Anda di halaman 1dari 50

PENGARUH PANDEMI COVID-19

TERHADAP KUNJUNGAN KB DI DESA TEMESI

KABUPATEN GIANYAR

OLEH:

KELAS A TK. 4

1. NI PUTU AYU RATNA DEWI (17C10026)


2. NI PUTU EMA PRAMESTI (17C10027)
3. NI KOMANG AYU APRILIANI (17C10028)
4. LUH PUTU CAHYANI KURNIA P. (17C10029)
5. ENDANG AYU PUTRI KERMANA (17C10030)
6. PUTU MITHA FRIANCA WULANDEWI (17C10031)
7. A.A PUTRI KUSUMA DEWI (17C10032)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 Terhadap Kunjungan KB Di Desa Temesi
Kabupaten Gianyar”. Adapun penyusunan penelitian ini, bertujuan untuk memenuhi
tugas akhir mata kuliah Biostatistik. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis banyak
mendapat pengarahan dan bantuan dari semua pihak sehingga penelitian ini bisa
diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:

1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D. selaku Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis menyelesaikan penelitian ini.
2. Ibu Ni Wayan Novi Suryati, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi kepada penulis.
3. Ibu Luh Yenny Armayanti, S.ST., M.Biomed selaku Kordinator Mata Kuliah
Biostatistik yang telah memberikan ijin dan kesempatan penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini.
4. Teman-teman mahasiswa ITEKES Bali jurusan Sarjana Keperawatan kelas A
atas dorongan moral dan materi
Penulis menyadari dalam penyusunan penelitian ini masih belum sempurna,
untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif untuk kesempurnaan penelitian ini.

Gianyar, 1 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 5
E. Hipotesis Penelitian................................................................... 6

BAB II METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian....................................................................... 8
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 8
C. Populasi, Sampel, Sampling...................................................... 9
D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data......................................... 12
E. Analisa Data.............................................................................. 16
F. Etika Penelitian......................................................................... 22

BAB III HASIL ANALISA DATA


A. Karakteristik Responden...........................................................25
B. Hasil Penelitian Berdasarkan Karakter.....................................27
C. Hasil Penelitian Variabel Bivariat.............................................34
D. Pembahasan .............................................................................. 36

iii
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Scatter Plot Pengaruh sebelum dan saat pandemi COVID-19
terhadap kunjungan KB Desa Temesi Kabupaten Gianyar......... 35

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah sampel yang diperlukan pada setiap banjar dengan
metode stratified sampling............................................................... 12
Tabel 3.1 Karakteristik responden berdasarkan Ibu yang menggunakan
KB di Desa Temesi ......................................................................... 25
Tabel 3.2 Distribusi frekuensi pernyataan kunjungan KB sebelum
COVID-19 di Desa Temesi.............................................................. 27
Tabel 3.3 Distribusi frekuensi pernyataan kunjungan KB saat COVID-19
di Desa Temesi................................................................................. 30
Tabel 3.4 Uji normalitas pengaruh sebelum dan saat pademi COVID-19
kunjungan KB di Desa Temesi........................................................ 34
Tabel 3.5 Analisis kunjungan sebelum dan saat pademi COVID-19 terhadap
kunjungan KB di Desa Temesi........................................................ 35

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar analisis pengumpulan data

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada Desember 2019, penyakit pneumonia yang tidak diketahui
penyebabnya terdeteksi di Wuhan, China dengan cepat ditentukan sebagai
penyebab virus corona baru, yang diidentifikasi sebagai Coronavirus sindrom
pernapasan akut parah 2 (SARS-CoV-2). Wabah tersebut telah menyebar ke 212
negara lainnya dan wilayah, dengan lebih dari empat juta kasus yang dikonfirmasi
dan lebih dari 280.000 kematian di seluruh dunia hingga 11 Mei 2020. Oleh
karena itu, pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Komite
Darurat menyatakan penyakit virus korona (COVID-19) sebagai darurat kesehatan
global.
Menurut Keputusan Presiden No. 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
non alam penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional. Dalam menghadapi
wabah bencana non alam COVID-19 ini dilakukan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) untuk pencegahan penularan COVID-19. Kondisi ini
menyebabkan dampak terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat,
termasuk pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Pada kondisi pandemi ini
diharapkan PUS terutama PUS dengan 4 Terlalu (4T) diharapkan tidak hamil
sehingga petugas kesehatan perlu memastikan mereka tetap menggunakan
kontrasepsi.
Wabah infeksi berpotensi merusak program keluarga berencana misalnya,
distribusi kontrasepsi menurun sebesar 65% di Liberia dan 23% di Sierra Leone
pada puncaknya Epidemi Ebola Afrika Barat. Pasien dan petugas kesehatan
berisiko terinfeksi dapat diantisipasi dan ditangani permasalahannya sebelum
menjadi masalah besar pada layanan kesehatan selama puncak pandemi COVID-

1
19, saat ini akan berlangsung antara 3 sampai 6 bulan dengan gangguan tingkat
rendah yang berlanjut selama beberapa bulan setelah ini. Karena itu, konseling
reproduksi harus dilakukan selama Pandemi COVID-19, berdasarkan pedoman
dan makalah terbaru tentang COVID-19 dan kontrasepsi. Perilaku pasangan usia
subur dengan adanya aturan PSBB akan ada perubahan pastiya seperti mengurangi
kunjungan ke fasilitas kesehatan, semua aktifitas berkumpul dirumah baik aktifitas
bekerja, sekolah, dan lain lain yang akan berakibat pada periaku PUS tersebut.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa ada penurunan peserta program keluarga
berencana (KB) aktif pada april 2020. Pada bulan april tercatat 26 juta peserta KB
aktif, dimana pada bulan Maret 36 juta peserta. Penurunan antar provinsi rata-rata
10-15% dari akseptor sebelumnya. Dari data tersebut, tercatat 10 juta pasangan
tidak menggunakan alat kontrasepsi pada masa pandemi, sekitar 25% merupakan
pasangan usia subur (PUS). Menurut BKKBN (2020), penambahan angka
kehamilan sekitar 370.000 sampai 500.000.
Menurut Seminar IDM 2020 laporan pelayanan KB Indonesia pada bulan
februari dan maret mengalami penurunan yang sangat siginifikan dari masing-
masing jenis alokon. Jenis alokon yang mengalami penurunan tertinggi adalah
jenis alokon suntik, yaitu pada bulan februari ibu yang menggunakan KB suntik
terdapat 524.989 sedangkan pada bulan maret menjadi 341.109 peserta. Hal ini
menunjukan penurunan yang cukup signifikan pelayanan KB. Menurut BKKBN
(2020) Provinsi Bali mencatat di bulan april sekitar 18.000 lebih pasangan usia
subur (PUS) berpotensi untuk terjadi kehamilan sekitar 20 per bulan. Dari jumlah
tersebut jika ditotal dari keseluruhan 9 kabupaten kota di Bali menjadi 180
kehamilan dalam sebulan di Bali. Hal ini akan mengakibatkan semankin
meningkatnya peristiwa baby boom di wilayah Bali. Fenomena ini ditimbulkan
karena kekhawatiran PUS untuk datang ke fasilitas kesehatan sehingga timbulnya
risiko putus pakai pemakaian kontrasepsi yang akan berdampak kehamilan tida
direncanakan (unwanted pregnancy).

2
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui fenomena
perubahan kunjungan penggunaan aseptor KB pada masa pendemi COVID-19.
Untuk itu, dalam menghadapi pandemi COVID 19 ini, pelayanan tetap dilakukan
tetapi dengan menerapkan prinsip pencegahan pengendalian infeksi dan physical
distancing. Pandemi COVID-19 merubah pola hidup hampir semua orang, dampak
negatif yang merugikan yang memengaruhi pola penggunaan alat kontrasepsi dan
mengganggu distribusi obat-obatan dan alat kontrasepsi. Petugas medis yang
terlibat dalam layanan kesehatan reproduksi dialihkan untuk memenuhi kebutuhan
yang lain dan orang-orang enggan pergi ke fasilitas kesehatan untuk
memeriksakan kesehatan reproduksinya termasuk berkunjung untuk menggunakan
alat kontrasepsi. Dampak-dampak ini menghadirkan risiko besar bagi kesehatan
dan kesejahteraan perempuan dan anak perempuan yang membutuhkan layanan
dan produk penggunaan kontrasepsi.
UNFPA telah menekankan bahwa, selama respons pandemi COVID-19,
“penyediaan kontrasepsi modern jangka pendek dan jangka panjang, informasi,
konseling, dan layanan (termasuk kontrasepsi darurat) dapat menyelamatkan jiwa
dan harus tersedia serta dapat diakses. Pendekatan perubahan sosial dan perilaku
(Social and behavior change SBC) tetap merupakan alat penting untuk mencapai
tujuan ini. Namun, lingkungan baru yang diciptakan akibat pandemi COVID-19
menarik masyarakat untuk menghadapi sejumlah tantangan. Contohnya sebagian
besar informasi baru seputar COVID-19, termasuk informasi dan rumor yang
melimpah, yang mengarah ke tingkat ketakutan yang tinggi. Kebutuhan untuk
mempelajari perilaku baru atau yang dikenal new nomal untuk melindungi diri
dari virus; Perubahan pola komunikasi yang khas dan sumber tepercaya, dengan
kontak pribadi yang berkurang dan jika dapat diakses harus ada komunikasi virtual
yang lebih besar. Untuk memastikan kelanjutan akses kontrasepsi dan layanan,
termasuk konseling dan keputusan membuat bersama, dibutuhkan sejumlah sistem
secara khusus untuk memaksimalkan penggunaan pendekatan "notouch" dan
perawatan bila sangat penting.

3
BKKBN menghimbau masyarakat untuk bisa menggunakan Alat
Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk
menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang
digunakan dengan jangka panjang,yang meliputi IUD (Intra Uterine Device),
Implant (susuk KB) dan Kontrasepsi mantap (MOP dan MOW). Metode MKJP
dikenal juga dengan istilah LARC (Long-acting reversible contraceptives), Metode
LARC/ MKJP merupakan metode yang direkomendasikan pada saat pandemic
COVID 19 ini. Pelayanan kontrasepsi untuk pengguna baru jika memungkinkan
dengan memadai persiapan keselamatan untuk prosedur ini. Jika MKJP tidak
tersedia, tawarkan metode yang alami yang dapat dikendalikan oleh klien. Untuk
menjaga agar semua orang aman di rumah, dan terlindungi dari virus, terdapat
panduan untuk dokter dan pekerja perawatan kesehatan yang bekerja untuk
mempertahankan akses keperawatan kesehatan reproduksi untuk pasien di seluruh
negara selama krisis COVID-19. Perilaku pasangan usia subur dengan adanya
aturan PSBB dan adaptasi kebiasaan baru atau new normal akan ada perubahan
seperti mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, semua aktifitas berkumpu
dirumah baik aktifitas bekerja, sekolah, dan lain lain yang akan berakibat pada
perilaku pasangan usia subur (PUS).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian “Pengaruh
Pandemi Covid-19 terhadap Kunjungan KB di Desa Temesi Kabupaten Gianyar”.
Mengingat rendahnya akseptor KB baru di kabupaten Gianyar, maka dipandang
mendesak untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pandemi covid-19
terhadap kunjungan KB di desa Temesi. Desa Temesi dipilih sebagai lokasi
penelitian dikarenakan Desa Temesi merupakan cakupan wilayah kerja Puskesmas
Gianyar 1 dengan memiliki jumlah penggunaan KB yang tinggi di Kabupaten
Gianyar sebanyak 7.905 orang. Hasil penelitian ini nantinya dapat
mengidentifikasi jumlah kunjungan KB pada tahun 2020 dan temuan tersebut
dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dan program

4
peningkatan pelayanan KB untuk menurunkan angka kehamilan di Bali pada masa
pandemi Covid-19.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: “Apakah terdapat Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Kunjungan
KB di Desa Temesi Kabupaten Gianyar? ”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan saat pandemi COVID-19 terhadap
kunjungan KB di Desa Temesi Kabupaten Gianyar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengaruh sebelum COVID-19 terhadap kunjungan KB di
Desa Temesi Kabupaten Gianyar.
b. Mengidentifikasi pengaruh saat COVID-19 terhadap kunjungan KB di Desa
Temesi Kabupaten Gianyar.
c. Mengidentifikasi tingkat kunjungan KB sebelum dan saat COVID-19 di
Desa Temesi Kabupaten Gianyar.

D. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk beberapa pihak
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber atau
bahan kajian untuk meningkatkan pengembangan ilmu keperawatan khususnya
pada keperawatan maternitas.

5
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis ini dapat ditujukan kepada:
a. Pihak Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi pihak pendidikan, terkait covid-19 dan
kunjungan KB pada ibu.
b. Pasangan Usia Subur
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
PUS tentang Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Kunjungan KB yang
dapat memicu kehamilan yang tidak direncanakan.
c. Petugas kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk
meninjau kembali pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk pasangan usia
subur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada petugas
kesehatan untuk tetap melaksanakan pelayanan KB dengan tetap
menggunakan protokol kesehatan serta mencegah timbulnya kejadian baby
boom.
d. Peneliti selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,
meningkatkan pemahaman mengenai hal-hal baru yang didapat dalam
penelitian serta sebagai bahan untuk mengembangkan penelitian lain yang
berkaitan dengan kunjungan KB. Peneliti juga diharapkan dapat
mengembangkan pembahasan dengan metode yang berbeda serta variabel-
variabel lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

E. Hipotesis
Hipotesis adalah hasil yang diharapkan atau hasil yang diantisipasi dari
sebuah penelitian (Swarjana, 2015). Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah
(Thomas et all dalam Swarjana, 2015).

6
1. Hipotesis alternatif (Ha) : ada pengaruh sebelum dan saat pandemi COVID-19
terhadap kunjungan KB di Desa Temesi Kabupaten Gianyar .
2. Hipotesis nol (Ho) : tidak ada pengaruh sebelum dan saat pandemi COVID-19
terhadap kunjungan KB di Desa Temesi Kabupaten Gianyar .

7
BAB II
METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan sampling, alat dan teknik pengumpulan data,
teknik analisa data serta etika dalam penelitian.

A. Desain Penelitian
Desain penelitian memberikan kerangka kerja untuk mengumpulkan serta
menganalisa data. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian analitik komparatif, dengan metode pendekatan cross-sectional. Desain
penelitian analitik komparatif merupakan penelitian yang menghubungkan
variabel satu dan variable lainnya, selanjutnya diuji secara statistik (uji hipotesis)
atau dikenal dengan uji komparatif yang menghasilkan koefisien komparatif
(Swarjana, 2015). Metode pendekatan cross-sectional merupakan penelitian yang
pada tahap pengumpulan data dilakukan pada satu titik waktu (at one point in
time), fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data
(Swarjana, 2015). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sebelum dan saat
covid-19 terhadap kunjungan KB ibu di Desa Temesi kabupaten Gianyar tahun
2020.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Tempat penelitian berada di Desa Temesi, Kabupaten Gianyar. Lokasi
penelitian ini dipilih karena kunjungan KB di Desa Temesi menjadi salah satu
desa yang mengalami peningkatan angka kehamilan di kabupaten Gianyar.
Selain itu Desa Temesi dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan Desa
Temesi merupakan cakupan wilayah kerja Puskesmas Gianyar 1 dengan
memiliki jumlah penggunaan KB yang tinggi di Kabupaten Gianyar sebanyak

8
7.905 orang serta lokasi Desa Temesi yang letaknya strategis antara anggota
peneliti sehingga memudahkan dalam melakukan pengumpulan data dan
permohonan mengurus ijin penelitian. Maka dari itu peneliti memilih Desa
Temesi sebagai lokasi penelitian.
2. Waktu penelitian
Pengurusan ijin penelitian akan dilakukan pada bulan November 2020.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November-Desember 2020, dan
pengumpulan data akan dilakukan pada bulan Desember 2020. Pengelolaan
data dilakukan pada bulan Desember 2020 dan penyusunan hasil pada
penelitian ini dilaksanakan langsung setelah pengumpulan data dilakukan.
Penyusunan hasil pada penelitian ini akan dilaksanakan langsung setelah
pengumpulan data dilakukan (POA terlampir).

C. Populasi, Sampel, Sampling


1. Populasi
Populasi merupakan suatu kumpulan atau individu, tetapi dapat juga
objek atau benda, kejadian atau peristiwa tertentu, yang akan diteliti
(Swarjana, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menggunakan
KB di Desa Temesi dengan jumlah ibu 110 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan kumpulan dari individu-individu atau objek-objek
yang dapat diukur untuk mewakili populasi. Sampel adalah bagian dari
populasi yang dipilih secara random maupun non-random sekaligus dapat
digunakan untuk menggambarkan keadaan populasi (Swarjana, 2016).
a. Besar Sampel
Besarnya sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
rumus menurut (Nursalam, 2017):

9
Keterangan:
n : perkiraan besar sampel
N : perkiraan besar populasi
z : nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
p : perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q : 1 – p (100% - p)
d : tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)

N . z ². p . q
n=
d ². ( N−1 ) + z ². p . q

110. ( 1,96 )2 .0,5.0,5


n=
0,052 ( 110−1 ) +1 , 96².0, 5.0,5

( 110. ( 3,8416 ) .0,25 )


n=
0,0025 ( 109 ) + ( 3,8416 ) .0,25

105.644
n=
0,2725+ 0,9604

105,644
n=
1.2329
n=86
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka besar sampel yang
diteliti sebanyak 86 orang. Untuk mengantisipasi terjadinya missing
data, jumlah sampel ditambahkan 10% dari jumlah sampel sehingga
total sampel yang digunakan adalah 93 responden.
b. Kriteria sampel
Kriteria sampel, bertujuan untuk menyeleksi populasi terutama
populasi heterogen untuk dijadikan populasi yang homogen sebelum
diambil sebagian menjadi sampel melalui tehnik random sampling dalam
rangka untuk mengurangi bias. Kriteria sampel itu ada dua, yaitu kriteria
inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2017)

10
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau dan dapat diteliti
(Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a) Ibu yang menggunakan KB di Desa Temesi yang bersedia
menjadi responden dan yang menandatangani informed consent.
b) Ibu yang tinggal di Desa Temesi.
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena
berbagai macam sebab (Nursalam, 2017).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a) Ibu yang tidak hadir saat pengumpulan data.
b) Ibu yang mengundurkan diri pada saat proses pengumpulan data.
3. Sampling
Sampling adalah sebuah strategi yang digunakan untuk memilih
elemen atau bagian dari populasi atau proses untuk memilih elemen populasi
untuk diteliti. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini akan
menggunakan probability sampling, yang memiliki prinsip bahwa setiap
subjek dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak
terpilih sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode stratified random
sampling. Metode stratified random sampling ini dilakukan bila penelitian
melibatkan kelompok atau group atau memastikan bahwa elemen tiap group
terpilih (Swarjana, 2015).
Jumlah sampel yang diperlukan adalah 91 responden yang akan dipilih
pada masing-masing banjar dengan metode stratified random sampling
dengan menggunakan perhitungan (Swarjana, 2015). Berikut adalah cara
penghitungan jumlah sampel pada masing-masing banjar:

11
Tabel 2.1 Jumlah sampel yang di perlukan pada setiap banjar dengan metode
stratified sampling.

No Kelas Populasi Sampel

1 Banjar Temesi A = 93(35/110) 30

2 Banjar Pegesangan B = 93(50/110) 42

3 Banjar Peteluanan C = 93(25/110) 21

Total 93

Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random


Sampling. Simple Random Sampling adalah metode yang paling umum dan
sederhana, dimana subjek memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai
subjek penelitian (Swarjana, 2015). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara undian (dengan menggunakan kertas kecil yang
berisikan nomor dan tidak berisikan nomor (kertas kosong) kemudian
digulung lalu diambil secara acak oleh ibu). Jika kertas undian yang didapat
ibu tidak berisi nomor atau kosong berarti ibu tersebut tidak menjadi
responden, sedangkan jika kertas undian yang didapat berisi nomor maka ibu
tersebut akan menjadi responden dalam penelitian.

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data


1. Metode pengumpulan data
Penelitian ini membutuhkan data yang akurat, karena data yang
didapatkan akan mempengaruhi hasil penelitian. Maka dari itu diperlukan alat
pengumpulan data (instrument penelitian) yang tidak saja valid tetapi juga
reliable. Selain ketepatan instrument penelitian, metode pengumpulan data
harus sesuai dengan data yang dikumpulkan (Swarjana, 2015). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

12
kuesioner. Responden yang telah memenuhi kriteria inklusi diberikan
penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian serta diberikan lembar
persetujuan. Setiap responden diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan kemudian
responden diberikan lembar kuesioner pengaruh sebelum dan saat covid-19
terhadap kunjungan KB ibu di Desa Temesi Kabupaten Gianyar, selanjutnya
peneliti akan menjelaskan mengenai cara pengisian kuesioner tersebut. Data
yang didapat oleh peneliti berdasarkan kuesioner kemudian dikumpulkan dan
diolah untuk hasil dari penelitian yang dilakukan.
2. Alat pengumpulan data
a. Data demografi responden
Kuesioner berisikan tentang identitas responden, yaitu identitas ibu
meliputi nama, umur, pendidikan, dan pekerjaan.
b. Kuesioner (questionners)
Kuesioner adalah sebuah form yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditentukan dan dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari orang- orang sebagai bagian dari survei.
Kuesioner diperlukan untuk mengetahui pengaruh sebelum dan saat covid-
19 terhadap kunjungan ibu yang menggunakan KB. Pertanyaan di dalam
kuesioner merupakan pertanyaan bersifat tertutup (closed ended items/
restricted items) (Swarjana, 2015). Selanjutnya peneliti menjelaskan lebih
rinci tentang masing-masing bagian kuesioner yaitu:
1) Kuesioner kunjungan KB sebelum pandemi COVID-19 menggunakan
skala guttman. Kuesioner ini berjumlah 11 pertanyaan dan jenis
pertanyaan menggunakan multipel choise dengan beberapa pilihan
jawaban yaitu berupa YA dan TIDAK dan berupa buruk, cukup, dan
baik. Terdapat 8 pertanyaan bersifat positif, dan 3 pertanyaan negative.
Untuk pertanyaan positif dengan jawaban YA mendapat nilai 1, dan
untuk jawaban Tidak mendapat nilai 0, untuk pertanyaan nomor 2 dan

13
9 mendapat nilai 1, untuk pertanyaan nomor 3, 5, 6 dan 8 jika jawaban
tidak mendapat nilai 0 dan jika jawaban ya mendapat nilai 1, dan
untuk pertanyaan nomor 10 jika jawaban Buruk mendapat nilai 0, jika
jawaban Cukup mendapat nilai 1, dan jika jawaban Baik mendapat
nilai 2. Untuk pertanyaan negatif dengan jawaban YA mendapat nilai
1, dan untuk jawaban Tidak mendapat nilai 0. Dari hasil jawaban
kuesioner semakin tinggi skor yang didapat maka semakin baik
kunjungan KB ibu dengan skor tertinggi 12 dan semakin rendah skor
yang didapat maka semakin buruk kunjungan KB ibu dengan skor
terendah 1. Hasil ukur yang diperoleh alat ukur kuesioner tersebut
adalah sebagai berikut :
a) Kunjungan KB baik bila skor atau nilai 12-7
b) Kunjungan KB buruk bila skor atau nilai 6-1
2) Kuesioner kunjungan KB saat pandemi COVID-19, menggunakan
skala guttman. Kuesioner ini berjumlah 11 pertanyaan dan jenis
pertanyaan menggunakan multipelchoise dengan beberapa pilihan
jawaban yaitu berupa YA dan TIDAK, multiple choise berupa buruk,
cukup, dan baik. Terdapat 8 pertanyaan bersifat positif, dan 3
pertanyaan negative. Untuk pertanyaan positif jawaban YA mendapat
nilai 1, dan untuk jawaban Tidak mendapat nilai 0, untuk pertanyaan
nomor 2 dan 9 mendapat nilai 1, untuk pertanyaan nomor 3, 5, 6 dan 8
jika jawaban tidak mendapat nilai 0 dan jika jawaban ya atau yg
lainnya mendapat nilai 1, dan untuk pertanyaan nomor 10 jika jawaban
Buruk mendapat nilai 0, jika jawaban Cukup mendapat nilai 1, dan jika
jawaban Baik mendapat nilai 2. Untuk pertanyaan positif dengan
jawaban YA mendapat nilai 1, dan untuk jawaban Tidak mendapat
nilai 0. Dari hasil jawaban kuesioner semakin tinggi skor yang didapat
maka semakin baik kunjungan KB ibu dengan skor tertinggi 12 dan
semakin rendah skor yang didapat maka semakin buruk kunjungan KB

14
ibu dengan skor terendah 1. Hasil ukur yang diperoleh alat ukur
kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :
a) Kunjungan KB baik bila skor atau nilai 12-7
b) Kunjungan KB buruk bila skor atau nilai 6-1
Kuesioner yang digunakan yaitu meggunakan kuesioner yang
diadaptasi dari penelitian (Maria, 2017) yang sudah melakukan uji validitas
dan uji reabilitas dengan hasil uji reabilitas kuesioner pengetahuan dalam
penelitian ini adalah 0,985, sikap 0,763, dan dukungan suami 0,909 sehingga
kuesioner dinyatakan reliable.
3. Teknik pengumpulan data
a. Tahap persiapan
Hal-hal yang dipersiapkan dalam tahap ini, antara lain:
1) Peneliti akan mempersiapkan materi yang mendukung penelitian.
2) Peneliti memohon izin kepada Kepala Desa Temesi Kabupaten
Gianyar untuk melakukan penelitian.
3) Peneliti memohon izin kepada Petugas Puskesmas
4) Peneliti telah mempersiapkan lembar persetujuan menjadi responden
(informend consent).
5) Peneliti telah mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam
penelitian, yaitu berupa kuesioner (google form).
b. Tahap pelaksanaan
Setelah ijin penelitian diperoleh, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan.
1) Peneliti menentukan sampel dengan jumlah 93 orang.
2) Peneliti menentukkan jumlah sampel menggunakan cara probability
sampling dengan teknik stratified random sampling, pada saat
pengumpulan data peneliti datang ke Desa Temesi Kabupaten Gianyar,
peneliti mencari responden berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria
ekslusi yang telah ditentukan.

15
3) Setelah informed consent ditandatangani, peneliti akan melakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data akan dilakukan sendiri oleh
peneliti dengan menggunakan kuesioner berupa (google form). Peneliti
memberikan kuesioner pengaruh sebelum dan saat covid-19 terhadap
kunjungan ibu yang menggunakan KB.
4) Setelah selesai pengumpulan data peneliti mengatakan kepada Kepala
Desa Temesi Kabupaten Gianyar bahwa pengumpulan data sudah
selesai dilakukan dan mengucapkan terimakasih.
5) Selanjutnya peneliti akan melakukan pengolahan data dan analisa data.

E. Analisa Data
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan
mengubah data menjadi informasi.
1. Tenik Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang ditempuh
(Swarjana, 2016), yaitu:
a. Editing
Editing merupakan tahap pertama dalam pengolahan data penelitian
atau data statistik.Editing yaitu proses melengkapai data yang kurang dan
memperbaiki atau mengoreksi data yang sebelumnya belum jelas. Peneliti
melakukan pemeriksaan pada kuesioner yang telah dijawab oleh
responden, peneliti memeriksa lembar inform consent responden. Pada
lembar inform consent, semua responden sudah mengisi tanda tangan yang
berarti bersedia menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya peneliti
memeriksa kejelasan jawaban, kesesuaian jawaban responden dengan
kunci jawaban, kelengkapan jawaban dan memberikan total skor.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode angka terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori.Pemberian kode ini sangat penting untuk

16
mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama tabulasi data.Biasanya
dalam pemberian kode juga dibuat daftar kode dan artinya dalam satu
buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti dari
suatu kode dari suatu variabel. Dalam penelitian ini coding dilakukan
setelah melakukan penelitian, peneliti melakukan coding sesuai dengan
karakteristik responden dalam kuisioner untuk memudahkan proses
pengolahan data. Peneliti melakukan coding:
1) Pada karakteristik responden:
a. Karakteristik berdasarkan
1) Nama
2) Rentang usia
21-30 = 1
31-40 = 2
41-50 = 3
3) Pendidikan
Tidak sekolah/ tidak tamat SD =1
Tamat SD =2
Tamat SLTP/Sederajat =3
Tamat SLTA/Sederajat =4
Akademi/Perguruan Tinggi =5
4) Pekerjaan
IRT =1
Buruh/Kuli bangunan =2
Petani =3
Pedagang/Wiraswasta =4
PNS/TNI/POLRI/BUMN/Pensiunan =5
Karyawan swasta =6

17
2) Pada pernyataan dalam kuesioner
Pada penelitian ini akan menggunakan 2 lembar kuesioner
yaitu kuesioner kunjungan KB sebelum pandemi COVID-19 dan
kuesioner kunjungan KB pada masa pandemi COVID-19, jenis
pertanyaan menggunakan multipelchoise dengan beberapa pilihan
jawaban, ada yang berupa YA dan TIDAK, multipelchoise dan berupa
buruk, cukup, dan baik. Untuk pertanyaan dengan jawaban YA
mendapat nilai 1, dan untuk jawaban Tidak mendapat nilai 0, untuk
pertanyaan nomor 2 dan 9 mendapat nilai 1, untuk pertanyaan nomor
1, 3, 6 jika jawaban tidak mendapat nilai 0 dan jika jawaban ya atau
yg lainnya mendapat nilai 1, untuk soal nomor 4,5,8 jika jawaban ya
skor 0 dan tidak skor 1 dan untuk pertanyaan nomor 10 jika jawaban
Buruk mendapat nilai 0, jika jawaban Cukup mendapat nilai 1, dan
jika jawaban Baik mendapat nilai 2.
c. Entry Data
Entry data merupakan kegiatan yang mana peneliti memasukan data
yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer,
kemudian membuat distribusi sederhana. Peneliti memasukan data-data
yang telah lengkap ke dalam suatu tabel dengan bantuan Microsoft Excel
secara manual, kemudian data dapat dianalisis dengan bantuan program
Statistical Program for Social Science (SPSS) 25 for windows. Peneliti
sudah memastikan jika tidak ada data-data yang tertinggal saat dilakukan
entry data.
d. Tabulating
Tabulating adalah tahap penyusunan data.Tabulating menjadi sangat
penting karena dapat mempermudah dalam analisa data secara statistic,
baik menggunakan statistik deskriptif maupun analisa dengan statistik
dengan statistic inferensial.

18
e. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukan, apakah ada kesalahan sebelum dilakukan pengolahan data.
Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti memeriksa kembali data
yang telah di entry, apakah ada data yang tidak tepat masuk dalam
program komputer. Cleaning juga betujuan untuk menghindari missing
data agar dapat dilakukan dengan akurat. Jika tidak ada missing data maka
akan dilanjutkan dengan analisa data. Setelah dilakukannya cleaning, dan
tidak ditemukannya missing data, peneliti melanjutkan dengan analisis
data.
2. Teknik Analisa data
Analisa data penelitian merupakan salah satu tahapan penelitian yang
sangat penting yang harus dikerjakan dan dilalui oleh seorang peneliti
(Swarjana, 2015).
a. Analisa Univariat
Analisa univariate merupakan analisa data yang terkait dengan
pengukuran satu variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2016).Analisa
data yang digunakan adalah descriptive statistic yang bertujuan untuk
mencari distribusi frekuensi dan proporsi.Beberapa perhitungan
descriptive statistic meliputi nilai terbesar (maksimum), nilai terkecil
(minimum), range (perbedaan nilai terbesar dan nilai terkecil dari
frekuensi distribusi), dan central tendency yang mencakup tiga
perhitungan (Swarjana, 2015).Variabel pada penelitian ini yaitu:
1) Kunjungan ibu KB sebelum pandemi COVID-19
Data variable kunjungan ibu KB sebelum pandemi COVID-19
menggunakan skala guttman, dengan jumlah 11 pertanyaan dan jenis
pertanyaan menggunakan multipelchoise dengan beberapa pilihan
jawaban, untuk pertanyaan dengan jawaban YA mendapat nilai 1, dan
untuk jawaban Tidak mendapat nilai 0, untuk pertanyaan nomor 2 dan

19
9 mendapat nilai 1, untuk pertanyaan nomor 1, 3, 6 jika jawaban tidak
mendapat nilai 0 dan jika jawaban ya atau yg lainnya mendapat nilai 1,
untuk soal nomor 4,5,8 jika jawaban ya skor 0 dan tidak skor 1 dan
untuk pertanyaan nomor 10 jika jawaban Buruk mendapat nilai 0, jika
jawaban Cukup mendapat nilai 1, dan jika jawaban Baik mendapat
nilai 2.
Dari hasil jawaban kuesioner semakin tinggi skor yang didapat
maka semakin baik kunjungan KB ibu dengan skor tertinggi 12 dan
semakin rendah skor yang didapat maka semakin buruk kunjungan KB
ibu dengan skor terendah 1. Semua skor akan dikalikan dengan jumlah
pernyataan. Kunjungan KB baik bila skor atau nilai 12-7. Kunjungan
KB buruk bila skor atau nilai 6-1.
2) Kunjungan ibu KB saat pandemi COVID-19
Data variable kunjungan ibu KB sebelum pandemi COVID-19
menggunakan skala guttman, dengan jumlah 11 pertanyaan dan jenis
pertanyaan menggunakan multipelchoise dengan beberapa pilihan
jawaban, untuk pertanyaan dengan jawaban YA mendapat nilai 1, dan
untuk jawaban Tidak mendapat nilai 0, untuk pertanyaan nomor 2 dan
9 mendapat nilai 1, untuk pertanyaan nomor 1, 3, 6 jika jawaban tidak
mendapat nilai 0 dan jika jawaban ya atau yg lainnya mendapat nilai 1,
untuk soal nomor 4,5,8 jika jawaban ya skor 0 dan tidak skor 1 dan
untuk pertanyaan nomor 10 jika jawaban Buruk mendapat nilai 0, jika
jawaban Cukup mendapat nilai 1, dan jika jawaban Baik mendapat
nilai 2.
Dari hasil jawaban kuesioner semakin tinggi skor yang didapat
maka semakin baik kunjungan KB ibu dengan skor tertinggi 12 dan
semakin rendah skor yang didapat maka semakin buruk kunjungan KB
ibu dengan skor terendah 1. Semua skor akan dikalikan dengan jumlah

20
pernyataan. Kunjungan KB baik bila skor atau nilai 12-7. Kunjungan
KB buruk bila skor atau nilai 6-1.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa data yang terkait dengan
pengukuran dua variabel pada waktu tertentu (Swarjana, 2016). Analisa
bivariate dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.Variabel
independen dalam penelitian ini adalah sebelum dan saat
pandemi.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kunjungan ibu
KB.Pada penelitian ini menggunakan analisa bivariat, data yang dianalisa
adalah pengaruh sebelum dan saat covid-19 terhadap kunjungan KB ibu di
Desa Temesi Kabupaten Gianyar.Penelitian ini menggunakan uji asumsi
Kolmogorov-smirnov.Uji Kolmogorov-smirnov digunakan karena jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah lebih dari 50. Data berdistribusi normal
jika p value>0,05 dan tidak normal jika <0,05 (Swarjana, 2016). Uji
statistik yang akan digunakan pada penelitian ini apabila data berdistribusi
normal akan dianalisa menggunakan analisa korelasi parametrik yaitu
Pearson Product Moment, tetapi jika data tidak terdistribusi normal akan
dianalisa menggunakan analisa korelasi non parametrik yaitu Spearman
(rho) (Swarjana, 2015). Dengan demikian pengaruh sebelum dan saat
covid-19 terhadap kunjungan KB ibu di Desa Temesi Kabupaten Gianyar
dapat diketahui. Data selanjutnya diolah dengan komputer menggunakan
program Microsoft Excel dan dianalisa dengan program Statistical
Program for Social Science (SPSS) for windows versi 25.
1) Nilai signifikansi hipotesis
Nilai signifikansi hipotesis menurut Swarjana (2016), yaitu:
a) Jika nilai signifikansi (sig) <α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan
atau hubungan diantara dua variabel.

21
b) Jika nilai signifikansi (sig) >α (0,05), maka Ho diterima dan Ha
ditolak merupakan hipotesis yang menyatakan tidak adanya
hubungan antara perbedaan atau hubungan diantara dua variabel.
2) Arah kolerasi
Arah korelasi menurut Swarjana (2016), yaitu:
a) Sifat hubungan positif (+) berarti jika variabel X mengalami
kenaikan maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan atau
sebaliknya jika variabel Y mengalami kenaikan maka variabel X
juga akan mengalami kenaikan.
b) Sifat hubungan negatif (-) berarti jika variabel X mengalami
kenaikan maka variabel Y akan mengalami penurunan atau
sebaliknya jika variabel Y mengalami kenaikan maka variabel X
akan mengalami penurunan.
3) Pedoman untuk menginterpretasikan hubungan atau koefisien kolerasi
menurut Sugiyono (2018), yaitu:
a) 0,00 – 0,199 : korelasi memiliki hubungan sangat rendah.
b) 0,20 – 0,399 : korelasi memiliki keeratan rendah.
c) 0,40 – 0,599 : korelasi memiliki keeratan sedang.
d) 0,60 – 0,799 : korelasi memiliki keeratan kuat.
e) 0,80 – 1,000 : korelasi memiliki keeratan sangat kuat.

F. Etika penelitian
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat begitu penting dan seriusnya aspek etika dalam penelitian,
seorang peneliti harus betul-betul berpegang teguh terhadap beberapa prinsip
etika dalam penelitian (Swarjana, 2015). Masalah etika yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut:

22
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan adalah suatu lembaran yang bersisikan tentang
permintaan persetujuan kepada calon responden dengan membutuhkan tanda
tangan pada lembaran informed consent tersebut. Informed consent diberikan
sebelum responden mengisi lembar kuesioner dengan tujuan agar responden
mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampak dari
penelitian tersebut.
Beberapa informasi yang ada dalam informed consent tersebut antara
lain meliputi partisipasi responden, tujuan dilakukannya pengumpulan data,
potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, biaya dan lain-lain.
Apabila responden menerima atau setuju untuk dilakukan penelitian, maka
responden menandatangani lembar persetujuan terlebih dahulu.Apabila saat
penelitian ada responden yang tidak bersedia menjadi responden penelitian,
maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden untuk
menolak menjadi responden penelitian.
2. Tanpa nama (anonimity)
Anonimity merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dalam
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
(kuesioner) tersebut sehingga kerahasiaan data responden akan tetap terjaga.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitiaan, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
penelitian.
4. Beneficence
Beneficience adalah salah satu prinsip etika yang dilakukan dalam
peneltian, bertujuan untuk memberikan manfaat bagi partisipan yang

23
didapatkan dari penelelitian yang dilakukan.
5. Menghormati Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)
Terdapat dua macam prinsip etika ini meliputi:
a. The right to selft- determination
Prinsip ini adalah prospective participant yang memiliki hak untuk
menentukan secara sukarela apakah ingin berpartisipasi dalam penelitian
ataupun menolaknya.
b. The right to full disclosure
Full disclosure berarti peneliti sudah menjelaskan secara detail tentang
sifat dari penelitian.
6. Keadilan (Justice)
Partisipan berhak diperlakukan secara adil selama berpartisipasi dalam
penelitian dan peneliti tidak melakukan diskriminasi pada saat memilih
responden.

24
BAB III
HASIL ANALISA DATA

Pada bab ini akan disajikan tentang hasil penelitian mengenai “Pengaruh
sebelum dan saat covid-19 terhadap kunjungan KB di desa Temesi, Kabupaten
Gianyar”. Penelitian ini dilakukan pada bulan november sampai desember 2020
dengan melibatkan 93 responden. Analisa data yang dilakukan adalah editing,
coding, entry dan clearning (pembersihan data) dengan menggunakan SPSS 24 for
windows. Hasil analisa akan di tampilkan dalam bentuk gambaran umum lokasi
penelitian, karakteristik responden, soal pertanyaan kuesioner kunjungan KB sebelum
covid-19 dan soal pertanyaan kuesioner kunjungan KB saat pandemic covid-19

A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini diuraikan berdasarkan ibu yang
menggunakan KB di Desa Temesi. Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu
93 orang, pada saat penelitian tidak terdapat kendala pada responden yaitu Ibu
hadir saat pengumpulan data dan tidak ada Ibu yang mengundurkan diri pada saat
proses pengumpulan data sehingga total responden dalam penelitian ini
berjumlah sama yaitu 93 orang. Karakteristik responden yang di teliti akan
didistribusikan dalam bentuk table sebagai berikut :

Tabel 3.1 Karakteristik responden berdasarkan Ibu yang menggunakan KB di


Desa Temesi (n=93)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Umur :
21-30 42 45,2%
31-40 35 37,6%
41-50 16 17,2%

25
Jenis kelamin
Laki-laki 0 0%
Perempuan 93 100%
Pendidikan
Tidak sekolah/Tidak tamat SD 1 1,1%
Tamat SD 3 3,2%
Tamat SLTP/Sederajat 8 8,6%
Tamat SLTA/Sederajat 43 46,2%
Akademi/Perguruan Tinggi 38 40,9%
Pekerjaan
IRT 13 14%
Buruh/kuli bangunan 3 3,2%
Petani 5 5,4%
Pedagang/wiraswasta 29 31,2%
PNS/TNI/POLRI/BUMN/Pensiunan 16 17,2%
Karyawan swasta 27 29%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 93 responden menunjukkan umur terbanyak


yang menggunakan KB terletak antara 21-30 tahun yaitu 43 (45,2%), 31-40 tahun
sebanyak 35 (37,6%) dan umur 41-50 sebanyak 16 (17,2%). Berdasarkan tabel
jenis kelamin diatas menunjukkan seluruh responden adalah perempuan sebanyak
93 (100%). Berdasarkan pada tabel pendidikan diatas menunjukkan tidak tamat
SD 1 (1,1%), tamat SD 3 (3,2%), tamat SMP 8 (8,6%), tamat SMA 43 (46,2%)
dan PT 38 (40,9%). Berdasarkan pada tabel pekerjaan diats menunjukan IRT 13
(14%), buruh/kuli bangunan 3 (3,2%), petani 5 (5,4%), pedagang/wiraswasta 29
(31,2%), PNS/TNI/pensiunan 16 (17,2%) dan pegawai swasta 27 (29%).

B. Hasil Penelitian Berdasarkan Variable


1. Pernyataan tentang kunjungan KB sebelum covid-19

26
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kunjungan KB sebelum COVID-
19 di Desa Temesi, Gianyar

No Pertanyaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Apakah Ibu menggunakan alat
kontrasepsi?
a. Ya 93 100%
b. Tidak 0 0%
2. Jenis kontrasepsi apa yang ibu
gunakan?
a. Pil 21 22,6%
b. Susuk/implant 17 18,3%
c. Suntik 32 34,4%
d. Sterilisasi wanita 4 4,3%
e. Spiral/AKDR 19 20,4%
3. Siapakah yang mendukung ibu
melakukan pemeriksaan KB?
a. Suami 86 92,2%
6 6,5%
b. Mertua
1 1,1%
c. Orang tua kandung
4. Apakah jarak dari rumah ibu ke
pelayanan KB/ Puskesmas jauh?
a. Ya 26 28%
67 72%
b. Tidak
5 Apakah ibu mengalami kendala
saat melakukan kunjungan KB?
a. Ya
7 7,5%
- Biaya cukup tinggi
- Jarak yang jauh disertai 14 15,1%
transportasi sulit
9 9,7%
- Kondisi tidak kondusif 63 67,7%

27
b. Tidak
6 Berapa kali ibu melakukan
kunjung ke puskesmas/
pelayanan KB dalam sebulan?
69 74,2%
a. 1 kali
24 25,8%
b. 0 kali (tidak pernah)
7 Apakah menurut ibu
pemeriksaan KB penting?
a. Ya 92 100%
1 1,1%
b. Tidak
8 Apakah ibu merasa
khawatir/takut saat pemeriksaan
KB?
47 50,5%
a. Ya
46 49,5%
b. Tidak
9 Jika ya apa yang membuat ibu
khawatir atau takut?
a. Marasakan sakit akibat 19 40,4%
tindakan
22 46,8%
b. Jika hasil pemeriksaan
tidak normal
c. Menunggu antrian yang 6 12,8%
panjang
10 Bagaimana pendapat ibu
mengenai pelayanan
KB/Puskesmas?
0 0%
a. Buruk
28 30,1%
b. Cukup 65 69,9%
c. Baik
11 Apakah puskesmas/pelayanan

28
KB melakukan tindakan sesuai
dengan protokol kesehatan?
90 96,8%
a. Ya 3 3,2%
b. Tidak

Berdasarkan tabel diatas Kunjungan KB sebelum covid-19 menunjukan


bahwa 93 (100%) responden menggunakan KB. Jenis KB yang digunakan
bervariasi yaitu: sebanyak 21 (22,6%) menggunakan Pil, 17 (18,3%)
menggunakan KB susuk/implant, 32 (34,4%) menggunakan KB suntik, 4
(4,3%) menggunakan Sterilisasi Wanita, dan sebanyak 19 (20,4%)
menggunakan KB Spiral/AKDR. Berdasarkan pada pertanyaan dukungan
penggunaan KB menunjukan 86 (92,2%) suami, 6 (6,5%) mertua dan 1 (1,1%)
orang tua kandung. Berdasarkan pertanyaan jauhnya jarak rumah ibu ke
pelayanan KB/ Puskesmas sebanyak 67 (72%) mengatakan Tidak dan 26 (28%)
mengatakan Ya. Berdasarkan pertanyaan mengenai kendala saat melakukan
kunjungan KB sebanyak 63 (67,7%) mengatakan Tidak ada kendala dan
sebanyak 7 (7,5%) mengatakan kendala pada biaya yang cukup tinggi.
Berdasarkan pertanyaan jumlah kunjungan KB dalam sebulan menunjukan 69
(74,2%) menyatakan 1 kali dan 24 (25,8%) menyatakan tidak pernah.
Berdasarkan pertanyaan pentingnya pemeriksaan KB menunjukan 99 (99,1%)
mengatakan Ya. Berdasarkan pertanyaan kekhawatiran/ketakutan saat
pemeriksaan KB sebanyak 52 (56%) menyatakan Ya. Berdasarkan apa yang
membuat khawatir/takut sebanyak 23 (44,2%) hasil pemeriksaan tidak normal
dan yang terendah 8 (15,4%) menunggu antrian yang panjang. Berdasarkan
pertanyaan penilaian terkait pelayanan KB/Puskesmas sebanyak 65 (69,9) Baik,
28 (30,1) Cukup, dan 0 (0%) Buruk. Berdasarkan pertanyaan kesesuaian
tindakan dengan protocol kesehatan sebanyak 90(96,8%) menyatakan Ya dan 3
(3,2%) menyatakan Tidak.

29
2. Pernyataan Kunjungan KB saat pandemic covid-19

Tabel 3.3 tentang Kunjungan KB saat pandemi COVID-19 di Desa Temesi,


Gianyar

No Pertanyaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Apakah Ibu masih
menggunakan alat
kontrasepsi?
79 84,9%
a. Ya
14 15,1%
b. Tidak
2. Jenis kontrasepsi apa yang ibu
gunakan?
a. Pil 20 25,3%
b. Susuk/implant 3 3,8%
c. Suntik 32 40,5%
d. Sterilisasi wanita 4 5,1%
e. Spiral/AKDR 20 25,3%
3. Siapakah yang mendukung ibu
melakukan pemeriksaan KB?
a. Suami 86 92,5%
6 6,5%
b. Mertua
1 1,1%
c. Orang tua kandung
4. Apakah jarak dari rumah ibu
ke pelayanan KB/ Puskesmas
jauh?
30 32,3%
a. Ya
63 67,7%
b. Tidak
5 Apakah ibu mengalami
kendala saat melakukan
kunjungan KB?
a. Ya
3 3,2%

30
- Biaya cukup tinggi
7 7,5%
- Jarak yang jauh
disertai transportasi
sulit
39 41,9%
- Kondisi tidak
44 47,3%
kondusif
b. Tidak
6 Berapa kali ibu melakukan
kunjung ke puskesmas/
pelayanan KB dalam sebulan?
40 43%
a. 1 kali
53 57%
b. 0 kali (tidak pernah)
7 Apakah menurut ibu
pemeriksaan KB penting?
a. Ya 70 75,3%
23 24,7%
b. Tidak
8 Apakah ibu merasa
khawatir/takut saat
pemeriksaan KB?
68 73,1%
a. Ya
25 26,9%
b. Tidak
9 Jika ya apa yang membuat ibu
khawatir atau takut?
a. Marasakan sakit akibat 12 17,6%
tindakan
b. Jika hasil pemeriksaan 9 13,2%
tidak normal
4 5,9%
c. Terdapat banyak orang
di Puskesmas
43 63,2%
d. Takut terkena COVID-

31
19
10 Bagaimana pendapat ibu
mengenai pelayanan
KB/Puskesmas?
0 0%
a. Buruk
33 35,5%
b. Cukup 60 54,5%
c. Baik
11 Apakah puskesmas/pelayanan
KB melakukan tindakan sesuai
dengan protokol kesehatan?
93 100%
a. Ya
0 0%
b. Tidak

Berdasarkan tabel diatas pertanyaan masih atau tidak menggunakan KB


menunjukan 79 (84,9%) menjawab Ya dan 14 (15,1%) menjawab Tidak. Pada
jenis KB paling banyak digunakan yaitu Suntik sebanyak 40 (43%) dan paling
rendah Sterilisasi Wanita sebanyak 5 (5,4%). Berdasarkan pada pertanyaan
dukungan penggunaan KB menunjukan 86 (92,2%) suami, 6 (6,5%) mertua dan
1 (1,1%) orang tua kandung. Berdasarkan pertanyaan jauhnya jarak rumah ibu
ke pelayanan KB/ Puskesmas sebanyak 63 (67,7%) mengatakan Tidak dan 30
(32,3%) mengatakan Ya. Berdasarkan pertanyaan mengenai kendala saat
melakukan kunjungan KB tertinggi sebanyak 44 (47,3%) mengatakan Tidak
ada kendala dan terendah sebanyak 3 (3,2%) mengatakan kendala pada biaya
yang cukup tinggi. Berdasarkan pertanyaan jumlah kunjungan KB dalam
sebulan menunjukan 40 (43%) menyatakan 1 kali dan 53 (57%) menyatakan
tidak pernah. Berdasarkan pertanyaan pentingnya pemeriksaan KB menunjukan
70 (73,1%) mengatakan Ya dan 23 (24,7%) menyatakan Tidak. Berdasarkan
pertanyaan kekhawatiran/ketakutan saat pemeriksaan KB sebanyak 68 (73,1%)
menyatakan Ya. Berdasarkan apa yang membuat khawatir/takut sebanyak 43
(63,2%) Takut terkena COVID-19 dan yang terendah 4 (5,9%) Terdapat banyak

32
orang di Puskesmas. Berdasarkan pertanyaan penilaian terkait pelayanan
KB/Puskesmas sebanyak 60 (54,5%) Baik, 33 (35,5%) Cukup, dan 0 (0%)
Buruk. Berdasarkan pertanyaan kesesuaian tindakan dengan protocol kesehatan
sebanyak 93 (100%) menyatakan Ya.

C. Hasil Penelitian Variabel Bivariat


1. Uji normalitas data

Tabel 3.4 Uji Normalitas Pengaruh Sebelum dan Saat Covid-19 terhadap
Kunjungan KB di Desa Temesi, Kabupaten Gianyar

Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
statistic Df Sig. statistic df Sig.
Kunjungan KB .520 93 .000 .394 93 .000
sebelum covid-19
Kunjungan KB .343 93 .000 .636 93 .000
saat covid-19

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh


Sebelum dan Saat Covid-19 terhadap Kunjungan KB di Desa Temesi, Gianyar
untuk mengetahui hubungan tersebut maka dilakukan uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Kolmohorov-Smirnov. Uji Kolmohorov-
Smirnov dipilih karena jumlah sampel > 50 dari hasil uji tersebut didapatkan
hasil nilai p-value 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan data tidak
berdistribusi normal. Sehingga pada penelitian ini digunakan uji komparasi
Wilcoxon yang merupakan uji alternative dari uji t berpasangan. Scatter plot

33
bertujuan untuk mengetahui distribusi data, scatter plot disajikan pada tabel
dibawah ini.

Gambaran 3.1 Scatter Plot pengaruh sebelum dan saat pandemic COVID-19
terhadap kunjungan KB di Desa Temesi Kabupaten Gianyar.

Berdasarkan output grafik catter-plot, terlihat titik-titik plot data


membentuk pola garis lurus dari kiri naik ke kanan atas. Bisa disimpulkan
terdapat pengaruh yang linier dan positif antara variable sebelum COVID-19
(X) dan saat COVID-19 (Y). Yang mana kekuatan korelasi bersifat sedang
sebab nilai r adalah 0,486 yang berada dalam rentang 0,40-0,599.

2. Pengaruh Sebelum dan Sesudah Covid-19 terhadap Kunjungan KB


Tabel 3.5 Analisis Kunjungan KB sebelum dan saat covid-19 di Desa Temesi,
Gianyar (n=93)

Rentang Skor Saat Pandemi -


Rentang Skor Sebelum Pandemi
Z -5.831b

34
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil signifikansi p-value sebesar 0,000


(<0,005) maka Ha diterima. Sehingga kesimpulan yang dapat diangkat adalah
adanya pengaruh sebelum dan saat pandemi COVID-19 terhadap kunjungan
KB. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti
(2020) yang menyatakan bahwa persepsi tempat layanan, kesadaran, ekonomi
dan pengetahuan sangat mempengaruhi kunjungan KB selama masa pandemi.
Hal ini disebabkan penurunan intensitas dalam penyuluhan dan operasional
pelayanan KB yang dilakukan. Dengan menjaga kepesertaan KB aktif,
kepersertaan KB baru dan mengurangi unmet need KB dengan menekankan
penyadaraan untuk tetap ikut KB melalui media massa atau media social serta
menunjukan lokasi pelayanan KB yang masih aktif beroperasi.

KIE khususnya pada akseptor agar terjaga kualitas penggunaan


kontrasepsinya dengan berbagai metode informasi yang ada dan protokol
kesehatan dalam pelayanan KB. Kerja sama antara tokoh agama, tokoh
masyarakat dan petugas layanan KB harus tetap dijaga dalam memberikan
informasi yang berkaitan tentang KB dengan tidak melupakan protocol
kesehatan agar jumlah peserta KB baru meningkat dan peserta KB yang
mengalami drop out dapat dicegah dan diatasi dengan tepat.

D. Pembahasan
Hasil penelitian tentang “Pengaruh Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19
Terhadap Kunjungan KB di Desa Temesi” menyatakan bahwa jumlah ibu yang
menggunakan KB mengalami penurunan dari 93 (100%) ibu pengguna KB
sebelum covid-19 menjadi 79 (84,9%) ibu pengguna KB saat pandemic covid-19.
Kunjungan KB ibu mengalami penurunan saat pandemic covid-19 yang awalnya
72,4% menjadi 43%. Kendala yang dialami ibu juga meningkat 32,3% sebelum
covid-19, saat covid-19 terdapat 52,7% ibu yang mengalami kendala. Selain

35
kendala kekhawatiran ibu juga mengalami kenaikan sebelum covid-19 hanya 47
(50,5%) yang mengalami kekhawatiran sedangkan saat covid-19 meningkat
sebanyak 68 (73,1%) ibu mengalami khawatiran. Alasan tertinggi ibu saat covid-
19 adalah takut terkena COVID-19 sebanyak 43 (63,2%) sedangkan sebelum
covid-19 22 (46,8%) ibu merasa khawatir apabila pemeriksaan tidak normal.
Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmohorov-Smirnov karena jumlah
sampel > 50 dari hasil uji tersebut didapatkan hasil nilai p-value 0,000<0,05
sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi normal. Sehingga pada
penelitian ini digunakan uji komparasi Wilcoxon yang merupakan uji alternative
dari uji t berpasangan. Bisa disimpulkan terdapat pengaruh yang linier dan positif
antara variable sebelum COVID-19 (X) dan saat COVID-19 (Y). pada scater plot
bersifat positif yang mana kekuatan korelasi bersifat sedang sebab nilai r adalah
0,486 yang berada dalam rentang 0,40-0,599.
Hasil uji analisa menunjukan signifikansi p-value sebesar 0,000 (<0,005)
maka Ha diterima. Sehingga kesimpulan yang dapat diangkat adalah adanya
pengaruh sebelum dan saat pandemi COVID-19 terhadap kunjungan KB. Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2020) yang
menyatakan bahwa persepsi tempat layanan, kesadaran, ekonomi dan pengetahuan
sangat mempengaruhi kunjungan KB selama masa pandemi. Hal ini disebabkan
penurunan intensitas dalam penyuluhan dan operasional pelayanan KB yang
dilakukan. Dengan menjaga kepesertaan KB aktif, kepersertaan KB baru dan
mengurangi unmet need KB dengan menekankan penyadaraan untuk tetap ikut KB
melalui media massa atau media social serta menunjukan lokasi pelayanan KB
yang masih aktif beroperasi.

36
DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Y. T., Adawiyah, A. R., & Agustina, S. (2020). Analisis Penggunaan Alat
Kontrasepsi Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19. JUKMAS: Jurnal Untuk
Masyarakat Sehat, 4(2), 190-200.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tahun. (2020). Jumlah Peserta KB Aktif Menurut
Metode Kontrasepsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali 2019. Bali: Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Bali

Listyawardani, D. (2020). Kebijakan ketersediaan dan supply alat kontrasepsi di


masa pandemic covid-19. IDM

Pattipeilohy, M. Y. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu terhadap


ketepatan kunjungan antenatal care di puskesmas Rekas Kabupaten Manggarai
Barat Nusa Tenggara Timur tahun 2017 [skripsi]. pdf

Dinkes Provensi Bali. (2018). Profil kesehatan Bali 2018. Pdf

Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Nastiti (ed.)). ANDI.

Wardoyo. (2020). Mengantisipasi Ledakan Angka Kelahiran. Jakarta: BKKBN

Yusita, I., Noprianty, R., Kurniawati, R. D., Rofiasari, L., & Anriani, A. (2020).
Women Assistance in Fertile Age Couples in the use of Contraception as an
Effort to Suppress Baby Booms During the Covid-19 Pandemic. Jurnal
Peduli Masyarakat, 2(4), 181-186.

37
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama/Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh


Kelompok 5 mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan
Kesehatan Bali yang berjudul “ Pengaruh Sebelum dan Saat COVID-19 Terhadap
Kunjungan KB Ibu Di Desa .......”. Dan saya akan mengikuti proses penelitian serta
menjawab kuesioner yang diberikan dengan sejujur-jujurnya.
Oleh karena itu saya menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden
pada penelitian ini dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Denpasar, ............................2020
Responden

(................................................)

38
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH SEBELUM DAN SAAT COVID-19
TERHADAP KUNJUNGAN KB IBU DI KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2020

No. Responden :

A. Petunjuk Pengisian
1. Kuisioner ini terdiri atas 2 bagian.
2. Untuk identitas responden, isilah titik-titik yang telah disiapkan.
3. Mohon semua pertanyaan dijawab
4. Terima kasih atas kesediaannya dan kerjasamanya.
B. Identitas Responden
1. Nama :……………….
2. Usia :…….Tahun
3. Pendidikan :
a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP/Sederajat
d. Tamat SLTA/Sederajat
e. Akademi/Perguruan Tinggi

39
Kuesioner Kunjungan KB pra pandemi COVID-19
1. Apakah Ibu menggunakan alat kontrasepsi?
Ya Tidak
2. Jenis kontrasepsi apa yang ibu gunakan?
Pil Suntik Spiral/AKDR
Susuk/implan Sterilisasi wanita
3. Siapakah yang mendukung ibu melakukan pemeriksaan KB?
Ada Tidak ada
Jenis :
a) Suami
b) Mertua
c) Orang tua kandung
4. Apakah jarak dari rumah ibu ke pelayanan KB/ Puskesmas jauh?
Ya Tidak
5. Apakah ibu mengalami kendala saat melakukan kunjungan KB?
Ada Tidak ada
Jenis :
a) Biaya yang cukup tinggi
b) Jarak yang jauh disertai transportasi sulit
c) Kondisi tidak kondusif
6. Berapa kali ibu melakukan kunjung ke puskesmas/ pelayanan KB dalam
sebulan?
1 kali 0 kali (tidak pernah)
7. Apakah menurut ibu pemeriksaan KB penting?
Ya Tidak
8. Apakah ibu merasa khawatir/takut saat pemeriksaan KB?

40
Ya Tidak (1)
9. Jika ya apa yang membuat ibu khawatir atau takut?
Merasakan sakit akibat tindakan
Jika hasil pemeriksaan tidak normal
Menunggu antrian yang panjang
Lainnya............
10. Bagaimana pendapat ibu mengenai pelayanan KB/Puskesmas?
Buruk
Cukup
Baik
11. Apakah puskesmas/pelayanan KB melakukan tindakan sesuai dengan protokol
kesehatan?
Ya Tidak

41
Kuesioner Kunjungan KB pada masa pandemi COVID-19
1. Apakah Ibu masih menggunakan alat kontrasepsi?
Ya Tidak
2. Jika Ya, jenis kontrasepsi apa yang ibu gunakan?
Pil Suntik Spiral/AKDR
Susuk/implan Sterilisasi wanita
3. Siapakah yang mendukung ibu melakukan pemeriksaan KB selama masa
pandemi?
Ada Tidak ada
Jenis :
a) Suami
b) Mertua
c) Orang tua kandung
4. Apakah jarak dari rumah ibu ke pelayanan KB/ Puskesmas jauh?
Ya Tidak
5. Apakah ibu mengalami kendala saat melakukan kunjungan KB?
Ada Tidak ada
Jenis :
a) Biaya yang cukup tinggi
b) Jarak yang jauh disertai transportasi sulit
c) Kondisi tidak kondusif
6. Berapa kali ibu melakukan kunjung ke puskesmas/ pelayanan KB dalam
sebulan?
1 kali 0 kali (tidak pernah)
7. Apakah menurut ibu pemeriksaan KB penting di masa pandemi?
Ya Tidak

42
8. Apakah ibu merasa khawatir/takut saat pemeriksaan KB di masa pandemi?
Ya Tidak

9. Jika ya apa yang membuat ibu khawatir atau takut?


Merasakan sakit akibat tindakan
Jika hasil pemeriksaan tidak normal
Terdapat banyak orang di Puskesmas
Takut terkena COVID-19
10. Bagaimana pendapat ibu mengenai pelayanan KB/Puskesmas selama
pandemi?
Buruk
Cukup
Baik
11. Apakah puskesmas/pelayanan KB melakukan tindakan sesuai dengan ptotokol
kesehatan yang diajurkan selama pandemi?
Ya Tidak

43

Anda mungkin juga menyukai