Dosen:
Ir. Yadi Priabudiman
Nama:Rofyta Apriliana
NPM:22744032
Jam 07.00 pagi, radio republik Indonesia (RRI) MENYIARKAN SEBUAH PESAN YANG
BERASAL DARI UNTUNG SYAMSURI, komandan cakrabiwa bahwa G30S PKI telah
berhasil diambil alih di beberapa lokasi strategis Jakarta beserta anggota militer lainnya.
Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan
untuk melengserkan Soekarno dari posisinya.
Tinta kegagalan nyari saja tertulis dalam sejarah peristiwa G30S PKI. Habis saja partai dan
melibatkan begitu saja karena mereka masih menduga bahwa beliau bukanlah seorang tokoh
politik.
Selang beberapa saat salah seorang tetangga memberi tahu pada Soeharto tentang terjadinya
aksi penembakan pada jam 05.30 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal yang diduga
sedang diculik. Mendengar berita tersebut Soeharto pun segera bergerak ke markas
KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan laut dan polisi.
Soeharto juga berhasil membujuk 2 batalyon pasokan kudeta untuk segera menyerahkan
diri. Dimulai dari pasukan Brawijaya masuk ke dalam area markas KOSTRAD. KEMUDIAN
DISUSUL DENGAN PASUKAN DIPONEGORO YANG KABUR MENUJU HALIM
PERDANAKUSUMA.
Karena prosesnya yang berjalan kurang matang, sakitnya kudeta yang dilancarkan oleh PKI
tersebut berhasil digagalkan oleh Soeharto. Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara
yang berada di lapangan merdeka mengalami kehausan akan impresi dalam melindungi
presiden yang sedang berada di istana.
30SPKI bisa berakhir pada jam 07.00 malam, pasukan pimpinan Soeharto berhasil
mengambil alih atas semua fasilitas yang sebelumnya pernah dikuasai oleh G30SPKI. Jam
09.00 malam Soeharto bersama dengan Nasution mengumumkan bahwa sekarang ia telah
mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan tetap berusaha untuk
menghancurkan pasukan kontra revolusioner demi melindungi posisi Soekarno.
Soeharto melayangkan kembali sebuah ultimatum yang kali ini ditunjukkan khusus kepada
pasukan di Halim. Tak berapa lama kemudian, Soekarno meninggalkan Halim
Perdanakusuma untuk segera menuju ke istana presiden yang ada di Bogor. Ketujuh jasad
orang yang terbunuh dan terbang-gelombang buaya pada tanggal 3 Oktober berhasil
ditemukan dan dikuburkan secara layak tanggal 5 Oktober.
Nama-nama pahlawan revolusi korban kekejaman G30S PKI 1965.
1.Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani
Juga dieja Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922 meninggal di lubang
buaya, Jakarta, Oktober 1965 pada umur 43 tahun adalah seorang pahlawan revolusi dan
Nasional Indonesia. Beliau dikenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan
dengan PKI ( Partai Komunis Indonesia). Ketika menjabat sebagai menteri atau panglima
angkatan derajat sejak tahun 1962, menolak keinginan PKI untuk membentuk angkatan
kelima yang terdiri dari buruh tani. Karena itulah beliau menjadi salah satu target PKI yang
akan diculik dan membunuh di antara 7 petinggi TNI AD melalui G30S (Gerakan 30
September). Kronologi singkat korban kebiadaban PKI. Mari ditembak di ruang makan di
rumahnya, jalan Lembang D58, Menteng pada jam 04.35 tanggal 1 Oktober 1965. Ayat yang
kemudian ditemukan di lubang buaya.
2. Letjend TNI anumerta mas Tito Darmo Haryono(MT Haryono)
Beliau lahir di kota pahlawan, Surabaya pada tanggal 20 Januari 1942. Letjend MT Haryono
memiliki kemampuan berkomunikasi dalam 3 bahasa asing. Sama halnya dengan DI
Pandjaitan dan tentara-tentara lainnya, beliau diculik lalu dibunuh di lubang buaya.
3. Letjend TNI anumerta Suprapto
Lahir di Purwokerto, 20 Januari 1920, dia juga mengalami hal serupa dengan MT Haryono.
Diculik lalu di pantai lubang buaya. Latin Suprapto pernah berjasa dalam meredam beberapa
pemberontakan PKI di wilayah wilayah tertentu, di Medan dan Semarang.
4. Kapten Anumerta Pierre Tendean
Dari sekian korban tentara korban G30S PKI yang ada, lirik Tendean adalah satu-satunya
pahlawan revolusi yang tidak memiliki pangkat jenderal. Meskipun begitu, keberanian A.H
Nasution jempol dalam melawan pemberontakan komunis. Dengan keberaniannya, beliau
mengaku sebagai A.H Nasution demi meloloskan ajudannya tersebut.
5. Letjend TNI Anumerta S.Parman
Berbeda dengan perwira lainnya, S.Parman merupakan tentara Intel yang sebenarnya
akrab dengan PKI. Sehingga Iya tahu apa saja aktivitas rahasia Partai komunis tersebut.
Meskipun dekat, justru menolak untuk memeluk komunis yang ditawarkan oleh anggota PKI
tersebut. Alhasil, iya pun dimasukkan dalam nama-nama target pembunuhan PKI lantaran
sudah mengetahui berbagai hal yang disimpan rahasia. Kakaknya, Ir sakirman yang ada pada
saat itu menjabat sebagai petinggi PKI dengan kejam membantai adiknya sendiri S.Parman
tepat di lubang buaya
6. Mayjend TNI Anumerta Donal Isaac Panjaitan
Beliau merupakan salah satu perintis di balik lahirnya TNI. Itu dengan sekumpulan anak-
anak muda lainnya, ia menggagas Tentara Keamanan Rakyat(TKR) sebelum TNI. Suatu ketika
para gerombolan PKI menyerbu rumah Doanld Isaac Pandjaitan. Mereka langsung
membunuh ajudan beserta para pelayannya. Akan tahu jika detik-detik kematiannya tiba,
Donald Isaac Panjaitan menemui gerombolan tersebut dengan seragam militer atribut
lengkap. Ketika itu ia langsung di brondong timah panas dan mayatnya dibuang di lubang
buaya.
7. Mayjend TNI Anumerta Sutojoyo Siwomiharko
Beliau diculik dalam rumahnya, kemudian dibantai saat berada di lubang buaya. Awalnya,
tentara yang lahir di kebumen tanggal 23 Agustus oleh para penculik dengan dalih dipanggil
oleh presiden RI, Soekarno