Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PERENCANAAN TIGA PROGRAM PENCEGAHAN PRIMER KESEHATAN JIWA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Dosen Pembimbing: Ence Ihlasuyandi, SKM, M.Kes

Disusun oleh : Kelompok 5

Meylenia Wavika P17336118424

Maura Jihan A P17336118429

Moch Eko Syamsul M P17336118403

Adinda Nauval Sabrina P17336118423

Resi Nur Alia P17336118425

Aruni Hizba Risalah P17336118426

Myura Jihan S P17336118427

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PROMOSI KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

2021
A. Program Manajemen Stress
1. Latar Belakang
Stres merupakan fenomena psikofisis yang manusiawih artinya stres itu bersifat inheren
pada diri setiap orang dalam menjalankan kehidupan sehari – hari. Stress dialami setiap
orang dengan tidak mengenal jenis kelamin,usia,kedudukan,jabatan, atau status social-
ekonomi. Stres biasa dialami oleh bayi,anak- anak,remaja atau dewasa,pejabat atau warga
masyarakat biasa,pengusaha atau karyawan ,seriap pria maupun wanita.
Stres dapat memberikan pengeruh positif maupun negative terhadap individu. Pengeruh
positif dari stress adalah mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan
kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah
menimbulkan perasan – perasan tidak peraya diri, dan penolakan ,marah atau depresi,
yang kemudian memicu mumculnya penyakit seperti sakit kepala,sakit perut,insomnia
tekanan darah tinggi atau stroke.
Banyak orang yang tidak menyadari gejala timbulnya stres tersebut dalam
kehidupannya padahal apabila kita mengetahui lebih awal mengenai gejala stres tersebut
kita dapat mencegahnya. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan maksud agar
terjaminnya keamanan dan kenyamanaan dalam berkehidupan sehari-hari. Apabila
seseorang yang mengalami stres melakukan pekerjaan itu malah akan mengganggu
kestabilan dalam melakukan aktivitas.
Untuk menjaga kestabilan tersebut psikologi seseorang juga harus stabil agar terjadi
singkronisasi yang harmonis antara faktor kejiwaan serta kondisi yang terjadi. Jadi kita
harus benar-benar memperhatikan secara lebih baik lingkungan yang dapat mempengaruhi
psikologi (kejiwaan) seseorang sehingga stres dapat dicegah.

2. Nama Kegiatan

SARING (Sharing Is Caring)

3. Deskripsi Kegiatan

SARING (Sharing Is Caring) adalah sebuah program yang berisikan penyuluhan mengenai
manajemen stress untuk masyarakat umum yang berkunjung ke Puskesmas Pasirkaliki.

4. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta mengetahui cara manajemen stress
agar kesehatan mental invidu meningkat.
Tujuan Khusus :
a) Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengetahui pengertian, ciri-ciri
dan dampak stress.

b) Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengetahui penyebab stress.

5. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat umum yang berkunjung ke Puskesmas
Pasirkaliki.

6. Pelaksana

Pelaksana kegiatan SARING ini adalah Promotor Kesehatan.

7. Metode

a) Ceramah

Metode ceramah diberikan untuk memberikan edukasi pada masyarakat mengenai


manajemen stress agar bisa meminimalisir terjadinya stress dan bisa menjaga
kesehatan mentalnya.

8. Media

Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah leaflet.

9. Materi
a) Pengertian stress
b) Ciri-ciri stress
c) Dampak stress
d) Penyebab stress
e) Manajemen stress menggunakan CINTA

10. Lokasi
Kegiatan SARING dilakukan di ruang pendaftaran Puskesmas Pasirkaliki.

11. Prosedur Kegiatan


a) Promotor Kesehatan membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, memimpin
doa, kemudian memperkenalkan diri
b) Promotor Kesehatan terlebih dahulu memperkenalkan diri.
c) Promotor Kesehatan memberikan penjelasan mengenai tujuan dan manfaat
penyuluhan manajemen stres yang akan dilakukan.
d) Promotor Kesehatan menjelaskan proses dan tahapan dalam pelatihan manajemen
stres melalui rundown yang disusun.

Waktu Kegiatan Deskripsi Kegiatan


3’ Pembukaan Promotor Kesehatan memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan penyuluhan.
5’ Identifying stressor Pemberian edukasi mengenai pengertian stres dan
ciri-ciri stress dan dampak stress.
5’ Identifying stress Pemberian edukasi mengenai penyebab stress.
antecedents
5’ Stress management Pemberian edukasi mengenai management stress
menggunakan CINTA:
- C : Curhat dengan orang terpercaya
- I : Ibadah diperkuat
- N : Naikkan hobi/hal yang digemari
- T : Tenangkan pikiran dengan relaksasi
- A : Aktivitas fisik jangan lupa
2’ Pentupan Promotor Kesehatan menutup kegiatan dengan
mengucapkan salam.

12. Biaya

Rencana Anggaran Biaya


No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Biaya
1. Cetak Leaflet 50 Rp. 5.000 Rp. 250.000

Total Rp. 250.000


B. Program Pendidikan Kesehatan
1. Latar Belakang
Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan dan mempertahankan
kehidupan sosial dan emosional, termasuk pola tidur yang sehat; olahraga teratur;
mengembangkan keterampilan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah, keterampilan
interpersonal; dan belajar mengelola emosi. Sebagian besar gangguan mental dimulai
pada masa remaja dan awal masa dewasa (10 sampai dengan 24 tahun) dan kesehatan
mental yang buruk berkaitan dengan hasil pendidikan, kesehatan dan sosial yang negatif
(Nielsen et al, 2017; Patel, 2007). Sehingga sekolah adalah sebuah signifikan konteks
untuk promosi positif kesehatan mental dan pencegahan masalah kesehatan mental
(Nielsen et al, 2017).
Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua usia (termasuk anak dan remaja).
Kebanyakan remaja memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, namun akibat
perubahan emosi dan social, termasuk akibat kemiskinan, abuse, atau tindak kekerasan
dapat menyebabkan remaja rentan terhadap masalah Keswa. Pengembangan kesehatan
jiwa di sekolah termasuk pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS).
Remaja dengan kondisi kesehatan jiwa yang tidak baik sangat rentan terhadap pengucilan
sosial, diskriminasi, stigma, kesulitan dalam pendidikan, perilaku berisiko, sakit fisik dan
pelanggaran hak asasi manusia. Pengembangkan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui: pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap kesehatan jiwa selama masa remaja
adalah:
a) Keinginan untuk otonomi yang lebih besar, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan
teman sebaya, eksplorasi identitas seksual, dan peningkatan akses ke dan
penggunaan teknologi.
b) Pengaruh media dan norma-norma gender dapat memperburuk disparitas antara
realitas hidup remaja dan persepsi atau aspirasi mereka untuk masa depan.
c) Kualitas kehidupan dalam keluarga , hubungan dengan teman sebaya mereka.
d) Tindak Kekerasan seperti pola pengasuhan kasar, penganiayaan , kekerasan seksual,
bullying serta masalah sosio-ekonomi
2. Nama Program

SEHATI SEJIWA ( Sekolah Sehat, Jiwa Sehat )

3. Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan:
1) Puskesmas mengadakan pertemuan dengan Tim Pembina UKS Kecamatan dan
Kepala Sekolah :
(a) Menghitung jumlah sekolah
(b) Rencana kerja
2) Satuan Pendidikan
(a) Mendata jumlah murid, pendidik (guru) dan tenaga Kependidikan (Dinkes)
(b) Mendata jumlah pendidik untuk dilatih melakukan deteksi dini dan intervensi
psikoedukasi
(c) Mendata jumlah murid yang dilatih sebagai kader Kesehatan Remaja
3) Memberikan informasi kepada murid dan orangtua terkait deteksi dini
4) Mengenali gejala perilaku berisiko dan merujuk ke Puskesmas
b) Pelaksanaan
1) Memberikan penyuluhan, pelatihan dan bimbingan kepada warga sekolah materi
yang disertakan meliputi:
(a) Materi kesehatan jiwa(pengertian,gejala,cara menanggulangi)
(b) Cara mendeteksi dini gangguan kesehatan jiwa
(c) Cara mencegah gangguan kesehatan jiwa
2) Melakukan konsultasi kesehatan jiwa bersama petugas Kesehatan

4. Tujuan Kegiatan
a) Memberikan penyuluhan, pelatihan, dan bimbingan kepada warga sekolah
b) Melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa kepada warga sekolah
c) Melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang terdeteksi
d) Merujuk warga sekolah yang tidak bisa mendapatkan intervensi maksimal ke
puskesmas atau rumah sakit

5. Sasaran
a) Primer : Seluruh warga sekolah
b) Sekunder : Orang tua murid,Keluarga
c) Tersier : Kepala sekolah, Dinas Pendidikan

6. Lokasi
Kegiatan dilaksanakan di Aula Gedung SMP 1 Bandung.

7. Pelaksana
a) Penanggung jawab UKS
b) Penaggung jawab Upaya Kesehatan Jiwa
c) Penanggung jawab Upaya Perkesmas
d) Tenaga Medis dan paramedis
e) Psikolog
f) Promotor Kesehatan

8. Sarana dan Prasarana


c) Alat
a) Infokus
b) Mic
c) Speaker
d) Pointer
d) Media:
a) PPT
b) Poster

9. Biaya

Rencana Anggaran Biaya


No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Biaya
1. Snack 10 Rp. 15.000 Rp. 150.000
2. Doorprize 5 Rp. 15.000 Rp. 75.000
Total Rp. 225.000

C. Program Penyalahgunaan NAPZA pada Remaja


1. Latar Belakang
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA)
atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/
Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.
Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah
sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial
ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Penyalahgunaan
NAPZA paling banyak berumur antara 15–24 tahun. Tampaknya remaja / generasi
muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu perlu
mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan
generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, melalui upaya promotif, preventi pada
remaja sebelum terlambat.
Dalam rangka memperingati penyalahgunaan narkotika dalam Hari Anti Narkotika
Internasional atau HANI pada tanggal 26 Juni, serta melakukan upaya pencegahan
penyalahgunaan NAPZA pada remaja, maka akan di buatlah suatu program pemberian
edukasi / penyuluhan kepada siswa siswi SMP di salah satu sekolah dengan
menggunakan media promosi kesehatan yang menarik.

2. Nama Program
“BERSAMA KITA BENAR” (Bersama Kita Berantas Narkoba)

3. Topik
“Sehat, Sadar, Produktif, Bahagia Tanpa NAPZA”

4. Deskripsi Program
Program “BERSAMA KITA BENAR” (Bersama Kita Berantas Narkoba) merupakan
sebuah program yang dibentuk sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
pada siswa-siswi SMP, dengan cara pemberian edukasi oleh pemateri yang mumpuni
dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Program ini juga merupakan salah satu kegiatan
dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tanggal 26 Juni,
dimana tim pelaksananya yaitu promotor kesehatan telah melakukan advokasi dan
koordinasi bersama kepala sekolah setempat.

5. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatan pengetahuan siswa siswi SMP agar terhindar dari penyalahgunaan
napza.
b) Tujuan Khusus
1) Peserta mengetahui pentingnya mencegah penyalahgunaan napza.
2) Peserta mampu menolak tawaran untuk mencoba napza tetap berprestasi di
sekolah tanpa menggunakan napza.
3) Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SMP agar termotivasi untuk mencegah
penyalahgunaan napza.

6. Materi
a) Pengertian NAPZA
b) Bahaya dan jenis-jenis NAPZA
c) Tips menghindari penyalahgunaan NAPZA pada remaja

7. Sasaran
a) Sasaran primer : Siswa-siwi SMP PGRI 7 Bandung
b) Sasaran sekunder: Guru SMP PGRI 7 Bandung
c) Sasaran tersier : Kepala sekolah SMP PGRI 7 Bandung

8. Pelaksana
a) Promotor Kesehatan.
b) Badan Narkotika Nasional (BNN) daerah setempat.

9. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin, 27 Juni 2022
Pukul : 08.00 WIB s/d 12.00 WIB

10. Lokasi
Aula SMP PGRI 7 Bandung.

11. Metode
Diskusi dan Ceramah Tanya Jawab (CTJ)

12. Media
Menggunakan media video edukasi dan media leaflet.

13. Susunan Acara

No Waktu Durasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan


.
1. 08.00 – 15 menit Registrasi peserta Pengisian registrasi
08.15 dan pembagian peserta dan pembagian
leaflet leaflet oleh panitia
2. 08.15 – 5 menit Pembukaan Pembukaan dan
08.20 pengenalan jargon oleh
MC
3 08.20 – 5 menit Pembacaan Ayat Pembaca ayat suci Al-
08.25 Suci Qur’an dan
Al-Quran dan Terjemahannya
Saritilawah

4. 08.25 – 45 menit Pemberian Penyampaian materi


09.10 Edukasi oleh pemateri dari BNN
5. 09.10 – 15 menit Diskusi dan tanya Proses diskusi dan
09.25 Jawab Pemateri tanya jawab dari materi
yang sudah dipaparkan
6. 09.25 – 5 menit Peregangan Seluruh peserta
09.30 mengikuti peregangan
(peregangan mata dan
tangan)
7. 09.30 – 10 menit Doorprize Pembagian doorprize
09.40 bagi peserta
09.40 – 5 menit Penyerahan Panitia memberikan
09.45 sertifikat bagi sertifikat kepada
pemateri pemateri
09.45 – 5 menit Dokumentasi Foto bersama
09.50
8. 09.50 – 5 menit Doa dan Penutup Doa dan penutup
09.55 dipandu oleh MC

14. Anggaran
a) Sumber Dana : Sponsor
b) Rencana Anggaran Biaya (RAB)

RINCIAN BIAYA JUMLAH


KODE URAIAN BIAYA

Banyak X Hari X Harga Satuan


KESEKRETARIAT
I Rp. 20.000
AN
Print Proposal +
1 proposal X 1 X Rp. 17.000 Rp. 17.000
Jilid
Map 1 buah X 1 X Rp. 3.000 Rp. 3.000
II BELANJA JASA Rp. 300.000
Pemateri 1 orang X 1 X Rp. 300.000 Rp. 300.000
BELANJA
III Rp. 665.000
BARANG
Cetak Sertifikat
1 buah X 1 X Rp. 5.000 Rp. 5.000
Pemateri
Bingkai Sertifikat 1 buah X 1 X Rp. 10.000 Rp. 10.000
Cetak Leaflet 200 buah X 1 X Rp. 3.000 Rp. 600.000
Doorprize 5 buah X 1 X Rp. 10.000 Rp. 50.000
TOTAL Rp. 985.000

Lampiran Media
A. Program Manajement Stress
1. Leaflet
Sumber : www.promkes.depkes.go.id
B. Program Pendidikan Kesehatan
1. Poster Kegiatan
2. Poster Kesehatan Jiwa
C. Program Penyalahgunaan NAPZA pada Remaja
1. Leaflet
Sumber : https://id.scribd.com/doc/282441407/Leaflet-Napza
2. Video

Sumber : https://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-media-video-life-skill-pencegahan-
penyalahgunaan-napza

Anda mungkin juga menyukai