Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT. BANK BUKOPIN, TBK
DENGAN
PT. BINA DANA SEJAHTERA
TENTANG
PENGALIHAN ASURANSI KREDIT PERSONAL PT BANK BUKOPIN

NOMOR:
NOMOR:

Pada hari ini (…), tanggal (…), bulan (…), tahun dua ribu dua puluh (date-month-year),
bertempat di Jakarta, telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pengalihan
Asuransi Kredit Personal Ex – Asuransi JasindoPT Bank Bukopin (selanjutnya disebut
“Perjanjian”) oleh dan antara yang bertandatangan dibawah ini:

PT. BANK BUKOPIN, TBK, berkedudukan di Jakarta Selatan, berdasarkan anggaran dasar PT
Bank Bukopin Tbk, Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 22 Mei 2019 No. 14
sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 21 Juni 2019 No. AHU-AH.01.03-
0289094 Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar, yang terakhir diubah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 25 Agustus 2020 No. 65 sebagaimana
telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 26 Agustus 2020 AHU-0058453.AH.01.02.Tahun
2020 Perihal: Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Bukopin Tbk,
dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 2 September 2020 No. 01 sebagaimana telah
diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum
Dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 2 September 2020 No. AHU-AH.01.03-0381297 Perihal:
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Bukopin Tbk, serta susunan
terakhir anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 25
Agustus 2020 No. 67, sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI tertanggal 26
Agustus 2020 No. AHU-AH.01.03-0368324 Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan PT Bank Bukopin Tbkyang didirikan dengan Akta tertanggal 25 Pebruari 1993 No. 126
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tertanggal 29 Juni 1993 No. C2-
5332.HT.01.01.TH.93 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal
10 Agustus 1993 No. 64, Tambahan No. 3633, yang telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir diuabh dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 28 Mei 2015 No. 41
sebagaimana telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni 2015 No.
AHU-AH.01.03-0940815 Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan anggaran Dasar dan
sesuai dengan susunan terakhir anggota direksi dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
tertanggal 22 Mei 2018 No. 22, sebagaimana telah diterima dan dicatat di dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tertanggal 24 Mei 2018 No. AHU-AH.01.03-0209295 Perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Bank Bukopin, Tbk, dalam hal ini diwakili oleh
…………………………………….. selaku ……………………………, berwenang melakukan perbuatan hukum,
maka dari dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Bukopin, Tbk,
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut “PIHAK PERTAMA”.

PT. BINA DANA SEJAHTERA, suatu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Jl. Seulawah Raya No.
B Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur 13620, dalam hal ini diwakili oleh
………………………………………. selaku ……………………………, yang bertindak dalam jabatannya
tersebut berdasarkan Akta Notaris Otty H.C. Ubayani SH,. Nomor (…) tanggal (date month year)
yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor (AHU-AH……) tanggal (date month year) dan PT. Bina Dana Sejahtera yang
didirikan dengan Akta Notaris Beszri Zakaria SH, Nomor 2 tanggal 11 Jnauari 2002 yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor C-03151 HT.01.01.Th 2002, tanggal 26 Februari 2002 dan mendapatkan izin dari
Deparyemen Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor KEP-
082/KM.6/2002 tanggal 15 April 2002, berwenang melakukan perbuatan hukum, oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. Bina Dana Sejahtera, dan selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut “PIHAK KEDUA”.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, masing-masing disebut Pihak dan secara
bersama-sama disebut sebagai Kedua Belah Pihak.

Kedua Belah Pihak terlebih dahulu menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Bank Nasional yang mempunyai kegiatan usaha antara
lain memberikan Kredit kepada Debitur, dimana dalam pemberian Kredit tersebut
terkandung risiko kerugian dari peristiwa yang belum pasti, antara lain dikarenakan
Debitur meninggal dunia atau Agunan mengalami kerusakan akibat kejadian yang terjadi
secara tiba-tiba dan tidak terduga seperti kebakaran, Gempa Bumi dana tau Debitur
melakukan wanprestasi kepada PIHAK PERTAMA;

2. PIHAK KEDUA adalah Pialang dan konsultan Asuransi yang memberikan Jasa
Keperantaraan untuk pengurusan dan Penutupan Asuransi atau penyelesaian dan
pembayaran Klaim serta mewakili kepentingan PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan
ketentuan dan persyaratan Penutupan Asuransi yang optimal dari Perusahaan Asuransi;
3. Bahwa PIHAK PERTAMA dapat memilih untuk menggunakan Jasa PIHAK KEDUA untuk
membantu PIHAK PERTAMA dalam memberikan layanan konsultasi asuransi dan
bertindak sebagai penasihat asuransi dalam rangka pemilihan produk asuransi dan/atau
asuradur yang tepat untuk memitigasi risiko PIHAK PERTAMA;

4. Layanan konsultasi asuransi dari PIHAK KEDUA tidak terbatas hanya pada pemberian
rekomendasi kepada Debitur PIHAK PERTAMA, namun dapat mencakup hal-hal sebagai
berikut:

a. Memberikan saran kepada PIHAK PERTAMA dan/atau DEBITUR atas jenis produk
asuransi yang sejalan dengan praktek pasar asuransi, dengan ketentuan bahwa setiap
produk yang direkomendasikan oleh PIHAK KEDUA adalah untuk kepentingan
pemegang polis sesuai dengan tugasnya sebagai Pialang Asuransi;
b. Memberikan rekomendasi asuransi yang sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA
dan/atau Debitur;

5. Bahwa Kedua Belah Pihak sebelumnya telah mengadakan Perjanjian Kerjasama Tentang
Penutupan Asuransi Kerugian No. PKS 040/DIR/V/2002 – No. 099/BDS/V/2002 pada tanggal
14 Mei 2002, untuk selanjutnya disebut (“Perjanjian”).

6. Bahwa di dalam Perjanjian tersebut tidak tercantum masa batas berlakunya Perjanjian dan
Kedua Belah Pihak belum pernah melakukan pengakhiran atas Perjanjian tersebut.

7. Bahwa melalui Surat No. 119/S/BDS/DIR/X/2018 tertanggal 23 Oktober 2018, perihal


Permohonan Pembaharuan PKS (Perjanjian Kerjasama) antara PT. Bank Bukopin, Tbk
dengan PT. Bina Dana Sejahtera.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Kedua Belah Pihak sepakat untuk membuat Perjanjian ini
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

Dalam Perjanjian Kerjasama ini yang dimaksud dengan:

1. Jasa Keperantaraan (Pialang) adalah suatu jasa pialang dan konsultan asuransi yang
disediakan dan diberikan serta menjadi kewajiban dan tanggung jawab dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA.

2. Perusahaan Asuransi adalah suatu perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang
Asuransi yang memberikan jasa dalam penutupan risiko atas kerugian yang timbul dari
peristiwa yang belum pasti, antara lain dengan memberikan jasa asuransi Mikro Jiwa Kredit,
menerbitkan Polis Asuransi dan menerima Premi Asuransi serta memberikan pembayaran
Ganti Rugi atau klaim.

3. Obyek Asuransi adalah Agunan Kredit atau Jiwa Debitur atau kepentingan yang diminta
oleh PIHAK PERTAMA kepada Perusahaan Asuransi melalui PIHAK KEDUA untuk dilakukan
Penutupan Asuransi.

4. Banker’s Clause adalah suatu klausula yang diletakkan didalam Polis yang mengatur
mengenai kedudukan PIHAK PERTAMA sebagai Bank yang lebih dahulu menerima
penggantian atas kerugian yang terjadi.

5. Debitur adalah perorangan atau badan usaha atau bada hukum yang menerima Kredit dan
menandatangani perjanjian kredit dengan PIHAK PERTAMA.

6. Polis Asuransi adalah perjanjian atau persetujuan secara tertulis antara Debitur selaku
Pemegang Polis/Tertanggung dan Pihak Asuradur selaku penerbit Polis / Penanggung,
termasuk semua klausula dan endorsement yang terletak didalamnya.

7. Premi adalah sejumlah dana atau uang yang dibayarkan oleh Debitur kepada Asuradur dan
PIHAK KEDUA sebagai Pialang Asuransi yang mendapatkan imbalan atas
penutupan/pengalihan suatu risiko atau suatu Obyek Pertanggungan.

8. Debit Nota adalah tagihan yang dikirimkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
terkait dengan Biaya Premi Asuransi atau Biaya Administrasi atas penutupan Asuransi.
9.

10. Pengalihan Resiko adalah Proses pengalihan resiko/pemindahan resiko jaminan asuransi
atas Debitur yang tidak dapat dilanjutkan pemberian jaminan asuransinya oleh perusahaan
asuransi untuk dialihkan/dipindahkan kepada perusahaan asuransi lainnya. Proses ini juga
memastikan jamina Reasuransi atas resiko yang dialihkan/dipindahkan.
11.

12. Tim Recovery adalah suatu tim yang dibentuk untuk menjalankan proses
pengalihan/pemindahan resiko yang efektif dan efisien dengan senantiasa mengikuti aturan
dan kepatutan dalam industri Asuransi.

13. Informasi Rahasia adalah setiap dan semua informasi bersifat apapun yang diperoleh
sehubungan dengan atau sebagai akibat dari Perjanjian ini, termasuk namun tidak
terbatas pada setiap rahasia dagang, informasi atau proses keuangan atau bisnis, imbalan
keagenan, metode pelatihan, data dan informasi pribadi nasabah, informasi dan uraian
polis, semua informasi yang dinyatakan oleh salah satu Pihak sebagai informasi rahasia,
semua informasi atau data tentang atau yang berkaitan dengan Produk Asuransi dan Data
Pribadi dan setiap informasi lainnya yang didapat, meskipun tidak dijelaskan di atas, yang
menurut orang sewajarnya memiliki sifat rahasia atau milik suatu pihak terlepas dari
segala sesuatu yang dinyatakan sebaliknya di dalam Perjanjian ini, berikut adalah
informasi yang tidak dianggap sebagai Informasi Rahasia untuk keperluan Perjanjian ini:
(a) informasi yang dapat ditunjukkan oleh suatu Pihak dengan bukti terdokumentasi,
telah diketahui olehnya sebelum informasi tersebut diungkapkan;
(b) informasi yang tersedia atau menjadi tersedia secara umum di masyarakat bukan
karena pengungkapan yang melanggar Perjanjian ini baik secara langsung ataupun
tidak langsung;
(c) informasi yang tersedia atau menjadi tersedia bagi suatu Pihak tanpa kewajiban
kerahasiaan dari suatu sumber selain dari Pihak lainnya, dengan ketentuan
sumber tersebut tidak melanggar kewajiban kerahasiaannya atau larangan
pengungkapannya;
(d) informasi yang dapat ditunjukkan oleh suatu Pihak dengan bukti terdokumentasi,
telah dikembangkan secara independen oleh Pihak yang bersangkutan tanpa
menggunakan Informasi Rahasia;

PASAL 2
RUANG LINGKUP KERJASAMA

Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini adalah proses pengalihan Penutupan Asuransi Kredit
Personal atas Debitur PIHAK PERTAMA yang tidak dapat dilanjutkan jaminan asuransinya oleh
perusahaan asuransi sehingga Debitur tersebut kehilangan jaminan asuransi dan/atau
berpotensi kehilangan jaminan asuransi.

PASAL 3
PENUNJUKKAN JASA KEPERANTARAAN (PIALANG)

Kedua Belah Pihak setuju bahwa PIHAK KEDUA adalah sebagai penyedia Jasa Keperantaraan
(Pialang) dan Konsultan kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1
Perjanjian ini.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:


a. Hak:
1) Menerima layanan jasa keperantaraan (pialang) dan konsultasi yang disediakan dan
diberikan oleh PIHAK KEDUA.

b. Kewajiban:
1) Melakukan konsolidasi, identifikasi, klarifikasi dan rekonsiliasi data portofolio Asuransi
Kredit Personal atas Debitur yang dilakukan pengalihan asuransi nya.
2) Melakukan recovery atas seluruh data-data klaim apabila dalam proses pengalihan
diperlukan data tersebut.

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:


a. Hak:
1) Memantau, menganalisa, memeriksa dan mengevaluasi data yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA terkait pengalihan Asuransi Kredit Personal atas Debitur yang dialihkan
asuransinya.
2) PIHAK KEDUA memiliki hak dengan TIM RECOVERY yang ditunjuk untuk melakukan
koordinasi secara menyeluruh atas penempatan ataupun aspek penutupan Asuransi
lanjutan khusus untuk penutupan Asuransi Kredit Personal PIHAK PERTAMA.

b. Kewajiban:
1) Melakukan pendekatan, pembicaraan dan negosiasi dengan pihak Reasuransi untuk
mendapatkan special design/treatment TC (kondisi jaminan asuransi) untuk dapat
menjamin portofolio nasabah asuransi kredit yang dialihkan tersebut.
2) Melakukan peralihan jaminan dengan penempatan seluruh data portofolio Asuransi
Kredit Debitur PIHAK PERTAMA yang sudah clean and clear tersebut (setelah selesai
melalui tahap/proses identifikasi, klarifikasi, rekonsiliasi, dll) kepada pihak Asuransi dan
memastikan adanya jaminan Reasuransi peralihan tersebut.

PASAL 5
PENUNJUKKAN TIM RECOVERY

1. Bahwa untuk mempercepat dan memperlancar proses pengalihan jaminan asuransi kredit
Personal, PIHAK KEDUA atas persetujuan PIHAK PERTAMA telah membentuk TIM
RECOVERY untuk melakukan penempatan pengalihan jaminan asuransi kredit Personal atas
nama PIHAK KEDUA.
Dimana Tim Recovery tersebut telah dibentuk berdasarkan :
- Surat Nomor : 084/S/BDS/DIR/III/2020 tertanggal 17 Maret 2020 perihal Kerjasama
Jasa Konsultasi Penutupan Asuransi di PT. Bank Bukopin Tbk;
- Bahwa kemudian diperkuat dengan Surat Nomor : 080/HRP-NM/VII/2020 tertanggal
08 Juli 2020 perihal Langkah-Langkah Yang Harus Dijalankan Untuk Melakukan
Penyelamatan Bisnis Asuransi Jaminan Kredit Bank Bukopin;
- Bahwa kemudian diperkuat dengan Surat Nomor : 108/HRP-NM/VIII/2020 tertanggal
10 Agustus 2020 perihal Penetapan Fee Atas Proses Kerja TIM RECOVERY Terkait
Penutupan Asuransi Kredit Nasabah Bank Bukopin Yang Tidak Dapat Ditutup Lagi
Resiko Penutupan Asuransinya Melalui PT. Adonai Pialang Asuransi;
TIM RECOVERY disepakati di bawah koordinasi kerja dengan PIHAK KEDUA.
2. Dengan berkoordinasi dengan PIHAK KEDUA, TIM RECOVERY akan melakukan koordinasi
dengan PIHAK REASURANSI dan selanjutnya ASURANSI guna melakukan recovery penutupan
asuransi Jaminan Kredit Personal maupun penutupan baru nantinya sebagai bagian dari
pertimbangan recovery yang diajukan atau ditetapkan oleh pihak Asuransi dan/atau
Reasuransi.
3. Bahwa TIM RECOVERY yang dibentuk oleh PIHAK KEDUA terdiri dari :
a. Bapak Richard Haullussy, S.H., M.H.
b. Bapak Harry Purwanto S.E., CIIB., AMRP., QRMP.

PASAL 6
MASA BERLAKU PERJANJIAN dan BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA

1. PERJANJIAN ini mulai berlaku dan mengikat PARA PIHAK untuk jangka waktu ……..……
terhitung sejak tanggal Perjanjian ini. Apabila tidak terdapat pemberitahuan pengakhiran
Perjanjian Kerjasama sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6.2 Perjanjian Kerjasama ini,
maka jangka waktu berlakunya Perjanjian Kerjasama diperpanjang secara otomatis untuk
jangka waktu ……………… Tahun berikutnya.
2. Perjanjian ini dapat diakhiri secara sepihak, baik oleh PIHAK PERTAMA maupun oleh PIHAK
KEDUA sebelum berakhirnya jangka waktu berlakunya Perjanjian dan/atau tidak
memperpanjang Perjanjian ini setelah berakhirnya jangka waktu berlakunya Perjanjian
dengan terlebih dahulu memberitahukan maksudnya tersebut secara tertulis kepada Pihak
lainnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum tanggal pengakhiran
Perjanjian yang direncanakan dan/atau tanggal berakhirnya Perjanjian ini.
3. PARA PIHAK dapat setiap saat selama Jangka Waktu meminta kepada Pihak yang lainnya
untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan isi dari Perjanjian. PARA PIHAK sepakat
untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dari Perjanjian dan dapat menyepakati
untuk melakukan rekomendasi secara tertulis untuk perbaikan ataupun pemutusan
Perjanjian lebih awal atas dasar hasil evaluasi.

4. PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, khususnya yang mengatur keharusan untuk mengajukan
permohonan pembatalan Perjanjian melalui Pengadilan Negeri.

PASAL 7
KERAHASIAAN
1. PARA PIHAK setuju bahwa segala informasi dan keterangan, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang berkaitan dengan informasi atau data Tertanggung, usaha, Produk Asuransi
dan pelayanan masing-masing Pihak (selanjutnya disebut “Informasi Rahasia”) adalah
bersifat rahasia dan karenanya setiap Pihak berjanji dan mengikatkan diri kepada Pihak yang
lainnya untuk tidak memberitahukan kepada pihak manapun yang tidak berkepentingan
dengan alasan apa pun dan/atau tidak menggunakan Informasi Rahasia untuk tujuan apa
pun juga kecuali:
a. kepada instansi Pemerintah Republik Indonesia yang berwenang mengatur atau
mengeluarkan izin tentang hal-hal yang diperjanjikan dalam Perjanjian ini;
b. diperintahkan oleh badan peradilan atau instansi Pemerintah Republik Indonesia lainnya
secara tertulis dalam rangka penegakan hukum;
c. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, informasi tersebut
harus diberikan kepada pihak lain yang disebut secara jelas dalam peraturan perundang-
undangan tersebut.
2. Kewajiban merahasiakan Informasi Rahasia juga berlaku terhadap karyawan masing- masing
Pihak yang mempunyai akses terhadap Informasi Rahasia dan Pihak yang melanggar
sepenuhnya bertanggung jawab atas kepatuhan dan/atau kegagalan karyawannya yang
melanggar untuk mematuhi kewajiban merahasiakan Informasi Rahasia.
3.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut pada awal
Perjanjian ini, dalam 2 (dua) rangkap yang sama bunyinya dan keduanya bermeterai cukup,
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


4.

PT. BANK BUKOPIN, TBK PT. BINA DANA SEJAHTERA


(Nama) ……… (Nama)…….
(Jabatan)…… (Jabatan) ……

Anda mungkin juga menyukai