Anda di halaman 1dari 6

Nama : Charmaine Cintantya Hrumsantyanti Anindito FK 3-B

NRP : 2010198

Tempat/tanggal lahir : Surakarta, 24 Sepetember 2002

Alamat lengkap : Citra Alam Town House C11 Jl. Danurasmaya, Cibabat,
Cimahi

Mencari definisi dari :

1. Negara
Suatu organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah/teritorinya sendiri dengan
memiliki kedaulatan dan hukum yang disahkan oleh pemerintah dan harus diikuti oleh
setiap rakyatnya
2. Bangsa
Sekelompok masyarakat yang hidup bersama dengan bahasa, ideologi, budaya dan
tujuan yang sama dan dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.
3. Warga negara
Anggota suatu negara yang memiliki kedudukan khusus terhadap negaranya seperti
memiliki hak dan kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap negaranya. Dapat
diartikan juga sebagai seorang yang secara hukum sah sudah menjadi anggota resmi
sebuah negara.
4. Rakyat/masyarakat
Bagian daru negara dan merupakan suatu unsur yang paling penting bagi
pemerintahan. Warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dan melakukan
kewajibannya bagi diri sendiri, orang lain dan negara.
5. Status kewarganegaraan
Ikatan antara warga negara sehingga menimbulkan hubungan yang saling berkaitan
dengan pemenuhan hak dan kewajiban juga sebaliknya. Merupakan suatu kedudukan
warga negara sehingga memiliki keterkaitan dengan negara.
6. 7 Pahlawan revolusi yang gugur pada pemberontakan G30S/PKI
a. Jenderal Ahmad Yani
Lahir: Purworejo, 19 Juni 1922
Panglima Angkatan Darat ke-6 di era Presiden
Sukarno
Meninggal: Pada 1 Oktober 1965
Saat itu terdapat pasukan yang dating menyergap
masuk melalui pintu belakang dan membunuh
Sang Jenderal. Sedangkan pasukan lain ada yang
bertugas untuk mekeap pasukan penjaga rumah
Jendral tersebut dan sisanya bertugas mengepung rumah Jendral. Jendral
Ahmad Yani meninggal pada usia 43 tahun dan pada tanggal 5 Oktober 1965
dijadikan sebagai pahlawan nasional.
b. Mayjen R. Suprapto
Lahir: Purwokerto, 20 Juni 1920
Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah
Sumatra
Meninggal: Pada 1 Oktober 1965
Beliau didatangi rombongan penculik yang
menghampiri rumahnya pukul 04.30 pagi. Pasukan
itu berkata bahwa Suprapto diminta menemui
Soekarno saat itu juga. Tetapi naasnya Jendral ini dibawa ke Lubang Buaya
dan dianiaya. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP)
Kalibata, Jakarta Selatan.

c. Mayjen S. Parman
Lahir: Wonosobo, 4 Agustus 1918
Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di
Yogyakarta (Desember 1945), Kepala Staf
Gubernur Militer Jakarta Raya (1949), Kepala
Staf G (1950), Atase Militer RI di London
(1959). Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan
pangkat mayor jenderal.
Meninggal: 1 Oktober 1965
Beliau disergap pada tanggal 1 Oktober 1965 sekitar pukul 04.00 WIB.
Dikatakan pahwa pasukan menyergap saat Jendral tersebut sedang berganti
pakaian di kamar tidurnya. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
(TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

d. Mayjen MT Haryono
Lahir: Kebumen, 23 Agustus 1922
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Kabupaten Purworejo. Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) bagian kepolisian yang
berkembang jadi Corps Polisi Militer (CPM).
ajudan Kolonel Gatot Subroto yang ketika itu
menjadi Komandan Polisi Tentara (PT).
Pejabat Sementara Inspektur Kehakiman
Angkatan Darat (Irkeh AD).  Inspektur
Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat
(Irkeh/Ojen AD).
Meninggal : 1 Oktober 1965
Jendral ini diberonding peluru di kediamannya dan mencoba melawan tetapi
nihil karena jumlah pasukan terlalu banyak dan akhirnya banyak peluru yang
bersarang di tubuhnya. Saat tubuhnya dibawa oleh pasukan penculik Jendral
ini sudah tak bernyawa.

e. Brigjend D.I. Panjaitan


Lahir: Sitorang, 10 Juni 1925
Kepala Operasi di Medan dan lalu
dipindahkan ke Territorium II (Sumatra
Selatan). Pernah menjabat Atase Militer di
Bonn (Jerman Barat) untuk selanjutnya
ditugaskan lagi sebagai Deputy I KASAD
dengan pangkat Kolonel. Sewaktu menjabat
Asisten IV/Men Pangad, ia mengikuti pendidikan Associate Command and
General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat selama
enam bulan (Desember 1963-Juni 1964).
Meninggal: 1 Oktober 1965
Saat subuh pasukan datang dengan 2 truk besar dan langsung mengepung
rumah Brigjend. Beliau menganggap bahwa pasukan tersebut datang untuk
menjemputnya bertemu dengan presiden Soekarno. Pasukan tersebut akhirnya
menembaki seluruh perabotan rumah. Tetapi Brigjend tersebut akhirnya
dibunuh ditempat.

f. Brigjend Sutoyo Siswomiharjo


Lahir: Kebumen, 23 Agustus 1922
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Kabupaten Purworejo. Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) bagian kepolisian yang
berkembang jadi Corps Polisi Militer (CPM).
ajudan Kolonel Gatot Subroto yang ketika itu
menjadi Komandan Polisi Tentara (PT).
Pejabat Sementara Inspektur Kehakiman
Angkatan Darat (Irkeh AD).  Inspektur
Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat
(Irkeh/Ojen AD).
Meninggal : 1 Oktober 1965
Penculikan terjadi saat rombongan pasukan datang ke kediamannya dan
mengamankan lokasi sekitar kediaman sehingga orang dilarang melintas serta
penjaga yang bertugas di rumahnya dibuat tidak dapat melawan.

g. Lettu Piere Andreas Tendean


Lahir: Jakarta, 21 Februari 1939
Ajudan Menko Hankam Jenderal
AH Nasution 
Meninggal: 1 Oktober 1965
Piere adalah keturunan Perancis
yang sebenarnya bukan sasaran
penculikan. Tetapi keberadaannya yang berada di rumah Jendral A.H.
Nasution dengan tanpa ragu mengaku dirinya Jendral Nasution sehingga
dirinyalah yang dibunuh dan dimasukkan ke dalam Lubang Buaya.

7. Nama-nama pahlawan yang berasal dari kota kelahiran (Solo)


a. Gesang Martohartono
Lahir : 1 Oktober 1917
Meninggal : 20 Mei 2010
Beliau diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
karena telah mengharumkan nama Kota
Surakarta dan juga Indonesia dengan lagu-
lagu ciptaannya. Lagu yang sangat mendunia
hingga ke pancanegara adalah Bengawan
Solo.
b. Kyai Haji Samanhudi
Lahir : 8 Oktober 1868
Meninggal : 28 Agustus 1956
Merupakan pendiri Sarekat Dagang Islam yang
membantu kebutuhan dagang dan pedagang
terutama pedagang batik di Surakarta. Sarekat
Dagang Islam didirikan untuk melawan pengusaha
Hindia Belanda di dunia perdangan batik. Beliau
akhirnya keluar dan mendirikan Rekso Roemekso
yang khusus didirikan untuk pedagang batik
pribumi. Sedangkan Sarekat Dagang Islam berganti
nama menjadi Sarekat Islam. Pada tahun 1913
Samahudin diangkat menjadi ketua Sarekat Islam.

c. Ignatius Slamet Riyadi


Lahir : 26 Juli 1927 di Kampung
Danakusuman, Kota Solo.
Meninggal : 4 November 1950
Salah seorang pahlawan nasional yang menjadi
tokoh utama dalam Peristiwa Serangan Umum
Surakarta. Diangkat sebagai Komandan Batalyon saat usianya masih sangat
muda, yakni 19 tahun.

Anda mungkin juga menyukai