Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erfina Ferdianty

Nim : 10521004
Kelas : 1A Keperawatan

RESUME FILM G30S/PKI


Film ini menceritakan masa menjelangnya kudeta dimana enam jenderal di
culik dan di bunuh oleh PKI.
Diawal cuplikan film ada sebuah narasi yang menceritakan peristiwa yang
terjadi pada 13 Januari 1965, sekitar subuh di Desa Kanegoro tidak jauh dari kota
Kediri, ribuan PKI menyerbu tempat cleaning center pelajar islam indonesia
kecuali melakukan pemukulan terhadap seorag kiyai dan beberapa orang guru,
mereka menginjak-injak kitab suci Al-quran. Dua hari kemudian pada tanggal 15
Januari 1965 di suatu desa juga di Kediri ribuan PKI menyerang petani Sudarno
dengan dalih sengketa sawah. Kepala desa yang mencoba melerai dan menengahi
di keroyok dan di siksa. Pada tahun yang sama di Sumatera Utara terjadi aksi
sepihak PKI yang dikenal sebagai peristiwa betsi. Dalam peristiwa ini seorang
petugas Petlu Sujono tewas karena di keroyok dan dianiaya. Aksi-aksi sepihak
yang didalangi PKI ini juga terjadi di Indramayu, Boyolali, Klaten dan berbagai
tempat lainnya di Indonesia.
Sementara itu sebenarnya pada bulan Desember 1964 terungkap adanya
dokumen tentang rencana perebutan kekuasaan yang akan dilakukan oleh PKI,
namun oleh PKI dokumen itu dikatakan palsu dan menuduh balik bahwa fitnah itu
disebarkan oleh lawan politik nya yaitu partai Murba yaitu Khoiril Shaleh dan
Soekarni. Juga dokumen yang berisi tentang menguasai Madiun yang disanggah
PKI namun terbukti benar.
Dalam rangka persiapan gerakan perebutan kekuasaan negara PKI
membentuk biro khusus pada tahun 1964, tugasnya yaitu menyusun gerakan yang
akan terjadi pada 30 September 1965. Sementara itu juga atas saran perdana
menteri RRC Chou Enlai PKI melancarkan tunutan pembentukan angkatan ke
lima yaitu agar urutan ini dipersenjatai. Tuntutan PKI ini tidak mendapat
dukungan kecuali dari pimpinan angkatan udara Auri menteri angkatan udara
Omar Dani. Sebalinya, menteri angkatan darat Letnan Jenderal Ahmad Yani

1
secara tegas menolak, karena menurutnya akan menimbulkan keruetan pada
angakatan bersenjata indonesia.

Masuk ke alur ceritanya, film dimulai memperlihatkan negara Indonesia


yang berada dalam kekacauan, rakyat hidup dalam kemiskinan, sementara yang
kaya memamerkan kekayaannya. Saat itu presiden RI yaitu Ir. Sorekarno dalam
keadaan sakit parah, bahkan dokter yang merawatnya yang berasal dari Cina
memvonis bahwa Soekarno akan mengalami kelumpuhan dan bisa mengakibatkan
kematian. Setelah mendengar berita tersebut, Aidit dan pimpinan PKI diam-diam
berencana untuk mengkudeta dewan jenderal. Mereka merekayasa cerita bahwa
dewan jenderal sedang mempersiapkan kudeta bila presiden Soekarno meninggal.
Rekaya tersebut digunakan sebagai alasan utnuk kudeta mereka sendiri.mereka
berencana menculik tujuh jenderal yang dikatakan sebagai dewan jenderal. Yaitu
jenderal ahmad yani, jenderal abdul haris nasution, jenderal haryono, jenderal
suwondo parman, jenderal panjaitan, jenderal soetojo, dan jenderal r. Soeprapto.
Perencanaan operasi ini di bagi menjadi tiga komando, yaitu komando
penculikan dan penyergapan. Pasukan ini di beri nama pasukan pasopati yang di
pimpin oleh letnan satu dul arief, dan komando penguasaan kota yang di beri
nama pasukan bima sakti yang di pimpin kapten suradi, serta komando basis
pasukan ini diberi nama gatot soekotjo dan dipimpin oleh mayor gatot sukrisno.
Semua psukan ini dibawah pimpinan letnan kolonel untung.
Disisi lain, jenderal Ahmad yani mencurigai banwa ada sesuatu gerakan
yang sistematis sedang berjalan, dan jenderal ahmad yani pun berencana agar
besoknya melaporkan kepada presiden soekarno. Namun sayangnya pada tanggal
30 september sampai 1 oktober tepatnya pada pukul 4 subuh pasukan yang
dikomandani oleh untung menculik tujuh jenderal yang telah direncanakannya.
Ahmad yani yang mencoba melawan di tembak dan mati di tempat. Sedangkan
jenderal nasution berhasil melarikan diri dengan melewati tembok, namun
putrinya tertembak oleh pasukan PKI. Sementara asistennya yaitu pierre tandean
ditangkap dan dia mengorbankan dirinya untuk melindungi nasution dengan
mengaku bahwa dirinya lah jenderal nasution. Disisi lain jenderal panjaitan ikut
dengan rela mengikuti pasukan tersebut. tetapi karena dia berdoa terlalu laam

2
sebelum memasuki truk dia di bunuh. Sedangkan empat jenderal yang tersisa
dibawa ke camp G30SPKI di lubang buaya. Di lubang buaya para jenderal di
siksa dengan tidak manusiawi dan di bunnuh, kemuadia tubuh mereka
dilemparkan kedalam sumur.
Pagi berikutnya anak buah kolonel untung mengmbil alih kantor RRI, dan
memaksa staff disana untuk membacakan pidato untung dan mengumkan
pembentukan dewan refolusi yang menyatakan bahwa gerakan 30 September
bergerak untuk mencegah kudeta oleh dewan jenderal.
soeharto membantah pengumuman untung, dia menyatakan dengan tegas
bahwa tidak ada dewan jenderal dan membuat catatan-catatan tambahan tentang
hakekat gerakan 30 september. karena ada kekosongan kekuasaan, dengan
meninggalnya ahmad yani, soeharto mengambil kendali sementara angkatan darat
dan mulai merencanakan serangan balik dengan anakbuah nya. namun
bagaimanapun soeharto tidak mau memaksakan pertemputan, soeharto malah
menyatakan bahwa ia akan menyatakan pengumuman lewat radio, yang
disampaikan setelah pasukan yang setia kepadanya merebut kantor RRI.
Pengumuman ini menguraikan situasi kala itu menggambarkan gerakan 30
September sebagai kontra refolusioner dan mengatakan bahwa angkatan darat
akan berurusan dengan kudeta ini.
Beberapa waktu kemudian pasukan di bawah kepemimpinan Soeharto
menyerang sebuah markas G30SPKI, sementara tentara yang bersekongkol
dengan PKI melawan Soeharto.
Singkat cerita, pasukan soeharto pun berhasil membantainya, namun
beberapa anggota PKI ketika itu lolos dan melarikan diri dan mereka berencana
untuk melanjutkan perjuangan mereka di bawah tanah.
singkat cerita, Soeharto kemudian dipanggil ke istana kedua yaitu di
Bogor untuk berbicara sengan Soekarno. Disana presiden mengatakan Bahwa ia
telah menerima jaminan dari marsekal udara yaitu omar dani, bahwa angkatan
udara tidak terlibat dalam kudeta ini, namun soeharto membantah pernyataan
tersebut, ia mencatat bahwa persenjataan gerakan ini adalah seperti orang-orang
dari angkatan udara, dengan menunjukan bukti senjata yang dimiliki angkatan
udara, dan dalam pertemuan ini akhirnya menghasilkan konfirmasi pengangkatan

3
Soeharto sebagai pemimpin angkatan darat untuk bekerja sama dengan Pranoto
dalam investigasi terhadap peristiwa G30SPKI.
Singkat cerita, angkatan darat menemukan camp di lubang buaya serta
tubuh-tubuh para jenderal, jenazah para jenderal kemudian dimakamkan di tempat
lain dan Soeharto memberikan pidato dimana ia mengutuk G30SPKI dan
kendesak masyarakat indonesia untuk melanjutkan perjuangan jenderal-jenderal
yang telah meninggal. Dan cerita pun selesai

Anda mungkin juga menyukai