Anda di halaman 1dari 5

G30S Dan Dampaknya Dalam Kehidupan Sosial Politik

Masyarakat Indonesia

Disusun Oleh:

Rifqi Murtadho Senoputro

XII MIPA 3

30

SMAN 1 Margahayu

2021 - 2022
RESUME

Terdapat banyak teori – teori mengenai PKI, mulai dari teori Missinglink yang
mengatakan bahwa Seoharto terlibat. Dalam Teori Cornell Paper mengatakan bahwa terjadinya
pemberontakan perwira muda kepada perwira senior mereka. Kemudian ada Teori CIA, DLL.

Pada masa sebelum PKI menang, sudah muncul ketakutan. Oleh karena itu dibentuk
sekelompok orang yang dilantik menjadi seorang activist untuk melawan PKI Jikalau PKI
menang, Karena PKI pada masa itu didukung oleh Bung Karno, Namun Bung Karno itu bukan
komunis tapi hanya mendukung PKI karna metakini konsep Nasakom.

Gagasan tersebut memiliki tujuan bukan hanya untuk mendamaikan Indonesia tetapi juga
mendamaikan dunia. Sehingga ketika pak Harto mendesak Bung karno untuk membubarkan PKI
dan menghapuskan Nasakom, Secara tidak langsung Bung Karno tidak membubarkan PKI karna
akan merusak konsep Nasakom.

Menurut kabar yang beredar bahwa Bung Karno akan membubarkan PKI tapi akan
membentuk partai komunis lain, dan tokoh yang akan memimpinnya bernama Njoto. Lalu
muncul sebuah carita bahwa dia diciduk di Hotel Indonesia dan ia menghilang di salah satu teluk
di Jakarta dan dibunuh disana, namun belum terdapat bukti.

Ide Bung Karno untuk membentuk partai baru setelah membubarkan PKI pasca peristiwa
G30S, dimana Bung Karno masih bebas dan Pak Harto masih berhati – hati mengahadapi Bung
Karno, Akhirnya PKI tidak dibubarkan oleh Bung Karno namun melalui Super Semar, Pak Harto
membubarkan PKI dan konsep Nasakom pun tidak terdengar kembali.

Partai Komunis Indonesia pada saat itu adalah partai Terbesar ke – 3 di didunia, Setelah
Uni Soviet dan China Uni Soviet. Menurut pengalaman dari Prof. Salim Said, Beliau pernah di
panggil ke kejaksaan Agung, rupanya ada dokumen yang beliau kirim ke alamat temannya yang
disita, dokumen tersebut berisikan mengenai pemberontakan PKI tahun 26, pemberontakan PKI
tahun 48.
Beliau merencanakan untuk menulis sebuah artikel tentang series Pemberontakan PKI,
Apa persamaanya. Persamaanya adalah baik tahun 26 maupun 48 dan 65 dalam terminology
komunis dinamakan ‘Puch’ (Pengambilan kekuasaan) bukan pemberontakan. Menurut Prof.
Salim Said pemberontakan PKI itu bukan dinamakan Pemberontakan akan tetapi ‘Puch’
(Pimpinannya saja).

Mengutip dari jurnal seorang sarjana China yang belajar di Kornel, mengenai percakapan
terakhir Aidit dengan Mao di Beijing. Di dalam rekaman percakapan tersebut tidak membahas
tentang pemberontakan, tetapi tentang menghabisi orang – orang yang kemudian dikenal sebagai
dewan Jendral. Jadi PKI tidak siap untuk pemberontakan secara komunis, Massal.

Seorang poneliti sejarah Indonesia menemukan Jendral – jendral yang terbunuh pada 1
Oktober itu adalah Jendral – Jendral yang aktif memberantas PKI, Melawan PKI di Madiun,
meskipun ada pula yang terbunuh itu yang berposisi sebagai Brijen. Dan tidak lebih strategis dari
pada pak Harto. Kenapa Pak Harto tidak di Incar?

Soeharto memiliki hubungan yang tidak baik dengan yani, Artinya Soeharto bukan
bagian dari circle yani yang oleh PKI dianggap sebagai dewan jendral. Dan tokoh yang
memerintahkan untuk membunuh para jendral ini pun masih belum diketahui.

Apakah ada kebangkitan komunisme dengan gaya baru pada zaman sekarang? Hal
tersebut tergantuing pada tafsiran orang, dr. Ripka Ciptani Mentafsirkan bahwa ia mengaku
bangga sebagai anak PKI dan ia mengakui ia memiliki 2 hal penting, yaitu dia pejabat penting di
PDIP di Bandung jawa Barat. Dan mengakui bahwa ada banyak anak PKI di PDIP. Hal tersebut
dapat membuat orang mentafsirkan hal tersebut bahwa PDIP itu merupakan rumah dari anak
PKI.

Jika mempelajari sejarah, PKI itu pintar bersembunyi di dalam kekuasaan dan
menggunakan tangan kekuasaan untuk kepentingan PKI. Orde baru itu didukung oleh para
Mahasiswa yang mendorong – dorong melihat Soeharto sabar menghadapi Bung Karno, tokoh
Mahasiswa ini kebanyakan berasal dari anak – anak masuhi, anak – anak PSI dan orang – orang
Katolik yang sangat anti Komunis. Jadi orang – orang yang memiliki ingatan masa lalu curiga,
ketakutan, bahwa anak – anak PKI itu akan menggunakan kesempatan tersebut.
Tapi ini bukan berarti PKI itu akan bangkit kembali. Prof Salim Said menegaskan bahwa
“Komunis itu sudah bangkrut, itu kan organisasi Internasional, jika di Uni – Soviet saja setelah
berkuasa selama 70 Tahun, Bubar. China pun berubah, Mereka sudah meninggalkan ideologi
komunis.”

Komunisme sebagai ideologi itu sudah mati. Tapi ada fakta sosiologis bahwa keturunan
mereka masih ada dan dalam sejarah perkembangan Indonesia itu banyak korban (Orang – orang
komunis yang dibantai setelah kegagalan besar). Kemudian fenomena bahwa Jokowi itu adalah
seseorang yang menjadi presiden karena dukungan utamanya adalah dari Megawati. Kemudian
kejadian yang mirp terulang kembali, PDIP mendukung anaknya menjadi walikota solo.

Kemudian ada juga yang menggap bahwa Jokowi itu komunis, menurut Prof. Salim Said
bahwa ia tidak percaya bahwa Jokowi adalah seorang komunis dan ia menjadi presiden itu
karena orang tidak menemukan calon yang mereka sepakati.

Akhirnya dia dipilih menjadi presiden. Dengan segala hormat Prof. Salim Said
mengatakan ada 2 kemungkinan ia menjadi presiden, yang pertama tidak ada orang lain yang
disepakati bias mengalahkan Prabowo, dan yang ke 2 beliau terlalu berani, karena ia tidak tau
tentang sejarah politik Indonesia. Terlalu sulit menanggung beban untuk jabatan tersebut, bahkan
sulit untuk soeharto. Jadi beban yang di pikul oleh pak Jokowi itu berat sekali, salah satu beban
ia dituduh sebagai PKI.

Menurut saya yang menjadi dalang dalam gerakan 30 September 1965 masih belum
diketahui. Pada saat ke 6 Jendral yang menjadi korban G30S PKI, dan pada saat Rezim Orde
baru langsung menuntut PKI sebagai pelaku utama. Namun terdapat beberapa versi dari siapa
dalang G30S yang sebenarnya. Pada Versi 1 Dalang nya adalah PKI, jadi yang menjadi tokoh
utama nya adalah DN Aidit. Kemudian ada versi ke 2 yaitu, Konflik Internal angkatan darat.
Yang menyatakan bahwa peristiwa G30S merupakan puncak konflik Internal Angkatan Darat.
Lalu ada versi CIA. Jadi menurut saya untuk dalang dari gerakan G30S ini khususnya tokoh
yang memerintahkan untuk membunuh para jendral tersebut belum diketahui karena terdapat
beberapa versi. Dan sudah disebutkan pula dalam video tersebut bahwa tidak mungkin Aidit
memerintahkan untuk membunuh para jendral tersebut karena Aidit berusaha untuk
menyelamatkan PKI dari TNI AD.
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/7GBA30iaFzY

https://kbbi.web.id/komunisme

Abidin, A.Z. Dan Baharuddin Lopa. (1982). Bahaya Komunisme. Jakarta: Bulan Bintang.

Runalan soedarmo. (2014). Perkembangan politik partai komunis indonesia 1948-1965. Jurnal
artefak

Asnawi. (2014). Analisis historis terhadap komunisme sebagai suatu ideologi politik. Jurnal
seuneubok lada

Anda mungkin juga menyukai