“TUMOR INTRAABDOMEN”
Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik
Disusun Oleh :
Pemimbing :
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Tumor
Intraaabdomen” guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di
KSM Ilmu Bedah RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Sayed
Musy’ari, M.Ked(Surg), Sp.B yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di KSM Ilmu Bedah RSUD Dr.
Pirngadi Medan.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini memiliki banyak kekurangan baik
dari kelengkapan teori maupun penuturan bahasa. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kesempurnaan
laporan kasus ini. Harapan penulis semoga paper ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………......................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………..................................1
2.1 Definisi….…………………………………………………………….2
2.2 Anatomi fisiologi…………….………………….………....................3
2.3 Etiologi……………………….………………………………………4
2.4 Patofisiologi………………………. ………………………………....4
2.5 Klasifikasi……………………………………………………….……6
2.6 Manifestasi Klinis……………………….…….……………………..12
2.7 Diagnosis…………………………………………………………….14
2.8 Pemeriksaan Penunjang……………….…………………………….26
2.9 Penatalaksanaan Medis………….…………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..............................23
PENDAHULUAN
usus besar, dan anus, dimana semua organ itu merupakan satu kesatuan yang tidak
gastritis, konstipasi atau sembelit, hemoroid atau wasir, apendisitis, tukak lambung,
radang usus buntu, batu empedu, penyakit hati, pancreatitis, dan tumor colon.
Tumor merupakan pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dalam tubuh yang
jaringan di sekitarnya, serta tidak berguna bagi tubuh. (Kemenkes RI, 2015). Tumor
neoplasma dan infeksi yang berada diabdomen berupa massa abnormal di sel-sel
sel tumor dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang ganas dan kemudian
menyebabkan kematian.
Tumor intra abdomen antara lain tumor hepar, tumor limpa, tumor lambung
atau usus halus, tumor kolon, tumor ginjal (hipernefroma), tumor pankreas. Pada
suatu penyakit yang bersifat tidak menular, atau NCD (Non communicable
apabila tidak segara dilakukan tindakan. Sampai saat ini, tumor merupakan salah
seluruh dunia, dengan sekitar 14 juta kasus baru di tahun 2018. Jumlah kasus baru
Menurut (WHO, 2018), angka kejadian tumor atau kanker adalah penyebab
utama kematian kedua di dunia, sekitar 8,8 juta kematian pada tahun 2015. Data
kematian tumor abdomen sebesar 754.000 kematian. Salah satu faktor resiko
Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru
dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki- laki dan 1
dari 6 perempuan di dunia mengalami tumor. Data tersebut juga menyatakan dari 8
penduduk tahun 2013 menjadi 1,79 per 100.000 penduduk pada tahun 2018.
Prevalensi tumor tertinggi adalah pada Propinsi DI Yogyakarta 4;86 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk (Riskesdas, 2018).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tumor abdomen adalah suatu massa yang padat dengan ketebalan yang
berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang yang mengalami transformasi
dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga
sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Kelainan ini
dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau vena kava
Tumor intra abdomen antara lain tumor hepar, tumor limpa, tumor lambung
atau usus halus, tumor kolon, tumor ginjal (hipernefroma), tumor pankreas. Pada
anak-anak dapat terjadi tumor ginjal (Oswari, 2014). Tumor/kanker adalah suatu
penyakit yang bersifat tidak menular, atau NCD (Non communicable diseases) yang
menjadi penyebab kematian terbesar manusia diseluruh dunia apabila tidak segara
dilakukan tindakan. Sampai saat ini, tumor merupakan salah satu masalah kesehatan
Bagian abdomen (perut) sering dibagi menjadi 9 area berdasarkan posisi dari 2
garis horizontal dan 2 garis vertikal yang membagi-bagi abdomen. (F. William.
2015).
2. Regio epigastrika
5. Regio umbilicus
8. Regio hipogastrika
Bagian abdomen juga dapat dibagi menjadi 4 bagian berdasarkan posisi dari
satu garis horizontal dan 1 garis vertikal yang membagi daerah abdomen.
dianggap sebagai penyebab neoplasi antara lain meliputi bahan kimiawi, fisik, virus,
parasit, inflamasi kronik, genetik, hormon, gaya hidup, serta penurunan imunitaws.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
1. Karsinogen
a. Kimiawi
ini dapat merupakan bahan alami atau bahan sintetik/semisintetik. Benzopire suatu
pencemar lingkungan yang terdapat di mana saja, berasal dari pembakaran tak
sempurna pada mesin mobil dan atau mesin lain (jelaga dan ter) dan terkenal
sebagai suatu karsinogen bagi hewan maupun manusia. Berbagai karsinogen lain
antara lain nikel arsen, aflatoksin, vinilklorida. Salah satu jenis benzo (a) piren,
b. Fisik
radiasi lain adalah pajanan ultraviolet yang diperkirakan bertambah besar dengan
hilangnya lapisan ozon pada muka bumi bagian selatan. Iritasi kronis pada mukosa
yang disebabkan oleh bahan korosif atau penyakit tertentu juga bisa menyebabkan
terjadinya neoplasia.
c. Viral
DNA serta RNA. Virus DNA yang sering dihubungkan dengan kanker antara
human papiloma virus (HPV), Epstein-Barr virus (EPV), hepatiti B virus (HBV),
dan hepatitis C virus (HCV). Virus RNA yang karsonogenik adalah human T-cell
2. Hormon
kurang berserat. Asupan kalori berlebihan, terutama yang berasal dari lemak
4. Parasit
planoseluler.
2.4 Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah
oleh mutasiganetic dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan
bahan- bahan untuk membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam amino.
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan
pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah
digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal :
tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab,
2.5 Klasifikasi
Dewasa :
1. Tumor hepar
2. Tumor limpa / lien
3. Tumor lambung dan usus halus
4. Tumor colon
5. Tumor ginjal (hipernefroma)
6. Tumor pankreas
Anak-anak :
1. Tumor wilms (ginjal)
Kanker dini sering kali tidak memberikan keluhan spesifik atau menunjukan
tanda selama beberapa tahun. Umumnya penderita merasa sehat, tidak nyeri dan
2013)
tentang tanda dan gejala yang mungkin disebabkan kanker. Tanda ini disebut “7-
Tumor abdomen merupakan salah satu tumor yang sangat sulit untuk
dideteksi. Berbeda dengan jenis tumor lainnya yang mudah diraba ketika mulai
mendesak jaringan di sekitarnya.Hal ini disebabkan karena sifat rongga tumor
abdomen yang longgar dan sangat fleksibel. Tumor abdomen bila telah terdeteksi
tampak membuncit dan mengeras. Jika positif, harus dilakukan pemeriksaan fisik
dengan hati-hati dan lembut untuk menghindari trauma berlebihan yang dapat
yang terlalu besar sulit menentukan letak tumor secara pasti. Demikian pula bila
tumor yang berasal dari rongga pelvis yang telah mendesak ke rongga abdomen.
darah tepi, laju endap darah untuk menentukan tumor ganas atau tidak. Kemudian
1. Hiperplasia.
2. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras.
3. Tumor epitel biasanya mengandung sedikit jaringan ikat, dan apabila tumor
berasal dari masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat elastis kenyal atau
lunak.
4. Kadang tampak Hipervaskulari di sekitar tumor.
5. Bisa terjadi pengerutan dan mengalami retraksi.
6. Edema sekitar tumor disebabkan infiltrasi ke pembuluh limfa.
7. Konstipasi.
8. Nyeri.
9. Anoreksia, mual, lesu.
10 Penurunan berat badan.
11. Pendarahan.
2.7 Diagnosis
Pemeriksaan klinik di sini adalah pemeriksaan rutin yang biasa dilakukan dengan
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Pemeriksaan ini sangat penting, karena dari hasil pemeriksaan klinik yang
klinik yang baik pula. Pemeriksaan klinik yang dilakukan harus secara holistik,
meliputi bio-psiko-sosio-kulturo-spiritual.
keluhan sampai banyak sekali keluhan, bisa ringan sampai dengan berat. Semakin
lanjut stadium tumor, maka akan semakin banyak timbul keluhan gejala akibat
tumor ganas itu sendiri atau akibat penyulit yang ditimbulkannya.
jumlahnya banyak (multiple), maka perlu ditanyakan tumor mana yang timbul lebih
Pemeriksaan fisik ini sangat penting sebagai data dasar keadaan umum pasien dan
keadaan awal tumor ganas tersebut saat didiagnosa. Selain pemeriksaan umum,
pemeriksaan khusus terhadap tumor ganas tersebut perlu dideskripsikan secara teliti
dan rinci. Untuk tumor ganas yang letaknya berada di atau dekat dengan permukaan
tubuh, jika perlu dapat digambar topografinya pada organ tubuh supaya mudah
2. Konsistensinya
3. Ada perlekatan atau tidak dengan organ di bawahnya atau kulit di atasnya.
melihat bagian dalam pada saluran pencernaan) adalah prosedur diagnosa terbaik.
Hal yang memudahkan seorang dokter untuk melihat langsung dalam perut, untuk
memeriksa helicobacter pylori, dan untuk mengambil contoh jaringan untuk diteliti
di bawah sebuah mikroskop (biopsi). Sinar X barium jarang digunakan karena hal
tersebut jarang mengungkapkan kanker tahap awal dan tidak dianjurkan untuk
diletakkan pada ujung endoskopi) untuk memastikan kedalaman tumor tersebut dan
konvensional sampai dengan yang canggih, dan untuk efisiensi harus dipilih sesuai
dengan kasus yang dihadapi. Pada tumor ganas yang letaknya profunda dari bagian
pengambilan sample patologi anatomi, baik itu dengan cara fine needle aspiration
biopsi (FNAB) atau biopsy lainnya. Selain untuk membantu menegakkan diagnosis,
pemeriksaan imaging juga berperan dalam menentukan staging dari tumor ganas.
1. Radiografi polos atau radiografi tanpa kontras, contoh: X- foto tengkorak, leher,
2. Radiografi dengan kontras, contoh: Foto Upper Gr, bronkografi, Colon in loop,
kistografi, dll.
tergolong baru dan pada umumnya hanya berada di rumah sakit besar. Hasilnya
6. Scinfigrafi atau sidikan Radioisotop. Alat ini merupakan salah satu alat scanning
7. RIA (Radio Immuno Assay), untuk mengetahui petanda tumor (tumor marker)
1. Pembedahan
subtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi. Pasien
dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus
harus menjalani prosedur kuratif atau paliatif. Komplikasi yang berkaitan dengan
2. Radioterapi
pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor.
Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy
3. Kemoterapi
tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan
terapi radiasi dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi
4. Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk
11. Price, Sylvia. 2016. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit
Vol.2. Jakarta EGC
12. Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha
Medika Rubenstein dkk, 2007. Lecture Notes : Kedokteran Klinis.
Jakarta: Penerbit Erlangga; 389-391.
14. Sjamsuhidajat, R, Jong, W.D.(2015). Soft Tissue Tumor dalam Buku Ajar
Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta : EGC
15. Wijaya, A.S. dan Putri, Y.M. 2013. KMB 1 (Keperawatan Medikal Bedah).
Nuha Medika. Yogyakarta.
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas
A. Identitas Penderita
No RM : 01.17.03.67
Umur : 2 Tahun
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama : Perut membesar dan keras
Keluhan Tambahan :-
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan perut membesar dan nyeri disertai dengan keluhan
mencret air dan ampas, muntah riwayat demam kurang lebih sejak 6 hari yang
lalu. Perut pasien yang membesar sudah menganggu aktifitas seperti pasien
tersebut tidak mau makan dan pasien lebih rewel dari biasanya
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit dan keluhan serupa
b. Kepala/Leher
d. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
e. Abdomen
Inspeksi : Distensi
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : teraba massa, di regio, konsistensi padat, permukaan rata,
nyeri tekan, imobile
Perkusi : Beda
f. Ekstremitas : Akral hangat
g. Genitalia : Perempuan
h. Anus : Ada
3.4 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (20/08/2021)
Hemoglobin : 9,7 g/dl
Leukosit : 10.005 /mm3
Hematokrit : 30,9 %
RBC : 4,27
MCV : 72,4 fL
MCH : 22,7 pg
MCHC : 31,4 g/dL
PLT : 343.000
RDW-CV : 16,8 %
RDW-SD : 43,6 fL
P-LCR : 34,0 %
PCT : 0,23 %
Urinalisis (20/08/2021)
Ureum : 12,00 mg/dl
Creatinin : 0,47 mg/dl
CT Scan
Radiologi
Hasil Foto