Anda di halaman 1dari 6

Kronologi Peristiwa G30S PKI Secara Singkat

Sebuah tragedi pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis.


Pembantaian 7 Jenderal korban PKI. Sejarah tragedi 30 September.
Indonesia setelah perjuangannya dalam mengusir para penjajah masih harus
berjuang dengan cobaan yang dilakukan oleh internal dari masyarakatnya
sendiri. Peristiwa G30S PKI menjadi sebuah peristiwa yang sangat memilukan
bagi bangsa Indonesia. PKI menghianati bangsa Indonesia dengan
melakukan pemberontakan dan pembantaian kepada mereka yang
bersebrangan dengan partai politik.

Bung Karno pernah berkata JASMER Sejarah”.

Juli 1960: PKI Melancarkan Kecaman

Pada Juli tahun 1960 PKI melancarkan kecaman-kecaman kepada kabinet


dan juga tentara. Ketika tentara bereaksi, Soekarno segera turun tangan
sampai persoalan ini sementara selesai. Hal itu malah menjadikan hubungan
antara Soekarno dan PKI semakin dekat.

pg. 1
Agustus 1960: Partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia
Dibubarkan

Bulan Agustus tahun 1960, Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang
merupakan partai pesaing PKI dibubarkan pemerintah. PKI pun semaki giat
melakukan mobilisasi masa untuk meningkatkan pengaruh dan banyak
anggota. Partai-partali lainnya seperti NU dan PNI pun dilumpuhkan.

Tahun 1963: PKI Mendesak Untuk Kekuasaan


Persaingan pun semakin sengit. PKI berusaha mendesak untuk mendapatkan
kekuasaan yang semakin besar. Oleh karena itu, PKI melakukan strategi
ofensive dipilih untuk mencapai tujuannya. Di tingkat pusat Partai Komunis
Indonesia mulai berusaha secara sungguh-sungguh untuk duduk di dalam
kabinet. Pada tahun sebelumnya partai ini umumnya hanya melancarkan kritik
terhadap pemerintah khususnya para menteri yang mempunyai pandangan
politik yang beda dengan PKI.Sedangkan di daerah persoalan yang muncul
lebih pelik karena bersinggungan dengan konflik yang lebih radikal. Aksi ini

merupakan aksi pengambil alihan tanah milik pihak-pihak mapan di desa


dengan paksa dan menolak janji bagi hasil yang lama.

Tahun 1964: Perlawanan Aksi Sepihak


Selama tahun 1964 perlawanan terhadap aksi sepihak semakin lama semakin
kuat. Hubungan antara PKI dan AD (Angkatan Darat) semakin memanas.
Sindiran dan kritik dilontarkan kepada petinggi AD.

Tahun 1965: Menyerang Pejabat Anti PKI


Pada bulan awal-awal tahun 1945, PKI menyerang para pejabat yang anti
dengan PKI dengan menuduh “Kapitalis Birokrat Korup!". Unsur pembentukan
angkatan ke 5 selain Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polisi
yang dikemukakan oleh PKI diakui memang semakin memperkeruh suasana
terutama dalam hubungan antara PKI dan AD. Tentara telah membayangkan
bagaimana 21 Juta TNI dan buruh bersenjata bebas dari pengawasan
mereka.Gagasan ini berarti pengukuhan aksi politik yang matang. Bermuara
pada dominasi PKI yang hendak mendirikan pemerintahan komunis yang pro
dengan RRC ( Republik Rakyat Cina) di Indonesia. Usulan ini pada akhirnya
memang gagal direalisasikan.
pg. 2
Isu Dewan Jenderal AD

PKI kemudian meniupkan isu tentang adanya Dewan Jenderal di kubu


Angkatan Darat yang sedang mempersiapkan sebuah kudeta. PKI
memberikan dokumen Diel Tris yang ditandatangani Duta Inggris di
Indonesia. Isi dari dokumen itu ditafsirkan sebgai isyarat adanya operasi pihak
Inggris. Meskipun kebenaran dari dokumen itu diragukan. Jenderal Ahmad
Yani lalu menyanggah keberadaan Dewan Jenderal ini ketika Presiden
Soekarno bertanya kepadanya.

Namun, pertentangna antara PKI dan AD masuk pada puncaknya. Pelda


Soejono yang berusaha untuk menghentikan penyerobotan tanah perkebunan
tewas dibunuh oleh sekelompok orang dari BPI dalam peristiwa Bandar Betsy
di Sumatera Utara. Jenderal Ahmad Yani menuntut agar mereka yang terlibat
dalam peristiwa Bandar Betsy diadili. Sementara itu di Mangpingan PKI
berusaha mengambil alih secara paksa tanah wakaf Pondok Modern Gontor
seluas 160 Hektar. Sebuah tindakan yang membuat semakin marah dari
kalangan Islam.

Apalagi ketika 4 bulan sebelumnya telah terjadi peristiwa Kani Goro Kediri,
dimana BTI telah membuat kacau peserta mental training pelajar Islam
Indonesia dan memasuki tempat ibadah ketika subuh tanpa melepas alas kaki
yang penuh dengan lumpur kemudian melecehkan Al Qur’an.

pg. 3
Peristiwa G30S PKI

Suasana pertentangna antara PKI dan AD beserta golongan lain non PKI
semakin memanas. Menjelang tanggal 30 September 1965. Apalagi pada
bulan Juli sebelumnya, Soekarno tiba-tiba jatuh sakit. Tim dokter Cina yang di
datangkan DN Aidit untuk memeriksa Soekarno menyimpulkan bahwa
Presiden RI tersebut kemungkinan akan meninggal atau lumpuh.

Maka dalam rapat polik biro PKI pada tanggal 28 September 1965. Pimpinan
PKI pun memutuskan untuk bergerak. Dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung
perwira yang dekat dengan PKI. Pasukan pemberontak melaksanakan
Gerakan 30 September atau Peristiwa G30S PKI dengan menculik dan juga
membunh para Jenderal dan perwira di pagi buta pada tanggal 1 Oktober
1965. Jenazah para korban kemudian dimasukan ke dalam sumur tua yang
berada di daerah lubang buaya Jakarta.

pg. 4
7 Jenderal Korban PKI

1. Jenderal Ahmad Yani (Menteri Panglima Angkatan Darat)


2. Mayor Jenderal S. Parman
3. Mayor Jenderal Soeparto
4. Mayor Jenderal M.T Haryono
5. Brigadir Jenderal DI Panjatian
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7. Letnan Satu Piere Tendean
Sedangkan Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil lolos dari upaya
penculikan. Akan tetapi putrinya yaitu Ade Irma Suryani menjadi korban. Di
Jogjakarta ketika peristiwa G30S PKI juga melakukan penculikan dan
pembunuhan terhadap perwira AD yang anti dengan PKI yaitu Kolonel
Katamso dan Letnan Kolonel Sugiono.

Pada berita RRI pagi harinya Letkol Untung lalu menyatakan pembentukan
Dewan Revolusi. Dalam situasi tidak menentu itu, panglima komando
strategis AD yaitu Mayjen Soeharto segera berkeputusan mengambil alih
pimpinan Angkatan Darat. Setelah mengumpulkan pasukan yang masih setia
pada Pancasila, operasi penumpasan Gerakan 30 September pun segera
dilakukan. Ketika diketahui bahwa Gerakan 30 September ini ada
hubungannya dengan PKI. Maka pengejaran terhadap pimpinan dan

pg. 5
pendukung PKI juga terjadi. Gerakan 30S PKI pun berhasil ditumpas
menandai berakhirnya dari gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

pg. 6

Anda mungkin juga menyukai