Anda di halaman 1dari 21

Fraktur

Kelompok
Kelompok44
Kelompok 4

Salma nur
rahma
Alisa rahmi
Ferawati 1911312038
Nurul irhamna
1911311011
1911311050 1911313013
1
Askep teoritis
kasus
2
1
Askep teoritis
“Fraktur merupakan istilah
hilangnya kontinuitas tulang,
baik bersifat total maupun
sebagian yang ditentukan
berdasarkan jenis dan
luasnya.
Pengertian
Pengertian
Etiologi

1 2 3
Kekerasan
Kekerasan Kekerasan tidak akibat tarikan
langsung langsung otot
Kekerasan langsung Kekerasan Tidak Langsung Patah tulang akibat
menyebabkan patah menyebabkan patah tulang tarikan otot sangat
tulang pada titik ditempat yang jauh dari jarang terjadi.Kekuatan
terjadinya kekerasan. tempat Terjadinya kekerasan. dapat berupa
Fraktur demikian Yang patah biasanya adalah pemuntiran, penekukan
sering bersifat fraktur bagian yang paling lemah dan penekanan,
terbuka dengan garis Dalam Jalur hantaran vektor kombinasi dari
Patah melintang atau kekerasan. ketiganya, dan
miring. penarikan.
Klasifikasi fraktur
a. Berdasarkan tempat
■ Fraktur femur, humerus, tibia, clavicula, ulna, radius, g. Berdasarkan kedudukan tulangnya :
crurisdan yang lainnya ■ Tidak adanya dislokasi dan Adanya dislokasi

b. Berdasarkan komplit atau tidak klomplit fraktur: h. Berdasarkan posisi fraktur


■ Fraktur komplit dan Fraktur tidak komplit ■ Sebatangtulangterbagimenjaditigabagian :
■ 1/3 proksimal
c. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah : ■ 1/3 medial
■ Fraktur Komunitif, Fraktur Segmental, Fraktur Multiple: ■ 1/3 distal

d,. Berdasarkan posisi fragmen :
■ Fraktur Undisplaced (tidak bergeser), Fraktur Displaced i.  Fraktur Kelelahan
(bergeser)
j. Fraktur akibat tekanan yang berulang-ulang.
e. Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan).
■ FakturTertutup (Closed), Fraktur Terbuka k. Fraktur Patologis
(Open/Compound)
l. Fraktur yang diakibatkan karena proses patologis
f. Berdasarkan bentuk garis fraktur dan hubungan dengan tulang.
mekanisme trauma :
■ Fraktur Transversal , FrakturOblik, Fraktur Spiral ,
FrakturKompresi, Fraktur Avulsi
• Nyeri terus menerus dan
bertambah beratnya sampai
fragme ntulang di imobilisasi,
• Setelah terjadi fraktur, bagian-
bagian tak dapat digunakan dan
cenderung bergerak secara tidak
alamiah bukannya tetap rigid
seperti normalnya,
• Pada frakt urpanjang terjadi
pemendekan
atasdanbawahtempatfraktur.
Manisfestasi klinis • Teraba adanya derik tulang yang
dinamakan krepitus
• Pembengkakan dan perubahan
warna local pada kulit.
komplikasi

Emboli
Syok
lemak

Trauma Tromo
Infeksi Trauma
fisik emboli
Ny. H (41 tahun) dibawa ke IGD RSUP. Dr. M.Djamil Padang setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien seorang pengendara sepeda
motor mengalami kecelakaan lalu lintas, tertabrak sepeda motor lain
dari arah samping kiri kemudian pasien jatuh ke kanan dan menabrak
pembatas jalan. saat kejadian penderita dalam kondisi sadar, tanpa
disertai tanda cidera kepala. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan : TD :
120/70 mmHg, Pernapasan :20x/I, Nadi :82 x/i Suhu :36,8 ºC . Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan inspeksi humerus kanan didapatkan
deformitas dan jejas, tanpa adanya vulnus apertum. Pada palpasi
terdapat krepitasi disertai nyeri tekan. Pergerakan range of motion
(ROM) terbatas. Pada status lokalis cruris kanan, inspeksi terdapat
swelling dan deformitas tetapi tidak tampak jejas maupun vulnus
apertum. Pada palpasi terdapat nyeri tekan dan krepitasi. Pasien tidak
mampu melakukan knee fleksi, dan ROM terbatas. Pemeriksaan x-ray
humerus kanan ditemukan fraktur tertutup humerus 1/3 tengah.
Pemeriksaan xray dan CT Scan genu kanan ditemukan tampak
gambaran fraktur kominutif bicondylar
KASUS dari tibial plateau posterior
3 hari setelah masuk rumah sakit (MRS) pasien menjalani operasi open
reduction Internal fixation (ORIF) humerus dan tibial. Hasil pengkajian
post-op didapatkan Pasien mengatakan nyeri menusuk dan panas di
bagian kaki yang siap operasi dan lamanya nyeri ±5 menit. Kaki klien
tampak dibalut dengan tensocrepe dan ferbam di sebelah kanan. Dari
observasi pasien tanpak meringis dan menahan nyeri, pasien tanpak
merasakan nyeri di bagian kaki sebelah kanan yang siap operasi
dengan skala nyeri 6, lmanya nyeri ±5 menit, luka tertutup perban,
keadaaan perban tanpak berdarah dan luka klien terdapat luka
lembab, dengan panjang luka ± 9 cm, kulit klien tanpak memerah di
bagisn luka yang siap operasi dan terasa panas. Klien beraktifitas
dibantu keluarga. Klien tampak terpasang infus RL dengan 20
tetes/menit. Kulit terasa panas di sekitar luka bekas operasi.

KASUS
Pengkajian
■ 3 Pemerikasaan Fisik
■ Keadaan Umum : sakit sedang, kesadaran kompos Dada :-
mentis abdomen, :-
■ TTV : 120/70 mmHg Ekstremitas atas : tidak ada edema.
■ HR : 82x/menit Ekstremitas bawah:
■ RR : 20 x/menit Humerus kanan : inspeksi humerus kanan didapatkan
■ Suhu : 36,8c deformitas dan jejas, tanpa adanya vulnus apertum.
■ Kepala : normal palpasi terdapat krepitasi disertai nyeri tekan. Pergerakan
■ Wajah : pucat range of motion (ROM) terbatas.
■ Leher : tidak ada pembesaran kelenjar status lokalis cruris kanan,
tiroid Inspeksi terdapat swelling dan deformitas tetapi tidak
■ Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak tampak jejas maupun vulnus apertum.
ikterik,bentuk mata bulat, palpasi terdapat nyeri tekan dan krepitasi. Pasien tidak
■ Hidung : tidak ada polip, lurus, bersih mampu melakukan knee fleksi, dan ROM terbatas.
■ Mulut : , simetris, tidak sumbing, bersih
■ Telinga : tidak ada serumen, simetris
Pengkajian
■ Tanggal Pengkajian : 12 seotember 2021 Pukul : 13.30
WIB Riwayat Kesehatan
■ Identitas Klien Keluhan Utama : nyeri post operasi
■ Nama : ny. H Riwayat Penyakit Sekarang : klien mengalami kecelakaan
■ Umur : 41 tahun Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan sebelumnya
■ Agama : Islam tidak mengalami sakit sebelumnya
■ Pendidikan : SLTA Riwayat Penyakit Keluarga : Klien tidak mengatakan riwayat
■ Pekerjaan : Wiraswasta penyakit keluarga.
■ Alamat : padang Pemeriksaan labor
■ Dx. Medis : fraktur Pemeriksaan x-ray humerus kanan ditemukan fraktur
■ Tanggal Masuk : 10 sptember tertutup humerus 1/3 tengah.
■ No. Register : 258164 x-ray dan CT Scan genu kanan ditemukan tampak
■ Identitas Penanggung Jawab gambaran fraktur kominutif bicondylar dari tibial plateau
■ Nama : Ny. S posterior.
■ Umur : 38 tahun
■ Pendidikan : SLTA
■ Agama : Islam
■ Alamat : Dukuh RT 3 RW V, Tulakan, Sine,
Ngawi
■ Hubungan dg Klien: Anak
No Data Etiologi Diagnosa

1. DO : Fraktur Komunitif Bicondylar Nyeri Akut b.d agen


 Pasien tampak meringis dan menah annyeri, pencedera fisik d.d
 Pasien tampak merasakan nyeri di bagian kaki Operasi Open Reduction Internal mengeluh nyeri, tampak
sebelah kanan yang siap operasi dengan skala nyeri Fixation (ORIF) meringis
6, lamanya nyeri ±5 menit,
DS : NyeriAkut

 Pasien mengatakan nyeri menusuk dan panas di


bagian kaki yang siap operasi lama ya nyeri 5 menit
2. DO : Gangguan Mobilitas
Fraktur Komunitif Bicondylar
 Klien beraktifitas dibantu keluarga. Fisik b.d kerusakan
Operasi Open Reduction Internal
 Klien tampak terpasang infus RL dengan 20 integritas struktur tulang
Fixation (ORIF)
tetes/menit. d.d mengeluh sulit
menggerakkan
NyeriAkut
ekstremitas, ROM
menurun, nyeri saat
GangguanMobilitasFisik
bergerak

3.  Luka tertutup perban, keadaaan perban tampak Risiko Infeksi d.d efek
Fraktur Komunitif Bicondylar
berdarah prosedurinv pasif
Operasi Open Reduction Internal
 Dan luka klien terdapat luka lembab, dengan
Fixation (ORIF)
panjang luka ± 9 cm,
 Kulit klien tampak memerah di bagian luka yang
RisikoInfeksi
siap operasi dan terasa panas.
 Kulit terasa panas di sekitar luka bekas operasi.
Diagnosa

Gangguan Mobilitas Fisik


Nyeri Akut b.d agen
b.d kerusakan integritas
pencedera fisik
struktur tulang d.d Risiko Infeksi d.d efek
d.d mengeluh
mengeluh sulit prosedurinv pasif
nyeri, tampak
Menggerakkan ekstremitas,
meringis ROM menurun, nyeri saat
bergerak
INTERVENSI dx 1
•ManajemenNyeri

Definisi : Mengidentifikasidanmengelolapengalamansensorikatauemosinal yang


berkaitandengankerusakanjaringanataufungsionaldengan onset
mendadakataulambatdanberintensitasringanhinggaberatdankonstan
Observasi
• Identifikasilokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitasnyeri
• Identifikasiskalanyeri
• Identifikasiresponsnyeri non verbal
• Identifikasi factor yang memperberatdanmemperingannyeri
• Identifikasipengetahuandankeyakinantentangnyeri
Terapeutik
•Berikantekniknonfarmakologisuntukmengurangi rasa nyeri
•Fasilitasiistirahatdantidur
Edukasi
•Jelaskanpenyebab, periode, danpemicunyeri
•Jelaskanstrategimeredkakannyeri
•Anjurkanmemonitornyerisecaramandiri
INTERVENSI dx 2

DukunganAmbulasi

Definisi : Memfasilitasipasienuntukmeningkatkanaktivitasberpindah

Observasi
• Identifikasiadanyanyeriataukeluhanfisiklainnya
• Identifikasitoleransifisikmelakukanambulasi
• Monitor frekuensi
Terapeutik
• Fasilitasiaktivasiambulasidenganalat bantu
• Fasilitasimelakukanmobilisasifisik, jikaperlu
• Libatkankeluargauntukmembantupasien dalam meningkatkanambulasi
Edukasi
• Jelaskantujuandanprosedurambulasi
• AnjurkanAnjurkanmelakukanambulasidini
• Ajarkanambulasisederhana yang harusdilakukan
INTERVENSI dx 3
PencegahanInfeksi

Observasi
• Monitor tandadangejalainfeksi local dansistemik
Terapeutik
• Batasijumlahpengunjung
• Berikanperawatankulitpada area edema
• Cucitangansebelumdansesudahkontakdenganpasiendanlingkunganpasien
• Pertahankanteknik aseptic padapasienberisikotinggi
Edukasi
• Jelaskantandadangejalainfeksi
thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai