Anda di halaman 1dari 7

Accelerat ing t he world's research.

PENERAPAN SIMULASI DAN


INTERACTIVE VIRTUAL
LABORATORY PADA
PEMBELAJARAN FISIKA MODERN
UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAM...
fourilla nasrul

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Des Sil 2011 Pendidikan fisika


arbain 40cuy

BoA Seminar Nasional Pendidikan IPA 2017 Pascasarjana Universit as Negeri Malang.pdf
Hari Wibawant o

Mengonst ruksi Rancangan Soal Domain Kompet ensi Lit erasi Saint ifik Siswa SMP Kelas VIII pada Topi…
Adib Rifqi Set iawan
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peran Sains dan Teknologi Nuklir di Bidang
PTNBR – BATAN Bandung, 22 Juni 2011 Kesehatan, Lingkungan, Industri dan Pendidikan
dalam Mendukung Pembangunan Nasional

PENERAPAN SIMULASI DAN INTERACTIVE VIRTUAL


LABORATORY PADA PEMBELAJARAN FISIKA MODERN
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
RADIOAKTIVITAS INTI, REAKSI INTI DAN APLIKASINYA
P.Sinaga

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI


Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung, E-mail: parlinsinagabdg@yahoo.com

ABSTRAK

PENERAPAN SIMULASI DAN INTERACTIVE VIRTUAL LABORATORY PADA


PEMBELAJARAN FISIKA MODERN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
RADIOAKTIVITAS INTI, REAKSI INTI DAN APLIKASINYA. Penggunaan simulasi dan interactive
virtual laboratory pada pembelajaran fisika modern untuk pokok bahasan radioaktivitas inti ,reaksi inti
dan aplikasinya telah berhasil meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep konsep dan
hukum hukum yang tercakup didalamnya. Peningkatan pemahaman ini dapat dilihat dari rata-rata skor
pretest dan posttest serta nilai gain ternormalisasi yang diperoleh yaitu <g> = 0,47. Bila
dikategorikan, nilai gain 0,47 menunjukkan bahwa peningkatan prestasi yang terjadi adalah sedang.
Dilihat dari tiap pokok bahasan, peningkatan pemahaman pada pokok bahasan radioaktivitas inti
dengan gain ternormalisasi <g> = 0,53, pemahaman pada pokok bahasan reaksi inti meningkat dengan
gain ternormalisasi <g> = 0,40 , dan pemahaman pada pokok bahasan aplikasi radioaktivitas dan
reaksi inti meningkat dengan gain ternormalisasi <g> = 0,35 ,dengan kategori semua pemahaman
pada tiap pokok bahasan adalah sedang

Kata kunci : fisika modern , interactive virtual laboratorium, simulasi fisika inti, radioaktivitas

ABSTRACT

SIMULATION’S APPLICATION AND INTERACTIVE OF VIRTUAL LABORATORY ON


LEARNING MODERN PHYSICS TO IMPROVE UNDERSTANDING OF THE RADIOACTIVITY
CONCEPTS, NUCLEAR REACTION AND ITS APPLICATION. Simulation and interactive virtual
laboratory is applied in modern physics teaching learning has been succced to increase student
comprehension on concepts and laws of nuclear radioactivity, nuclear reaction ,and aplication
radioctivity and nuclear reaction. This increment can be shown from normalized gain between posttest
and pretest i.e. <g> = 0,47 which is in middle efectiveness catogerized to enhance student
comprehension based on Hake cryteria.According to The normalized gain for each topics are, 0.53,
0.40, 0.35 for nuclear radioactivity, nuclear reaction ,and aplication radioctivity respectively. And it all
topics are in middle efectiveness catogerized.

Keywords : modern physics, interactive virtual laboratoty, nuclear physics simulation,radioactivity

351
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peran Sains dan Teknologi Nuklir di Bidang
PTNBR – BATAN Bandung, 22 Juni 2011 Kesehatan, Lingkungan, Industri dan Pendidikan
dalam Mendukung Pembangunan Nasional

1. PENDAHULUAN sangat penting untuk problem solving baik


dalam penelitian maupun pengajaran.
Pokok bahasan struktur inti ,reaksi inti dan Visualisasi dapat diaplikasikan pada situasi
aplikasinya pada perkuliahan fisika modern ketika diperlukan untuk mereduksi dimensi dari
menjadi penting karena berfungsi untuk objek eksperimen sehingga seolah olah seperti
memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa melakukan eksperimen sebenarnya.
sebelum mereka mengikuti perkuliahan fisika Presentasi dari model model fenomena
inti. Pokok bahasan ini cukup abstrak dan juga fisika ,data eksperimen dan deskripsi matematik
sulit untuk bisa menunjukan secara langsung akan membantu para siswa memformulasikan
fenomena fenomena fisikanya sehubungan kesimpulan yang benar. Aspek utama dari
dengan keterbatasan alat alat eksperimen. Pada visualisasi untuk membuat proses penelitian dan
pihak lain mengajar fisika ialah mengajarkan pembelajaran nyata/jelas. Visualisasi/simulasi
berbagai fenomena alam yang artinya seorang interaktif memiliki variasi aktivitas yang
guru harus mampu menghadirkan objek dan didalamnya mencakup penggunaan teknik
fenomena alam yang mau dipelajari kepada interaktif untuk mempresentasikan tiap konsep
siswa .Namun untuk melaksanakan demonstrasi yang dikaji. Latihan soal interaktif akan
atau eksperimen fisika dikelas sering terkendala membantu siswa mengintegrasikan berbagai
oleh salah satu situasi dan kondisi sebagai konsep . simulasi interaktif akan membuat siswa
berikut: pelaksanaan pengamatan pada tertantang untuk membuat keputusan keputusan
eksperimen memerlukan waktu yang lama yang dijumpai dalam kehidupan nyata (Alvars
(seperti mengamati tumbukan dua galaksi) atau Krons. 2008). Tujuan lainnya dari laboratorium
kejadiannya terlalu singkat (contoh mengamati maya ialah untuk memberikan hand on
sifar dualisme gelombang-partikel dari elektron laboratorium activity. Hasil studi di East
elektron), dimensi objek yang mau diteliti carolina University (Yang B.1999) menemukan
terlalu besar atau terlalu kecil, lingkungan untuk bahwa virtual lab.membantu mahasiswa
eksperimen tidak bisa diakses, parameter memahami konsep dan teori teori .
eksperimen atau gejalanya tidak bisa diindrai Siswa cenderung mempelajari fisika sebagi
secara langsung, eksperimen itu berbahaya suatu kumpulan konsep konsep yang satu sama
(reaksi fisi nuklir dalam reaktor), pelaksanaan lain tidak ada hubungannya.Sering siswa tidak
eksperimen terlalu mahal, dan lain lain. memahami dan tidak terdorong untuk
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, saat memahami struktur koheren penyokong fisika.
ini telah banyak dikembangkan media peraga Lab virtual potensial untuk memberikan
berbasis simulasi komputer yaitu salah satunya peningkatan secara signifikan dan pengalaman
adalah media simulasi virtual. Media simulasi belajar yang lebih efektif. Lab virtual dapat
virtual dikembangkan sedemikian rupa sehingga memfasilitasi terjadinya belajar yang lebih
dapat memberikan banyak kebebasan pada mendalam didalam model-based knowledge
siswa, mereka dapat memanipulasi variabel domain (contoh fisika). Lab. virtual adalah
variabel yang berkaitan dengan eksperimen simulasi model matematik yang
yang sedang dilakukan dan sekaligus dapat diimplementasikan pada komputer. (Reilly,
melihat bagaimana pengaruh perubahan suatu 2008).
variabel terhadap variabel lainnya. Pembelajaran Media simulasi virtual atau laboratorium
sain fisika dikelas ialah memperkenalkan virtual dapat dikembangkan menggunakan ICT
fenomena dan prinsip prinsip yang kompleks sehingga setiap siswa dapat mendownloadnya
dan secara ekstrim sangat susah dihubungkan dari internet. Penggunaan media di dalam
dengan pengalaman siswa sehari hari. Prinsip pembelajaran khususnya media simulasi virtual
prinsip fisika seringnya dinyatakan oleh ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa
sederetan persamaan persamaan matematis yang di dalam memahami dan mempelajari Fisika
dapat dimanipulasi dan dicari pemecahannya yang dikarenakan banyaknya konsep-konsep
dan selanjutnya dijelaskan dan diprediksikan yang sifatnya abstrak dan sulit diamati,
perilaku dari sistim fisis . fenomena yang secara sedangkan siswa akan mudah memahami dan
alami sulit diamati dapat divisualisasikan mempelajari sesuatu apabila sesuatu itu bersifat
melalui media simulasi virtual (Martinez- konkrit (Sansawal, 2006).
Jimenez, 2006). Sehingga berdasarkan permasalahan yang
Fisika adalah sains eksperimen, untuk telah dipaparkan, maka dilakukan penelitian
mengoptimalkan proses pembelajaran fisika untuk menggali informasi tentang Penggunaan
diperlukan visualisasi fenomena fisika dan objek Simulasi dan interactive Virtual laboratory
objek yang dipelajari. Maka dari itu visualisasi pada Pembelajaran Fisiska Modern Dalam

352
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peran Sains dan Teknologi Nuklir di Bidang
PTNBR – BATAN Bandung, 22 Juni 2011 Kesehatan, Lingkungan, Industri dan Pendidikan
dalam Mendukung Pembangunan Nasional

Meningkatkan Pemahaman konsep konsep fisika perkuliahan fisika modern yang ditentukan
inti. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara purposif sampling. Instrumen dalam
permasalahan penelitian dapat dijabarkan penelitian ini berupa: satu set tes konseptual
menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut pokok bahasan struktur inti, radioaktivitas inti
Apakah penggunaan simulasi dan interactive ,reaksi inti dan aplikasi reaksi inti, dan media
virtual laboratory pada pembelajaran fisika simulasi virtual Phet. berikut ini contoh lab.
modern dapat meningkatkan pemahaman virtual interaktif untuk pokok bahasan reaksi fisi
konsep mahasiswa pada pokok bahasan fisika berantai dan reaktor fisi nuklir.
inti dan aplikasinya?
2.1. Teknik Pengolahan Data

2. METODE Peningkatan pemahaman konsep siswa


setelah pembelajaran dengan menggunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian simulasi dan interactive virtual laboratory dalam
ini adalah metode penelitian eksperimen semu pembelajaran fisika modern pada pokok bahasan
(quasi experimental), sedangkan desain fisika inti diperoleh dengan menghitung nilai
penelitian yang digunakan adalah one Group rata-rata gain yang dinormalisasi. Interpretasi
Pretest-Posttest Design. Populasi dalam nilai rata-rata gain yang dinormalisasi mengacu
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan pada kriteria Hake (Hake, 1998: 65).
pendidikan fisika FPMIPA UPI . Sedangkan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
satu kelas dari keseluruhan kelas peserta

Gambar 1. Laboratorium virtual interaktif untuk reaksi berantai.

Gambar 2. Laboratorium virtual interaktif reaktor fisi nuklir.

353
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peran Sains dan Teknologi Nuklir di Bidang
PTNBR – BATAN Bandung, 22 Juni 2011 Kesehatan, Lingkungan, Industri dan Pendidikan
dalam Mendukung Pembangunan Nasional

3. HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 35%, dengan kategori semua pokok


bahasan pemahamannya adalah sedang. Gain
Skor pretest dan posttest serta gain ternormalisasi rata rata untuk pokok bahasan
ternormalisasi yang diperoleh dapat dilihat pada radioaktivitas inti ialah <g>= 0,53, untuk pokok
diagram sebagai berikut: bahasan reaksi nuklir ialah <g>=0,4 sedangkan
untuk pokok bahasan aplikasi radioaktivitas dan
reaksi inti ialah <g>= 0,35. Gain untuk tiap pokok
bahasan tersebut termasuk pada kategori sedang.
Bila tabel tersebut dinyatakan dalam diagram
maka diperoleh sebagai berikut:

60%

50%

40%

persentase
Gambar 3. Diagram peningkatan pemahaman 30%
konsep mahasiswa.
20%

10%
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
bahwa adanya peningkatan pemahaman konsep 0%
mahasiswa sebesar 47 %. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata skor pretest dan posttest serta nilai
gain ternormalisasi yang diperoleh yaitu 0,47.
Bila dikategorikan, nilai gain 0,47 menunjukkan
bahwa peningkatan prestasi yang terjadi adalah
sedang.
Selanjutnya, untuk melihat gambaran Gambar 4. Diagram peningkatan pemahaman tiap
pemahaman mahasiswa berdasarkan profil tiap pokok bahasan.
pokok bahasan, yaitu dalam hal ini pokok bahasan
radioaktivitas inti, reaksi inti serta aplikasi
radioaktivitas dan reaksi inti. Secara ringkas, Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa
dapat dilihat pada tabel berikut peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap
pokok bahasan radioaktivitas inti lebih tinggi
Tabel 1. Pemahaman tiap pokok bahasan dibandingkan dengan peningkatan pemahaman
pada pokok bahasan reaksi inti dan aplikasinya.
Radio Peningkatan pemahaman secara keseluruhan
Reaksi Inti Aplikasi
N0 aspek aktivitas
pre post pre post pre post konsep konsep pada bahasan fisika inti dalam
Jumlah pembelajaran fisika modern termasuk pada
1 11 11 6 6 7 7
soal kategori sedang. Terjadinya peningkatan
2 Min 1 5 0 2 0 1 pemahaman mahasiswa terhadap konsep dan
3 Maks 7 11 4 6 3 6
hukum hukum pada materi bahsan fisika inti
4 X 4 7 2 4 1 4 kemungkinan disebabkan karena hal hal sebagai
5 %X 32% 68% 35% 67% 20% 50% berikut:
6 <g> 0,53 0,40 0,35 1. Fenomena fenomena abstrak seperti
7 %,<g> 53% 40% 35% radioaktivitas, proses peluruhan, reaksi inti,
Kategori reaksi berantai berhasil ditampilkan
8 sedang sedang sedang
gain fenomenanya melalui penggunaan simulasi
dari Phet dalam pembelajaran di kelas.
Tabel tersebut menunjukkan bahwa Program simulasi tersebut berhasil
peningkatan pemahaman pada pokok bahasan menampilkan fenomena abstrak itu menjadi
radioaktivitas inti sebesar 53%, pemahaman pada lebih kongkrit sehingga mahasiswa dapat
pokok bahasan reaksi inti meningkat sebesar menjadi lebih mudah memahaminya.
40%, dan pemahaman pada pokok bahasan 2. Pemberian tugas kepada setiap mahasiswa
aplikasi radioaktivitas dan reaksi inti meningkat untuk mengerjakan eksperimen secara virtual

354
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peran Sains dan Teknologi Nuklir di Bidang
PTNBR – BATAN Bandung, 22 Juni 2011 Kesehatan, Lingkungan, Industri dan Pendidikan
dalam Mendukung Pembangunan Nasional

dengan menggunakan interactive virtual 5. DAFTAR PUSTAKA


laboratoty dari Phet. Tugas yang diberikan
ialah proses peluruhan alva ,proses peluruhan 1. ARIKUNTO, S., “Prosedur Penelitian”,.
beta, half life unsur radioaktif, reaksi inti Rineka Cipta, Jakarta (2003).
tunggal, reaksi berantai, penentuan umur fosil 2. BLOOM, B.S., “Taxonomy of Educational
dan reakto fisi nuklir. Tugas tersebut dapat Objectives, The Classification of Educational
dikerjakan oleh mahasiswa dimana saja asal Goals, Handbook I: Cognitive Domain”,
ada komputer, pelaksanaan eksperimen virtual David McKay Company, Inc., New York:
dapat diulang semau mahasiswa sampai (1978).
mereka dapat menyelesaikan tugas yang 3. HAKE, R.R., Interactive-engagement versus
diberikan, juga pelaksanaan eksperimen traditional methods: A six-thousand-student
virtual tersebut dapat dikerjakan kapan saja survey of mechanics tes data for introductory
mereka memiliki waktu. Adanya tugas physics course, Am. J. Phys., 66 (1) (1998)
tersebut telah berhasil meningkatkan intensitas 64-74.
mahasiswa untuk mempelajari dan memahami 4. KRONS, A., “The Visualization As an
konsep konsep dan hukum hukum yang Effective Tool in Physics Teaching”,
tercakup di dalamnya. University Latvia (2008).
3. Instruksi praktikum yang diberikan cukup 5. MARTINEZ-JIMENEZ, et al., Application
jelas dan interactive virtual laboratory yang of Simulation and nteractive Virtual
digunakan mudah dioperasikan serta laboratories in University Teaching of Physics
tampilannya jelas sehingga mempermudah and Chemistry in aproject for establishment of
mahasiswa memahami konsep konsep dan ECT Credit in the EPS of University of
hukum hukum yang mau dipelajarinya. Cordoba (2006).
6. OGILVIE, C. (2000). Effectiveness of
Different Course Components in Driving
4. KESIMPULAN Gains in Conceptual Understanding [Online].
Available:
Berdasarkan permasalahan penelitian dan http://torrseal.mit.edu/effedtech/pdf/ogilvie.pd
hasil pengolahan data yang diperoleh dapat f [24 Juni 2009].
disimpulkan bahwa penggunaan simulasi dan 7. PHET, Colorado State University (tersedia
Interactive virtual laboratory pada pembelajaran secara on line)
fisika modern khususnya pada pokok bahasan 8. SAVINAINEN, A., and SCOTT, P., Using
fisika inti dapat meningkatkan pemahaman the force concept inventory to monitor student
konsep dengan gain ternormalisasi sebesar 0,47 learning and to plan teaching, Phys. Educ.,.
yang termasuk pada kategori sedang. (2001) 53-58.
9. SANSANWAL, D. N., Use of ICT in
teaching-learning and evaluation (2006).

6. DISKUSI

Rosad M E H:
Apakah simulasi untuk pendidikan dilengkapi dengan simulasi sistem keselamatannya? Bagaimana
prosesnya?
Parlindungan Sinaga
Simulasi yang saya pakai pada reaktor nuklir tidak dilengkapi dengan simulasi sistem keselamatannya. Tapi
di internet ada simulasi PLTN yang menggambarkan apa yang terjadi bila komponen atau salah satu
komponen rusak, contoh pompa sirkulasi atau bagian kondensor, silahkan dicari.

Deni:
Apakah simulasi ini baik jika ditetapkan di SMA? Simulasi tidak 100 % sama dengan aslinya, bagaimana
menjelaskan hal ini agar konsep sebenarnya dapat tersampaikan?
Parlindungan Sinaga
Simulasi ini bisa diterapkan di SMA bahkan saya sudah membagikan aplikasi ini ke guru-guru SMA untuk
dipakai pada pembelajaran. Justru ini menjelaskan konsep yang benar.

355
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peran Sains dan Teknologi Nuklir di Bidang
PTNBR – BATAN Bandung, 22 Juni 2011 Kesehatan, Lingkungan, Industri dan Pendidikan
dalam Mendukung Pembangunan Nasional

Diki Indrawan :
Bagaimana metode pembelajaran yang sesuai agar siswa SMA dapat memahami teknologi nuklir? Apakah
ada peralatan sederhana yang dapat digagas untuk siswa dapat lebih memahami tentang nuklir?
Parlindungan Sinaga
Metode apapun bisa dipakai, tapi yang penting ada alat yang bisa menunjukkan fenomenanya. Alat yang
praktis dan sederhana yaitu simulasi dan virtual laboratorium untuk nuclear physic (bisa di unduh di
www.csu.edu/phet atau yang lainnya).

Widi Setiawan :
Dari perbandingan antar fenomena riil tentang public acceptance terhadap teknologi nuklir tampak bahwa
ada kemungkinan materi yang terlewat dalam proses pendidikan fisika nuklir, yaitu konsep pemanfaatan agar
dampak negatif seminimal mungkin. Konsep tersebut dapat dikembangkan mulai dari kecelakaan terparah
yang mungkin terjadi dalam reaksi fisi. Pendidik harus mengarah pada solusiuntuk mengantisipasi hal
tersebut diawali dengan konsep.
Parlindungan Sinaga
Pada mata kuliah fisika modern ada sub pokok bahasan interaksi radiasi atau partikel energi tinggidengan
materi. Disini dibahas misal dampak bom nuklir, dampak limbah reaktor, efek samping radiasi pada aplikasi
kedokteran dan lain – lain.

356

Anda mungkin juga menyukai