Perjanjian Kerjasama No :
JAS MERAH
A BRIEF HISTORY OF
CREDIT INSURANCE AND
CREDIT GUARANTEE
SEJARAH PENJAMINAN KREDIT
DI INDONESIA
Kondisi riil perkembangan Koperasi
1970 LEMBAGA JAMINAN KREDIT KOPERASI (LJKK)
yang kurang berkembang
PERUSAHAAN UMUM PENGEMBANGAN PP No 51 tanggal 23 Des 1982
1981
KEUANGAN KOPERASI (Perum PKK) PP No 27 tanggal 31 Mei 1985
PERUSAHAAN UMUM SARANA PENGEMBANGAN
2000 PP No 95 tanggal 7 Nov 2000
USAHA (Perum SPU)
2011 PMK No 99/PMK.010/2011 tgl 8 Juli 2011 Perusahaan Penjaminan Kredit &
Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit
SEJARAH LEMBAGA PENJAMINAN
KREDIT DAERAH (LPKD) DI INDONESIA
1996 KMK No. 486/KMK.017/1996 tgl 30 Juli 1996 Perusahaan Penjaminan
SKB Meneg Koperasi & UKM dgn Mendagri & Pembentukan Lembaga Penjaminan
Otonomi Daerah Kredit Daerah (LPKD) bagi Koperasi,
2001
No : 04/Kep/M/V/2001 dan Lembaga Keuangan Mikro Non Bank
Nomor : 518-162 tahun 2001 dan UKM
Pemprov Riau : Kep Gub No. Kpts. 338 VII/2003 PT. Sarana Penjaminan Riau
tanggal 25 Juli 2003 membentuk Tim Perintis Akte Notaris M. Dahad Umar, SH
Persiapan Pembentukan LPKD Riau Nomor 50 tanggal 31 Oktober 2003
2003
KPK (Koperasi Penjamin Kredit) di Jawa Barat Inisiasi BI Bandung & Askrindo Cab
2008
menandatangani PKS dengan ASKRINDO Bandung
PerPres No 2 tahun 2008 ttg Lembaga Penjaminan Terbuka peluang untuk mendapatkan
2008 - 2011 PMK No 222/PMK.010/2008 ttg PPK & PPUK ijin usaha perusahaan penjaminan di
PMK No 99/PMK.010/2011 ttg PPK & PPUK Indonesia
21 Lembaga Penjamin di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdiri dari 1 perusahaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yaitu PT Jamkrindo, 2 Perusahaan Penjaminan Kredit Swasta (PT Penjaminan Kredit Pengusaha
Indonesia/PT PKPI dan PT Sinarmas Penjaminan Kredit), dan 18 Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida).
45% 55%
DEP. KEU BANK INDONESIA
(180 M) (220 M) Total Aset : Rp.18 Triliun (Des 2020)
Hubungan Reasuransi :
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Tugu Reasuransi Indonesi
PT Reasuransi Internasional Indonesia
Partner Re , Hannover Re , Everest Re
Berdiri sejak 6 April 1971 Munich Re *lainnya
dengan dasar PP No. 1/1971 tanggal 11 Januari 1971. Anak Perusahaan :
SK. Menteri Kehakiman RI No: C2-7.504.HT.01.04.TH.98
Bidang usaha : Asuransi Kerugian
KEPPRES
1983 -1990 14A
1984 KIK
PIR-TRANS 1990 -
ASKRINDO
Perjanjian Kerjasama No :
PERSAMAAN/PERBEDAAN ANTARA
ASURANSI KREDIT & PENJAMINAN KREDIT
ASURANSI KREDIT PENJAMINAN KREDIT
1. UU NO 40 THN 2014 TENTANG PERASURANSIAN 1. UU NO 1 THN 2016 TENTANG PENJAMINAN
2. HUB 2 PIHAK (TERTANGGUNG & PENANGGUNG), PREMI / 2. HUB 3 PIHAK (TERJAMIN, PENJAMIN & PENERIMA JAMINAN),
POLIS ASURANSI IMBAL JASA PENJAMINAN / SERTIFIKAT PENJAMINAN
3. HUKUM BILANGAN BESAR 3. SELECT YOUR RISK AND CLIENT
4. IJIN USAHA ASURANSI / ASURANSI SYARIAH 4. IJIN USAHA PENJAMINAN / PENJAMINAN SYARIAH
5. REASURANSI / SUBROGASI 5. PENJAMINAN ULANG / HAK TAGIH
6. POJK NOMOR 67-73/POJK.05/2016, POJK NOMOR 6. POJK NOMOR 1 /POJK.05/2017, POJK NOMOR 2
17/POJK.05/2017, POJK NOMOR 55/POJK.05/2017 /POJK.05/2017, POJK NOMOR 3 /POJK.05/2017
Perjanjian Kerjasama No :
7. CH DIST : AGEN / BROKER 7. CH DIST : AGEN / BROKER
8. EKUITAS MIN : 250 MILIAR (NASIONAL) 8. EKUITAS MIN : RP. 100 MILIAR (NASIONAL)
9. ASOSIASI : AAUI / AAJI / AAMAI / DAI 9. ASOSIASI : ASIPPINDO (20 ANGGOTA)
10. SEJARAH ASURANSI TH 3000-2000 SM (BABILONIA), TH 10. SEJARAH PENJAMINAN TH 1923 (SWISS – GB/REGIONAL), TH
1400-1800 (REVOLUSI INDUSTRI), TH 1600 (INGGRIS-WR.KOPI) 1936 (SWISS – SVGB), TH 1949 : PENJAMINAN ULANG (BIGA)
PERSAMAAN/PERBEDAAN ANTARA
ASURANSI KREDIT & PENJAMINAN KREDIT
ASURANSI KREDIT PENJAMINAN KREDIT
11. PRINSIP ASURANSI : UTMOST GOOD FAITH, INSURABLE 11. PRINSIP PENJAMINAN : KELAYAKAN USAHA, PELENGKAP
INTEREST, INDEMNITY, SUBROGATION, CONTRIBUTION, PERKREDITAN, PENGGANTI AGUNAN, AMBIL ALIH
PROXIMATE CAUSE, THE LAW OF THE LARGE NUMBER SEMENTARA RISIKO KREDIT MACET, PIUTANG SUBROGASI,
KERJASAMA PENGENDALIAN
12. PERJANJIAN DAPAT DIUBAH (ENDORSEMENT) ATAU 12. SULIT DIUBAH TETAPI DAPAT DIBATALKAN JIKA TERJADI
DIBATALKAN (CANCELLATION) CACAT HUKUM (FRAUD)
13. KLAIM DIBAYAR SETELAH DIKETAHUI SEBAB-SEBABNYA 13. KLAIM DIBAYAR SETELAH TERPENUHI SYARAT
PENJAMINAN, TANPA MEMPERSOALKAN PENYEBABNYA
14. TUJUAN UTAMA : MELINDUNGI KEPENTINGAN PIHAK 14. TUJUAN UTAMA : MENJEMBATANI KEPENTINGAN
Perjanjian Kerjasama
TERTANGGUNG NoKERUGIAN
ATAS : YANG MUNGKIN AKAN TERJAMIN DARI SISI PENGGANTIAN AGUNAN DAN
DIDERITANYA KEPENTINGAN PENERIMA JAMINAN UNTUK MENYALURKAN
KREDIT
15. KREDIT SEBAGAI SEBUAH TANGGUNG JAWAB 15. KREDIT MERUPAKAN DASAR ADANYA PERIKATAN 3 PIHAK
MERUPAKAN DASAR PERJANJIAN ASURANSI DAN PENJAMINAN KREDIT DAPAT HADIR SEBELUM PK
16. PERJANJIAN ASURANSI MERUPAKAN PERJANJIAN YANG 16. PERJANJIAN PENJAMINAN KREDIT MERUPAKAN
BERDIRI SENDIRI PERJANJIAN TAMBAHAN
INTRODUCTION TO
CREDIT INSURANCE BUSINESS
GDE SUDARTA, ST, MT, MM, QCRO, APAI, CRMP, CIIB, ANZIIF (Snr. Assoc) CIP
Perjanjian Kerjasama No :
HOW DO BANKS RUN
AND MANAGE THEIR BUSINESS ?
Perjanjian Kerjasama No :
Undang-undang No. 10 Tahun 1998 (Bank & Kredit)
SK Direksi BI No. 27/162/KE/DIR
Semua Bank harus memiliki PPKPB (Pedoman Penyusunan
Kebijaksanaan Perkreditan Bank) dan KPB (Kebijaksanaan
Perkreditan Bank) disertai PPK (Petunjuk Pelaksanaan Kredit),
dengan mencantumkan antara lain :
• Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan
• Organisasi dan manajemen perkreditan
• Kebijaksanaan persetujuan kredit
• Dokumentasi dan administrasi kredit
• Pengawasan kredit
• Penyelesaian kredit bermasalah.
Risiko Kredit
Risk (Risiko) adalah potensi terjadinya peristiwa (event) yang
dapat menimbulkan kerugian bagi BANK
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019
Tidak Bisa Dihindari
MITIGASI
DEFINISI RISIKO
• Kemungkinan terjadinya peristiwa dimasa yang akan datang
dan jika terjadi tidak menguntungkan ;
• Sesuatu yang tidak dapat diprediksi ;
• Peluang terjadinya kerugian ;
• Kombinasi dari bahaya-bahaya ;
• Ketidakpastian akan terjadinya suatu kerugian ekonomi ;
• Keraguan atau ketidakpastian hasil ;
• Kemungkinan akan terjadinya kerugian (chance of loss).
RISIKO
•Tentang sesuatu kemungkinan terjadinya
peristiwa (perils) atau keadaan yang belum
/ tidak pasti terjadi (uncertain situation),
tetapi jika hal itu terjadi pasti akan
membuat keadaan memburuk (dampak)
dan mengakibatkan kerugian ekonomi
(keuangan).
EVENT / KEJADIAN
D
E
RISIKO yang SIMILAR
A B C
D E F
JENIS RISIKO
Risiko Murni (Pure Risk)
Pengertian risiko murni adalah suatu risiko yang bila terjadi akan mengakibatkan
kerugian dan bila tidak terjadi tidak mengakibatkan keuntungan. Ada dua hal yang
dapat diakibatkan risiko ini, yaitu rugi atau break even.
Risiko Fundamental
Risiko fundamental merupakan risiko yang bersumber dari alam atau lingkungan
dan berdampak besar. Contohnya tsunami, gempa bumi, banjir bandang, angin
topan.
JENIS RISIKO BISNIS
Risiko Bisnis (Business Risk)
Pengertian resiko bisnis adalah risiko yang dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan
keunggulan produk mereka yang beredar di pasar. Munculnya inovasi di bidang teknologi, desain
produk, dan pemasaran, mengakibatkan adanya ketidakpastian pada berbagai aktivitas bisnis.
Risiko yang tak diinginkan (Undesirable Risk), yaitu jenis risiko yang
membutuhkan penanganan/ mitigasi risiko sampai pada level yang dapat diterima
Risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk), yaitu risiko yang dapat diterima
karena dampaknya masih dalam batas yang dapat diterima.
Risiko yang dapat diabaikan (Negligible Risk), yaitu risiko yang dampaknya
sangat kecil sehingga dapat diabaikan
WHAT IS MEANT BY CREDIT
AND THE DEFINITION OF CREDIT ?
Perjanjian Kerjasama No :
PT. Askrindo senantiasa menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral
Subtitution Institution, yaitu suatu lembaga keuangan non bank yang bertindak / berlaku
sebagai penanggung (penjamin) yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang
layak (feasible) namun tidak memiliki agunan cukup (tidak bankable) untuk memperoleh
kredit dengan lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank.
Definisi Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang
menimbulkan kewajiban pihak peminjam
untuk melunasi utangnya pada jangka
waktu tertentu dengan pemberian
bunga (UU Perbankan)
Perjanjian Kerjasama No :
• NON CASH LOAN = pemberian fasilitas
berupa jaminan oleh Bank/Non Bank
kepada Debitur-nya dalam bentuk Bank
Garansi atau L/C atau Surat Dukungan
Bank/Non Bank.
TUJUAN / PENGGUNAAN KREDIT
• INVESTASI (Ekspansi, Penggantian, Line utk
Produk Baru)
• MODAL KERJA (Inventory, Receivables,
Payables Financing)
• PROJECT FINANCING (Kombinasi dari kredit
Perjanjian Kerjasama Noinvestasi
: & modal kerja)
• DEBT TO DEBT FINANCING
• TRADE FINANCING
• KONSUMTIF (Tong – Ji)
MENURUT OBJEK YANG DIBIAYAI
• KREDIT INVESTASI (INVESTMENT LOAN), adalah Kredit yang digunakan untuk
membiayai barang modal seperti : tanah, bangunan, peralatan, mesin, dll, yg
tidak habis dalam 1 siklus usaha (periode dari ‘uang’ menjadi ‘uang’)
• KREDIT MODAL KERJA (WORKING CAPITAL LOAN ATAU KREDIT REKENING
KORAN), adalah kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan
perputaran usaha, yaitu untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja,
overhead, persediaan, piutang usaha, pembelian bibit, dll.
• KREDIT KONSUMSI (CONSUMER LOAN), adalah kredit yang dibeikan kepada
Perjanjian Kerjasama No :
perorangan atau Lembaga, untuk keperluan konsumsi barang atau jasa,
seperti : KPR, KPKB, dll.
• KREDIT NON TUNAI (NON CASH LOAN), adalah fasilitas yang diberikan bank
kepada debiturnya berupa jaminan kredit, jaminan kesanggupan, jaminan
kewajiban nasabah kepada pihak lain atau pihak ketiga.
MENURUT SUMBER DANA
• Kredit dengan dana Bank atau IKNB sendiri
Merupakan jenis kredit yang sumbernya berasal dari dana yg dikumpulkan
oleh Bank atau IKNB itu sendiri, dan jenis kredit ini dapat diperluas menjadi
kredit yang sumber dananya berasal dari Bank Sentral (contoh : Kredit
Likuiditas dari BI atau KLBI).
• Kredit KONSORSIUM, Sindikasi dan Joint Financing
Adalah kredit yang dibiayai oleh beberapa Bank atau IKNB, yang ditentukan
siapa menjadi leader dan anggota, dengan tugas, share dan tanggung jawab
Perjanjian Kerjasama No :
masing-masing.
• TWO STEP LOAN
Kredit yang diberikan oleh Lembaga luar negeri seperti : World Bank, Asian
Development Bank, Exim Bank of Japan, dll kepada Pemerintah dalam
bentuk valuta asing.
MENURUT SEKTOR EKONOMI MENURUT SIFAT PELUNASAN
• SEKTOR PERTANIAN • PLAFOND MENURUN
• SEKTOR PERTAMBANGAN • PLAFOND TERIKAT
• SEKTOR PERINDUSTRIAN • PLAFOND TERBUKA
• SEKTOR KONSTRUKSI • ATAS DASAR TRANSAKSI
• SEKTOR JASA & BERULANG (REVOLVING)
Perjanjian Kerjasama No :
PERDAGANGAN • SELF LIQUIDATING LOAN
WHAT IS INSURANCE,
AND HOW DOES IT WORK ?
Perjanjian Kerjasama No :
DEFINISI ASURANSI
Asuransi adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak, yaitu perusahaan asuransi
dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
• memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti; atau
• memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
*) berdasarkan UU RI Nomor 40 Tahun 2014
ASURANSI
ASURANSI ATAU PERTANGGUNGAN ADALAH
PERJANJIAN ANTARA 2 PIHAK ATAU LEBIH,
ASURANSI ATAU PERTANGGUNGAN
DENGAN MANA PIHAK PENANGGUNG
MENGIKATKAN DIRI KEPADA TERTANGGUNG, ADALAH SUATU PERJANJIAN, DENGAN
DENGAN MENERIMA PREMI ASURANSI, UNTUK MANA SEORANG PENANGGUNG
MEMBERIKAN PENGGANTIAN KEPADA MENGIKATKAN DIRI KEPADA SEORANG
TERTANGGUNG KRN KERUGIAN, KERUSAKAN TERTANGGUNG, DENGAN MENERIMA
ATAU KEHILANGAN KEUNTUNGAN YANG SUATU PREMI, UNTUK MEMBERIKAN
DIHARAPKAN, ATAU TANGGUNG JAWAB PENGGANTIAN KEPADANYA KARENA
HUKUM
Perjanjian KEPADA
Kerjasama No :PIHAK KE-3 YANG MUNGKIN
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019 ASURANSI KREDIT
SUATU KERUGIAN, KERUSAKAN ATAU
AKAN DIDERITA TERTANGGUNG, YG TIMBUL
BSL1/1/001/2019
SEGMEN
KEHILANGAN KECIL
KEUNTUNGAN 1
YANG
DARI SUATU PERISTIWA YANG TIDAK PASTI,
DIHARAPKAN, YANG MUNGKIN AKAN
ATAU UNTUK MEMBERIKAN SUATU
PEMBAYARAN YG DIDASARKAN ATAS DIDERITANYA KARENA SUATU PERISTIWA
MENINGGAL ATAU HIDUPNYA SESEORANG YG TAK TERTENTU (Pasal 246 KUHD)
YANG DIPERTANGGUNGKAN (UU No 40/2014)
ASURANSI
1. Risiko Murni (Pure Risk)
2. Ketidakpastian (Uncertainty)
3. Tak disengaja (Fortuitous)
4. Kesamaan (Homogeneous
Exposure)
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No : 5. Risiko ASURANSI KREDITRisk)
sebagian (Particular
A RISK TRANSFERBSL1/1/001/2019
MECHANISM, SEGMEN KECIL 1
PENGALIHAN RISIKO DARI TERTANGGUNG 6. Kepentingan (Insurable Interest)
KEPADA PENANGGUNG KARENA 7. Tidak bertentangan dengan
KETERBATASAN SECARA FINANCIAL DARI Hukum/UU (Not againt Public
TERTANGGUNG TERHADAP RISIKO YANG
AKAN DIHADAPINYA Policy)
DASAR HUKUM ASURANSI
Risiko
PRINSIP ASURANSI
LAW OF THE LARGE NUMBERS
INSURABLE INTEREST
PROXIMATE CAUSE
Perjanjian Kerjasama No :
INDEMNITY
SUBROGATION
CONTRIBUTION
RUANG LINGKUP
WHAT IS MEANT BY CREDIT
INSURANCE AND ITS BENEFITS ?
Perjanjian Kerjasama No :
DEFINISI CREDIT INSURANCE
Perjanjian Kerjasama No :
▪ Although restricted to trade transactions it does not cover any
risks associated with trade, other than the risk of non-payment
ASURANSI KREDIT
Lini usaha asuransi umum yang memberikan jaminan pemenuhan
kewajiban finansial penerima kredit (Debitur Tertanggung), apabila
penerima kredit tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai
dengan Perjanjian Kredit (Pasal 1 ayat 2 PMK 124/2008)
DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.
124/PMK/.010/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN LINI USAHA
ASURANSI KREDIT DAN SURETYSHIP
PASAL 3
Perusahaan Asuransi Umum yang memasarkan produk asuransi pada lini
usaha Asuransi Kredit atau Suretyship yang memberikan jaminan atas
pelaksanaan kewajiban pembayaran dari transaksi kredit, harus memiliki
modal sendiri paling sedikit sebesar Rp. 250.000.000.000,00 (dua ratus
lima puluh miliar rupiah)
PASAL 7
1. Untuk produk Suretyship (selain yang memberikan jaminan atas
pelaksanaan kewajiban pembayaran dari transaksi kredit), berlaku
ketentuan Nett Retensi paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari Modal
Sendiri ;
2. Untuk produk Asuransi Kredit atau Suretyship yang memberikan jaminan
atas pelaksanaan kewajiban pembayaran dari transaksi kredit, berlaku
ketentuan Nett Retensi paling tinggi 5% (lima persen) dari Modal Sendiri.
PASAL 8
1. Perusahaan Asuransi Umum wajib melakukan pembayaran ganti rugi
kepada kreditur atau Obligee akibat ketidakmampuan atau kegagalan
atau tidak terpenuhinya kewajiban debitur atau Principal sesuai
dengan Perjanjian Pokok.
2. Perusahaan Asuransi Umum dilarang menunda dan/atau tidak
memenuhi kewajiban pembayaran jaminan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan alasan apapun termasuk alasan :
a. Pembayaran klaim dari bagian reasuransi belum diterima dari
reasuradur ;
b. Sedang dilakukan upaya oleh Perusahaan Asuransi Umum agar
pihak debitur atau Principal dapat memenuhi kewajibannya, tanpa
adanya persetujuan dari kreditur atau Obligee; dan/atau
c. Pembayaran imbal jasa belum dipenuhi oleh debitur atau Principal.
MANFAAT ASURANSI KREDIT
FUNGSI ASURANSI KREDIT
MANFAAT BAGI PERBANKAN/ PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
(lembaga keuangan non bank) PT Askrindo merupakan
perusahaan asuransi yang dapat
• Menurunkan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) berfungsi sebagai “Collateral
sesuai SE OJK No. 42/SEOJK.03/2016 Subtitution Institution”
• Menurunkan Non Performing Loan (NPL)/Non Performing
Financing (NPF), menurunkan risiko kredit
• Efisiensi dalam Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
• Meningkatkan Volume Kredit Perbankan dan fungsi Penanggung
Tertanggung
intermediasi Lembaga Keuangan
Perjanjian Kerjasama No :
Asuransi
Kredit Kecil Asuransi Kredit
Komersil
Kredit Program Pemerintah Kredit Non Program Kredit Modal Kerja Kredit Investasi
Untuk skema Conditional Automatic Cover Pola pertanggungan secara Case By Case (CBC),
Bank/ IKNB perlu adanya Perjanjian Kerja Askrindo diharuskan menganalisa terlebih
Sama (PKS) terlebih dahulu dahulu sebelum melakukan akseptasi
ALUR PROSES KREDIT
PT Askrindo baru
3-
3- melakukan analisa
apabila ada pengajuan
klaim dari Tertanggung
PERTANGGUNGAN TRANSAKSIONAL (CASE BY CASE/CBC)
• Coverage Pertanggungan
70% atau sesuai dengan
kekurangan agunan debitur
Kontra L/C
Kontra SKBDN
Jenis Asuransi yang diberikan kepada Perbankan/ Lembaga
keuangan atas Kredit yang diberikan kepada debitur/ nasabah
RISIKO YANG DITANGGUNG RISIKO YANG TIDAK
DITANGGUNG
kredit untuk pembelian barang konsumsi (consumer loans)
1 Debitur Tertanggung tidak melunasi 1 Reaksi nuklir, radioaktif, radiasi,
penambahan produksi, ekspansi usaha, pembelian bahan baku, . kredit pada saat jatuh tempo . dan reaksi inti atom
pembeian barang modal atau pembiayaan yang diberikan dan/atau dalam Kolektibilitas
melalui distributornya/ vendor/ supplier (KMK, KI, SCF, DF) Tertentu (4 atau 5) sesuai ketentuan
BI/OJK
Kerugian yang diderita nasabah akibat dari
tidak terbayarnya sejumlah outstanding / 2 Debitur Tertanggung dinyatakan 2 Kerugian yang diderita Debitur
Resiko yang . dalam keadaan ketidakmampuan . Tertanggung yang disebabkan oleh
pelunasan debitur nasabah yang disebabkan
ditanggung oleh kesulitan keuangan atau meninggal dunia memenuhi kewajiban risiko-risiko yang wajib ditutup
atau PHK keuangan/keadaan insolvent asuransinya dengan Banker’s
Clause
Nilai sama dengan Plafon Kredit yang diberikan
Bank/IKNB kepada Debitur 3 Debitur Tertanggung melarikan 3 Terjadinya salah satu risiko politik
Pertanggungan
. diri/menghilang/tidak lagi diketahui . yang secara langsung
alamatnya yang dibuktikan dengan mempengaruhi dan
Coverage 70 % (tujuh puluh persen) dari Nilai Pertanggungan surat pernyataan dari instansi yang mengakibatkan kegagalan usaha
berwenang Debitur Tertanggung untuk
Rate Min 1,85% pa untuk kredit komersil/ sesuai PKS melunasi kreditnya
Min 1,25% pa untuk kredit kecil/ sesuai PKS 4 Debitur Tertanggung macet karena 4 Realisasi kredit tidak sesuai
. meninggal dunia . dengan Manual Perkreditan Bank
Debitur nasabah dinyatakan wan prestasi dan/atau ketentuan Bank
Hak Klaim dalam melunasi kewajibannya pada saat jatuh Indonesia
tempo dan/atau dalam Kol 3 / 4
5 Debitur Tertanggung macet karena 5 Bencana Alam (Act Of God)
Sesuai analisa atau minimal 30% dari nilai . terkena Pemutusan Hubungan Kerja .
Collateral pertanggungan (PHK)
WHAT TO KNOW IF, YOU WANT
TO SELL CREDIT INSURANCE ?
Perjanjian Kerjasama No :
Perjanjian Kerjasama No :
YANG HARUS DIKETAHUI PEMASAR
KOL 3 :
KOL 1 : KOL 2 : KOL 4 : KOL 5 :
KURANG
LANCAR DPK DIRAGUKAN MACET
LANCAR
0 Hari 1 – 90 Hari 121 – 180 Hari > 180 Hari
91 – 120
Manajemen ANALISA 7 C
Organisasi Character Confidence
Perusahaan Capacity
Capability
Produksi Capital
Pemasaran Condition of Economy
SDM Collateral
IT
Perjanjian Kerjasama NoSupplier
: ANALISA 7 P
BSL1/1/001/2019
Rekanan Personality Profitability
Pengalaman Party Payment
Purpose Protection
Prospect
YANG HARUS DIKETAHUI PEMASAR
ASURANSI (PENANGGUNG) / PENJAMIN
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
Perjanjian Kerjasama No :
BSL1/1/001/2019
Tingkat
Willingnes to Kepercayaan
pay
Perilaku Pengelolaan
CHARACTER
Debitur Rekening
Reputasi
Bisnis
Penilaian meliputi prilaku
debitur dari gaya hidup&
permasalahan pribadi yg
dpt. mempengaruhi
kemampauan
(a) Tingkat
Kepercayaan › Penilaian dilakukan
terhadap kualitas
informasi yang diberikan
dan cara penyampaian
informasi.
membayar.
›(d) Perilaku
KARAKTER
(b)
Pengelolaan
Pribadi Debitur
rekening Bank
›
Penilaian ditujukan Penilaian meliputi tk.
utk mengevaluasi kedisiplinan deb. dalam
hub. bisnis debitur
dengan pihak terkait.
› (c) Reputasi
Bisnis
membayar kewajiban,
pemenuhan dokumen dan
pemenuhan perjanjian
kredit yang telah dibuat.
PERTANYAAN YANG PERLU DIBAHAS LEBIH
LANJUT ADALAH :
Aspek Finansial
ANALISA KEMAMPUAN (CAPACITY)
Kegunaan analisis adalah untuk mengukur kemampuan
ability to pay (kemampuan untuk membayar).
Aspek
Produksi
Kemampuan pemohon
untuk berproduksi /
berdagang secara
berkesinambungan.
Bagaimana proses produksi, kapasitas mesin terpasang dan
terpakai, tahun buatan mesin dan peralatan kerja, titik kritis produksi,
Tingkat teknologi (sederhana, canggih), pengelolaan limbah,
kualitas produksi, hubungan perburuhan, gudang penyimpanan,
terjaminnya sumber energi (PLN atau gensetsendiri),
kecukupan jumlah tenaga ahli/
operator, kemampuan/kapasitas mesin dan peralatan lainnya
Aspek
Produksi
Aspek
Pemasaran
Managerial
Capacity
Ability to
pay
Kondisi Kondisi
Eksternal CAPACITY Internal Controllable
Uncontrollable
Financial
Capacity
(a) Kualifikasi (b) Kualifikasi
MANAJEMEN
Komersial Tehnis
›
›
Difokuskan pada kegiatan
admisntrasi dan pencatatan Difokuskan pada pengukuran
pembukuan dalam mengelola kemampuan yg dimiliki debitur
dalam operasional usahanya &
usaha, apakah informatif, antisipasi kesiapan dalam
konsisten, sesuai standar dan mengantisipasi kemajuan
dapat membantu debitur dalam industri/ pasar.
menjalankan usahanya
The 7 C’s of Credit
CHARACTER vs CAPACITY
Analisa penempatan posisi calon nasabah (willingness vs ability)
W
I
L MAU, MAU,
L tapi dan
I TIDAK MAMPU MAMPU
N
G TIDAK MAU, dan TIDAK MAU,
N TIDAK MAMPU meski
E MAMPU
S
S
A B I L I T Y
The 7 C’s of Credit
3rd - CAPITAL
• Dana yang tersedia untuk menjalankan siklus
bisnisnya
• Sumber pendanaan equity & hutang
• Sangat berbahaya jika menjalankan bisnis dengan
equity yang kecil & hutang yg besar
• Analis harus memperhitungkan equity cadangan
(shareholder’s guarantee), jika terjadi cost overrun
CAPITAL
Kemampuan Kemampuan
dan
komitmen
Self
Financing CAPITAL DER
Komitmen
Minimal 2 periode
terakhir, dan periode
terakhir maksimum
3 bulan sbl pengajuan
GOFG
GOFG didapat dari penjumlahan laba bersih
yang mencerminkan
(EAT) dan biaya penyusutan. Hasil angka
kemampuan tersebut mencerminkan jumlah surplus dana
membayar yang tersedia pada perusahaan. Ratio ini
pokok pinjamannya. diperoleh dengan membandingkan pendapatan
sebelum bunga dan pajak dengan biaya bunga.
ANALISA CAPITAL UNTUK MENGGALI INFORMASI TENTANG
KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, ANTARA LAIN DAPAT
DITELUSURI MELALUI :
• RASIO-RASIO KEUANGAN
• SOLVABILITAS (DER maks 200%, DTA maks 100%)
• RENTABILITAS (GPM, NPM, ROE, ROA)
• AKTIVITAS (DOR, DOI, DOP)
• ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (darimana
perusahaan memperoleh dana, bagaimana penggunaannya
dan penggunaan kredit yang diberikan)
Financial Analysis
Laporan Keuangan dalam kegiatan usaha
Neraca
Aktiva Kewajiban
Ekuitas
Penempatan Sumber
Laba-rugi
Penjualan
Biaya-biaya
Laba bersih
Operasional
Financial Analysis
RESOURCES ANALYSIS OBJECTIVES
Biaya Bhn.Baku,
Barang Upah Langsung,
Penjualan Jadi dan Over Head Kas
Tunai
Kredit
Bayar
Piutang
Dagang Penagihan
Likuiditas
Ya Tidak
1. Current Ratio > 14O% ? 0 3
Solvabilitas
3. EBITDA / (Hutang jk. Menengah + Hutang 0 3
jk. Panjang) > 40%
Pertumbuhan
0 3
7. ROA tahun ini > tahun lalu
8. Profit Margin tahun ini > tahun lalu 0 3
9. Pertumbuhan Penjualan tahun ini > tahun
lalu 0 3
+ Sub total
+ =
CAPITAL
mengukur kemampuan usaha
pemohon untuk mendukung pembiayaan
dengan modalnya sendiri (own share).
Modal
Disetor
Modal Laba
Revaluasi
EQUITY Tahun Berjalan
Laba
Ditahan
Capital (modal)
Tujuan analisis modal adalah mengukur kemampuan usaha pemohon
untuk mendukung pembiayaan dengan modalnya sendiri (own share).
Besar dan komposisi modal tercantum dalam akta pendirian perusahaan
dan perubahannya.
Perkembangan profitabilitas usaha minimal 2 (dua) periode terakhir.
Tinggi rendahnya profitabilitas mencerminkan tinggi rendahnya
kemampuan pemupukan modal sendiri dari laba.
Angka DER. Jika porsi hutang jangka pendek semakin besar, berarti kondisi
likuiditas usaha pemohon semakin rentan.
Bagi perusahaan yang telah menjual sahamnya di pasar modal (go public),
agar diteliti pula perkembangan nilai sahamnya. Naik turunnya harga
saham mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek
usaha penerbit saham.
The 7 C’s of Credit
4th - CONDITION
Variabel-variabel eksternal :
-Ekonomi Makro (anggaran pemerintah, moneter, policy,
politik, tax, regional / int’l trade)
-Ekonomi Mikro (buruh, energy, transportasi,
komunikasi, gambaran & situasi usaha).
-Tipe lingkungan bisnis, contoh : real estate akan
berkaitan dgn semen, besi, buruh, dll.
CONDITION
Prospek
Kondisi
Usaha Usaha
Lingkungan Lingkungan
CONDITION
Makro Mikro
Prospek
Usaha
CONDITION
Kondisi
Suplier
Perekonomian =
Regulasi Lingkungan Lingkungan Saluran
Pemerintah Makro + Mikro Distribusi
Perkembangan
Konsumen
Tehnologi
CONDITION
mengetahui prospektif atau tidaknya
suatu usaha
yang hendak dibiayai
analisis
terhadap kondisi makro
usaha/industri sejenis
(a) Perkembangan (b) Struktur
SITUASI
Pasar & situasi internal
PERSAINGAN
persaingan perusahaan
›
›
Dilakukan untuk mengetahui Penilaian dilakukan untuk
prospek usaha ybs. ditinjau mengetahui kontinuitas,
dari perkembangan pasar, kaderisasi dan perkembangan
peluang untuk mendapatkan usahanya.
laba dan jumlah pesaing
CONDITION OF ECONOMIC, UNTUK MENGGALI SEMUA
INFORMASI TENTANG KONDISI DAN GAMBARAN EKONOMI
MAUPUN BUDAYA MASYARAKAT, ANTARA LAIN DAPAT
DITELUSURI MELALUI:
• KEBIJAKAN PEMERINTAH
• KEBIASAAN MASYARAKAT
• DAYA SERAP PASAR
• KONDISI MAKRO & MIKRO
• NPL SEKTOR KREDIT
• INTERVENSI PIHAK BERKEPENTINGAN
• HISTORIKAL / PENGALAMAN USAHA
Business Analysis ; Industry Analysis
Ancaman masuknya
pendatang baru
Kekuatan tawar
Para pesaing menawar pembeli
Industri
Pemasok Pembeli
(Intensity of rivality)
Kekuatan tawar menawar
pemasok
Ancaman produk
pengganti
Produk
Pengganti/subtitusi
(a) Kualitas
CAPITAL
I NPUT
SUPPLIER P ROSES KONSUMEN
O UTPUT
CONDITION
The 7 C’s of Credit
5th - COLLATERAL
Collateral merupakan elemen tambahan dalam credit recovery :
-Bila elemen utama (cash flow) yang merupakan 1st way out gagal, sehingga
menyebabkan credit bermasalah, maka diperlukan collateral sebagai 2nd way out.
Agunan
Pokok
Second
way out
Fungsi Penilaian
COLLATERAL Agunan
Agunan
Agunan
Tambahan
COLLATERAL
UNSUR PENGAMAN LAPIS KEDUA
DAN BERFUNGSI
SEBAGAI ALAT MITIGASI RISIKO
AGUNAN TAMBAHAN
Jaminan dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Jaminan Materiil (Kebendaan)
2. Jaminan Imateriil (Perorangan)
TRANSFERABILITY = dipindahtangankan
PEDOMAN AGUNAN
NILAI TAKSASI DARI AGUNAN BIASANYA DITENTUKAN
BERDASARKAN PEMERINGKATAN AGUNAN DGN MAKS.
70% DARI NILAI/HARGA PASAR.
Kemampuan
Kemampuan
merumuskan
menerapkan
strategi yang Aspek
strategi secara
diperlukan Manajemen efektif
untuk mencapai
dan efisien
sasaran
Kemampuan menterjemahkan
visi dan misi dalam
sasaran-sasaran spesifik
Kemampuan melakukan
evaluasi dan pengendalian
Aspek Personal
Aspek
Personalia
Permohonan
Kredit
Risk Rating
Score
Accept Reject
The 7 P’s
ANALYSIS OF CREDIT
Perjanjian Kerjasama No :
ASURANSI KREDIT
SEGMEN KECIL 1
Apa sih “7 P” itu ?
Personality = menilai nasabah dari segi / sisi karakter, kepribadiannya,
perilaku dan watak ;
Party = penggolongan nasabah pada klasifikasi / golongan tertentu ;
Purpose = mencari tahu kebutuhan, penggunaan dan tujuan nasabah
mengambil kredit ;
Prospect = menilai / memprediksi usaha nasabah di masa yang akan
datang ;
Payment = menilai & mencari tahu apa saja sumber-2x pengembalian
kredit ;
Profitability = menilai kemampuan usaha nasabah dalam memperoleh
laba ;
Protection = menilai jaminan perlindungan yang diberikan, agar kredit
benar-2x aman ;
BERAPA JUMLAH FASILITAS YANG
LAYAK DIPERTIMBANGKAN
UNTUK DIBERIKAN KEPADA
DEBITUR TERTANGGUNG ???
???
ATTENTION
Oops… masih
Perjanjian Kerjasama No : disegel gaeesss… !!!
1.ANALISIS TREND
2.ANALISIS VERTIKAL
4.ANALISIS RASIO
2.PRODUCT LINK
5.SKEMA DF / SCF
FOREIGN
COUNTRY INDONESIA PRODUCT LINK
Contractor Project Owner
Counter Partner
-Co Insurance
-Re Insurance Asum Surety Bond Manufacturer
- Icisa -members Asum
-Co Guarantee
- Acsic-members -Re Guarantee
- Other parties Customs Bond
Asum ASKRINDO
Trade Credit
Trade credit Insurance
Insurance
Asum
Credit Distributor
Customs Bond L/C Asum
Guarantee
Guarantee
SCF AP SCF AR
Invoice Invoice
4. Approve Invoice
5. Claim / Send Copy Invoices
Distributor / End
BANK ANCHOR COMPANY User
7. Pay at Maturity
Contoh Skema SCF A/P
BAN
K
BAN
K
Perjanjian Kerjasama No :
INSURANCE BUSINESS
OPPORTUNITIES,
IN THE BANKING SECTORS
Perjanjian Kerjasama No :
ASURANSI
Kredit Investasi
Asuransi Kredit
Komersial Mitra Bank
ASURANSI
Kredit Modal Kerja
ASURANSI
Kredit Konsumtif
Asuransi Kredit
Kecil
ASURANSI
Kredit Produktif
KUR , PEN
Asuransi Kredit
Program
KPRS FLPP,
PKE UKM
PROSES BISNIS BANK DAN POTENSI KEBUTUHAN ASURANSI
ATM
Valuta Asing, KARTU KREDIT
(Mesin & Uangnya) Remittance Bancassurance
Surat Berharga
Stock Giro FINTECH LOAN
OPERATIONS MANAJEMEN RISIKO
Askred Fintech
As Kredit, Surety atau KBG (CBC, SME)
(Merchant On Line
ASUM kepada Financing)
nasabah funding
Penjaminan KUR
STRATEGI KREDIT PERBANKAN &
PENETAPAN TARGET ASURANSI
Dengan mengetahui credit strategy bank maka pemasar Asuransi / Broker / Agen, dapat menetapkan
target kerjasama Bank dan produk/ solusi yang akan ditawarkan/ dikerjasamakan
SEGMENTASI KREDIT & POLA PENUTUPAN ASURANSI
Berdasarkan perbedaan kapabilitas/ segmentasi kredit tersebut, maka kerjasama yang dikembangkan oleh ASURANSI
dengan Bank dapat berdasarkan pola CAC (retail – consumers loan) dan CBC (kredit komersil/ korporat).
Demikian pula proses pemasaran dan pengembangan relationship
Solvabilitas Dana Jaminan
01 Perusahaan Asuransi setiap saat wajib
memenuhi tingkat Solvabilitas / RBC
04 Perusahaan Asuransi wajib membentuk
Dana Jaminan paling rendah 20% dari
paling rendah 120% dari MMBR (Modal Ekuitas minimum yang dipersyaratkan
Minimum Berbasis Risiko)
Ekuitas Reasuransi
02 Perusahaan Asuransi wajib memiliki
ekuitas paling sedikit sebesar Rp250
05 Perusahaan Asuransi harus memiliki
dukungan dari Perusahaan Reasuransi
Milyar yang Bonafid
Cadangan Teknis
Perusahaan Asuransi wajib membentuk
03 Cadangan Teknis sesuai dengan jenis
produk asuransi
PESAN SPONSOR
PRODUK PT ASKRINDO
“bad” loans are made in good times Asumsi & Skenario “TERBURUK”
Bank Debitur
Ganti analis jika terdapat konflik BUKAN pengganti KARAKTER atau NEVER give coverage if we don’t
kepentingan PEMBAYARAN understand the business
JASA → 4 P + 4 P
008/PKS/PRJ/DIR/IV/2019
(People, Process, Physical Evidence,
Purple Cow)
TERIMA KASIH
ATMR Kredit Usaha Mikro dan Kecil sebesar 75%
Total ATMR Kredit Usaha Mikro & Kecil = 15% +16% = 31%