Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL WAWANCARA

TENTANG PEMBERONTAKAN PKI


KELOMPOK :
AGSUS ISA AULIA
ANANDA DIA NUR A
INTAN MIRZA NURAINI
VIKKA NUR KHOLIFAH

I. Latar Belakang
Pada masa revolusi, PKI menjadi salah satu kekuat:an politik yang
berpengaruh dalam pemerintahan Republik Indonesia. PKI mampu
menempatkan kader-kadernya untuk duduk dalam pemerintahan, salah satunya
Amir Sjarifuddin. Bahkan, Amir Sjarifuddin menjabat Perdana Menteri
Indonesia. Akan tetapi, pada masa Kabinet Hatta golongan kiri (PKI) tersingkir
dari pemerintahan. Kondisi tersebut terjadi karena pada masa Kabinet
Hatta pemerintah mengurangi pengaruh kiri dalam tubuh angkatan perang.
Dengan demikian latar belakang sekaligus alasan kenapa gerakan 30 September
dapat terjadi ai antaranya adalah:
1. Ambisi PKI untuk menerapkan paham komunis di Indonesia
2. Konflik TNI AD dengan PKI
3. Rumor Sukarno sakit

Dalam melancarkan gerakanya, PKI menghembuskan isu yang disebut


dengan Dewan Jendral. Yaitu sebuah isu, yang mengatakan bahwa terdapat
beberapa jendral TNI AD yang hendak melakukan kudeta pemerintah. Berbekal
isu tersebut, PKI melaksanakan penculikan terhadap 7 jendral TNI AD dan
menduduki beberapa tempat penting untuk mensukseskan kudetanya.

Jadi, latar belakang terjadinya Gerakan 30 September 1965 / G30S-PKI


adalah, keinginan PKI untuk menerapkan ideologi komunis, konflik antara PKI
dan TNI AD serta tersebarnya berita Sukarno jatuh sakit.

II. Maksud Dan Tujuan


1. Memenuhi tugas sejarah Indonesia.
2. Menumbuhkan rasa kerja sama antara anggota kelompok.
3. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
4. Memperoleh infomasi.

III. Topik Wawancara


Mengetahui sejarah pemberontakan PKI.

IV. Waktu Dan Tempat


Wawancara ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : 24 Agustus 2022.

Pukul : 19.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak Supardi.


V. Laporan Hasil Wawancara
Biodata Narasumber :

Nama : - Bapak Supardi

- Ibu Mujiah

Usia : 73 & 68

Alamat : Desa Banjarejo

Pewawancara : Agsus Isa Aulia.

Juru Vidio: Intan Mirza Nuraini.

Juru Ketik :Ananda Dia Nur Azizah.

Juru Tulis : Vikka Nur Kholifah.

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan dengan bapak supardi


kami mendapatkan beberapa hasil:

1. Pada masa pemberontakan PKI bapak berusia berapa?


2. Bagaimana keadaan dulu pada masa pemberontakan PKI?
3. Apa yang terjadi pada bapak saat pemberontakan PKI?

Setelah kami memberikan beberapa pertanyaan bapak supardi


menceritakan bagaimana sejarah pemberontakan PKI terjadi.

1. Saat pemberontakan itu terjadi saya berusia sekitar 25 tahun.


2. Para masyarakat merasa khawatir dan lingkungan sekitar sepi
sebab mereka takut keluar rumah dan beberapa anggota PKI
berkeliaran disekitar lingkungan.
3. Pada saat kejadian itu saya bertugas menjaga pos-pos keamanan
bersama anggota TNI.

Bapak supardi menceritakan bahwa pada peristiwa pemberontakan PKI


membunuh 7 jendral yaitu Jenderal Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden
Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Haryono, Mayjen D.I. Panjaitan,
Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen Katamso, Kapten (Anumerta) Pierre
Tendean. Pada tanggal 30 september 1965, saat itu terdapat isu bahwa
soekarno termasuk salah satu PKI, sampai akhirnya soekarno mendapat
Surat Perintah Sembilan Maret (Supersemar) yang berisi tentang apabila
soekarno berhenti menjadi presiden maka digantikan oleh sueharto.Setelah
soeharto berpangkat sebagai presiden dibentuklah komando pembubaran
PKI.

Ada perintah untuk menumpas para PKI di blitar selatan yang


dikomandani oleh Mayor Jendral Wirtamin Pandam Jatim. Pada Tahun 1968
tejadi penyerangan dilakukan oleh PKI sebelum para Tentara menyerang di
Gunul kidul. Setelah penyerangan itu, Tentara dibantu hansip menjaga pos-
pos keamanan di beberapa tempat, salah satunya berada di Tanen. Bapak
Supardi juga ikut menjaga di daerah Kauman bersama beberapa masyarakat
lainnya. Tetapi masyarakat juga masih merasa khawatir dan takut untuk
keluar rumah, karena para PKI ada yang berkeliaran untuk menumpas orang-
orang yang melawan mereka. Anggota PKI datang ke masjid ataupun
mushola untuk menumpas orang-orang yang mengumandangkan adzan,
sebab saat mendengar adzan para pemuda PKI merasa ketakutan hingga
jatuh sakit dan ada juga yang meninggal.

Menurut cerita masyarakat sekitar ada salah satu tokoh Gerwani PKI
bernama Sarijem yang menjadi korban pembunuhan tokoh PKI yang ada di
Desa Banjarejo. Pembunuhan tersebut dilakukan dengan sangat tragis dan
setelah itu mayatnya hanya di masukkan ke dalam selokan di tempat
kejadian, tetapi keluarga korban mengambil mayat tersebut kemudian di
makamkan di pemakaman terdekat.

VI. Kesimpulan
Peristiwa PKI adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September
1965 terbunuhnya 7 Jendral yang dikuburkan dalam satu liang. Hal ini
dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat PKI dengan TNI. Peristiwa
ini sangatlah mengganggu kestabilan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan menjadi perhatian masyarakat luas. Kita semua sama-sama berharap
agar tidak ada lagi peristiwa seperti ini terjadi dikemudian hari serta kejadian
pembunuhan salah satu tokoh Gerwani PKI yang bisa dijadikan
pembelajaran.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai