XII MIPA 4
KELOMPOK 5:
DINAS PENDIDIKAN
Jalan WR Supratman 2. Telp (0356) 321272 Fax (0356) 333190 Kode Pos 62318
Email/website : smansatuban@gmail.com / www.smansatuban.sch.id
LAPORAN SEJARAH INDONESIA
Rumusan Masalah:
Pada masa revolusi, PKI merupakan salah satu kekuatan politik yang berpengaruh dalam
pemerintahan Republik Indonesia. Peristiwa pemberontakan 30 September 1965 (G 30S/PKI)
bukan terjadi tanpa sebab. Tentu ada hal yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa tersebut.
Latar belakang terjadi peristiwa G 30S/PKI antara lain, yaitu :
TNI AD Indonesia merupakan salah satu kekuatan yang sangat menentang PKI.
Konflik-konflik yang terjadi antara kedua sudah terjadi saat masa revolusi kemerdekaan
Indonesia. Jajaran Angkatan Darat merasa bahwa antikomunisme selalu melekat dalam diri
masing-masing perwira. Komunis merupakan musuh utama bagi Angkatan Darat. Konflik
pertama yang terjadi antara keduanya yaitu peristiwa Madiun 1948. Di tahun 1965 TNI AD
menolak pembentukan agkatan kelima yang diinisiasi oleh PKI. Karena hal itu, PKI geram
dan menguap isu tentang adanya Dewan Jendral di tubuh AD yang tengah memepersiapkan
suatu kudeta. Hal tersebut juga membuat niat penculikan semakin kuat. Niat awalnya,
petinggi Angkatan Darat yang masuk dalam daftar itu hanya diculik. Namun, saat kegiatan
penculikan akan dilakukan, pelaksana tugas Lettu Doel Arif mengeluarkan perintah bahwa
para jenderal harus dibawa dalam keadaan hidup atau mati. Hal itulah yang menyebabkan
rencana awal menjadi kacau.
Presiden Soekarno cukup dekat dengan PKI. Namun, ada beberapa pendapat yang
mendukung dan menolak terhadap asumsi bahwa Soekarno pro terhadap PKI, antara lain:
5. Cakrabirawa berkhianat
. Letnan Kolonel Untung selaku pimpinan PKI, meminta pasukan PKI Cakrabirawa
untuk menjalankan misi G30S/PKI untuk menculik 7 jenderal. Pada awalnya, G 30S/PKI
tidak memiliki rencana pembunuhan terhadap beberapa jenderal target/sasaran. Mereka hanya
ingin meringkus para jendral ke istana untuk menghadap Presiden Soekarno. Tujuan PKI
membunuh para jenderal dan perwira adalah untuk menghalangi jika terjadi resolusi dewan
jendral dan agar posisi mereka aman. Alasan terjadinya peristiwa tersebut, karena saat itu
beredar isu bahwa akan terjadi resolusi dewan jendral. Para pemimpin PKI resah karena jika
resolusi dewan jendral berhasil, maka kedudukan mereka berada diujung tanduk.
target/sasaran.
Jenderal Soeharto tidak termasuk dalam daftar penculikan, karena Jenderal Soeharto
Loyalis kepada Presiden Soekarno. Gerakan G 30S/PKI merupakan peristiwa internal
Angkatan Darat dan terutama menyangkut Komando Daerah Militer Diponegoro. Asal
komando daerah militer yang sama juga menjadi alasan mengapa Soeharto tidak masuk
dalam daftar orang yang diculik. Ia dianggap sebagai kawan, minimal bukan musuh. Apalagi,
Soeharto dan Latief pernah sama-sama ikut dalam Serangan Umum 1 Maret 1949.
9. Isi Supersemar
Pada 11 Maret 1966 presiden Soekarno menandatangani surat perintah yang disebut
Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Supersemar bertujuan untuk mengambil tindakan
untuk mengatasi situasi ricuh pasca G 30S/PKI agar dapat memulihkan keadaan dan
kewibawaan pemerintah. Supersemar terjadi karena gejolak di dalam negeri usai peristiwa G
30S/PKI. Dalam peristiwa tersebut, tentara menuding PKI sebagai dalang dibalik
pembunuhan tujuh jendral. Hal tersebut kemudian memicu amarah para pemuda-pemuda anti
komunis yang selanjutnya membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada
bulan Oktober 1965. Mereka kemudian menyuarakan protes kepada sokerno karena dianggap
mengusut G 30 S / PKI dan buruknya perekonomian dimasa pemerintahannya. Aksi unjuk
rasa semakian kencang saat inflasi pada 1966. Pada 12 Januari 1966, Front Pancasila
melakukan demonstrasi di halaman Gedung DPR-GR dan melayangkan tiga tuntutan, antara
lain:
1. Pembubaran PKI
2. Pembersiham Kabinet Dwikora dari unsur-unsru yang terlibat G 30S PKI
3. Penurunan harga
Langkah untuk menumpaskan G30S PKI terus berlanjut dengan sejumlah operasi
yang dijalankan. Di antaranya adalah operasi Trisula di Blitar Selatan serta Operasi Kikis di
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melalui operasi penumpasan itu, para tokoh PKI
berhasil ditangkap. Masyarakat yang terlibat direhabilitasi oleh pemerintah karena terlalu
banyak jumlahnya untuk dijatuhi hukuman/disidang. Pemberontakan G 30S/PKI merupakan
sejarah hitam bagi Bangsa Indonesia, karena merupakan pemberontakan dalam upaya
penggantian dasar negara dan pemerintahan yang sah,dan menewaskan putera terbaik bangsa.
Keturunan PKI dahulu harus ikut merasakan menjadi tahanan politik. Mereka
mengalami penyiksaan, perlakuan tidak layak, serta dikucilkan dari masyarakat. Keturunan
PKI pada masa ini sudah hidup dengan tentram, tidak mendapat perilaku buruk dari
masyarakat. Sudah hidup seperti masyarakat biasanya. Sanksi sosial dulu yang berupa tidak
boleh adanya keturunan PKI yang daftar TNI pun sudah dicabut dan sekarang mereka bebas
untuk mendaftar sebagai TNI.