Anda di halaman 1dari 11

ASKEB KASUS

PREEKLAMSI
kelompok 01
Pengertian!
Preeklampsia merupakan salah satu faktor
predisposisi terjadinya insufisiensi plasenta yang
dapat mengakibatkan hipoksia ante dan
intrapartum, pertumbuhan janin terhambat dan
persalinan prematur. Pengaruh pada janin dengan
ibu penderita preeklampsia bervariasi, dari yang
paling ringan sampai dengan kematian janin.

2
ETIOLOGI

Preeklamsia belum diketahui secara pasti, diduga ada keterkaitan beberapa


hal berikut:

1. Penyakit trophoblastic
5. Hidramnion
2. Multigravida
6. Diabetes mellitus
3. Hipertensi kronik 7. Genetik
4. Ginjal kronik 8. Obesitas dan hidramnion

3
FAKTOR
RESIKO

1. Kehamilan pertama
5. Hamil kembar
2. Umur <18 dan >35 tahun 6. Mola hydatidosa
3. Riwayat preeklamsia sebelumnya7. Hydrops

4. Riwayat keluarga 8. Triploid

4
Manifestasi Klinis

Hasil penelitian yang dilakukan (Muzalfah et al., 2018)
mengungkapkan bahwa preeklamsia terjadi karena tekanan darah lebih
dari 140/90 sampai dengan 160/110 mmHg, proteinuria lebih dari 300
mg/24 jam sampai dengan 2.0 gr/24 jam, trombosit kurang dari
100.000/mm3 , gangguan pada penglihatan dan sakit kepala serta nyeri
pada epigastrum.

5

Klasifikasi Preeklamsi

Preeklamsi Preeklamsi
Ringan Berat

6
KOMPLIKASI
a) Gagal ginjal.
Pada b) Kejang
c) Gangguan hati.
ibu d) Stroke
e) Penyakit jantung hipertensi dan kematian.

• Persalinan preterm.
Pada •

Hipoksia .
Hipoksia neurogenik.
Janin •

Kecil masa kehamilan (KMK).
Kematian.

7
PATOFISIOLOGI
Dasar patogenesis preeklamsia dan eklamsia
adalah vasokontriksi. Vasokontriksi dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan total
perifer resisten dan hipertensi. Selain itu juga
dapat menyebabkan hipoksia sehingga terjadi
kerusakan endotel, bocornya artiola dan
perdarahan mikro pada tempat endotel.

8
Pemeriksaan Penunjang

Urinalisis Pemeriksaan
Pemeriksaan Ditemukan fungsi hati Ultrasonograf
Laboratorium protein dalam Bilirubin i
urine meningkat

9
Penatalaksanaan
Preeklamsi Berat
Preeklamsia ringan
Pada pasien preeklamsia berat secara
Istirahat di temmpat tidur merupakan terapi utama harus diberi obat sedative kuat untuk
mencegah timbulnya kejang. Apabila
dalam penganan preeklamsia ringan. Istirahat
sesudah 12-24 jam bahaya akut sudah
dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan diatasi , tindakan terbaik adalah
aliran darah ke plasenta dan aliran darah ke ginjal menghentikan kehamilan sebagai
meningkat, tekanan vena pada ekstermitas bawah pengobatan mencegah timbulnya
menurun dan reabsorpsi cairan bertambah. Selain itu
kejang, dapat diberikan larutan
magnesium sulfat ( MgSO4) 20%
dengan istirahat di tempat tidur menurunkan
dengan dosis 4 gram secara intravena
tekanan darah. loading dose dalam 4-5 menit.

10
Thanks!
Apakah ada pertanyaan?

11

Anda mungkin juga menyukai