NAMA : BENBELA GUSTIANTO

NIM : 1710912310009

REVIEW FILM G30S-PKI

Mereka seolah-olah merupakan setan yang tega membunuh siapa saja, menginjak-
injak Al Quran, bahkan menikmati segala pembunuhan dan penyiksaan yang mereka
lakukan sembari menari-nari disertai tawa riang. Pada tanggal 13 januari 1965 sekitar subuh
yang terletak dekat pada kediri, dua hari kemudian pada tanggal 15 januari 1965 di desa
kediri ribuan orang pki menyerang penduduk, di sumatra terjadi aksi PKI terkenal di sebut
peristiwa Banda Bensi, aksi aksi PKI juga berada terjadi Indra Mayu, Boyo Lali, Klaten, dan
bebagai tempat di Indonesia,pada bulan Desember 1964 terungkpa tentang perubatan
kekuasaan yang akan di lakukan oleh PKI namu oleh PKI dokumen itu palsu dan malah
menuduh balik bahwa fitnah itu sengaja di sebarkan oleh lawan politiknya yaitu partai
Murbaya, PKI membentuk biro khusus pada tahun 1964, tugas biro khusus ini untuk
menyusun gerakan 30 september 1965.
Presiden Soekarno sendiri saat itu tengah sakit parah dan diperkirakan hidupnya tidak
lama lagi. Hal itulah yang coba dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan
Aidit (Syubah Asa) untuk menjalankan kudeta. Kondisi PKI sendiri saat itu tengah diatas
angin setelah konsep politik Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme) milik
Presiden Soekarno mempermudah penyebaran dan perekrutan anggota PKI. Untuk itulah
mereka berencana mengangkat isu Dewan Jenderal, sebuah konspirasi palsu yang mencoba
memfitnah para Jenderal TNI dimana mereka dituduh berencana melakukan kudeta
pemerintahan jika Soekarno akhirnya meninggal. Namun sesungguhnya itu adalah isu yang
disebarkan oleh PKI guna memperlancar kudeta yang mereka rencanakan untuk merebut
kekuasaan, di rumah Aidit 8-12 agustus 1965 mereka berunding tentang pada tanggal 5
oktober angkatan darat mengganyang semua kekuatan konfegresif karena pada saat itu
mereka bepikir bahwa jendral jendral membiarkan PKI atau partai hidup setelah Ir. Soekarno
telah meninggal lalu mereka meng kontak perwira perwira yang berpikiran maju yang
mendukung PKI dan mereka segera menyusun kekuatan dan mereka mengumpulkan semua
anggota khusus maupun pusat atau daerah di rumah Syem pada tanggal 14 agustus 1965
mereka berunding untuk menyerang Jendral-Jendral pada tanggal 1 oktober 1965 pada waktu
jam 4 dini hari
Tindakan provokasi yang di lakukan PKI adalah menghasut kaum tani dan buruh
untuk mengambil alih tanah luas milik perkebunan, menggalang demonstrasi menuntut
kenaikan upah dan pabrik, melakukan penyerangan berbagai kelompok yang dinilai anti
komunis, PKI mengeluarkan desas-desus munculnya Dewan Jendral dalam Angkatan Darat.
Pimpinan PKI telah melaksanakan pertemuan rahasia beberapa kali untuk menyusun
kudetapan pada tanggal 30 September 1965, secara fisik dilakukan melalui kekuatan militer
yang dipimpin oleh Kol. Untung Sutopo yang menjabat sebagai Komandan Batalyon I
Resimen Cakra Birawa(Pasukan Pengawal Presiden) yang bertindak sebagai pimpinan formal
seluruh gerakannya. Kolonel Untung memerintahkan seluruh anggotanya untuk melakukan
gerakannya pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari. Mereka melakukan penculikan,
penyiksaan, dan pembunuhan terhadap 6 perwiratinggi dan seorang perwira pertama dari
Angkatan Darat. Para perwira angkatan darat tersebut dibawa ke Lubang Buaya yang
merupakan markas PKI yang terletak di selatan Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma,
para perwira disiksa dan selanjutnya dibunuh dan dimasukkan kedalam sumurtua, kemudian
ditimbun dengan sampah dantanah.
Korbandari TNI AngkatanDarat yaitu Letnan Jenderal Ahmad Yani, Menteri I
Panglima AD, Mayor Jenderal R. Soeprapto. Deputi II Pangad, Mayor Jenderal Haryono Mas
Tirtodarmo, Asisten I Pangad, Mayor Jenderal Suwondo Parman, Asisten I Pangad Brigadir
Jenderal Donald Izacus Panjaitan, Asisten IV Pangad Brigadir Jenderal Soetoyo Siswomi
hardjo, Inspektur Kehakiman Ioditur, Letnan Satu Piere Andreas Tendean, Ajudan Jenderal
A.H. Nasution, Jenderal A.H. Nasution.
Pada saat penyerangan, pada saat jam 1:30 dini hari para militer PKI berkumpul pada
malam hari dan mempersiapkan pasukannya dan membagi wilayah untuk menculik para
jenderal pada jam 4 dini hari, para pasukan militer menyerangn tempat berdiamnya rumah
para jenderal jenderal dan keluarganya lalu para militer menculik ke 7 jenderal dan alasan
mereka adalah para ke 7 jenderal di panggil oleh presiden dari isiden penculikan ada
beberapa jenderal di tembak di tempat dan ada juga di culik lalu mereka di culik ke tempat
markas militer PKI di antara jenderal 4 orang masih ke adaan hidup dan 3 orang ke adaan
mati, para jenderal di siksa sebelum itu para militer PKI bernyanyi dan menari sebelum
menyiksa jenderal, pada saat ke 4 jenderal di siksa mereka menari menari dan menembak
jenderal satu per satu dan membawanya ke lubang buaya satu per satu jenderal di masukan
dan di tembak lagi dan ada salah 1 jenderal yang berhasil lari meloloskan diri.
Presiden dan Militer mencari tempat dimana pasukan militer PKI, para jenderal dan
komandan berkumpul jika mereka tidak berkumpul pada jam yang di batasi pada jam 6 sore
maka mereka di anggap pengkhianatan, lalu presiden ingin pergi ke jogja tapi presiden di
cegah untuk diam di Jakarta, para jenderal melakukan tindakan untuk merebut RI sebelum
jam 7 malam lalu mereka menyerang tempat markas militer PKI, para Militer indonesia
berhasil merebut wilayah markas PKI dan di bantu oleh para saksi mata dimana lagi tempat
membunuhnya para jenderal dan menemukan sebuah sumur yang di dalamnya korban
penculikan yaitu para jenderal. Presiden datang ke tempat di mana para jenderal di bunuh,
Presiden mengatakan Saya Berterima Kasih kepada Satuan-satuan khusus dari resimen
Palaku, anggota KKU, dan satuan satuan Lainnya dan serta Rakyat

Sila sila pancasila yang di langgar dalam g30s pki

1. Tuhanan yang maha esa
Menghancurkan dan rusak ayat suci al quran
Menganiyaya dan mengeroyok para kiai
Mengacaukan tempat ibadah umat islam
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
Melakukan penindasan kepada para petani untuk kepentinganya sendiri
Melakukan koropsi yang membuat rakyat menderita
Ada semacaam monopoli pada partai partai yang ada
Dilakukan nya pembantaian oleh pki terhadap jendral jendral
Menindaasan kerakyt yang lebih lemah
3. Persatuan Indonesia
Ingin memacah belah Indonesia dengan cara ingin merubah ideologinya
 Banyaknya petinggi Indonesia yang tidak sependapat yang menyebabkan
ada dua kelompok yang beebeda
Banyak nya rakyat Indonesia sendiri yang menjadi mata mata dari pki
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh ikmat kebijak sanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Tidak ingin nya pki melakukan musyawarah dalam tidakannya dan ingin
menuntaskan nya dengn cara nya sendiri
Banyak nya petinggi yang memikirkan diriny sendiri tidak memikirkan
raakyat
Kurang nya pengawasan atau kepemimpinan di rakyat yang
mengakibatkan rakyat sangat mudah terpengaruh dari pihak luar lebih
tepatnya pki
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat indoneisa
Tidak ada nya keadilan bagi para petani
Kurang nya kesejahteraan bagi rakyat kalangan bawah
Banyak nya warga yang kelaparan gara gara perdepatan para petingginya
sendiri