Anda di halaman 1dari 9

Tokoh pejuang yang mempertahankan integrasi bangsa

Sultan Hamengkubowono IX

Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 dengan nama


asli Gusti Raden Mas Dorodjatun. Ia adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan
permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara.

Pada tanggal 2 Oktober 1988, Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di George


Washington University Medical Centre, Amerika Serikat. Atas jasa dan berbagai perannya bagi
bangsa dan negara Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Sultan Hamengkubowono IX. (Sumber: id.wikipedia.org)

Frans Kaisiepo

Pahlawan berikutnya adalah pahlawan yang berasal dari Irian. Namanya diabadikan menjadi
nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak serta diabadikan di salah satu kapal yaitu KRI Frans
Kaisiepo dan wajahnya diabadikan dalam mata uang Rp.10.000,00.

Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921. Pada usia 24 tahun, ia mengikuti
kursus Pamong Praja di Jayapura yang salah satu pengajarnya adalah, Sugoro Atmoprasodjo,
yang merupakan mantan guru Taman Siswa. Sejak bertemu dengan beliau, jiwa kebangsaan
Frans Kaisiepo semakin tumbuh dan kian bersemangat untuk mempersatukan wilayah Irian ke
dalam NKRI.
Frans Kaisiepo wafat tanggal 10 April 1979. Atas jasa dan perjuangannya selama
mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan
Nasional.

Frans Kaisiepo. (Sumber: jateng.tribunnews.com).

 
K. H. Hasyim Asy’ari

Ternyata, Squad, mereka yang mempertahankan kemerdekaan tidak hanya datang dari kalangan
sipil dan tentara saja, lho. Salah satu tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI
adalah K.H. Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan salah satu ulama yang mendirikan Pondok
Pesantren Tebuireng. K.H. Hasyim Asy’ari lahir di Jombang, Jawa Tengah tanggal 10 April
1875. Pondok Pesantren Tebuireng didirikan pada tahun 1899 serta memelopori pendirian
organisasi massa Islam Nahdhatul Ulama (NU) tanggal 31 Januari 1926. K.H. Hasyim Asy’ari
memiliki peran dalam upaya memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
antara lain:

K.H. Hasyim Asy’ari wafat tanggal 25 Juli 1947. Wafatnya beliau terjadi ketika utusan Bung
Tomo serta pemimpin Hizbullah Surabaya Kyai Gufron bertamu ke pesantren Tebuireng.
Kedatangan dua tamu tersebut berupaya memberitahu K.H. Hasyim Asy’ari bahwa pasukan
Belanda melakukan Agresi Militer 1 dan menduduki kota Malang yang sebelumnya dikuasai
pasukan Hizbullah.

Berita itu mengejutkan K.H. Hasyim Asy’ari dan membuat beliau jatuh pingsan di atas kursinya.
Dokter segera didatangkan namun sayangnya ia sudah wafat akibat pendarahan otak. Pemerintah
RI lantas menghargai jasa-jasanya dan pengabdiannya dengan mengeluarkan Surat Keputusan
Presiden RI No. 294 Tahun 1964 tanggal 17 November 1964, yang menyatakan bahwa
Pemerintah RI menganugerahi K.H. Hasyim Asy’ari gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
K. H. Hasyim Asy’ari. (Sumber: tempo.co).

Baca juga: Mengenal Macam-Macam Perjuangan Bersenjata untuk Mempertahankan


Kemerdekaan RI.

Jenderal TNI Gatot Soebroto

Jenderal TNI (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober
1907. Jenderal Gatot Subroto dikenal sebagai tentara yang aktif di tiga zaman. Dia pernah
menjadi Tentara Hindia Belanda (KNIL), masa pendudukan Jepang, dan masa kemerdekaan
beliau menumpas PKI.
Pada tanggal 11 Juni 1962 Gatot Soebroto wafat pada usia 54 tahun akibat serangan jantung.
Pangkat terakhir yang disandangnya adalah Letnan Jenderal. Atas jasa-jasa dan perjuangannya,
ia dianugerahi gelar Tokoh Nasional/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gatot Soebroto adalah
tentara asli indonesia. darma baktinya kepada nusa dan bangsa ia tunjukkan dengan prestasi yang
luar biasa.

Semua pemberontakan di tanah air mulai dari pki madiun 1948, DI/TII, dan PRRI Permesta.
Selama hidupnya sosok Gatot Soebroto merupakan sosok yang dianggap gila karena ucapannya
yang terkadang kasar namun karena sikapnya tersebut ia sangat dekat dengan para bawahannya
di militer.
Gatot Soebroto. (Sumber: news.okezone.com).

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso

Laksamana Madya TNI Yos Sudarso lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 24 November 1925.
Laksamana Madya TNI Yos Sudarso bertugas di angkatan laut pada dua zaman. Ia bertugas
sejak masa Pendudukan Jepang dan masa kemerdekaan.
Laksamana Madya TNI Yos Sudarso wafat dalam pertempuran di Laut Aru tanggal 15 Januari
1962. Ia meninggal ketika melaksanakan operasi rahasia untuk menyusupkan sukarelawan ke
Irian menggunakan KRI Macan Tutul.

Yos Sudarso. (Sumber: id.wikipedia.org).


Tokoh pejuang yang mempertahankan integrasi bangsa

1. Soekarno
2. Moh.Hatta
3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
4. Abdul Haris Nasution
5. Ahmad Yani
6. Gatot Soebroto
7. Frans Kaisepo

Anda mungkin juga menyukai