Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KOMPREHENSIF

ANTENATAL CARE

TRIMESTER II

DI SUSUN OLEH

Loladiais Putri I P173311810

Nur Atikah P17331181020

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN JEMBER


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi allah SWT atas segala limpahan atas karunianya sehingga
laporan komprehensif yang membahas tentang “ANTENATAL CARE TRIMESTER II”
dapat di selesaikan dengan baik. Laporan komprehensif ini di susun dalam rangka memenuhi
target laporan komprehensif kritis yang di tetapkan pada mahasiswa DIV kebidanan jember
poltekkes malang. Selain itu laporan komprehensif ini untuk meningkatkan dan
memperdalam pengetahuan dalam antenatal care trimester 1 dengan berbagai masalah dan
keluhan.

Dalam penyusunan laporan komprehensif ini, penulis menghadapi banyak hambatan


dan rintangan yang tidak sedikit. Namun atas bantuan dari berbagai pihak. Laporan
komprehensif ini dapat tersusun dengan baik. Oleh karena itu penulis banyak mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu antara lain:

1. Ibu Sugijati, SST,M.Kes. Selaku ketua program studi kebidanan jember


2. Dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing di pendidikan
3. Bidan pembimbing yang telah bersedia membimbing di tempat praktek
4. Serta berbagai pihak yang membantu proses penyususnan laporan
komprehensif.

Penulis menyadari bahwa laporan komprehensif ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap
laporan komprehensif ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca.

Jember,

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banyak orang yang menganggap bahwa pertolongan pada persalinan yang terpenting
adalah menyelamatkan ibu dan anak dimana diperlukan persiapan fisik dan mental
sebelum persalinan. Wanita hamil bukan hanya memerlukan kesehatan yang optimal
menjelang persalinan saja, namun sejak hamil. Karena keadaan ibu sangat
mempengaruhi pertumbyhan anak yang di kandung.

Pengawasan sebelum lahir (antenatal care) terbentuk mempunyai kedudukan yang


sangat pentinbg dalam upaya meningkatkan kesehtan mental dan fisik kehamilan untuk
menghadapi persalinan. Dengan pengawasan kehamilan pada trimester II dapat diketahui
pertumbuhan dan perkembangan janin atau komplikasi sehingga dapat segera diatasi.

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang perubhan yang terjadi pada ibu


hamil trimester II serta keluhan-keluhan
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 MANFAAT
1.3.1 Bagi Institusi

Sebagai sumber referensi , sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan asuahan kebidanan pelayanan antenatal care trimester II
1.3.2 Bagi Mahasiswa

Sebagai masukan dalam rangka memberikan asuhan kebidanan antenatal care


trimester II yang adekuat, komprehensif dan berstandar pada ibu hamil
1.3.3 Bagi Masyarakat Khususnya Ibu Hamil

Agar ibu hamil mengetahui gembaran tentang ANC sehingga ibu hamil bisa
mendapatkan pelayanan Antenatal Care sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan. Sehingga apabila di ketahui resiko kehamilan secara dini dapat di
lakukan tindakan atau antisipasi lebih lanjut atau rujukan segera bila di perlukan.
1.4 METODE PENULISAN
1. Studi kepustakaan berdasarkan teori dan buku yang mendukung
2. Anamnesis dan pemeriksaan untuk mendapatkan data yang di butuhkan dari klien.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
1.5.1 BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
4. Metodologi
5. Sistematika
1.5.2 BAB II TIJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
1.5.3 ASUHAN KEBIDANAN TEORI
BAB II

TINJUAN TEORI

2.1 Konsep Teori Kehamilan Trimester 2

A. Definisi Kehamilan Trimester Kedua

Kehamilan adalah pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan
sel spermatozoa yang biasanya terjadi di ampula tuba dan membentuk zigot.

Yang dimaksud dengan kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan


sejak minggu ke 13 sampai dengan minggu ke 24. Pada trimester ini ditandai dengan
percepatan pertumbuhan janin dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ
tubuh. Namun waspadai pertumbuhan berat badan berlebihan.

B. Tanda Kehamilan Trimester Kedua

Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah


seseorang benar – benar hamil atau tidak. Tanda dan gejala kehamilan ini
digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif
kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif
dan bukti absolut kehamilan.

C. Tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua

1. Tanda Subyektif

a) Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan


perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum
pernah hamil.

b) Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan


sensitifitas jaringan. Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih
menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama
kehamilan.

c) Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil.


Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk tidur.
d) Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi getaran ini
seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar
minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.

2. Tanda Obyektif (probabilitas)

a) Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai


darah.

b) Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.

c) Tanda Godell’s; melunaknya uterus

d) Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah
jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus
uteri telah naik sampai ke pusat.

e) Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan
kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4
sampai 5 bulan

f) Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil

g) Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa


kehamilan, tidak terasa sakit.

h) Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding


abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang

i) Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak
teratur pada kulit abdomen.

j) Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula


dan midline abdomen

3. Bukti positif (absolut) Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa


dapat :

a) Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin
melalui tali pusat). Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada
minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke
17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat
jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar,
secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi
memiliki pantulan, bunyi berdesis.

b) merasakan bagian – bagian janin. Bagian janin paling cepat teraba pada
minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian
c) melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran
X-ray. USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat
minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu
ke 12

d) merasakan gerakan janin. Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan


gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan
ditentukan oleh pemeriksa.

e) mencatat elektrokardiogram janin. EKG janin adalah tekniuk dimana impuls


listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan
elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi
berkelanjutan tentang janin

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua

Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin
yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi
meliputi:

1. Penampakan eksternal.

a) 16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata,


telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai.
Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.

b) 20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan


sesuai, terlihat kelenjar sebasea.

c) 24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit


kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.

d) 28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat


kuku.

2. Perkiraan berat badan (gr)

a) 16 minggu : 100

b) 20 minggu : 300

c) 24 minggu : 600

d) 28 minggu : 1.100

3. Sistem musculoskeletal
a) 13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat
adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat
merasakan gerakan janin.

b) 16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh,
terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.

c) 17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna


sampai minggu ke 27.

d) 20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk


dapat dirasakan oleh ibu.

e) 25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.

f) 28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.

4. Sistem sirkulasi

a) 16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk


aktif dalam limpa.

b) 24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan


menurun dalam hepar.

5. Sistem gastrointestinal

a) 14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.

b) 16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan usus,


sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang
tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.

c) 17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.

d) 20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat
menjulurkan kedua bibirnya.

e) 22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.

f) 28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan
makanan.

6. Sistem pernafasan

a) 16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus


terminal dan respiratorius.
b) 18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan
struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin
sebelum minggu ke 27-28.

c) 20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.

d) 22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.

e) 24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan


mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.

f) 28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar. 8. Sistem renalis 16


minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.

7. Sistem persarafan

a) 16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan


beberapa tonjolan.

b) 20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda,


medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.

c) 24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada


korteks serebri berakhir.

d) 28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.

8. Organ-organ pengindera

a) 16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.

b) 20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.

c) 28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna;


terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.

9. Sistem genitalis 24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi
desenden ke skrotum

E. Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua

1. Perubahan Psikologis

Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas
dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada
masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang
kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu
ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan. Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian
kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan
sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu
solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi
terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan
situasional, dan mekanisme koping mereka.

Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu. Selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana
tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –
pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan
kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa
kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia
membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan
tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan
ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari
anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis
untuknya. Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas,
atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau
“menderita bersama”.

Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar


untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan
aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat,
mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan
solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan
anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai
keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu. Pada trimester kedua
(minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tubuh
wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah
hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan
energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan
ketidaknyamanan dengan ukurannya. Selama trimester ini, terjadi quickening
ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. Gambaran
sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi
oleh perbedaan kepribadian individu. Beberapa wanita mengalami peningkatan
mood, lainnya tidak. Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat
mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu
dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal yang aneh.
Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka
mati

2. Perubahan Fisiologis

Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan


antara lain :

a) Sistem reproduksi suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena


peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :

1) tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak

2) tanda Hegar’s : uterus lunak

3) tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan Pada kanalis servikalis


dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya
bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show. Selama
masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti
ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan
term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat
meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh
pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk
jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen
terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi
peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang
menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini
mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama
antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.

b) Sistem integument

Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena
peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu
menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih
gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar. Terdapat striae gravidarum
yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam
terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen,
dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi
kelenjar lemak juga meningkat.

c) Sistem endokrin

Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen,


plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin
lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek
ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang
ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium
janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot
terganggu.

d) Sistem kardiovaskuler

Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan,
sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi
pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom
hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi
terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis
vena.

e) Sistim musculoskeletal

Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi


pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu
tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai
dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan
metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot
atau postur yang tidak seimbang.

f) Sistim pernafasan

Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat,
sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah,
pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada
membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala
serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung,
hilangnya indra penciuman.

g) Sistem gastrointestinal

Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva
menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung
dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung.
Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga
konstipasi.

h) Sistem perkemihan

Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat
meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih
meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat
menyebabkan meningkatnya berkemih.
i) Sistem persarafan

Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan


acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness,
tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek
psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat
tidak menerima kehamilannya

2. Ketidaknyamanan Trimester II
Pada kehamilan trimester II, meski ibu hamil sudah mulai merasa lebih
nyaman, ada beberapa keluhan yang masih kerap muncul, yaitu:

a. Pusing

Pusing merupakan keluhan yang sering terjadi selama kehamilan,


termasuk saat memasuki trimester 2. Hal ini karena terjadi perubahan sirkulasi
darah saat hamil.

Untuk mengatasinya, Bumil disarankan untuk langsung duduk atau


beristirahat saat rasa pusing muncul. Sedangkan untuk mencegahnya, cukupi
kebutuhan cairan dengan memperbanyak minum air putih, hindari berdiri
terlalu lama, serta bangun secara perlahan-lahan setelah duduk atau berbaring.

b. Hidung tersumbat

Saat hamil, perubahan hormon dapat memicu membengkaknya


membran pada hidung. Pembengkakan ini akan membuat hidung tersumbat.

Untuk mengatasi keluhan tersebut, Bumil bisa melakukan penanganan alami,


seperti membilas hidung dengan larutan saline (saline drop) atau memasang
alat pelembap udara di dalam ruangan. Kedua cara ini dinilai aman untuk
mengatasi hidung tersumbat saat hamil.

Jika hidung tersumbatnya cukup menggangu dan ibu ragu untuk menggunakan
larutan salin, sebaiknya berkonsultasi ke dokter dulu ya, Bumil.

c. Masalah pada gigi dan gusi

Peningkatan sirkulasi darah ke gusi selama kehamilan bisa membuat


gusi menjadi lebih sensitif. Hal ini akan membuat gusi lebih mudah berdarah.
Selain itu, muntah yang berlebihan selama kehamilan juga bisa merusak
lapisan terluar gigi (enamel) dan meningkatkan risiko terjadinya gigi
berlubang. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menggunakan sikat
gigi berbulu halus dan menyikat gigi secara perlahan. Selain itu, jangan lupa
untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin, agar kesehatan gigi
dan mulut selama kehamilan tetap terjaga.

d. Perubahan kulit

Saat memasuki kehamilan trimester 2 ini, Bumil jangan kaget melihat


perubahan pada kulit, seperti munculnya noda hitam pada wajah dan
munculnya garis-garis kemerahan di perut. Kondisi ini terjadi karena produksi
melanin yang meningkat akibat perubahan hormon saat kehamilan.

Selain pengaruh hormonal, kemunculan noda hitam dan garis kemerahan ini
juga bisa dipicu oleh paparan sinar matahari.

Nah, karenanya, Bumil disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari


secara langsung. Jika ingin melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang
hari, jangan lupa menggunakan pelindung, seperti payung, topi, dan
mengoleskan tabir surya ke kulit.5

e. Kram kaki

Selama trimester 2, mungkin Bumil akan merasakan kram kaki,


khususnya di malam hari. Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan
munculnya keluhan ini, mulai dari perubahan hormon, perubahan berat
badan, dehidrasi, hingga kelelahan.

Maka dari itu, sebelum tidur, lakukanlah peregangan pada otot-otot betis guna
mencegah munculnya keluhan ini. Bumil juga bisa mengatasinya dengan
merendam kaki dalam air hangat atau memijat kaki secara perlahan. Hal yang
tidak boleh Bumil lupakan adalah mencukupi kebutuhan cairan.

f. Sakit punggung

Seiring bertambahnya usia kehamilan, pertambahan ukuran perut


dan kenaikan berat badan dapat menyebabkan nyeri punggung
dan panggul pada ibu hamil. Hal ini karena tulang belakang harus menopang
beban tubuh ibu hamil dan janin.
Untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat sakit punggung saat kehamilan,
Bumil bisa mengikuti beberapa program latihan senam atau latihan fisik
khusus yang dapat digunakan untuk menguatkan tulang belakang dan perut.
Agar lebih aman, selalu diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum
memilih program latihan tertentu ya, Bumil.

Selain beberapa keluhan di atas, Bumil juga bisa


merasakan morning sickness di trimester kedua. Untuk mengatasi keluhan
tersebut, Bumil bisa melakukan cara mengatasi morning sickness secara
alami. Agar tetap nyaman saat beraktivitas, Bumil juga bisa mengenakan baju
hamil.

Ketidaknyamanan bisa terjadi pada usia kehamilan berapa pun, termasuk di


trimester dua yang katanya paling nyaman. Bumil harus lebih peka untuk
mengenali apakah ketidaknyamanan tersebut adalah hal yang normal atau
tidak. Ingat, lakukan kontrol rutin ke dokter, agak kondisi Bumil dapat
terpantau dengan baik.

3. KOMPLIKASI

Memasuki trimester kedua, biasanya ibu hamil sudah bisa menikmati masa-
masa kehamilannya. Rasa mual dan muntah yang dulu menganggu, kini berangsur
hilang. Anda pun biasanya akan merasa lebih sehat, seksi, dan berenergi karena
suasana hati juga mulai membaik, Pada masa ini, bayi di dalam kandungan mulai
tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Kebanyakan ibu hamil pun merasa trimester kedua
ini jauh lebih mudah dijalani daripada trimester pertama. Meski trimester kedua
adalah masa yang kehamilan yang paling nyaman, namun Anda juga perlu
mewaspadai beberapa komplikasi yang bisa terjadi :

a. Pendarahan

Keguguran pada kehamilan trimester kedua memang jarang terjadi. Namun


Anda harus mulai waspada ketika mengalami pendarahan, sebab itu adalah tanda
pertamanya. Keguguran pada trimester kedua atau sebelum kehamilan memasuki 20
minggu, bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Seperti serviks tidak kuat, sehingga menyebabkan keguguran; penyakit autoimun,
lupus atau scleroderma; dan kelainan kromosom pada janin.
b. Persalinan prematur
Persalinan prematur juga bisa terjadi pada kehamilan trimester kedua. Adapun
kondisi ini disebabkan oleh infeksi kandung kemih, terlalu banyak merokok, atau
kondisi kesehatan kronis seperti diabetes atau penyakit ginjal. Persalinan prematur ini
bisa terjadi ketika kehamilan belum masuk minggu ke-38.
Gejala persalinan prematur pada trimester kedua memang tidak terlalu dirasakan.
Namun Anda perlu waspada jika merasakan tekanan vagina, nyeri punggung bawah,
sering buang air kecil, diare, sering keputihan, dan sesak di perut bagian bawah.
Dalam kasus lain, ibu hamil pun bisa merasakan kontraksi yang menyakitkan, adanya
kebocoran cairan dari vagina, hingga pendarahan vagina.
c. Pecah Ketuban Dini

Ketuban pecah saat menjelang persalinan adalah sesuatu yang normal. Tapi
Anda harus waspada ketika ketuban pecah sebelum waktunya atau yang disebut
dengan ketuban pecah dini. Hal ini bisa menyebabkan masalah serius pada bayi.
Belum jelas apa penyebab ketuban bisa pecah sebelum waktunya melahirkan, namun
dalam banyak kasus sumber masalahnya adalah infeksi pada membran.
d. Insufiensi Serviks
Seringkali serviks, yakni jaringan yang menghubungkan vagina dan rahim
tidak mampu menahan tekanan rahim yang tumbuh selama kehamilan. Tekanan yang
meningkat bisa melemahkan serviks sehingga menyebabkan pembukaan sebelum
bulan kesembilan. Kondisi inilah yang disebut dengan insufiensi serviks.
Kondisi ini pun bisa menyebabkan komplikasi serius pada trimester kedua kehamilan.
Pembukaan dan penipisan serviks akhirnya menyebabkan pecahnya membran dan
kelahiran janin yang sangat prematur sehingga kerap kali janin tak terselamatkan. Ini
terjadi sekitar minggu ke-20 kehamilan.
e. Preeklampsia

Meskipun preeklampsia ini biasa terjadi selama trimester ketiga pada


kehamilan pertama, namun beberapa orang ternyata bisa mengalami kondisi ini
selama trimester kedua. Penyebabnya bisa karena si ibu tekanan darah tinggi,
proteinuria, dan edema berlebihan.
Gejala preeklampsia ini dimulai dari pembengkakan cepat pada kaki, tangan, atau
wajah Anda. Namun segera hubungi dokter jika sudah mengalami sakit kepala yang
tak hilang setelah minum acetaminophen, penglihatan kabur, ada sensasi melayang
atau meihat bintik-bintik ketika melihat, rasa sakit yang hebat pada sisi kanan perut,
dan mudah memar.
f. Cedera

Sebaiknya ibu hamil harus berhati-hati pada kehamilan trimester kedua ini.
Sebab beberapa ibu hamil mudah kehilangan keseimbangan. Misalnya jika Anda ke
kamar mandi, berhati-hatilah melangkah, jika terpeleset hal tersebut bisa sangat
berbahaya bagi kehamilan Anda.
BAB III

MANAJEMEN TEORI
BAB IV

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Ny.N dengan usia 23 tahun G2P1A0 UK 17-18 Minggu

dengan kehamilan Resiko Tinggi.

Tanggal dan waktu pengkajian : Rabu , 25 Oktober 2021/10.00 WIB

Tempat pengkajian : PKM Ajung

Pengkaji : Loladianis Putri ifada dan Nur Atikah

A. DATA SUBJEKTIF

1. Identitas

Nama Ibu : Ny. faizatul Nama Suami :Tn.A

Umur : 16 th Umur : 26 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Madura Suku : Madura

Pendidikan : SD Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang

Asuransi : BPJS Alamat : Dsn curah


welut rt02/ rw18
Alamat : Dsn curah
welut rt02/ rw18 No. Telp :-

No. Telp :
081236800021

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengatakan tidak ada
keluhan

3. Riwayat Kesehatan sekarang

Ibu dan keluarga tidak pernah/tidak sedang memiliki penyakit menular


(HIV/AIDS, hepatitis), penyakit menurun (DM, Hipertensi) dan penyakit
sistemik (jantung dan ginjal).

4. Riwayat Kesehatan keluarga

Ibu dan keluarga tidak pernah/tidak sedang memiliki penyakit menular


(HIV/AIDS, hepatitis), penyakit menurun (DM, Hipertensi) dan penyakit
sistemik (jantung dan ginjal).

5. Riwayat Menstruasi

HPHT : 23-06-2021 Siklus : 28 hari

HPL : 30-03-2022 Disminore : -

6. Riwayat Perkawinan

Perkawinan ke: 1 Usia awal kawin:

Lama kawin :4 bulan - Suami: 26 th

- Istri : 16 th

7. Riwayat Obsetri

Kehamila
Persalinan Anak Nifas Laktasi
n
No
lam Kom Tmp Kom L/ BB/T Usi Kom H/ La La
Jns Pnlg T/a Komp Komp
a p t p P B a p M ma ma
1. H A M I L I N I

8. Riwayat Kehamilan

TM I Frekuensi kunjungan: 1 kali


Keluhan : tidak ada keluhan
Terapi / obat Kalk (1x1) 20 tablet, Vit C (1x1) 20 tablet, Tablet Fe
(1x1) 20 tablet
Health Education (HE): 1000 HPK, gizi seimbang, tanda bahaya TM I,
ANC rutin
TM 2 Frekuensi kunjungan: 1 kali
Keluhan : Perut mules ± 1 bulan
Terapi / obat : Kalk (1x1) 10 tablet, Vit C (1x1) 10 tablet, Tablet
Fe (1x1) 10 tablet , B6 (1x1) 10 tablet
Health Education (HE): gizi seimbang, dan tanda bahaya TM II

9. Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun

10. Riwayat Imunisasi TT : TT4

11. Riwayat Psikososial

Ibu merasa senang atas kehamilannya saat ini, tidak ada pantangan makanan
dan mendapat dukungan positif dari keluarga.

12. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

Nutrisi

Makan : 3 x/hari porsi sedikit (nasi, lauk pauk, sayuran)

Minum : 6-7 gelas/hari (susu, dan air putih)

Istirahat

Siang : 1-2 jam/hari

Malam : 7 jam/hari

Eliminasi

BAB : 1x/hari

BAK : 5-6x/hari
Personal hygiene

Mandi : 2x/hari

Ganti CD : 2x/hari

B. DATA OBJEKTIF

a) Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Kesadaran emosional : Stabil

TB : 155 cm

BB sebelum hamil : 40 Kg (Penambahan BB : 4 kg)

BB saat hamil : 44 Kg

LILA : 22 cm (KEK)

IMT : 40 : (1,55)2 = 16,6 (Under weight)

TTV : TD: 117/68 mmHg N : 84x/mnt

S: 36,5°C RR : 21x/mnt

MAP : 1/3 (SBP-DBP) + DBP

1/3 (117-80) + 68 = 84,3 mmHg (normal)


ROT : Tidak dikaji
KSPR : 6 (Resiko Tinggi yakni usia terlalu muda)

b) Pemeriksaan Fisik

Wajah : Tidak pucat, oedema (-)


Mata Konjungtiva merah muda, sklera putih, pandangan mata tidak
: kabur
Gigi dan : Bibir lembab tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Mulut
Leher : Tidak ada Pembesaran vena jugularis, pembesaran kelenjar tyroid
dan pembesaran kelenjar limfe
Dada : Pernafasan teratur, wheezing (-) , ronchi (-)
Payudara : Simetris, hiperpigmentasi areola (+/+) , putting susu menonjol
(+/+) , benjolan pada payudara (-/-)
Abdomen : Pembesaran memanjang

Leopold 1 : TFU 1 jari dibawah pusat, ballotement (+)

- Leopold 2 : -

- Leopold 3 : -

- Leopold 4 : -
DJJ : Tidak dikaji
Genetalia : Keputihan (-) , varises (-)
Ekstremitas : Atas : Simetris , tidak oedema

Bawah : Simetris, tidak oedema, tidak ada varises

Reflek patella : (+/+)

c) Pemeriksaan Penunjang (25 Oktober 2021)

Hb : 11,5 Sifilis : NR

Golda : O Hepatitis B : NR

GDA :121

HIV : NR
C. ASSESMENT

Ny.F dengan usia 16 tahun G1P0A0 UK 18-19 Minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi

Masalah : nafsu makan ibu rendah sehingga ibu makan 3 kali akan tetapi prosi makan
sedikit

D. PLANNING

1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan

2. Beritahu ibu untuk melakukan cek laboratorium (Hb, Golda, Triple Eliminasi)
saat ini

3. Anjurkan ibu untuk memperbaiki pola makan , dan anjurkan ibu mengkonsumsi
ATIKA (ati ayam,telur dan ikan), menambah 1 porsi lebih banyak daripada saat
sebelum hamil, dan anjurkan ibu membaca buku KIA halaman 8

4. Beritahu ibu untuk menjaga pola istirahatnya dengan tidak melakukan aktivitas
yang terlalu berat

5. Beritahu ibu untuk mengkonsumsi vitamin lanjutan yang telah diberikan pada
kunjungan sebelumnya secara rutin

6. Beriahu ibu mengenai tanda bahaya kehamilan TM II dengan menggunakan buku


KIA halaman 10-11 tentang tanda bahaya kehamilan

7. Beritahu ibu untuk menjaga protokol kesehatan

8. Beritahu ibu untuk melakukan kontrol ulang 1 bulan lagi atau apabila ibu merasa
ada keluhan
E. IMPLEMENTASI

Tanggal Penatalaksanaan Nama


dan dan Paraf
Waktu

Selasa, 25 1) Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa


oktober lila ibu adalah 22 cm dimana pada ibu hamil minimal
2021 normalnya adalah >23,5
pukul
2) Memberitahu ibu untuk melakukan cek laboratorium (Hb,
10.15 –
Golda, Triple Eliminasi) saat ini dan menjelaskan hasil
10. 40
cek laboratorium
WIB
3) Menganjurkan ibu untuk memperbanyak porsi makannya
dikarenakan penambahan berat bada ibu sebelum hamil
hingga saat ini masih 4 kg, dimana penambahan berat
badan yang seharusnya adalah 12,5 - 18 kg dan
mengkonsumsi ATIKA (ati ayam,telur dan ikan), makanan
yang kaya akan zat besi untuk pembentukan sel darah
merah serta memperbanyak makan makanan yang
bergizi,sayur – sayuran, buah dan memperbanyak protein
seperti telur, daging, dan minum air putih dan juga susu

4) Memberitahu ibu untuk menjaga pola istirahatnya dengan


tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat

5) Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi vitamin lanjutan


yang diberikan pada kunjungan sebelumnya secara rutin

6) Menjelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan TM II


seperti penglihatan buram, demam, perdarahan, bengkak
pada kaki, tangan dan wajah dengan menggunakan media
buku KIA halaman 10-11 mengenai tanda bahaya
kehamilan
7) Memberitahu ibu untuk tetap menjaga protokol Kesehatan
dengan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas).

8) Memberitahu ibu untuk kontrol 1 bulan lagi pada tanggal


25 november 2021 atau jika sewaktu - waktu ada keluhan

F. EVALUASI

Tanggal Penatalaksanaan Nama


dan dan
Waktu Paraf

Selasa, 25 1) Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaannya


oktober
2) Ibu bersedia untuk dilakukan cek laboratorium saat ini
2021
dimana didapatkan hasil
pukul
10.15 – Hb : 11,5, Golda : O ,GDA:121, HIV : NR
10. 40
Sifilis : NR ,Hepatitis B : NR
WIB
Dimana hasil pemeriksaan laboratorium ibu semuanya
dalam keadaan normal

3) Ibu bersedia untuk menambah porsi makan ibu dri


sebelumnya, dan juga ibu bersedia untuk makan ATIKA
(ati ayam,telur dan ikan), makanan yang kaya akan zat
besi untuk pembentukan sel darah merah serta
memperbanyak makan makanan yang bergizi,sayur –
sayuran, buah dan memperbanyak protein seperti telur,
daging, dan minum air putih dan juga susu

4) Ibu bersedia untuk menjaga pola istirahatnya dengan


tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat
5) Ibu mengerti tentang apa saja tanda bahaya TM II

6) Ibu bersedia untuk selalu menjaga dan menerapkan


protokol kesehatan

7) Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan


lagi atau apabila ada keluhan

LEMBAR PENGESAHAN
Jember,………………………

Mahasiswa

Nur Atikah Loladianis Putri Ifada

NIM. P17331181020 NIM. P17331181010

Mengetahui,

Pembimbing Praktik Pembimbing Akademik

Henny Supraptiningsing S. Tr. Keb Riza Umami, SST.,M.Keb

NIP. 197106131991022001 NIP. 19812192019022001

Anda mungkin juga menyukai