Anda di halaman 1dari 11

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN,


EVALUASI DAN PENERAPAN DALA PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : KB 1
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Pengukuran
2. Fakta suatu obyek
3. Mengukur
4. Skala pengukuran
5. Skala nominal
6. Skala ordinal
7. Skala interval
8. Skala rasioa
9. Tes
10. Tes tertulis
11. Tes uraian
12. Penyususnan tes uraian
Peta Konsep (Beberapa
13. Tes uraian terbatas
1 istilah dan definisi) di modul
14. Uraian bebas
bidang studi
15. Tes objektif
16. Tes Benar dan salah
17. Tes pilihan ganda
18. Tes menjodohkan
19. Tes jawaban singkat
20. Tes lisan
21. Penilaian
22. Pendekatanpenilaian
23. Acuan penilaian
24. Evaluasi pembelajaran
25. Tujuan evaluasi
26. Fungsi evaluasi

Daftar materi bidang studi 1. Alat penilaian


2 yang sulit dipahami pada 2. Evaluasi pembelajaran
modul 3. Tes pengukuran
Daftar materi yang sering
1. Macam-macam tes
3 mengalami miskonsepsi
2. Perbedaan macam tes dan alat evaluasi
dalam pembelajaran
KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN,
EVALUASI DAN PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN

PENGUKURAN

DEFINISI SKALA TES

DEFINISI PENGUKURAN

Pengukuran dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata measurement yang diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu, yakni membandingkan
sesuatu dengan kriteria/ukuran tertentu atau proses pemasangan fakta- fakta suatu
obyek ukur dengan satuan-satuan ukuran tertentu.
mengukur adalah memberikan angka pada fakta yang diukur yang diwujudkan dalam
bentuk simbol angka atau bilangan yang ditujukan kepada sesuatu atau objek yang
diukur. Pengukuran dilakukan atas dasar aturan atau ketentuan yang sudah di susun
secara baik dan benar, kemudian angka atau sekor yang diberikan tersebut sudah
benar-benar dengan tepat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dari suatu
obyek.
Di dalam pengukuran ada proses pensekoran. Pensekoran adalah suatu proses
mengubah jawaban instrumen mejadi angka-angka yang merupakan data kuantitatif
dari suatu jawaban terhadap item (butir) dalam instrumen. Jadi pensekoran merupakan
kuantifikasi terhadap jawaban instrumen. Dan sekor adalah hasil pekerjaan menyekor
(memberikan angka) yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap
butir (item) yang oleh siswa telah dijawab betul.
SKALA PENGUKURAN

3. Contoh Skala Nominal Tidak Sebenarnya 

kelulusan : Lulus, tidak lulus, naik kelas, tinggal kelas 

Tahun Produksi Kendaraan : 2010, 2011, 2012, 2013 dsb 

Ijazah terakhir : SD, SMP, SMA, S1, S2 atau S3. 

Dsb

4. Contoh Skala Ordinal 

a. Contoh skala ordinal 1

Setiap kali memasang aplikasi di google play store, kita sering mendapatkan tawaran
untuk memberikan penilaian. Ada yang bintang  5 sampai bintang 1. Bintang 5 artinya
sangat puas, bintang 4 artinya puas, bintang 3 artinya kurang puas, bintang 2 tidak
puas dan bintang 1 artinya sangat tidak puas. 

Beberapa kasus, penilaian ini juga sering kita temukan dalam pemilihan angket
penelitian, ataupun dalam bentuk aplikasi transportasi seperti grab, gojek dan masih
banyak lagi. Jadi skala ordinal dimulai dari angka yang paling besar, baru diikuti
angka yang lebih kecil. 

b. Contoh skala ordinal 2

Adapun contoh skala ordinal yang dikemas menggunakan tampilan lebih menarik,
contohnya sebagai berikut. 

Mengukur tingkat kreativitas karyawan 

Nilai : I         I       III   Iv       v

Angka : 100  80     60     40    20

c. Contoh skala ordinal 3


Mengukur rangking kelas dari ranking 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10

d. Contoh skala ordinal 4

Contoh skala ordinal yang lain juga dapat digunakan untuk menklasifikasikan status
ekonomi masyarakat. Misalnya, ada status ekonomi miskin, ekonomi menengah ke
atas, ekonomi menengah ke bawah dan orang kaya. 

Tentu saja masih banyak lagi skala ordinal yang sebenarnya sering ditemui dalam
kehidupan keseharian kita. 

5. Contoh skala interval 

Misalnya di kota Yogyakarta memiliki suhur 10 0C, kemudian di Semarang suhunya


mencapai 150C, dan di Jakarta suhu udara di jam yang sama berada di angka 20 0C.
Dari situ dapat dikatakan bahwa selisih suhu daerah Semarang 50C lebih panas
dibandingkan kota Yogyakarta. Terjadi selisih suhu daerah Jakarta dengan daerah
Semarang adalah 50C. 

Hal ini menunjukan bahwa pengukuran interval memiliki jarak tetap. Hanya saja, kita
bisa mengatakan bahwa suhu di Jakarta lebih panas dua kali lipat dibandingkan koa
Yogyakarta, itu artinya tidak bisa dijadikan kelipatan. Kenapa demikian? Karena
dalam derajat celcius tidak memiliki no absolut. 

6. Contoh skala pengukuran ratio 

Rani memiliki berat badan 30 kg. Mila memiliki berat badang 60 kg. maka dapat
dikatakan bahwa berat badan Mila lebih berat dua kali dibandingkan berat badan
Rani. 

Ternyata pengukuran skala ratio adalah pengukuran yang tidak hanya mengetahui
berat badan, tetapi juga dapat digunakan untuk mengetahui usia, berat benda, tinggi
pohon, ukuran timbangan, jarak, panjang barang hingga dapat pula digunakan untuk
mengetahui nilai ujian. 
Dari contoh skala pengukuran data dalam penelitian di atas, kamu semakin tahu
penggunaan masing-masing skala itu bukan. Semoga dengan pembahasan yang
singkat ini ada manfaatnya.

TES

Tes adalah alat ukur yang disusun secara sistematis, digunakan dalam kegiatan
pengukuran untuk mengukur hasil belajar, karakyeristik orang atau objek tertentu.
Dengan ketentuan atau cara yang sudah ditentukan tes berisi sejumlah soal atau
pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dijawab peserta didik.

Tes dapat dibedakan atas beberapa jenis, dan pembagiannya tersebut ditinjau
dari berbagai sudut pandang. Penggolangan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur
perkembangan peserta didik, yaitu tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis atau sering disebut paper and pencil test adalah tes yang menuntut jawaban dari
peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk uraian (essay)
dan bentuk objektif (objective).
2. Tes Uraian
Tes uraian (essay test) sering disebut bentuk tes subyektif (subjective test) adalah salah
satu jenis tes hasil belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat uraian kata- kata atau
pembahasan.

3. Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda adalah suatu bentuk tes yang itemnya terdiri atas suatu pernyataan yang
belum lengkap
PENILAIAN

DEFINISI PENDEKATAN ACUAN

DEFINISI PENILAIAN

Penilaian dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata assessment yang diartikan
menilai sesuatu atau dapat diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Dan
untuk menentukan nilai suatu objek dibutuhkan adanya kriteria. Dengan demikian
penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Arti nilai adalah angka atau huruf yang melambangkan seberapa jauh atau
seberapa besar kemampuan yang telah ditunjukan oleh siswa terhadap materi atau
bahan yang di teskan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Nilai pada
dasarnya juga melambangkan penghargaan yang diberikan guru atas kemampuan
siswa atau atas jawaban betul yang diberikan guru kepada siswa dalam tes hasil
belajar.

PENDEKATAN PENILAIAN

Penilaian dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian


akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as
learning (penilaian sebagai pembelajaran). Assessment of learning merupakan penilaian yang
dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.
Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan penilaian tersebut, sebagai contoh penilaian terhadap dirinya sendiri (self assessment)
dan penilaian antar teman. Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam
merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka
mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang
maksimal.

ACUANPENILAIAN

Penilaian Acuan Norma (PAN / Norm Referenced Evalution)

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada
norma kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai
siswa lain dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain PAN merupakan sistem
penilaian yang didasarkan pada nilai sekelompok siswa dalam satu proses
pembelajaran sesuai dengan tingkat penguasaan pada kelompok tersebut. Artinya
pemberian nilai mengacu pada perolehan skor pada kelompok itu.

Penilaian Acuan Patokan (PAP / Criterion Referenced Evaluation)

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah model pendekatan penilaian yang mengacu
kepada suatu kriteria pencapaian tujuan (TKP) yang telah ditetapkan sebelumnya. PAP
merupakan suatu cara menentukan kelulusan siswa dengan menggunakan sejumlah
patokan. Bilamana siswa telah memenuhi patokan tersebut maka dinyatakan berhasil.
Tetapi bila siswa belum memenuhi patokan maka dikatakan gagal atau belum
menguasai bahan pembelajaran tersebut. Nilai-nilai yang diperoleh siswa dihubungkan
dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa tentang materi pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
EVALUASI PEMBELAJARAN

DEFINISI TUJUAN FUNGSI PRINSIP OBJEK


EVALUASI

DEFINISI EVALUASI

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang diartikan suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang berakhir dengan mengambil suatu keputusan
atau dapat dikatakan pula evaluasi terhadap data yang dikumpulkan dari hasil penilaian (assessment).
Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau proses untuk menentukan sampai sejauh mana
kegiatan pembelajaran telah mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau dapat diartikan pula
sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari hal-hal yang berkaiatan dengan
kegiatan pembelajaran, dan yang berakhir dengan pengambilan keputusan.

TUJUAN EVALUASI

a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan, sebagai bukti mengenai taraf


perkembangan atau kemajuan yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran
dalam waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang
telah dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
c. Memotivasi siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
d. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidak berhasilan peserta didik.
FUNGSI PEMBELAJARAN

Untuk mengukur kemajuan perkembangan siswa dan menunjang penyusunan rencana


pembelajaran berikutnya serta memperbaiki pembelajaran yang ada, evaluasi berfungsi pula untuk
memenuhi kebutuhan psikologis, didaktik dan administratif.
Memenuhi kebutuhan psikologis dimaksud ditinjau dari pendidik dan peserta didik. Bagi peserta
didik hasil evaluasi dapat menjadi pedoman untuk mengetahui kapasitas dan status dirinya ditengah
kelompoknya. Bagi pendidik hasil evaluasi sebagai bahan umpan balik selain dapat mengetahui sampai
sejauhmana keberhasilannya dalam pembelajaran, juga sebagai perbaikan untuk perencanaan
pembelajaran berikutnya.

PRINSIP PEMBELAJARAN

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai. objekativitas dapat mempengaruhi penilaian pada saat
pelaksanaan. Penskoran, dan pengambilan keputusan hasil belajar siswa, hallo effect,
carry over effect, serta mechanic effect dapat menjadi penyebab tingginya unsur
subjektivitas hasil penskoran dan penilaian.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
c. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
d. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporannya.
e. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
f. Valid, berarti penilaian harus mampu mengukur kompetensi hasil belajar sesuai dengan
indikator yang sudah ditetapkan sehingga penilaian tersebut tepat sasaran
g. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan
h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
i. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
OBJEK EVALUASI

a. Ranah Kognitif
b. Ranah afektif
c. Ranah Psikomotor

Anda mungkin juga menyukai