Anda di halaman 1dari 5

10 PAHLAWAN REVOLUSI

1.AHMAD YANI

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (juga dieja Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni
1922 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun) adalah seorang
pahlawan revolusi dan nasional Indonesia.
Beliau dikenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan dengan PKI (Partai Komunis
Indonesia). Ketika menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat sejak tahun 1962, ia menolak
keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani. Karena itulah beliau
menjadi salah satu target PKI yang akan diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI AD melalui
G30S (Gerakan Tiga Puluh September). Ia ditembak di depan kamar tidurnya pada subuh 1 Oktober
1965. Mayatnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya.Jabatan terakhir sebagai Menteri/Panglima
Angkatan Darat(Men/Pangad) sejak tahun 1962.Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

2.MAS TRITORO DARMO

Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 24 Januari 1924
– meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun) adalah salah satu pahlawan
revolusi Indonesia yang terbunuh pada persitiwa G30S PKI. Ia dimakamkan di TMP Kalibata - Jakarta.
Letjen Anumerta M.T. Haryono kelahiran Surabaya, 20 Januari 1924.Selama terjadinya perang
mempertahankan kemerdekaan yakni antara tahun 1945 sampai tahun 1950, ia sering
dipindahtugaskan. Pertama-tama ia ditempatkan di Kantor Penghubung, kemudian sebagai Sekretaris
Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda. Suatu kali ia juga pernah ditempatkan
sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Negara dan di lain waktu sebagai Wakil Tetap pada Kementerian
Pertahanan Urusan Gencatan Senjata. Dan ketika diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB), ia
merupakan Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.

Lukman_files document
3.R.SOEPRAPTO

R. SupraptoLetnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920 –
meninggal di Lubangbuaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 45 tahun) adalah seorang pahlawan
nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu korban dalam Gerakan 30 September dan dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Suprapto yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920, ini boleh dikata hampir seusia dengan Panglima Besar
Sudirman. Sekitar tahun 1941 pemerintah Hindia Belanda mengumumkan milisi sehubungan dengan
pecahnya Perang Dunia Kedua. Ketika itulah ia memasuki pendidikan militer pada Koninklijke Militaire
Akademie di Bandung. Pendidikan ini tidak bisa diselesaikannya sampai tamat karena pasukan Jepang
sudah keburu mendarat di Indonesia. Oleh Jepang, ia ditawan dan dipenjarakan, tapi kemudian ia
berhasil melarikan diri.

4.SISWONDO PARMAN

Siswondo ParmanLetnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman (lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4
Agustus 1918 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 47 tahun) atau lebih
dikenal dengan nama S. Parman adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer
Indonesia. Ia meninggal dibunuh pada persitiwa G30S PKI dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal
Anumerta. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Awal kariernya di militer dimulai dengan mengikuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yaitu Tentara RI
yang dibentuk setelah proklamasi kemerdekaan. Pada akhir bulan Desember 1945, ia diangkat menjadi
Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta.
Selama Agresi Militer II Belanda, ia turut berjuang dengan melakukan perang gerilya. Pada bulan
Desember 1949, ia ditugaskan sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya. Salah satu
keberhasilannya saat itu adalah membongkar rahasia gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang
akan melakukan operasinya di Jakarta di bawah pimpinan Westerling. Selanjutnya, pada Maret 1950, ia
diangkat menjadi kepala Staf G.Ketika menjabat Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat

Lukman_files document
(Men/Pangad) ini, pengaruh PKI juga sedang marak di Indonesia. Partai Komunis ini merasa dekat
dengan Presiden Soekarno dan sebagian rakyat pun sudah terpengaruh. Namun sebagai perwira
intelijen, S. Parman sebelumnya sudah banyak mengetahui kegiatan rahasia PKI. Maka ketika PKI
mengusulkan agar kaum buruh dan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan Angkatan Kelima. Ia
bersama sebagian besar Perwira Angkatan Darat lainnya menolak usul yang mengandung maksud
tersembunyi itu. Dengan dasar itulah kemudian dirinya dimusuhi oleh PKI.

5.D.I PANDJAITAN

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di Balige, Sumatera Utara, 19 Juni 1925 –
meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun) adalah salah satu pahlawan
revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli, 9 Juni
1925. Ketika menjabat Asisten IV Men/Pangad, ia mencatat prestasi tersendiri atas keberhasilannya
membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI. Dari situ diketahui
bahwa senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang akan dipakai
dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces). Senjata-senjata itu
diperlukan PKI yang sedang giatnya mengadakan persiapan melancarkan pemberontakan

6.SUTOYO SISWOMIHARJO

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 23 Agustus 1922 –
meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun) adalah seorang Mayor
Jenderal TNI yang menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September di Indonesia.
Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Lukman_files document
7.KAREL SATSUIT TUBUN

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun, (lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928 –
meninggal di Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 36 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia
yang merupakan salah seorang korban Gerakan 30 September pada tahun 1965. Ia adalah pengawal dari
J. Leimena. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Dikarenakan dia adalah korban Gerakan 30
September, maka dia diangkat menjadi seorang Pahlawan Revolusi.

8.PIERRE TENDEAN

Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean (lahir di Jakarta, 21 Februari 1939 – meninggal di Jakarta, 1
Oktober 1965 pada umur 26 tahun) salah seorang korban pada peristiwa Gerakan 30 September dan
merupakan pahlawan nasional Indonesia.
Beliau adalah ajudan dari Jenderal Abdul Harris Nasution (Menko Hankam/Kepala Staf ABRI) pada era
Soekarno. Abdul Harris Nasution lolos dari peristiwa penculikan tetapi anaknya, Ade Irma Suryani
Nasution tewas tertembus peluru. Pierre Tendean sendiri ditangkap oleh segerombolan penculik dan
dibunuh di Lubang Buaya. Ia diculik karena dikira adalah Jenderal A.H.Nasution.
Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Lukman_files document
9.SUGIONO

Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto (lahir di Gedaran, Gunungkidul, 12 Agustus 1926 –


meninggal di Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun) adalah seorang pahlawan
Indonesia yang merupakan salah seorang korban peristiwa Gerakan 30 September.

10.KATAMSO DARMOKUSUMO

Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo (lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923 – meninggal di
Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia.
Katamso termasuk tokoh yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September. Ia dimakamkan di
Kusumanegara, Yogyakarta.

Lukman_files document

Anda mungkin juga menyukai