ANTENATAL CARE
TRIMESTER II
DI SUSUN OLEH
JURUSAN KEBIDANAN
Segala puji syukur bagi allah SWT atas segala limpahan atas karunianya sehingga
laporan komprehensif yang membahas tentang “ANTENATAL CARE TRIMESTER II”
dapat di selesaikan dengan baik. Laporan komprehensif ini di susun dalam rangka memenuhi
target laporan komprehensif kritis yang di tetapkan pada mahasiswa DIV kebidanan jember
poltekkes malang. Selain itu laporan komprehensif ini untuk meningkatkan dan
memperdalam pengetahuan dalam antenatal care trimester 1 dengan berbagai masalah dan
keluhan.
Penulis menyadari bahwa laporan komprehensif ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap
laporan komprehensif ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca.
Jember,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang menganggap bahwa pertolongan pada persalinan yang terpenting
adalah menyelamatkan ibu dan anak dimana diperlukan persiapan fisik dan mental
sebelum persalinan. Wanita hamil bukan hanya memerlukan kesehatan yang optimal
menjelang persalinan saja, namun sejak hamil. Karena keadaan ibu sangat
mempengaruhi pertumbyhan anak yang di kandung.
Sebagai sumber referensi , sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan asuahan kebidanan pelayanan antenatal care trimester II
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Agar ibu hamil mengetahui gembaran tentang ANC sehingga ibu hamil bisa
mendapatkan pelayanan Antenatal Care sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan. Sehingga apabila di ketahui resiko kehamilan secara dini dapat di
lakukan tindakan atau antisipasi lebih lanjut atau rujukan segera bila di perlukan.
1.4 METODE PENULISAN
1. Studi kepustakaan berdasarkan teori dan buku yang mendukung
2. Anamnesis dan pemeriksaan untuk mendapatkan data yang di butuhkan dari klien.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
1.5.1 BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
4. Metodologi
5. Sistematika
1.5.2 BAB II TIJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
1.5.3 ASUHAN KEBIDANAN TEORI
BAB II
TINJUAN TEORI
Kehamilan adalah pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan
sel spermatozoa yang biasanya terjadi di ampula tuba dan membentuk zigot.
1. Tanda Subyektif
d) Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah
jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus
uteri telah naik sampai ke pusat.
e) Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan
kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4
sampai 5 bulan
i) Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak
teratur pada kulit abdomen.
a) Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin
melalui tali pusat). Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada
minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke
17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat
jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar,
secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi
memiliki pantulan, bunyi berdesis.
b) merasakan bagian – bagian janin. Bagian janin paling cepat teraba pada
minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian
c) melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran
X-ray. USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat
minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu
ke 12
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin
yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi
meliputi:
1. Penampakan eksternal.
a) 16 minggu : 100
b) 20 minggu : 300
c) 24 minggu : 600
d) 28 minggu : 1.100
3. Sistem musculoskeletal
a) 13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat
adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat
merasakan gerakan janin.
b) 16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh,
terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
4. Sistem sirkulasi
5. Sistem gastrointestinal
d) 20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat
menjulurkan kedua bibirnya.
f) 28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan
makanan.
6. Sistem pernafasan
d) 22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
7. Sistem persarafan
8. Organ-organ pengindera
9. Sistem genitalis 24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi
desenden ke skrotum
1. Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas
dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada
masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang
kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu
ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan. Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian
kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan
sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu
solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi
terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan
situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu. Selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana
tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –
pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan
kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa
kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia
membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan
tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan
ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari
anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis
untuknya. Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas,
atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau
“menderita bersama”.
2. Perubahan Fisiologis
b) Sistem integument
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena
peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu
menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih
gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar. Terdapat striae gravidarum
yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam
terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen,
dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi
kelenjar lemak juga meningkat.
c) Sistem endokrin
d) Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan,
sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi
pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom
hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi
terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis
vena.
e) Sistim musculoskeletal
f) Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat,
sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah,
pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada
membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala
serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung,
hilangnya indra penciuman.
g) Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva
menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung
dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung.
Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga
konstipasi.
h) Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat
meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih
meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat
menyebabkan meningkatnya berkemih.
i) Sistem persarafan
2. Ketidaknyamanan Trimester II
Pada kehamilan trimester II, meski ibu hamil sudah mulai merasa lebih
nyaman, ada beberapa keluhan yang masih kerap muncul, yaitu:
a. Pusing
b. Hidung tersumbat
Jika hidung tersumbatnya cukup menggangu dan ibu ragu untuk menggunakan
larutan salin, sebaiknya berkonsultasi ke dokter dulu ya, Bumil.
d. Perubahan kulit
Selain pengaruh hormonal, kemunculan noda hitam dan garis kemerahan ini
juga bisa dipicu oleh paparan sinar matahari.
e. Kram kaki
Maka dari itu, sebelum tidur, lakukanlah peregangan pada otot-otot betis guna
mencegah munculnya keluhan ini. Bumil juga bisa mengatasinya dengan
merendam kaki dalam air hangat atau memijat kaki secara perlahan. Hal yang
tidak boleh Bumil lupakan adalah mencukupi kebutuhan cairan.
f. Sakit punggung
3. KOMPLIKASI
Memasuki trimester kedua, biasanya ibu hamil sudah bisa menikmati masa-
masa kehamilannya. Rasa mual dan muntah yang dulu menganggu, kini berangsur
hilang. Anda pun biasanya akan merasa lebih sehat, seksi, dan berenergi karena
suasana hati juga mulai membaik, Pada masa ini, bayi di dalam kandungan mulai
tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Kebanyakan ibu hamil pun merasa trimester kedua
ini jauh lebih mudah dijalani daripada trimester pertama. Meski trimester kedua
adalah masa yang kehamilan yang paling nyaman, namun Anda juga perlu
mewaspadai beberapa komplikasi yang bisa terjadi :
a. Pendarahan
Ketuban pecah saat menjelang persalinan adalah sesuatu yang normal. Tapi
Anda harus waspada ketika ketuban pecah sebelum waktunya atau yang disebut
dengan ketuban pecah dini. Hal ini bisa menyebabkan masalah serius pada bayi.
Belum jelas apa penyebab ketuban bisa pecah sebelum waktunya melahirkan, namun
dalam banyak kasus sumber masalahnya adalah infeksi pada membran.
d. Insufiensi Serviks
Seringkali serviks, yakni jaringan yang menghubungkan vagina dan rahim
tidak mampu menahan tekanan rahim yang tumbuh selama kehamilan. Tekanan yang
meningkat bisa melemahkan serviks sehingga menyebabkan pembukaan sebelum
bulan kesembilan. Kondisi inilah yang disebut dengan insufiensi serviks.
Kondisi ini pun bisa menyebabkan komplikasi serius pada trimester kedua kehamilan.
Pembukaan dan penipisan serviks akhirnya menyebabkan pecahnya membran dan
kelahiran janin yang sangat prematur sehingga kerap kali janin tak terselamatkan. Ini
terjadi sekitar minggu ke-20 kehamilan.
e. Preeklampsia
Sebaiknya ibu hamil harus berhati-hati pada kehamilan trimester kedua ini.
Sebab beberapa ibu hamil mudah kehilangan keseimbangan. Misalnya jika Anda ke
kamar mandi, berhati-hatilah melangkah, jika terpeleset hal tersebut bisa sangat
berbahaya bagi kehamilan Anda.
BAB III
MANAJEMEN TEORI
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Umur : 16 th Umur : 26 th
No. Telp :
081236800021
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengatakan tidak ada
keluhan
5. Riwayat Menstruasi
6. Riwayat Perkawinan
- Istri : 16 th
7. Riwayat Obsetri
Kehamila
Persalinan Anak Nifas Laktasi
n
No
lam Kom Tmp Kom L/ BB/T Usi Kom H/ La La
Jns Pnlg T/a Komp Komp
a p t p P B a p M ma ma
1. H A M I L I N I
8. Riwayat Kehamilan
9. Riwayat KB
Ibu merasa senang atas kehamilannya saat ini, tidak ada pantangan makanan
dan mendapat dukungan positif dari keluarga.
Nutrisi
Istirahat
Malam : 7 jam/hari
Eliminasi
BAB : 1x/hari
BAK : 5-6x/hari
Personal hygiene
Mandi : 2x/hari
Ganti CD : 2x/hari
B. DATA OBJEKTIF
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TB : 155 cm
BB saat hamil : 44 Kg
LILA : 22 cm (KEK)
S: 36,5°C RR : 21x/mnt
b) Pemeriksaan Fisik
- Leopold 2 : -
- Leopold 3 : -
- Leopold 4 : -
DJJ : Tidak dikaji
Genetalia : Keputihan (-) , varises (-)
Ekstremitas : Atas : Simetris , tidak oedema
Hb : 11,5 Sifilis : NR
Golda : O Hepatitis B : NR
GDA :121
HIV : NR
C. ASSESMENT
Ny.F dengan usia 16 tahun G1P0A0 UK 18-19 Minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi
Masalah : nafsu makan ibu rendah sehingga ibu makan 3 kali akan tetapi prosi makan
sedikit
D. PLANNING
2. Beritahu ibu untuk melakukan cek laboratorium (Hb, Golda, Triple Eliminasi)
saat ini
3. Anjurkan ibu untuk memperbaiki pola makan , dan anjurkan ibu mengkonsumsi
ATIKA (ati ayam,telur dan ikan), menambah 1 porsi lebih banyak daripada saat
sebelum hamil, dan anjurkan ibu membaca buku KIA halaman 8
4. Beritahu ibu untuk menjaga pola istirahatnya dengan tidak melakukan aktivitas
yang terlalu berat
5. Beritahu ibu untuk mengkonsumsi vitamin lanjutan yang telah diberikan pada
kunjungan sebelumnya secara rutin
8. Beritahu ibu untuk melakukan kontrol ulang 1 bulan lagi atau apabila ibu merasa
ada keluhan
E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI
LEMBAR PENGESAHAN
Jember,………………………
Mahasiswa
Mengetahui,