanaan kewajiban pembayaran dari transaksi kredit), berlaku
ketentuan Nett Retensi paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari Modal
Sendiri ;
2. Untuk produk Asuransi Kredit atau Suretyship yang memberikan jaminan
atas pelaksanaan kewajiban pembayaran dari transaksi kredit, berlaku
ketentuan Nett Retensi paling tinggi 5% (lima persen) dari Modal Sendiri.
PASAL 8
1. Perusahaan Asuransi Umum wajib melakukan pembayaran ganti rugi
kepada kreditur atau Obligee akibat ketidakmampuan atau kegagalan
atau tidak terpenuhinya kewajiban debitur atau Principal sesuai
dengan Perjanjian Pokok.
2. Perusahaan Asuransi Umum dilarang menunda dan/atau tidak
memenuhi kewajiban pembayaran jaminan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan alasan apapun termasuk alasan :
a. Pembayaran klaim dari bagian reasuransi belum diterima dari
reasuradur ;
b. Sedang dilakukan upaya oleh Perusahaan Asuransi Umum agar
pihak debitur atau Principal dapat memenuhi kewajibannya, tanpa
adanya persetujuan dari kreditur atau Obligee; dan/atau
c. Pembayaran imbal jasa belum dipenuhi oleh debitur atau Principal.
MANFAAT ASURANSI KREDIT
FUNGSI ASURANSI KREDIT
MANFAAT BAGI PERBANKAN/ PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
(lembaga keuangan non bank) PT Askrindo merupakan
perusahaan asuransi yang dapat
• Menurunkan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) berfungsi sebagai “Collateral
sesuai SE OJK No. 42/SEOJK.03/2016 Subtitution Institution”
• Menurunkan Non Performing Loan (NPL)/Non Performing
Financing (NPF), menurunkan risiko kredit
• Efisiensi dalam Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
• Meningkatkan Volume Kredit Perbankan dan fungsi Penanggung
Tertanggung
intermediasi Lembaga Keuangan

MANFAAT BAGI DEBITUR/ NASABAH


• Memperbesar akses debitur terhadap sumber Mendukung pelaksanaan
pembiayaan - lembaga keuangan (Bank/Non Bank). kebijakan Pemerintah
• Meringankan debitur dalam hal penyediaan collateral
(agunan).
Debitur
• Mendukung pengembangan usaha debitur. Tertanggung
Berapa “PREMI” yang pantas, proper, sesuai ???
TYPES OF CREDIT INSURANCE,
HOW IT WORKS AND THE SCHEME ?

Perjanjian Kerjasama No :
Asuransi
Kredit Kecil Asuransi Kredit
Komersil

Kredit Program Pemerintah Kredit Non Program Kredit Modal Kerja Kredit Investasi

Untuk skema Conditional Automatic Cover Pola pertanggungan secara Case By Case (CBC),
Bank/ IKNB perlu adanya Perjanjian Kerja Askrindo diharuskan menganalisa terlebih
Sama (PKS) terlebih dahulu dahulu sebelum melakukan akseptasi
ALUR PROSES KREDIT

Putusan Kredit terdiri dari : Asuransi


1. Identitas pemohon kredit secara detail 1. Asuransi Kredit untuk pertanggungan kredit
2. Jumlah kredit (eksposur) 2. Asuransi Agunan, merupakan pertanggungan
3. Keperluan, jenis kredit dan jangka waktu kredit barang2/asset (kecuali tanah) milik debitur yang
4. Suku bunga, provisi dan denda dijaminkan kepada Bank
5. Agunan, pengikatan agunan 3. Asuransi Jiwa Kredit, merupakan pertanggungan
6. Affirmative dan negative covenants atas jiwa debitur
7. Ketentuan dan syarat kredit lainnya
8. Asuransi dan biaya asuransi Dipersyaratkan dalam Putusan Kredit
OTOMATIS BERSYARAT (Conditional
Automatic Cover / CAC)
• Kredit Bank/IKNB ditanggung oleh PT Askrindo
(Persero) secara otomatis bersyarat
• Maksimal Plafond Kredit Rp. 500 Juta.

Perjanjian Kerjasama Permohonan Pengecekan Deklarasi Jumlah Penerbitan Polis


Penutupan Asuransi oleh Bank Pertanggungan dan penginputan Asuransi
Data
Untuk skema Conditional
Automatic Cover Bank/
1- IKNB perlu adanya
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
terlebih dahulu

2- Proses analisa debitur


dilakukan oleh Bank / IKNB
sebagai Tertanggung.

PT Askrindo baru
3-
3- melakukan analisa
apabila ada pengajuan
klaim dari Tertanggung
PERTANGGUNGAN TRANSAKSIONAL (CASE BY CASE/CBC)

Bank/IKNB akan melakukan analisa kelayakan pemberian Kredit


kepada Debitur, setelah dinyatakan layak, Bank/IKNB mengajukan
permohonan Asuransi Kredit dan menunggu hasil analisa risiko
dari PT Askrindo (Persero), sebelum dilakukan realisasi kredit
(akad dan pencairan) dan Asuransi berhak untuk menolak
permohonan tersebut.

Permohonan Analisa Kelayakan Penerbitan Nota Penawaran dari Penerbitan Polis


Penutupan Asuransi dari Bank Atas Permohonan Askrindo ke Bank apabila Kredit Asuransi
Penutupan Asuransi dari Bank layak ditanggung setelah Nota Penawaran
disetujui oleh Bank
• Asuransi Kredit Komersil dapat
dilakukan dengan PKS atau tanpa
adanya PKS
• PT Askrindo wajib dan diharuskan
untuk menganalisa terlebih dahulu
sebelum melakukan akseptasi

• Coverage Pertanggungan
70% atau sesuai dengan
kekurangan agunan debitur

Kredit Konstruksi Kredit Non Konstruksi

Kontra L/C
Kontra SKBDN
Jenis Asuransi yang diberikan kepada Perbankan/ Lembaga
keuangan atas Kredit yang diberikan kepada debitur/ nasabah
RISIKO YANG DITANGGUNG RISIKO YANG TIDAK
DITANGGUNG
kredit untuk pembelian barang konsumsi (consumer loans)
1 Debitur Tertanggung tidak melunasi 1 Reaksi nuklir, radioaktif, radiasi,
penambahan produksi, ekspansi usaha, pembelian bahan baku, . kredit pada saat jatuh tempo . dan reaksi inti atom
pembeian barang modal atau pembiayaan yang diberikan dan/atau dalam Kolektibilitas
melalui distributornya/ vendor/ supplier (KMK, KI, SCF, DF) Tertentu (4 atau 5) sesuai ketentuan
BI/OJK
Kerugian yang diderita nasabah akibat dari
tidak terbayarnya sejumlah outstanding / 2 Debitur Tertanggung dinyatakan 2 Kerugian yang diderita Debitur
Resiko yang . dalam keadaan ketidakmampuan . Tertanggung yang disebabkan oleh
pelunasan debitur nasabah yang disebabkan
ditanggung oleh kesulitan keuangan atau meninggal dunia memenuhi kewajiban risiko-risiko yang wajib ditutup
atau PHK keuangan/keadaan insolvent asuransinya dengan Banker’s
Clause
Nilai sama dengan Plafon Kredit yang diberikan
Bank/IKNB kepada Debitur 3 Debitur Tertanggung melarikan 3 Terjadinya salah satu risiko politik
Pertanggungan
. diri/menghilang/tidak lagi diketahui . yang secara langsung
alamatnya yang dibuktikan dengan mempengaruhi dan
Coverage 70 % (tujuh puluh persen) dari Nilai Pertanggungan surat pernyataan dari instansi yang mengakibatkan kegagalan usaha
berwenang Debitur Tertanggung untuk
Rate Min 1,85% pa untuk kredit komersil/ sesuai PKS melunasi kreditnya
Min 1,25% pa untuk kredit kecil/ sesuai PKS 4 Debitur Tertanggung macet karena 4 Realisasi kredit tidak sesuai
. meninggal dunia . dengan Manual Perkreditan Bank
Debitur nasabah dinyatakan wan prestasi dan/atau ketentuan Bank
Hak Klaim dalam melunasi kewajibannya pada saat jatuh Indonesia
tempo dan/atau dalam Kol 3 / 4
5 Debitur Tertanggung macet karena 5 Bencana Alam (Act Of God)
Sesuai analisa atau minimal 30% dari nilai . terkena Pemutusan Hubungan Kerja .
Collateral pertanggungan (PHK)
WHAT TO KNOW IF, YOU WANT
TO SELL CREDIT INSURANCE ?

Perjanjian Kerjasama No :
Perjanjian Kerjasama No :
YANG HARUS DIKETAHUI PEMASAR

SE BI NO 8/2/PBI/2006 tanggal 30-01-2006 tentang Perubahan atas Peraturan


BI No 7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, kesehatan
suatu KREDIT berdasarkan ketepatan waktu pembayaran angsuran kredit
yang dibedakan menjadi atau ke dalam 5 tingkatan (Kolektibilitas), yaitu :

KOL 3 :
KOL 1 : KOL 2 : KOL 4 : KOL 5 :
KURANG
LANCAR DPK DIRAGUKAN MACET
LANCAR
0 Hari 1 – 90 Hari 121 – 180 Hari > 180 Hari
91 – 120

Cadangan Cadangan Cadangan Cadangan


Khusus 5% dari Khusus 15% Khusus 50% Khusus 100%
Aktiva (- Nilai dari Aktiva dari Aktiva dari Aktiva
Agunan) (- Nilai Agunan) (- Nilai Agunan) (- Nilai Agunan)
YANG HARUS DIKETAHUI PEMASAR

PROGRAM RESTRUKTURISASI KREDIT, BANK hanya dapat melakukan


yaitu : upaya perbaikan yang dilakukan restrukturisasi kredit terhadap
Bank dalam kegiatan perkreditan thd debitur yang memenuhi
debitur yang mengalami kesulitan utk kriteria, antara lain :
memenuhi kewajibannya, antara lain a) Mengalami kesulitan
melalui : pembayaran pokok
1. PENURUNAN SUKU BUNGA KREDIT dan/atau bunga kredit ; dan
2. PERPANJANGAN JANGKA WAKTU KREDIT b) Debitur memiliki prospek
3. PENGURANGAN TUNGGAKAN BUNGA
usaha yang baik dan
KREDIT
4. PENGURANGAN TUNGGAKAN POKOK KREDIT mampu memenuhi
5. PENAMBAHAN FASILITAS KREDIT kewajiban setelah kredit
6. KONVERSI KREDIT MENJADI PENYERTAAN direstrukturisasi.
MODAL SEMENTARA
Overview Assessment Credit
Kumpulkan Data
Aspek Bisnis & Keuangan
KUALITATIF
- Neraca & R/L
- Proyeksi Analisa = Melihat kondisi debitur
P - Produk Kualitatif tidak secara angka, yaitu
P Solicit E - Market secara Ekternal (kondisi
R ekonomi, peraturan
R - Kompetitor pemerintah, fluktuasi KURS,
O M - Supplier persaingan usaha,
S o - Buyer perkembangan teknologi) &
Referensi 7C&7P
P H - Fasilitas Faktor Internal.
E O - Manajemen
K N - Legalitas
Penambahan
Perjanjian Kerjasama No : A - Akte Pendirian & Analisa KUANTITATIF
Fasilitas nBSL1/1/001/2019
perubahan terakhir, SK Kuantitatif = Melihat kondisi debitur
Menkeh, SIUP, TDP, berdasarkan laporan
TDR, API, dll.. keuangan, neraca, rek
- Collateral tabungan, slip gaji, dll…
- Pengalaman
- Hubungan dgn Askrindo
ANALISA KUANTITATIF
C-apital (= Modal, Saham, Hutang)

A-sset (= Fixed, Bergerak, Piutang)


METODE
CAMEL M-anagement (= PIC, BOD, Group Co)
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019
E-arning (= Rasio ROA, ROI, BOPO, DER)

L-iquidity (= Cash Ratio, Current, LDR )


FAKTOR INTERNAL

Manajemen ANALISA 7 C
Organisasi Character Confidence
Perusahaan Capacity
Capability
Produksi Capital
Pemasaran Condition of Economy
SDM Collateral
IT
Perjanjian Kerjasama NoSupplier
: ANALISA 7 P
BSL1/1/001/2019
Rekanan Personality Profitability
Pengalaman Party Payment
Purpose Protection
Prospect
YANG HARUS DIKETAHUI PEMASAR
ASURANSI (PENANGGUNG) / PENJAMIN

008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019

1. Pantaskah calon debitur tersebut dijadikan nasabah ?


2. Bolehkah calon debitur tersebut menjadi nasabah ?
3. Berapa besar dan seperti apakah kredit yang bisa diberikan ?
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019
The 7 C’s
ANALYSIS OF CREDIT
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
The 7 C’s of Credit
1st - CHARACTER
PALING PENTING..! Karena dampak pada kredit adalah
“Willingness to pay”
Karakter adalah Inner Quality, yang menunjukkan :
- Integritas Orang
- Stabilitas Bisnis
- Kejujuran

Cross checking kepada : Buyers/Customers Supplier,


Kreditur, Asosiasi, dll..
CHARACTER
Untuk mendapatkan gambaran akan
KEMAUAN membayar dari Pemohon/
Peminjam/Debitur/Nasabah

Underwriter (analis) harus meneliti


perilaku P/P/D/N dari berbagai
sumber informasi yang relevan

PERINGATAN !! Hati-hati dalam memproses


pemberian kredit kepada P/P/D/N yang DIRAGUKAN
KEMAUAN membayar atau ITIKAD BAIK-nya
ANALISIS WATAK (CHARACTER)
Kegunaan analisis adalah untuk mengetahui sampai
sejauh mana willingnes to pay (kemauan untuk
membayar).

Sumber informasi yang relevan, seperti :


▪ Informasi data Bank Indonesia & OJK
▪ Media sosial
▪ Internet
▪ Observasi
▪ Survey
▪ Catatan intern lainnya
Sumber Informasi
➢ Reputasi bisnis/reputasi perusahaan,
➢ Riwayat perusahaan,
➢ Catatan kriminal,
➢ Riwayat hidup dan atau riwayat pernikahan,
➢ Gaya hidup,
➢ Tingkat kooperatif selama proses analisis dilakukan,
➢ Tingkat hubungan/kerjasama dengan Bank dan Asuransi,
➢ Kecenderungan berbisnis selama ini,
➢ Budaya perusahaan,
➢ Legalitas usaha pemohon,
➢ Akte pendirian badan usaha beserta perubahannya,
➢ Informasi Bank (BI)/SLIK OJK, rekan bisnis, pesaing, dsb
➢ Catatan Intern lainnya.
CHARACTER

Tingkat
Willingnes to Kepercayaan
pay

Perilaku Pengelolaan
CHARACTER
Debitur Rekening

Reputasi
Bisnis
Penilaian meliputi prilaku
debitur dari gaya hidup&
permasalahan pribadi yg
dpt. mempengaruhi
kemampauan
(a) Tingkat
Kepercayaan › Penilaian dilakukan
terhadap kualitas
informasi yang diberikan
dan cara penyampaian
informasi.
membayar.

›(d) Perilaku
KARAKTER
(b)
Pengelolaan
Pribadi Debitur
rekening Bank


Penilaian ditujukan Penilaian meliputi tk.
utk mengevaluasi kedisiplinan deb. dalam
hub. bisnis debitur
dengan pihak terkait.
› (c) Reputasi
Bisnis
membayar kewajiban,
pemenuhan dokumen dan
pemenuhan perjanjian
kredit yang telah dibuat.
PERTANYAAN YANG PERLU DIBAHAS LEBIH
LANJUT ADALAH :

❑ APAKAH CALON DEBITUR TERMASUK PENGUSAHA


YANG BOLEH DIBIAYAI OLEH BANK …???
❑ APAKAH CALON DEBITUR BISA DITERIMA
SEBAGAI PARTNER BISNIS BANK …???
❑ BERAPA JUMLAH FASILITAS YANG LAYAK
DIPERTIMBANGKAN …???
❑ BAGAIMANA TYPE/STRUKTUR/SYARAT KREDIT YANG
AKAN DIBERIKAN …???
APAKAH CALON DEBITUR TERMASUK PENGUSAHA
YANG BOLEH DIBIAYAI OLEH PERBANKAN ?

PENGUJIAN DAPAT DILAKUKAN MELALUI BEBERAPA


LANGKAH PRAKTIS BERIKUT:

❖ PENELUSURAN IDENTITAS ( PRIBADI/PERUSAHAAN)


❖ SESUAI DENGAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU
(DILENGKAPI PERIZINAN)
❖ SESUAI DENGAN PERSYARATAN INTERNAL ( PASAR
SASARAN, KRITERIA RISIKO YANG DAPAT
DITERIMA, CREDIT RISK RATING)
APAKAH CALON DEBITUR BISA DITERIMA BANK
SEBAGAI PARTNER BISNIS?

UNTUK MENGGALI INFORMASI YANG TERKAIT DENGAN


SIFAT KERJA DAN KARAKTER CALON DEBITUR ANTARA
LAIN DAPAT DITELUSURI MELALUI :

• APA SAJA YANG PERNAH DILAKUKAN DEBITUR ..??


• BAGAIMANA KUALITAS HUBUNGAN DEBITUR
DENGAN PIHAK INTERN/EKSTERN ..??
• KUALITAS HUBUNGAN DENGAN PERBANKAN ..??
• PEMENUHAN ATAS KEWAJIBAN PEMERINTAH ..??
The 7 C’s of Credit
2nd - CAPACITY
KEMAMPUAN, untuk :
- Mengelola usaha
- Mengembangkan usaha
- Menghasilkan keuntungan
- Mengelola kas
- Membayar pinjaman
- Melunasi kewajiban dalam siklus bisnis
CAPACITY
Tingkat kemampuan membayar diperoleh dari hasil usaha obyek
yang akan dibiayai oleh Bank/IKNB. Hasil analisis ini merupakan
sumber pembayaran yang bersifat “first way out”.

Aspek Manajemen Aspek Produksi

Aspek Pemasaran Aspek Personalia

Aspek Finansial
ANALISA KEMAMPUAN (CAPACITY)
Kegunaan analisis adalah untuk mengukur kemampuan
ability to pay (kemampuan untuk membayar).

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan :


▪ Penghasilan/gaji (Krd. Konsumtif)
▪ Aspek manajemen
▪ Aspek produksi
▪ Aspek pemasaran
▪ Aspek personalia
▪ Aspek finansial
Kemampuan pemohon memproduksi (untuk industri)
atau mengadakan (dalam hal usaha perdagangan)
produk / barangnya, yang tercermin dari kemampuan
daya saing produkyang dihasilkan/ diperdagangkan

Aspek
Produksi

Kemampuan pemohon
untuk berproduksi /
berdagang secara
berkesinambungan.
Bagaimana proses produksi, kapasitas mesin terpasang dan
terpakai, tahun buatan mesin dan peralatan kerja, titik kritis produksi,
Tingkat teknologi (sederhana, canggih), pengelolaan limbah,
kualitas produksi, hubungan perburuhan, gudang penyimpanan,
terjaminnya sumber energi (PLN atau gensetsendiri),
kecukupan jumlah tenaga ahli/
operator, kemampuan/kapasitas mesin dan peralatan lainnya

Aspek
Produksi

- Bagaimana pengadaan bahan baku


- Lokasi pabrik
- Pengendalian persediaan
- Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
menilai kemampuan pemohon dalam
memasarkan produknya.

Aspek
Pemasaran

• Angka keragaan masa lalu yang dilihat dari


data/statistika penjualan.
* Tingkat persaingan
•Angka proyeksi pemasaran pada masa mendatang
yang meliputi perencanaan dan strategi pemasaran
yang akan dilakukan.
ANALISA CAPACITY UNTUK MENGGALI INFORMASI TENTANG
KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM MELAKSANAKAN
AKTIVITAS USAHANYA, ANTARA LAIN DAPAT DITELUSURI
MELALUI :
• KAPASITAS SARANA PRODUKSI
• KONDISI SARANA PRODUKSI
• JUMLAH DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
• TREN KINERJA KEUANGAN (LABA & CASH FLOW YG +)
• RASIO RENTABILITAS (ROA : MIN 1% ; ROE : MIN 5%)
• RASIO LIKUIDITAS (CR & QR : MIN 100%)
• KEMAMPUAN PERUSAHAAN MENGHASILKAN LABA (EBT & EAT)
CAPACITY

Managerial
Capacity
Ability to
pay

Kondisi Kondisi
Eksternal CAPACITY Internal Controllable
Uncontrollable

Financial
Capacity
(a) Kualifikasi (b) Kualifikasi
MANAJEMEN
Komersial Tehnis


Difokuskan pada kegiatan
admisntrasi dan pencatatan Difokuskan pada pengukuran
pembukuan dalam mengelola kemampuan yg dimiliki debitur
dalam operasional usahanya &
usaha, apakah informatif, antisipasi kesiapan dalam
konsisten, sesuai standar dan mengantisipasi kemajuan
dapat membantu debitur dalam industri/ pasar.
menjalankan usahanya
The 7 C’s of Credit
CHARACTER vs CAPACITY
Analisa penempatan posisi calon nasabah (willingness vs ability)

W
I
L MAU, MAU,
L tapi dan
I TIDAK MAMPU MAMPU
N
G TIDAK MAU, dan TIDAK MAU,
N TIDAK MAMPU meski
E MAMPU
S
S
A B I L I T Y
The 7 C’s of Credit
3rd - CAPITAL
• Dana yang tersedia untuk menjalankan siklus
bisnisnya
• Sumber pendanaan equity & hutang
• Sangat berbahaya jika menjalankan bisnis dengan
equity yang kecil & hutang yg besar
• Analis harus memperhitungkan equity cadangan
(shareholder’s guarantee), jika terjadi cost overrun
CAPITAL

Kemampuan Kemampuan
dan
komitmen

Self
Financing CAPITAL DER

Komitmen
Minimal 2 periode
terakhir, dan periode
terakhir maksimum
3 bulan sbl pengajuan

Audit / Non Audit Recasting


Tergantung Komponen Neraca
Pertimbangan PKL dan Laba Rugi
Aspek
Laporan
Finansial
Rasio-rasio
sumber dan
Keuangan
penggunaan dana

GOFG
GOFG didapat dari penjumlahan laba bersih
yang mencerminkan
(EAT) dan biaya penyusutan. Hasil angka
kemampuan tersebut mencerminkan jumlah surplus dana
membayar yang tersedia pada perusahaan. Ratio ini
pokok pinjamannya. diperoleh dengan membandingkan pendapatan
sebelum bunga dan pajak dengan biaya bunga.
ANALISA CAPITAL UNTUK MENGGALI INFORMASI TENTANG
KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, ANTARA LAIN DAPAT
DITELUSURI MELALUI :
• RASIO-RASIO KEUANGAN
• SOLVABILITAS (DER maks 200%, DTA maks 100%)
• RENTABILITAS (GPM, NPM, ROE, ROA)
• AKTIVITAS (DOR, DOI, DOP)
• ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (darimana
perusahaan memperoleh dana, bagaimana penggunaannya
dan penggunaan kredit yang diberikan)
Financial Analysis
Laporan Keuangan dalam kegiatan usaha
Neraca
Aktiva Kewajiban
Ekuitas

Penempatan Sumber
Laba-rugi
Penjualan
Biaya-biaya
Laba bersih

Operasional
Financial Analysis
RESOURCES ANALYSIS OBJECTIVES

Balance Ratio Profitability


sheet
Analysis
Income
Solvency
Statement
Prospective Liquidity
Cash flow analysis/
Valuation Stability
Financial Analysis

Profitability Liquidity Activity Leverage Market

Asset turn Debt to


ROE Current ratio EPS
over equity ratio

Stock turn Interest


ROA Quick ratio Pay out
over coverage ratio

Days Debt service


Profit margin Cash ratio P/E ratio
receivable coverage

NWC to Sales Funds flow


Gross margin
ratio coverage
Siklus Konversi Kas

Biaya Bhn.Baku,
Barang Upah Langsung,
Penjualan Jadi dan Over Head Kas

Tunai
Kredit
Bayar

Piutang
Dagang Penagihan
Likuiditas
Ya Tidak
1. Current Ratio > 14O% ? 0 3

2. Quick Ratio > 35% ? 0 3

Solvabilitas
3. EBITDA / (Hutang jk. Menengah + Hutang 0 3
jk. Panjang) > 40%

4. EBITDA / (Kew. Bunga + pokok 1 tahun 0 3


y.a.d) > 50%

5. EBIT/ Bunga > 150% 0 3

6. Equity / Total Asset > 35% 0 3

Pertumbuhan
0 3
7. ROA tahun ini > tahun lalu
8. Profit Margin tahun ini > tahun lalu 0 3
9. Pertumbuhan Penjualan tahun ini > tahun
lalu 0 3

+ Sub total

+ =
CAPITAL
mengukur kemampuan usaha
pemohon untuk mendukung pembiayaan
dengan modalnya sendiri (own share).

Besar dan Bagi perusahaan


komposisi modal yang telah
sebagaimana Perkembangan menjual sahamnya
dicantumkan profitabilitas usaha Angka DER harus di pasar
dalam akta selama minimal 2 di analisis lebih modal (go public),
pendirian (dua) periode lanjut dengan agar diteliti pula
perusahaan dan terakhir melihat komposisi perkembangan
perubahannya menyangkut hutang yang ada, nilai sahamnya.
kemampuan baik hutang jangka
pemupukan pendekatau jangka
modal sendiri dari panjang.
laba
Critical Point Analisis

Modal
Disetor

Modal Laba
Revaluasi
EQUITY Tahun Berjalan

Laba
Ditahan
Capital (modal)
 Tujuan analisis modal adalah mengukur kemampuan usaha pemohon
untuk mendukung pembiayaan dengan modalnya sendiri (own share).
 Besar dan komposisi modal tercantum dalam akta pendirian perusahaan
dan perubahannya.
 Perkembangan profitabilitas usaha minimal 2 (dua) periode terakhir.
Tinggi rendahnya profitabilitas mencerminkan tinggi rendahnya
kemampuan pemupukan modal sendiri dari laba.
 Angka DER. Jika porsi hutang jangka pendek semakin besar, berarti kondisi
likuiditas usaha pemohon semakin rentan.
 Bagi perusahaan yang telah menjual sahamnya di pasar modal (go public),
agar diteliti pula perkembangan nilai sahamnya. Naik turunnya harga
saham mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek
usaha penerbit saham.
The 7 C’s of Credit
4th - CONDITION
Variabel-variabel eksternal :
-Ekonomi Makro (anggaran pemerintah, moneter, policy,
politik, tax, regional / int’l trade)
-Ekonomi Mikro (buruh, energy, transportasi,
komunikasi, gambaran & situasi usaha).
-Tipe lingkungan bisnis, contoh : real estate akan
berkaitan dgn semen, besi, buruh, dll.
CONDITION

Prospek
Kondisi
Usaha Usaha

Lingkungan Lingkungan
CONDITION
Makro Mikro

Prospek
Usaha
CONDITION
Kondisi
Suplier
Perekonomian =
Regulasi Lingkungan Lingkungan Saluran
Pemerintah Makro + Mikro Distribusi

Perkembangan
Konsumen
Tehnologi
CONDITION
mengetahui prospektif atau tidaknya
suatu usaha
yang hendak dibiayai

analisis
terhadap kondisi makro
usaha/industri sejenis
(a) Perkembangan (b) Struktur
SITUASI
Pasar & situasi internal
PERSAINGAN
persaingan perusahaan


Dilakukan untuk mengetahui Penilaian dilakukan untuk
prospek usaha ybs. ditinjau mengetahui kontinuitas,
dari perkembangan pasar, kaderisasi dan perkembangan
peluang untuk mendapatkan usahanya.
laba dan jumlah pesaing
CONDITION OF ECONOMIC, UNTUK MENGGALI SEMUA
INFORMASI TENTANG KONDISI DAN GAMBARAN EKONOMI
MAUPUN BUDAYA MASYARAKAT, ANTARA LAIN DAPAT
DITELUSURI MELALUI:
• KEBIJAKAN PEMERINTAH
• KEBIASAAN MASYARAKAT
• DAYA SERAP PASAR
• KONDISI MAKRO & MIKRO
• NPL SEKTOR KREDIT
• INTERVENSI PIHAK BERKEPENTINGAN
• HISTORIKAL / PENGALAMAN USAHA
Business Analysis ; Industry Analysis

Five Force Michael Porter


Pendatang baru
Potensial

Ancaman masuknya
pendatang baru

Kekuatan tawar
Para pesaing menawar pembeli
Industri
Pemasok Pembeli
(Intensity of rivality)
Kekuatan tawar menawar
pemasok

Ancaman produk
pengganti

Produk
Pengganti/subtitusi
(a) Kualitas

Difokuskan utk mengetahui


apakah lokasi usaha ybs.
Produk / Jasa

› Difokuskan apakah produk


telah sesuai dengan /jasa yg djual dapat
kemudahan pencapaiannya, diterima pasar ditinjau dari
kemudahan pemenuhan
bahan baku dan tenaga
POSISI jenis, kualitas, harga,
pelayanan maupun kualitas
kerja maupun peruntukan PASAR personilnya.
lokasinya.

Difokuskan apakah ybs.
memiliki strategi › (b) Strategi &
(c) Lokasi pemasaran yang baik
serta sampai sejauh Ketergantungan
Usaha mana ketergantungan Pasar
debitur terhadap
supplier / pembeli.
Analisis Prospek Industri
 Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui prospektif atau tidak suatu
usaha yang hendak dibiayai.
 Bagaimana pertumbuhan, permintaan dan penawaran.
 Potensi pertumbuhan yang tinggi sehingga perlu perluasan kapasitas.
 Apakah industri peminjam tersebut (tidak ada tanda-tanda persaingan
tidak sehat atau kecenderungan konsentrasi, atau ada persaingan tidak
sehat menyebabkan ada kecenderungan kosentrasi meningkat, atau ada
persaingan tidak sehat dan terjadi konsentrasi).
 Indikator makro seperti inflasi dan nilai tukar, kebijakan pemerintah dan
kebijakan makro lainnya, kondisi sosial dan politik, dan keamanan.
 Informasi lainnya yang antara lain : pemasok, pembeli, pesaing, barang
substitusi.
The 7 C’s of Credit
CAPACITY vs CONDITION
CAPACITY First Way Out

CAPITAL

I NPUT
SUPPLIER P ROSES KONSUMEN
O UTPUT

CONDITION
The 7 C’s of Credit
5th - COLLATERAL
Collateral merupakan elemen tambahan dalam credit recovery :
-Bila elemen utama (cash flow) yang merupakan 1st way out gagal, sehingga
menyebabkan credit bermasalah, maka diperlukan collateral sebagai 2nd way out.

 Agunan (collateral) → the second way out


 Agunan → agunan pokok dan agunan tambahan.
 Agunan pokok adalah agunan yang pengadaannya bersumber dari dana kredit bank.
 Agunan tambahan menjadi wajib dipenuhi apabila menurut judgement pemutus,
agunan pokok yang disediakan tidak dapat menutup kecukupan jaminan.
 Agunan dapat hanya agunan pokok, bila hasil analisis 7’C kredit diperoleh keyakinan atas
kemampuan pemohon untuk mengembalikan hutangnya.
COLLATERAL

Agunan
Pokok
Second
way out

Fungsi Penilaian
COLLATERAL Agunan
Agunan

Agunan
Tambahan
COLLATERAL
UNSUR PENGAMAN LAPIS KEDUA
DAN BERFUNGSI
SEBAGAI ALAT MITIGASI RISIKO

SUMBER PELUNASAN TERAKHIR


APABILA KREDIT MENJADI BERMASALAH
(THE SECOND WAY OUT)

AGUNAN POKOK AGUNAN


TAMBAHAN
AGUNAN
AGUNAN POKOK

Pasal 24 UU Nomor 14 Tahun 1967 tentang


Perbankan, ditentukan bahwa
“Bank tidak akan memberikan kredit tanpa
adanya jaminan.”

Sesuai penjelasan pasal 8 UU No.7 tahun


1992 JO UU No.10 tahun 1998, tersirat
bahwa agunan pokok adalah agunan yang
pengadaannya bersumber /dibiayai dari
dana kredit bank. Agunan ini dapat berupa
barang proyek (tanah dan bangunan, mesin-
mesin, persediaan, piutang dagang/hak
tagih, dan lain-lain).
AGUNAN

AGUNAN TAMBAHAN
Jaminan dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Jaminan Materiil (Kebendaan)
2. Jaminan Imateriil (Perorangan)

Agunan tambahan adalah agunan yang


tidak termasuk di dalam batasan agunan
pokok tersebut di atas. Sebagai contoh :
aktiva tetap diluar proyek yang dibiayai
(tanah, bangunan, mesin2), surat
berharga, garansi risiko, jaminan
pemerintah, lembaga penjamin dan lain-
lain.
AGUNAN
Agunan tambahan menjadi
wajib dipenuhi apabila
menurut pihak Bank, agunan
Agunan kredit dapat pokok yang disediakan tidak
hanya berupa agunan dapat menutup kecukupan
pokok apabila jaminan, yang disebabkan
Barang yang dapat adanya kesulitan dalam
diterima sebagai agunan berdasarkan aspek-aspek
lain dalam jaminan utama pengikatan dan penguasaan
harus memenuhi syarat ; agunan pokok sebagai
(watak, kemampuan,
-Ekonomis (dapat modal dan prospek), agunan kredit, sehingga tidak
diperjual belikan secara telah diperoleh keyakinan dapat memberikan hak
bebas) atas kemampuan debitur mendahulu (preference )
untuk mengembalikan bagi Bank untuk
- Yuridis (Bukti pemilikan menyelesaikan kreditnya
syah dan tidak dalam hutangnya.
sengketa)
KRITERIA AGUNAN
MARKETABILITY = gampang dijual

ASCERTAINABILITY = standar harganya

STABILITY OF VALUE = kestabilan harga

TRANSFERABILITY = dipindahtangankan
PEDOMAN AGUNAN
NILAI TAKSASI DARI AGUNAN BIASANYA DITENTUKAN
BERDASARKAN PEMERINGKATAN AGUNAN DGN MAKS.
70% DARI NILAI/HARGA PASAR.

PEMERINGKATAN AGUNAN, BERDASARKAN DARI


MUDAH / TIDAKNYA AGUNAN TSB DICAIRKAN, YAITU
1. DEPOSITO (1 BULAN, 3 BULAN, 1 TAHUN)
2. KENDARAAN BERMOTOR (MAKS. 4 THN)
3. TANAH (HM, HGU, HGB, HPATN, HPATM)
4. TAGIHAN (MAKS. 1 TAHUN)
5. SAHAM (GO PUBLIK & DIJAMIN PEMERINTAH)
Metode Penilaian Agunan
✓Metode Pendekatan Data Pasar
✓Metode Pendekatan Biaya
✓Metode Pendekatan Pendapatan.

Jenis Pengikatan Agunan


❑Hak Tanggungan
❑Fiducia Eigendom Overdracht (Feo)
❑Gadai
❑Penanggungan
Hukum Jaminan Bank
Hukum jaminan adalah ketentuan hukum yang mengatur hubungan hukum jaminan antara
pemberi jaminan (debitur) dan penerima jaminan (kreditur) sebagai akibat pembebanan suatu
hutang tertentu (kredit) dengan suatu jaminan (benda atau orang tertentu). Dalam hukum
jaminan tidak hanya mengatur perlindungan terhadap kreditur sebagai pihak pemberi hutang
saja, melainkan juga mengatur perlindungan hukum jaminan terhadap debitur sebagai pihak
penerima hutang [1].
Pasal 1131 KUHPerdata disebutkan Pasal 1132 KUHPerdata
"Segala barang-barang bergerak dan menyebutkan barang-barang itu
tak bergerak milik debitur, baik yang menjadi jaminan bersama bagi
sudah ada maupun yang akan ada, semua kreditur terhadapnya, hasil
menjadi jaminan untuk perikatan- penjualan barang-barang itu
perikatan perorangan debitur itu." dibagi menurut perbandingan
Dengan demikian menurut pasal ini, utang masing-masing kecuali bila
segala harta kekayaan seseorang di antara para kreditur itu ada
otomatis menjadi jaminan atas utang alasan-alasan sah untuk
yang telah dibuat. didahulukan.
Dasar Hukum Jaminan Bank
1131 KUH
Perdata
Jaminan
Umum 1831 KUH
1132 KUH Perdata 1152-1158 KUH
Gadai
Perdata Perdata
JAMINAN
1832 KUH
Penanggungan Perdata UU No 42 Tahun
Jaminan (Borgtoch) Fidusia 1999 tentang
Khusus Benda Fidusia
Bergerak
UU No 4 Tahun
Jaminan Tanah 1996 Tentang
Kebendaan Hak Tanggungan
Benda
Tidak 1162 – 1232
Bergerak KUH Perdata
Bukan
(Tetap) (Hipotek)
Tanah
314 – 316 KUH
Dagang (Kapal)
The 7 C’s of Credit
6th - CAPABILITY
Aspek Manajemen
• Kemampuan merumuskan dan menerapkan strategi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efisien.
• Kemampuan melakukan evaluasi dan pengendalian.
• VISI dan MISI perusahaan.
• Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka Pendek serta
AD/ART.
Kemampuan menetapkan
visi dan misi
dalam berusaha

Kemampuan
Kemampuan
merumuskan
menerapkan
strategi yang Aspek
strategi secara
diperlukan Manajemen efektif
untuk mencapai
dan efisien
sasaran

Kemampuan menterjemahkan
visi dan misi dalam
sasaran-sasaran spesifik

Kemampuan melakukan
evaluasi dan pengendalian
Aspek Personal

• Jumlah tenaga kerja (harian, kontrak, tetap).


• Tingkat keahlian manajer, supervisor dan
tenaga pelaksana.
• Pengalaman di bidang usaha.
• Gaya manajemen : agresif, konservatif (bagi
perusahaan keluarga : bagaimana hubungan
internal keluarga, one man show, kaderisasi,
risiko key persons : usia, kesehatan,
pewarisan).
Menilai kemampuan perusahaan dari sisi kuantitas
Maupun kualitas tenaga kerja yang mendukung aktivitas
perusahaan dan kemampuan perusahaan memelihara
hubungan baik antara tenaga kerja dengan
perusahaan/pemilik perusahaan

Aspek
Personalia

* Jumlah tenaga kerja (harian, tetap),


* Organisasi kerja (jelas, tidak),
* Tingkat keahlian manajer dan tenaga pelaksana,
• Gaya manajemen : agresif, konservatif (bagi perusahaan keluarga :
bagaimana hubungan internal keluarga, risiko key persons : usia,
kesehatan, pewarisan)
The 7 C’s of Credit
7th - CONFIDENCE
Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan ketika melakukan analisa penjaminan baik
Asuransi Kredit ataupun Suretyship ;
Menjadi tantangan tersendiri bagi analis, untuk mendapatkan kejelasan tentang proyek &
obyek yang dijamin, karena pembuktian tidak hanya didasarkan pada faktor kuantitatif
(angka) saja ;
Pada kenyataannya seringkali akan ada argumen untuk dan terhadap transaksi atas
penjaminan/pertanggungan yang diusulkan ;
Seorang underwriter akan mengambil keputusan berdasarkan ilmu yang dimiliki dengan
didukung oleh fakta dan pengalaman ;
Pada saat yang sama, apa yang disebut "firasat / feeling" tidak boleh dianggap remeh ;
Jika, untuk alasan apa pun, analis (penjamin) tidak mendapatkan tingkat yang nyaman &
kepercayaan dalam suatu penjaminan, maka keputusan yang tepat bisa jadi adalah
MENOLAK case tsb.
CREDIT RISK SCORING SYSTEM

Permohonan
Kredit

Kualitatif Non Financial Financial Kuantitatif


Aspek (%) (%) Aspek

Risk Rating
Score

Accept Reject
The 7 P’s
ANALYSIS OF CREDIT
Perjanjian Kerjasama No :
ASURANSI KREDIT
SEGMEN KECIL 1
Apa sih “7 P” itu ?
Personality = menilai nasabah dari segi / sisi karakter, kepribadiannya,
perilaku dan watak ;
Party = penggolongan nasabah pada klasifikasi / golongan tertentu ;
Purpose = mencari tahu kebutuhan, penggunaan dan tujuan nasabah
mengambil kredit ;
Prospect = menilai / memprediksi usaha nasabah di masa yang akan
datang ;
Payment = menilai & mencari tahu apa saja sumber-2x pengembalian
kredit ;
Profitability = menilai kemampuan usaha nasabah dalam memperoleh
laba ;
Protection = menilai jaminan perlindungan yang diberikan, agar kredit
benar-2x aman ;
BERAPA JUMLAH FASILITAS YANG
LAYAK DIPERTIMBANGKAN
UNTUK DIBERIKAN KEPADA
DEBITUR TERTANGGUNG ???

???
ATTENTION

Dasar Perjanjian (PK) Angsuran Tetap/Menurun Keinginan / Tujuan dan


Plafon / Transaksional Rencana Kerja

Sifat & Jenis Usaha


Fasilitas telah sesuai dengan Lingkungan & Persaingan
kebutuhan usaha
ATTENTION

➢ RISIKO YANG DIHADAPI ➢ ASPEK HUKUM


ANALIS HARUS SUDAH PAHAMI HUKUM YANG
MENGETAHUI RISIKO YANG BERLAKU SEHINGGA
AKAN DIHADAPI DAN KLAUSULA YANG DISUSUN
MENYIAPKAN MITIGASI TIDAK BERTENTANGAN
(COVERNYA) SEPERTI BACK DENGAN HUKUM YANG
UP REASURANSI / BERLAKU
KOASURANSI
KESIMPULAN
1) ANALISIS HARUS DILAKUKAN SEJAK PENGENALAN PERTAMA
KALI CALON DEBITUR (KYC).
2) PENYUSUNAN SYARAT DAN KETENTUAN PERTANGGUNGAN
KREDIT HARUS SESUAI DENGAN PRINSIP ASURANSI, ATURAN
DAN HUKUM YANG BERLAKU.
3) TIDAK ADA DEBITUR BEBAS DARI RISIKO KREDIT.
4) ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF MERUPAKAN
SYARAT MINIMAL YANG HARUS DILAKUKAN.
5) UNDERWRITER HARUS OBJEKTIF DAN PAHAM RISIKO.
6) UNDERWRITER HARUS INDEPENDEN DAN BERINTEGRITAS.
7) UNDERWRITER DITUNTUT PAHAM ASPEK HUKUM.
TYPES OF FINANCIAL
STATEMENT ANALYSIS

Oops… masih
Perjanjian Kerjasama No : disegel gaeesss… !!!
1.ANALISIS TREND

2.ANALISIS VERTIKAL

3.ANALISIS COMMON SIZE

4.ANALISIS RASIO

5.ANALISIS SUMBER DAN


PENGGUNAAN DANA
1.LIKUIDITAS (NWC, CR, QR)

2.SOLVABILITAS (DTA, DER)

3.RENTABILITAS (GPM, NPM, ROE, ROA)

4.AKTIVITAS (DOR, DOI, DOP)

5.COVERAGE (ICR, EBITDA to DEBT


1.KLAIM & SUBROGASI

2.PRODUCT LINK

3.SKEMA PRE FIN

4.SKEMA POST FIN

5.SKEMA DF / SCF
FOREIGN
COUNTRY INDONESIA PRODUCT LINK
Contractor Project Owner

Counter Partner
-Co Insurance
-Re Insurance Asum Surety Bond Manufacturer
- Icisa -members Asum
-Co Guarantee
- Acsic-members -Re Guarantee
- Other parties Customs Bond

Asum ASKRINDO
Trade Credit
Trade credit Insurance
Insurance
Asum
Credit Distributor
Customs Bond L/C Asum
Guarantee
Guarantee

Exporter Customs Office Importer Bank SME / TRADER


PRODUCT LINK
Fasilitas Supply Chain Financing Dapat diberikan:

SCF AP SCF AR

Vendor Financing SCF AR & DF DistributorFinancing

Invoice Invoice

Supplier Principal Distributor

✓ Approval Vendor Financing


✓ Pengajuan Pembiayaan DF
✓ Pengalihan hak tahih AP dan AR
✓ Pengalihan hak tagih AR dengan
backup DF

✓ Pengajuan Vendor Financing ✓ Approval Distributor Financing


Contoh Skema SCF A/R

6. Financing (Maks 100% - Fee / Interest)

Factor Seller Buyer


1.b Set Up Limit / Facility 2. Notify Buyer

4. Approve Invoice
5. Claim / Send Copy Invoices
Distributor / End
BANK ANCHOR COMPANY User

1. Agreement 3. Delivery Goods + Invoices

7. Pay at Maturity
Contoh Skema SCF A/P

6. Financing ( Maks 100% - Fee / Interest)

Factor Buyer Seller


1.b Set Up Limit / Facility 2. Notify Seller

7. Pay at Maturity 4. Approve Invoice

BANK ANCHOR COMPANY SUPPLIER

1. Agreement 3. Delivery Goods + Invoices

5. Send Copy Invoices (E-Claim / Whole Invoices)


Contoh Skema SCF DF

BAN
K

BAN
K

Merupakan Fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Bank untuk DISTRIBUTOR


dalam bentuk modal kerja yang bertujuan hanya untuk membiayai kebutuhan
dalam rangka penebusan/pembelian produk dari Principal
TYPE, STRUCTURE AND CREDIT
TERMS THAT WILL BE GIVEN

Perjanjian Kerjasama No :
INSURANCE BUSINESS
OPPORTUNITIES,
IN THE BANKING SECTORS

Perjanjian Kerjasama No :
ASURANSI
Kredit Investasi

Asuransi Kredit
Komersial Mitra Bank
ASURANSI
Kredit Modal Kerja

ASURANSI
Kredit Konsumtif

Asuransi Kredit
Kecil

ASURANSI
Kredit Produktif

KUR , PEN

Asuransi Kredit
Program
KPRS FLPP,
PKE UKM
PROSES BISNIS BANK DAN POTENSI KEBUTUHAN ASURANSI

FUNDING/ DPK TRANSACTION LOAN/ KREDIT

Deposito/Tabungan PINJAMAN/ KREDIT


Trade Service Bank Garansi Cash Management

ATM
Valuta Asing, KARTU KREDIT
(Mesin & Uangnya) Remittance Bancassurance
Surat Berharga
Stock Giro FINTECH LOAN
OPERATIONS MANAJEMEN RISIKO

Nasabah Prioritas Fraud Risk


Hardware (computer) IT operations BOD & BOD minus one insurance (incl
subsidiaries)
Askred Kecil,
Money Insurance (CIS, Distributor Financing Menengah –
Cyber Risk Cyber Risk
CIT, ATM) Productive ; SME,
Commercial Banking
Stock Giro incl didalam Supply Chain Financing Electronic Equipment Directors & Officer
Askred – Consumer
CRE (Anchor Client Financing) Insurance Liability
Loans (KPR, KMG)

CRE (Asset Tetap) & Marine Cargo Askred – Micro Loans


Letter of Credit, SKBDN Debitur Trade
Corporate University (KSM, KUM)

Askred Fintech
As Kredit, Surety atau KBG (CBC, SME)
(Merchant On Line
ASUM kepada Financing)
nasabah funding

Penjaminan KUR
STRATEGI KREDIT PERBANKAN &
PENETAPAN TARGET ASURANSI

Dengan mengetahui credit strategy bank maka pemasar Asuransi / Broker / Agen, dapat menetapkan
target kerjasama Bank dan produk/ solusi yang akan ditawarkan/ dikerjasamakan
SEGMENTASI KREDIT & POLA PENUTUPAN ASURANSI

Berdasarkan perbedaan kapabilitas/ segmentasi kredit tersebut, maka kerjasama yang dikembangkan oleh ASURANSI
dengan Bank dapat berdasarkan pola CAC (retail – consumers loan) dan CBC (kredit komersil/ korporat).
Demikian pula proses pemasaran dan pengembangan relationship
Solvabilitas Dana Jaminan
01 Perusahaan Asuransi setiap saat wajib
memenuhi tingkat Solvabilitas / RBC
04 Perusahaan Asuransi wajib membentuk
Dana Jaminan paling rendah 20% dari
paling rendah 120% dari MMBR (Modal Ekuitas minimum yang dipersyaratkan
Minimum Berbasis Risiko)

Ekuitas Reasuransi
02 Perusahaan Asuransi wajib memiliki
ekuitas paling sedikit sebesar Rp250
05 Perusahaan Asuransi harus memiliki
dukungan dari Perusahaan Reasuransi
Milyar yang Bonafid

Cadangan Teknis
Perusahaan Asuransi wajib membentuk
03 Cadangan Teknis sesuai dengan jenis
produk asuransi
PESAN SPONSOR
PRODUK PT ASKRINDO

ASURANSI ASURANSI KONTRA BANK PENJAMINAN


KREDIT UMUM GARANSI KUR

ASKREDAG CUSTOMS SURETY


BOND BOND
PRINCIPLES OF CREDIT
INSURANCE UNDERWRITING
Perjanjian Kerjasama No :
ASURANSI KREDIT
SEGMEN KECIL 1
KARAKTER KREDIT BERMASALAH MITIGASI RISIKO

“bad” loans are made in good times Asumsi & Skenario “TERBURUK”
Bank Debitur

KUALITAS > KUANTITAS UNDERWRITER ANALIS / PEMUTUS

“Any fool can lend money, but


it takes a lot of skill to get it
back”
Antisipatif Reaktif Pemilik Perusahaan
OBJEKTIF / SUBJEKTIF AGUNAN / JAMINAN BISNIS

Ganti analis jika terdapat konflik BUKAN pengganti KARAKTER atau NEVER give coverage if we don’t
kepentingan PEMBAYARAN understand the business

KEPUTUSAN AKSEPTASI JAWABAN CEPAT PERUSAHAAN

Bersifat PERSONAL / PRIBADI / The answer is “NO” Prioritas UTAMA


INDEPENDENT
PRINSIP PENJAMINAN / ASURANSI KREDIT
PELANGGARAN PRINSIP INFORMASI CONFIDENCE

Meningkat RISIKO Dukungan DATA & FAKTA Naluri/Feeling/Keyakinan


FACTORS THAT CAUSING
BUSINESS FAILURE
Perjanjian Kerjasama No :
ASURANSI KREDIT
SEGMEN KECIL 1
KEGAGALAN USAHA

Pertumbuhan cepat SWOT


Masalah keuangan

Berlebihan Pendelegasian tugas Politik Sosial Budaya

Tidak siap berubah Career Path Nafsu / Ambisi


MARKETING
MIX
Perjanjian Kerjasama No :
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019 ASURANSI KREDIT
SEGMEN KECIL 1
BAURAN PEMASARAN
PRODUK → 4 P

(Product, Price, Place, Promotion)

JASA → 4 P + 4 P
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
(People, Process, Physical Evidence,
Purple Cow)
TERIMA KASIH
ATMR Kredit Usaha Mikro dan Kecil sebesar 75%

Coverage Asuransi (Penjaminan) sebesar 80%, ATMR


setelah Kredit ditanggung (dijamin) oleh BUMN :

1. Kredit kepada UMKM = 20% X 75% = 15%


2. Kredit ditanggung Perusahaan BUMN = 80% X 20% = 16%

Total ATMR Kredit Usaha Mikro & Kecil = 15% +16% = 31%

Apabila Kredit tidak ditutup Asuransi/Penjaminan Kredit = 100% X 75% = 75%

Anda mungkin juga menyukai