NRP : 2010198
Alamat lengkap : Citra Alam Town House C11 Jl. Danurasmaya, Cibabat,
Cimahi
1. Negara
Suatu organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah/teritorinya sendiri dengan
memiliki kedaulatan dan hukum yang disahkan oleh pemerintah dan harus diikuti oleh
setiap rakyatnya
2. Bangsa
Sekelompok masyarakat yang hidup bersama dengan bahasa, ideologi, budaya dan
tujuan yang sama dan dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.
3. Warga negara
Anggota suatu negara yang memiliki kedudukan khusus terhadap negaranya seperti
memiliki hak dan kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap negaranya. Dapat
diartikan juga sebagai seorang yang secara hukum sah sudah menjadi anggota resmi
sebuah negara.
4. Rakyat/masyarakat
Bagian daru negara dan merupakan suatu unsur yang paling penting bagi
pemerintahan. Warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dan melakukan
kewajibannya bagi diri sendiri, orang lain dan negara.
5. Status kewarganegaraan
Ikatan antara warga negara sehingga menimbulkan hubungan yang saling berkaitan
dengan pemenuhan hak dan kewajiban juga sebaliknya. Merupakan suatu kedudukan
warga negara sehingga memiliki keterkaitan dengan negara.
6. 7 Pahlawan revolusi yang gugur pada pemberontakan G30S/PKI
a. Jenderal Ahmad Yani
Lahir: Purworejo, 19 Juni 1922
Panglima Angkatan Darat ke-6 di era Presiden
Sukarno
Meninggal: Pada 1 Oktober 1965
Saat itu terdapat pasukan yang dating menyergap
masuk melalui pintu belakang dan membunuh
Sang Jenderal. Sedangkan pasukan lain ada yang
bertugas untuk mekeap pasukan penjaga rumah
Jendral tersebut dan sisanya bertugas mengepung rumah Jendral. Jendral
Ahmad Yani meninggal pada usia 43 tahun dan pada tanggal 5 Oktober 1965
dijadikan sebagai pahlawan nasional.
b. Mayjen R. Suprapto
Lahir: Purwokerto, 20 Juni 1920
Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah
Sumatra
Meninggal: Pada 1 Oktober 1965
Beliau didatangi rombongan penculik yang
menghampiri rumahnya pukul 04.30 pagi. Pasukan
itu berkata bahwa Suprapto diminta menemui
Soekarno saat itu juga. Tetapi naasnya Jendral ini dibawa ke Lubang Buaya
dan dianiaya. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP)
Kalibata, Jakarta Selatan.
c. Mayjen S. Parman
Lahir: Wonosobo, 4 Agustus 1918
Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di
Yogyakarta (Desember 1945), Kepala Staf
Gubernur Militer Jakarta Raya (1949), Kepala
Staf G (1950), Atase Militer RI di London
(1959). Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan
pangkat mayor jenderal.
Meninggal: 1 Oktober 1965
Beliau disergap pada tanggal 1 Oktober 1965 sekitar pukul 04.00 WIB.
Dikatakan pahwa pasukan menyergap saat Jendral tersebut sedang berganti
pakaian di kamar tidurnya. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
(TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
d. Mayjen MT Haryono
Lahir: Kebumen, 23 Agustus 1922
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Kabupaten Purworejo. Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) bagian kepolisian yang
berkembang jadi Corps Polisi Militer (CPM).
ajudan Kolonel Gatot Subroto yang ketika itu
menjadi Komandan Polisi Tentara (PT).
Pejabat Sementara Inspektur Kehakiman
Angkatan Darat (Irkeh AD). Inspektur
Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat
(Irkeh/Ojen AD).
Meninggal : 1 Oktober 1965
Jendral ini diberonding peluru di kediamannya dan mencoba melawan tetapi
nihil karena jumlah pasukan terlalu banyak dan akhirnya banyak peluru yang
bersarang di tubuhnya. Saat tubuhnya dibawa oleh pasukan penculik Jendral
ini sudah tak bernyawa.