Oleh
Kelompok 6:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021/2022
Analisis Jurnal
Judul : Aplikasi Teori Peaceful End of Life Pada Pasien dengan Kanker Tyroid di
RS Kanker Dharmais Jakarta
Tahun : 2017
Tujuan : Untuk mengetahui teori PEOL tepat digunakan atau tidak dalam
pemberian asuhan keperawatan paliatif kepada pasien penyandang kanker
tyroid.
Ringkasan jurnal : Pengelolaan terhadap kasus utama klien dengan kanker tyroid dilakukan
dengan pendekatan teori “peaceful end of life” (PEOL). Teori ini tepat
digunakan sebagai acuan dalam perawatan pasien kanker paliatif. Pada
dasarnya tujuan peaceful end of life bukanlah mengoptimalkan perawatan
yang paling baik dengan menggunakan teknologi tercanggih, tetapi lebih
berfokus kepada perawatan yang mengutamakan kenyamanan pasien
serta keterlibatan keluarga yang optimal. Sehingga pasien diakhir
kehidupannya dapat meningkatkan kualitas hidup dan menghadapi
kematian dengan tenang dan damai.
Analisis Jurnal
Penulis menemukan halis bahwa Pengelolaan kasus pasien dengan kanker merupakan
pelaksanaan terhadap fungsi dan peran perawat. Semua fungsi dan peran perawat
diaplikasikan dalam proses pengelolaan kasus ini, yaitu sebagai care provider, case manager,
educator, inovator, dan termasuk juga sebagai advocat. Dalam pemberian asuhan keperawatan
selama kegiatan praktik ini penulis menggunakan pendekatan teori peaceful end of life (PEOL),
yang berfokus pada 5 domain konsep utama. Berfokus pada hasil yang ingin dicapai yaitu
pasien bebas dari nyeri, memperoleh rasa nyaman, merasakan bermartabat dan dihormati,
merasakan kedamaian, dan kedekatan dengan orang yang bermakna dalam hidupnya serta
orang yang peduli terhadapnya.
Dari data hasil evaluasi diidentifikasi bahwa masalah keperawatan utama yang bisa timbul pada
pasien kanker tyroid adalah nyeri akut/kronis, keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan,
cemas, dan intoleransi aktivitas.
Jurnal ini membahas tentang penyebab terjadinya kanker tyroid belum diketahui secara pasti,
demikian juga kanker yang menimpa klien. Namun berdasarkan faktor resiko terjadinya kanker
Penulis menduga bahwa kanker yang terjadu pada pasien disebabkan oleh kebiasaaan klien
dan gaya hidup sekarang. Faktor nya bisa berupa rokok dan makanan. Klien mempunyai
riwayat merokok dan sering mengkomsumsi makanan yang mengandung bahab oengawet dan
penguat rasa. Namun faktor kerentanan genetuk dapat juga beroeran terhadap terjadinya
kanker kepada klien. Diamerika serikat menyatakan bahwa gaya hidup juga berkontibusi
sebagai faktor yang meningkatkan resiko terjadinya kanker. Dan dijurnal juga disebutkan
bahwa gaya gaya hidupvyang memliki fator resiko yaitu Gaya hidup tersebut adalah: merokok
(konsumsi tembakau) berperan pada 30% dari semua kasus kanker, konsumsi alcohol terjadi
pada 4% kasus, obesitas pada 15% kasus, inaktivitas fisik terjadi pada 5% kasus, virus
berkontribusi pada 3% kasus, kurang nutrisi terjadi pada 10-15% kasus (Colditz, Sellers, &
Trapido 2006).
Dan menurut kami dari jurnal yang kami bahas bahwa jurnal tersebut mekai model Respite care
in the community karna Layanan respite care in the community digunakan untuk meningkatkan
kondisi pasien dan pengasuh mereka dalam kehidupan sehari-hari. Respite care adalah
perawatan sementara untuk meringankan pengasuhdan populasi rentan, termasuk orang yang
sekarat. Diadapat berupa penitipan anak, penitipan di rumah, atau penitipan malam. Dan
Respite care memberikan manfaat seperti memberikan dukunganuntuk pasien dan anggota
keluarga mereka, mendorong perasaankesejahteraan fisiologis, harga diri, dan harga diridan
mengurangi isolasi sosial bagi orang-orang yang sekarat. Mengapa kami mengangkat model ini
karna Pada dasarnya tujuan peaceful end of life bukanlah mengoptimalkan perawatan yang
paling baik dengan menggunakan teknologi tercanggih, tetapi lebih berfokus kepada perawatan
yang mengutamakan kenyamanan pasien serta keterlibatan keluarga yang optimal. Sehingga
pasien diakhir kehidupannya dapat meningkatkan kualitas hidup dan menghadapi kematian
dengan tenang dan damai.