G30S/PKI
1. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani. Lahir pada 19 Juni 1922 di Purworejo merupakan
komandan TNI AD. Pembunuhan atas dia dilakukan sebab sang jenderal menentang keras
keberadaan faham komunis. Ahmad Yani diculik dari kediamannya dan dibantai di Lubang
Buaya.
3. Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo. Dia lahir di Sragen, 5 Februari
1923. Berbeda dengan dua pahlawan revolusi sebelumnya yang mayatnya dibawa ke Lubang
Buaya, Brigjen Katamso saat itu bertugas di Yogyakarta. Dia diculik lalu tubuhnya dipukuli
dengan mortar motor, baru dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan. Peristiwa ini
terjadi di daerah Kentungan. Jenazahnya baru ditemukan beberapa hari kemudian tepatnya 21
Oktober 1965.
5. Letnan Jenderal TNU Anumerta Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Dia juga
diculik dari rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya. Sebelum akhirnya tewas di tangan PKI,
dia pernah meredam beberapa pemberontakan PKI di berbagai wilayah seperti Semarang dan
Medan.
7. Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, 23 Agustus 1922.
Dia juga diculik di rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya. Para penculik mengatakan
Mayjen Sutoyo dipanggil oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno, tapi
ternyata itu bohong.
9. Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun (KS Tubun) merupakan satu-
satunya perwira selain TNI yang menjadi korban keganasan PKI. Dia lahir di Maluku
Tenggara pada 14 Oktober 1928. Saat peristiwa berlangsung dia merupakan ajudan dari
Johanes Leimena. Salah satu menteri di kabinet Soekarno. Nah, pak Leimena ternyata
tetangga samping rumah Jenderal Abdul Haris Nasution (A.H Nasution) yang jadi incaran
PKI. Saat itu gerombolan PKI mengepung rumah pak Nasution dan didengar oleh KS Tubun.
Dia langsung melepas tembakan namun sayang jumlah anggota PKI terlalu banyak, jadilah
KS Tubun tewas di tangan mereka namun tidak sampai dibawa ke Lubang Buaya.
Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun | Via: id.wikipedia.org
10.Kapten Anumerta Pierre Tendean merupakan satu-satunya pahlawan revolusi yang tidak
punya pangkat jenderal namun keberaniannya sungguh luar biasa. Dia ajudan Jenderal A.H
Nasution. Berkat keberaniannya dia berhasil meloloskan atasannya dan mengaku menjadi
Nasution. Tendean dibunuh dan dibantai di Lubang Buaya.
Itu tadi para TNI serta anggota polisi Pahlawan Revolusi yang telah menjadi korban
G30S/PKI. Semoga nyawa mereka untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) tidak sia-sia. Berdoa sama-sama yuk, untuk mengenang keberanian
mereka. Mengheningkan cipta dimulai.