Anda di halaman 1dari 3

CATATAN MENGENAI INFRASTRUKTUR

DAFTAR ISI
I. Pembangunan Infrastruktur melalui Skema Build, Operate, Transfer (“BOT”)...........2

A. Dasar Hukum...............................................................................................................2

B. BOT pada Umumnya...................................................................................................2


I. Pembangunan Infrastruktur melalui Skema KPBU dengan kontrak Build, Operate, Transfer
(“BOT”)
A. Dasar Hukum
1. Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional (“Perpres 59/2017”);
2. Perpres Nomor 38 Tahun 2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur
(“Pepres 38/2015”);
3. Permen PUPR Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (“Permen PUPR
2/2021”);
4. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengadaan badan Usaha
Pelaksana Penyediaan Infrastruktur Melalui Kerjasama Pemrintah dengan Badan
Usaha atas Prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah (“Peraturan LKPBJ
29/2018”);
5. Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional (“Perpres 59/2017”);
6. Permen PUPR Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan
Badan Usaha untuk Pengusahaan Jalan Tol (“Permen PUPR 1/2017”);
7. Permendagri Nomor 96 Tahun 2016 tentang Pembayaran Ketesediaan Layanan dalam
Rangka Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur di Daerah (“Permendagri 96/2016”);
8.

B. KPBU dan BOT pada Umumnya


1. BOT adalah model kontrak yang digunakan untuk mendanai proyek besar, khususnya
proyek infrastruktur yang dikembangkan melalui skema Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha (“KPBU”) atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan
Public-Private Partnership (“PPP”).1 KPBU adalah kerjasama antara pemerintah
dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum yang
sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya badan usaha dengan
memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak (pemerintah dan badan usaha).2
2.
1
https://www.investopedia.com/terms/b/botcontract.asp
2
Perpres 38/2015, Ps 1 Ayat 6.
3. Skema ini umumnya berjalan dengan alur yaitu entitas publik seperti pemerintah
bekerjasama dengan badan usaha (kalau di Indonesia bisa BUMN atau swasta) untuk
membangun dan mengoperasikan proyek tersebut yang setelah beberapa waktu
(biasanya bisa 2 atau 3 dekade) proyek tersebut akan dialihkan kepada entitas publik
tersebut.3
4. Dalam kontrak BOT lazimnya pemerintah akan memberikan konsesi kepada badan
usaha untuk mendanai, membangun, dan mengoperasikan proyek selama waktu
tertentu dengan tujuan untuk pengembalian nilai investasi yang sudah diinvestasikan
oleh badan usaha tersebut dan setelah hal tersebut tercapai, proyek tersebut akan
dialihkan kepada pemerintah.4
5. Kontraktor dari proyek BOT biasanya adalah Special Purpose Vehicle Company
(“SPV”) dan proyek tersebut akan dibeli oleh offtake purchaser (pembeli yang
membeli barang yang akan ada)

C. Pembagian Risiko dalam KPBU


D. Perbedaan Joint Operation dan KPBU
1.

3
Ibid.
4
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai