Beatrix Hayudityas1
1Universitas Kristen Satya Wacana
Article History Di Indonesia ini banyak sekali jumlah korban yang diakibatkan
karena kurangnya pengetahuan tentang upaya mitigasi bencana.
Received : 12/04/2020 Tujuan melakukan penelitian berikut adalah untuk menganalisis
perlunya penerapan pendidikan tentang upaya pencegahan
Accepted : 15/04/2020 sebelum bencana disekolah guna mengetahui kesiapsiagaan
peserta didik. Metode penelitan yang digunakan adalah meta-
Published : 21/04/2020 analisis. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif
dari pengumpulan beberapa jurnal yang relevan dan beberapa
jurnal dari google scholar. Dari hasil analisis penelitian yang ada
tentang pentingnya penerapan pendidikan mitigasi bencana di
sekolah ternyata sudah menunjukkan hasil yang cukup siap
dengan hasil pada siklus pertama 69% mengalami peningkatan
menjadi 74% dengan presentase gain yaitu 8%.
~ 94 ~
Pendahuluan
Siswa yang tinggal di negara rawan Menurut Noor (2014) kegiatan mitigasi
bencana perlu mendapatkan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kesiapan
mitigasi bencana. Menurut Astuti dan masyarakat dan pengurangan risiko
Sudaryono (2010) menjadi Negara yang bencana untuk jangka waktu yang panjang,
sangat rawandilanda bencana alam, mengurangi jumlah korban, dan diterapkan
Indonesia semaksimal mungkin untuk meminimalisir
mempunyaipermasalahanpenting yaitu dampak. Jika sudah ada wacana tentang
kinerja dalam menangani bencana masih mitigasi ini perlu adanya pendidikan
dibilang rendah,kesadaran terhadap kebencanaan yang dapat dilakukan di
mitigasi bencana juga masih rendah, dan sekolah-sekolah. Sekali lagi, pentingnya
masih kurangnyaketerlibatan sekolah penerapan pendidikan mitigasi bencana di
dalam pengenalan pendidikan mitigasi sekolah perlu dilakukan sejak dini, guna
bencana. Sehingga terdapat banyak korban memberikan pendalaman pengetahuan
jiwa ketika terjadi bencana dan juga serta kesiapan terhadap tindakan-tindakan
kurangnya kesadaran masyarakat tentang yang perlu dilakukan sebelum/pada saat
kerentanan bencana serta upaya terjadinya bencana alam yang tidak
mitigasinya. Menurut Sunarto (2012), terduga untuk meminimalisir segala
anak-anak memang sangat rentang dampak yang akan terjadi. Dengan
terhadap bencana, hal ini juga bisa dipicu demikian dapat menimbulkan kemampuan
oleh faktor di sekitar mereka, yang berpikir dan bertindak efektif saat terjadi
berakibat mereka tidak siap ketika bencana bencana. Sehingga menurut Desfandi
datang. Menurut Desfandi (2014) (2014) dengan adanya pendidikan juga
pentingnya meningkatkanpengetahuan diharapkan berkembangnya karakter
tentang bencana itu harus empati dan kerelaan membantu orang lain
disosialisasikanterutama anak di usia secara hati-hati.
sekolah dasar yang masih Dari hasil penelitian yang di
belummemahamitentang yang harus lakukan Kartikha Eka Wardani (2019) di
mereka lakukan jika bencana datang. Oleh SMA 1 Wedi Sleman, dimana sekolah
karena itu pemerintah bersama dengan tersebut memiliki kesiapsiagaan bencana
sekolah mengadakan penerapan dan fakta/data pelaksanaan kebijakan
pendidikan pencegahan di sekolah. pendidikan kesiapsiagaan bencana.
Menurut Suharwoto, dkk. (2015) Menurut Fika Nur Indriasari (2016) dalam
penerapan pendidikan mitigasi bencana ini penelitiannya di salah satu SD di
memang perlu di tanamkan kepada Yogyakarta, Agustus 2014, ada pengaruh
masyarakat sedini mungkin dan juga dapat yang baik, para siswa menunjukkan sikap
di terapkan melalui pendidikan formal di tanggap namun untuk sekolahan sendiri
sekolah sejak di sekolah dasar. Sehingga masih kurang siap. Sebelum simulasi hasil
dapat meminimalisir adanya korban jiwa menunjukan kesiapan siswa yaitu 71%
yang terkadang masih terolong anak-anak setelah dilakukan simulasi maka
karena mereka belum mengerti. meningkat menjadi 76%. Jadi memang
Maka dari itu mitigasi bencana menerapkan mitigasi di sekolah itu
adalah suatu kegiatan yang dilakukan memiliki pengaruh yang baik terhadap
sebelu terjadi bencana dan yang berfokus kesiapsiagaan anak sejak dini. Berdasarkan
pada pengurangan dampak, serta kesiapan hasil penelitian yang dilakukan Warda
dan upaya mengurangi dampak bencana Apriyanti(2019) sarana serta pencapaian
jangka panjangmenurut Maryani (2002). yang sudah dilakukan oleh SD Negeri
~ 95 ~
Baluwarti menjadi bukti sekolah tersebut kurang maka membuat beberapa guru
mempunyai hasil yanglebih baik, tetapi kurang setuju dengan kebijakan tersebut.
juga ada beberapa masalah yang perlu Kedua, kurangnyaanggaran dana untuk
diperhatikan, seperti terbatasnya sumber pelaksanakan kegiatan tersebut.Ketiga,
daya manusia yang mampu menerapkan tidak semua materi dapat dipadukan
mitigasi tersebut dan kemampuan guru dengan Sekolah Siaga Bencana. Keempat,
tentang mitigasi bencana yang terbatas. kurangnya komunikasi yang baik.
Penerapan mitigasi ini belum dapat Dengan adanya inisiatif dan
menjadi dasar penerapan yang perhatian lebih (bisa disebut sebagai
berkelanjutan. Di Indonesia ini memang bentuk perlindungan diri terhadap banjir,
rawan sekali terjadi bencana alam seperti misalnya tidak membuang sampah di
yang juga terjadi di Aceh. Hidayati (2008) sungai) atau meningkatkan kesiapsiagaan
menyatakan bahwa kesiapsiagaan berkelanjutan dalam merespon
masyarakat masih rendah hal ini kebencanaan. Ditambah lagi, siswa juga
digambarkan dengan banyaknya korban perlu mengetahui tentang pentingnya
jiwa saat terjadinya bencana. Pengetahuan penanaman pemahaman dan ketahanan
yang kurang akan menimbulkan terhadap bencana terlebih anak sekolah
kecemasan dalam menghadapi bencana. dasar ada yang belum paham tentang cara
Maka dari itu di SDN 19 Banda Aceh yang harus mereka lakukan saat ada
menerapkan pembelajaran yang bencana menurut Desfandi (2014). Dengan
menyesuaikan terhadap lingkungan dan begitu, landasanpertama kegiatan
usiasiswa atau yang disebut quantum pedidikan kebencanaan sejak dini menjadi
teaching. Dengan adanya model dasar dalam kehidupan yang tahuakan
pembelajaran quantum teaching dapat bencana sepanjang masa yang biasa
membuat keadaan kelas menjadi disebut long life education. Sekali lagi,
menyenangkan dari siklus I 82,4% dan pentingnya penerapan pendidikan mitigasi
94,1%. Berdasarkan hasil penelitian oleh bencana di sekolah perlu dilakukan sejak
Mahilda Dea Komalasaria. dkk (2019) dini, guna memberikan pendalaman
baik di SDN Karanganyar dan SDN pengetahuan serta kesiapan terhadap
Minggiran belum pernah mengadakan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan
pelatihan menghadapi bencana, khususnya sebelum/pada saat terjadinya bencana alam
bagi ABK yang bersekolah di kedua SD yang tidak terduga untuk meminimalisir
inklusi tersebut. Sehingga menurut kepala segala dampak yang akan terjadi. Maka
sekolah SDN Karanganyar, Murwani Rini dari itu apa sajakah pentingnya sekolah
Giastuti, S.Pd., menyatakan bahwa melakukan mitigasi bencana untuk
pelatihan mitigasi bencana sangat membantu siswa dalam penerapan
dibutuhkan di SDN Karanganyar, pendidikan mitigasi bencana tersebut?
mengingat sekolah tersebut termasuk Melalui penerapan pendidikan
dalam wilayah rawan gempa di DIY, serta mitigasi bencana di sekolah sejak dini
belum pernah dilakukan pelatihan mitigasi akan membantu siswa dalam memahami
bencana di sekolah tersebut. Dari hasil pengetahuan dalam bencana alam, sikap
penelitian yang dilakukan Khrisna, dkk. dalam menghadapi bencana alam,
setelah melakukan beberapa kegiatan pentingnya lingkungan untuk dijaga untuk
mitigasi, cukup memberikan perubahan mencegah terjadinya bencana, dan
dari yang sebelumnya belum tahu menjadi menemukan cara alternatif dalam upaya
tahu tentang mitigasi bencana. mitigasi. Maka perlu juga adanya pelatihan
Dalam melakukan sebuah mitigasi teknik mitigasi bencana dengan fokus
pastinya juga terdapat beberapa faktor peningkatan kemampuan menghadapi
yang menghambat, Pertama, karena bencana dapat dilakukan sejak dini di
pendampingan dari pihak ahli masih rumah maupun sekolah supaya siswa dapat
~ 96 ~
mengetahui cara dan langkah kunci untuk pencarian jurnal ini adalah :
menyelamatkan diri saat bencana terjadi. mitigasi bencana, penerapan mitigasi
Pelatihan ini bisa dimulai dari siswa bencana, mitigasi bencana di sekolah.
sekolah dasar karena menurut Piaget, pada
masa di SD merupakan fase operasional Dari penelusuran menggunakan
konkrit. Suhardjo (2011) ; Harijanto kata kunci, artikel yang didapat harus
(2011). memenuhi kriteria yaitu pembahasan
tentang mitigasi bencana, pentingnya
mitigasi bencana, dan hasil penelitian
Metode tentang penerapan mitigasi bencana di
sekolah. Dari hasil penelusuran yang
Penelitian ini menggunakan dilakukan didapat 12 artikel, dan yang
pendekatan kuantitatif dan dengan metode memenuhi kriteria ada 6 atikel relevan.
dalam bentuk meta analisis.Meta analisis Analisis artikel akan dilakukan dengan
menurut Glass adalah metode dengan membandingkan skor dan juga ada
mengkaji beberapa artikel pada jurnal penjelasan hasil penelitian. Untuk
nasional. Meta-analisis bersifat kuantitatif mengetahui seberapa siap sekolah dalam
yang digunakan untuk menghitung angka- upaya mitigasi bencana.
angka untuk menyusun dan mengolah
informasi dari banyak data yang tidak bsa
dilakukan oleh metode lain. Dimana
nantinya akan terdapat data berbentuk skor Hasil Penelitian dan Pembahasan
dan ada pula data yang dalam bentuk
Hasil penelitian dari 12 artikel yang terkait
deskripsi. Data dalam artikel ini
dengan Pentingnya Penerapan Pendidikan
dikumpulkan dari beberapa sumber
Mitigasi Bencana di Sekolah. Dari 12
elektronik seperti internet, kumpulan-
artikel yang didapat, akan dipilih 6 artikel
kumpulan jurnal. Penemuan jurnal juga
yaitu :
dilakukan dengan Google Scholar dengan
link https://scholar.google.co.id/. Kata
~ 97 ~
Dari artikel tersebut masih cukup luas untuk dibahas, sehingga perlu dianalisis
terlebih dahulu dan diambil intinya. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat kesiapan peserta
didik dalam menghadapi bencana. Hasil analisis pengaruh pendidikan mitigasi bencana
terhadap kesiapan peserta didik ditunjukkanoleh Tabel 2 berikut:
~ 98 ~
5 Solpin Faedah (2016) 50 0 50 100 Siklus pertama ada
kebijakan dan
peraturan
sedangkan untuk
setelahnya tidak
ada kebijakan dan
peraturan yang
dilaksanakan.
~ 99 ~
bencana sehingga mereka akan siap dinyatakan bahwa terdapat kebijakan
menghadapi bencana dan dalam sekolah tentang pendidikan dan panduan
bermasyarakat untuk menghadapi bencana untuk kesiapsiagaan bencana namun tidak
alam yang mungkin, akan terjadi dan tanpa ada peraturan yang menyatakan tentang
mereka prediksi. kesiapsiagaan bencana. Dari hasil
Dari hasil penelitian yang penelitian, parameter kebijakan dan
dilakukan Wasis, dkk, pada tahap panduan sekolah menunjukkan nilai indeks
Imenghasilkan rata-rata hasil belajar siswa 50, yang berartitergolong dalam kategori
sebesar 171, sehingga dalam pertemuan kurang siap. Hal tesebut
kedua akan dilakukan perubahan seperti : dikarenakansekolah belum mempunyai
media belajar dengan menggunakan CD kebijakan dan panduan secara tertulis
menjadikan pemahaman siswa meningkat. mengenai kesiapsiagaan bencana.
Dilain hal siswa lebih antusias dan tidak Dari penelitian yang dilakukan
merasa bosan, memaksimalkan kembali Berlian Surya Rimbani. (2016) bertujuan
fungsi media CD dalam pembelajaran, CD untuk : mengetahui penerapan program
pembelajaran yang udah digunakan akan mitigasi, mengetahui hambtan dalam
diperbaiki, metode pada saat mengajar penerapan program tersebut, dan guna
akan dibuat lebih menarik dan tidak mengetahui tingkat pengetahuan
membosankan. Sehingga siswa dapat masyarakat tentang penanggulangan
meningkatkan ketrampilan serta aktif di bencana.Dari hasil tersebut dihasilkan data
kelas. bahwa implementasi program mitigasi
Setelah dilakukan tahap II bencanaberlangsung dengan baik sesuai
menunjukkan peningkatan hasil rata-rata dengan langkah-langkah yang disepakati,
belajar siswa sebesar 249 dan penggunaan pengetahuan masyarakat melalui simulasi
CD untuk sarana belajar tentang mitigasi bencana menjadi kategori tinggi dan
sudah menunjukkan hasil yang diharapkan. pengetahuan tentang simulasi pemadaman
Hal ini dapat dilihat dari : kegiatan api termasuk kategori sedang.
pembelajaran sudah mengarah pada Dari berbagai penelitian yang ada,
peningkatan, sehingga sudah menunjukkan kesiapsiagaan peserta didik ternyata ada
hasil yang sangat baik, adanya yang sudah menunjukkan siap namun ada
peningkatan yang signifikan dalam hasil juga yang masih menunjukkan belum siap.
belajar siswa dan siswa juga sudah Seperti yang pernah Sunarto (2012)
melampaui syarat nilai yang ditentukan, katakan bahwa ada beberapa fakor yang
pembelajaran mitigasi bencana ditanggapi dapat memicu anak-anak sangat rentan, hal
secara baik oleh siswa. tersebut juga berhubungan dengan Solpin
Dari hasil penelitian yang (2016) dimana di parameter kesiapan di
dilakukan Krishna, dkk (2009) sekolah sudah cukup memadai tentang
menunjukkan hasil keseluruhan upaya mitigasi bencana tersebut sehingga
darisebelum tes menunjukkan adanya siswa lebih siap lagi menghadapi sebuah
peningkatanpemahamantentang peristiwa bencana yang tiba-tiba terjadi.
bencana, cara pencegahan dan tindakan Berdasarkan penelitian yang
menanggapi kedaruratan bencana.Hal pernah dilakukan Kartikha Eka Wardani
tersebut ditunjukkanberdasarkan hasil (2019) di SMA 1 Wedi Sleman, sekolah
sebelum pembelajaran dan hasil sesudah ini memiliki kesiapsiagaan bencana
pembelajaran yaitu di SDN Cirateun untuk dengan perolehan parameter kebijakan dan
hasil pre test memperlihatkan nilai panduan sekolah mendapatkan nilai indeks
terendah 27 sedangkan hasil post test 50 yang mana tergolong sudah siap.
menunjukkan nilai tertinggi 73. Sedangkan menurut Fika (2015) dimana
Dari hasil penelitian yang dengan penerapan pendidikan mitigasi
dilakukan Solpin (2016), dalam siklus I bencana dilakukan melalui simulasi role
~ 100 ~
playinghal ini juga bisa termasuk kesiapan mendukung adanya penerapan simulasi
kebijakan dan panduan sekolah tersebut, walaupun sebelumnya ada
melaksanakan program simulasi mitigasi beberapa faktor penghambah yang
bencana dengan baik. mengatakan bahwa banyak guru yang
Dari hasil penelitian yang belum mampu melakukan penerapan
terkumpul, menunjukkan bahwa penerapan tersebut. Sudah ada beberapa sekolah yang
program mitigasi bencana di sekolah dasar sadar akan pentingnya menerapkan
dari masing-masing hasil penelitian kegiatan mitigasi in disekolah guna
menunjukkan bahwa program tersebut membantu pengurangan resiko korban
dapat meningkatkan kesiapsiagaan siswa. bencana.
Dengan dilakukannya beberapa simulasi di
beberapa SD, pemberian maeri atau Kesimpulan dan Saran
pengetahuan tentang mitigasi yang
disisipkan dalam pembelajaran, penerapan Jadi dapat di tarik kesimpulan
bermain peran, dan adanya kesiapan bahwa ternyata penerapan pendidikan
sekolah mengenai kebijakan peraturan mitigasi bencana di Sekolah Dasar di
untuk melakukan penerapan mitigasi akan Indonesia ini memang sangat dibutuhkan.
membangun pengetahuan siswa mengnai Hal ini juga dapat dilihat bahwa di setiap
cara atau tindakan yang harus dilakukan penelitian menyatakan bahwa banyak
agar tidak panik. Penerapan mitigasi yang siswa yang belum siap dan belum tanggap
sudah dilakukan ini dapat menjadi terhadap bencana. Adapula dalam
kegiatan yang direkomendasikan agar beberapa kegiatan simulasi mitigasi
siswa bisa meningkatkan pengetahuan bencana, mereka masih merasakan
siswa mengenai mitigasi bencana di kepanikan dan kebingungan justru ada
sekolah dasar. Bermodal pengetahuan dan yang berlarian dan berhamburan tidak
penerapan dengan melalui simulasi terarah. Hal ini dikarenakan para siswa
misalnya 5-6 kali, hal tersebut sudah masih memiliki pengetahuan yang kurang
cukup memberikan perubahan yang cukup tentang edukasi mitigasi bencana. Namun
signifikan. Melalui penerapan mitigasi dari penelitian yang sudah dianalisis sudah
pula dapat membantu siswa dalam ada beberapa sekolah yang menerapkan
memahami pengetahuan mengenai pendidikan mitigasi di sekolah yaitu
bencana alam, sikap menghadapi bencana dengan melakukan 6 kali simulasi,
alam, pentingnya lingungan untuk dijaga memberikan pembelajaran tentang mitigasi
untuk mencegah terjadinya bencana, dan becana menggunakan CD pembelajaran,
menemukan cara alernatif dalam upaya simulasi dengan permainan engklek dan
mitigasi. menyisipkan materi mitigasi bencan pada
Hasil yang ditemukan tersebut pembelajaran di kelas. Dari kegiatan yang
sudah sebanding dengan apa yang pernah dilakukan itu sudah memberikan pengaruh
dikatakan para ahli sebelumnya, yang yang baik terhadap siswa, sehingga siswa
mengatakan bahwa kegiatan kesiapsiagaan sedikit demi sedikit sudah mulai siap
kebencanaan merupakan landasan pertama mengahadapi bencana. Untuk selanjutnya
dalam menurangi resiko korban bencana perlu ditingatkan kembali penerapan
dan baik jika dilakukan sejak dini terutama pendidikan mitigasi bencana di sekolah
ketika SD karena siswa SD berada pada karena pencegahan lebih baik guna
masa operasional konkrit. Dengan mengurangi angka resiko menjadi korban
dilakukannya pelatihan itu sudah bencana.
membuktikan bahwa penerapan mitigasi
tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan DAFTAR PUSTAKA
siswa. Dalam penelitian yang dilakukan itu
ternyata sudah ada banyak guru yang
~ 101 ~
Menengah Pertama. GEA : Jurnal
Pendidikan Geografi, Vol.10. Diakses
Apriyanti, W. (2019). Implemetasi Program
di
Mitigasi Bencana Melalui Sekolah
https://ejournal.upi.edu/index.php/g
Siaga Bencana Di SD Negeri Baluwarti,
ea/article/view/1664
Kotagede, Yogyakarta. Jurnal
Kebijakan Pendidikan, Vol.8, 123-132. Pribadi, K. S. (2009). Pendidikan Siaga
Diakses di Bencana Sebagai Upaya
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/i Meningkatkan Keselamatan Siswa
ndex.php/sakp/article/download/15 (Studi Kasus Pada SDN Cirateun dan
852/15337 SDN Padasuka 2 Kabupaten Bandung.
Jurnal Semantic. Diakses di
Faedah, S. (2006). Kesiapsiagaan Sekolah
https://pdfs.semanticscholar.org/ef
Dalam Menghadapi Bencana Gempa
df/f43a92bf96317295376681f38cc
Bumi Di SMA Negeri 1 Wedi
188337dc9.pdf
Kabupaten Klaten. Jurnal eprints.
Rahma, A. (2018). Impementasi Program
Indriasari, F. N. (2015). Pengaruh Pelatihan
Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap
Melalui Pendidikan Formal. Jurnal
Kesiapsiagaan Anak Sekolah Dasar
UMS, 1-11. Diakses di
Dalam Menghadapi Bencana. Jurnal
http://journals.ums.ac.id/index.php/
Keperawatan Soedirman (The
Soedirman Journal of Nursing), Vol.11.
varidika/article/view/6537
Diakses di Suprapto, W., & dkk. (n.d.). Penerapan
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.ph Program Pembelajaran Mitigasi
p/jks/article/download/700/426 Bencana Bagi Siswa SMP (Studi Kasus
Di SMPN 2 Sanden). Jurnal Neliti.
Komalasaria, M. D., & dkk. (2019). Model
Diakses di
Mitigasi Bencana Berbasis
Mulisensoris Untuk Anak
https://media.neliti.com/media/publ
Berkebutuhan Khusus Di SD Inklusi ications/190978-ID-penerapan-
Kota Yogyakarta. Jurnal PANJAR : program-pembelajaran-mitigasi.pdf
Pengabdian Bidang Pembelajaran. Suryani, I., & dkk. (2014). Model Quantum
Diakses di Teaching Dalam Meningkatkan
https://journal.unnes.ac.id/sju/index Pengetahuan Kesiapsiagaan Bencana
.php/panjar/article/view/28460 Gempa Bumi Di Sekolah Dasar 19
Marlina, I. (2019). Implementasi Program Banda Aceh. Jurnal Biotik, Vol.2.
Sekolah Sungai Boyolali Sebagai Diakses di
Upaya Pengurangan Risiko Bencana https://pdfs.semanticscholar.org/ed
Oleh BPBD Kabupaten Boyolali. Jurnal 1f/da595f04de0a7392226bd59a996
Digilib UNNES. Diakses di 6c97c7dc0.pdf
https://lib.unnes.ac.id/34104/ Wardani, K. E. (2019). Implementasi Metode
Maryani, E. (2010). Model Pembelajaran Pembelajaran Geografi Tentang
Mitigasi Bencana Dalam Ilmu Pendidikan Mitigasi Bencana Di SMA
Pengetahuan Sosial Di Sekolah Negeri 1 Sleman .
~ 102 ~