Anda di halaman 1dari 8

Uji t Perbedaan Rata‐rata 2 sampel bebas

Langkah-langkah:
1. Tentukan H0 dan H1
2. Tentukan tingkat Signifikansi
3. Uji varian
4. Hitung nilai t dan df
5. Banding kan nilai t hitung dengan t tabel
6. Pengambilan keputusan hipotesis

Hipotesis pada Uji-t dua sampel bebas yaitu Hipotesis nol

(H0) dan hipotesis alternatif (H1), yang dapat dinyatakan

dalam dua cara yang berbeda tetapi setara :

H0: μ1 = µ2 (rata-rata dua kelompok sama)

H1: µ1 ≠ µ2 (rata-rata dua kelompok tidak sama)

ATAU

H0: μ1 - µ2 = 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok sama

dengan 0)

H1: μ1 - µ2 ≠ 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok tidak

sama dengan 0)

Keterangan:

μ1 adalah rata-rata populasi kelompok 1


µ2 adalah rata-rata populasi kelompok 2

Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan sesuai dengan asumsi varian.


Hipotesis nol dan hipotesis alternatif sama pada kedua uji

statistik yang sesuai asumsi varian.

1. Asumsi Varian Sama

rata-rata sampel 1
rata-rata sampel 2
jumlah sampel 1
jumlah sampel 2
standar deviasi sampel 1
standar deviasi sampel 2
gabungan standar deviasi

Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan

dengan nilai t kritis pada tabel distribusi t

dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 - 2

dan tingkat signifikansi yang dipilih.

2. Asumsi Varian Tidak Sama


rata-rata sampel 1
rata-rata sampel 2
jumlah sampel 1
jumlah sampel 2
standar deviasi sampel 1
standar deviasi sampel 2
gabungan standar deviasi

Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan dengan

nilai t kritis pada tabel distribusi t dengan derajat

kebebasan (df) dan tingkat signifikansi yang dipilih.

Pengambilan Keputusan

Dasar pengambilan keputusan uji-t dua sampel

Bebas

untuk mengukur ada tidaknya

perbedaan rata-rata dua kelompok yang diuji

berdasarkan :

Membandingkan t hitung dengan t tabel.

• Nilai t hitung > nilai t tabel 

maka Ho ditolak.

• Nilai t hitung < nilai t tabel 

maka Ho diterima

Uji t Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan


(dependent) parametrik

Contoh Kasus uji t sampel/kelompok berpasangan:


1. Apakah terdapat perbedaan berat badan (kg) antara sebelum puasa
dan sesudah puasa selama satu bulan?
2. Apakah terdapat perubahan skor pengetahuan tentang gizi
antara sebelum dan sesudah penyuluhan gizi?
3. Apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol dalam darah (mg%) yg diperiksa
oleh dua alat yang berbeda?
Pada contoh no 1 dan 2 diatas terlihat bahwa yang diuji satu individu tapi dengan
dua perlakuan yang berbeda yaitu sebelum dan sesudah. pada contoh no3 juga
hampir sama yaitu menguji perbandingan kadar kolesterol dengan dua alat yang
berbeda.

Hipotesis dalam uji t dua sampel/kelompok:

1. Uji dua arah. pada hipotesis awal tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata1 dan rata-rata2.sedangkan pada hipotesis alternatif
sebaliknya yaitu terdapat perbedaan rata-rata 1 dan rata-rata 2.

2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-
rata sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan
hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan
rata-rata kelompok 2.

3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal
kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil dengan
rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1
lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
Hipotesis awal ditolak, bila:
|t hitung| > t tabel
atau:
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel

Statistik hitung (t hitung):

Dimana:

Keterangan
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
S d = Standar Deviasi dari d.

Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam Pengujian


Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan:
1. Tetapkan H0 dan H1
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan
99 %) yang terdapat pada tabel “t”.
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1.
4. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus.
5. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya “ t” hitung dengan
“t” tabel.

Contoh Kasus dalam pengerjaan pengujian signifikansi (hipotesis)

Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode “ABG” sebagai
metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika II. Dalam rangka uji coba
terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan penelitian lanjutan
dengan mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan nilai Statistika II antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode
“ABG” sebagai metode mengajar mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka pengujian ini
diambil sampel sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% )
untuk menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut.

Datanya Sebagai berikut:

Nilai Statistika II
Nama
Sebelum Sesudah

A 78 75

B 60 68

C 55 59

D 70 71

E 57 63

F 49 54

G 68 66

H 70 74

I 81 89

J 30 33

K 55 51

L 40 50

M 63 68

N 85 83

O 70 77

P 62 69

Q 58 73

R 65 65
S 75 76

T 69 86

Maka Langkah -langkah yang perlu dilakukan:

1. Menentukan Hipotesis yang digunakan, yaitu:


(Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan
sesudah)
(Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar sebelum dan sesudah)
2. Tetapkan titik kritis yaitu alfa 5%
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1=20-1=19
4. Tentukan t hitung

o Memulai dengan menghitung D(selisih).


o Menghitung Standar Deviasi:

o Menghitung t hitung:
5. Lakukan uji signifikansi
Diketahui t tabel = 2,093. Sehingga |t hitung| > t tabel

Sehingga dapat disimpulkan:

Ho ditolak , sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara


hasil belajar statistika II sebelum dan sesudah diterapkannya Metode “ABG”.

Anda mungkin juga menyukai