Elfira Sutanto
31.191.021
Kasus
TN. Abdul usia 22 tahun, mengeluhnya nyeri di sisi medial dari genu kanan setelah pasien bermain bola.
Keluhan tersebut timbul tiba-tiba saat pasien melakukan pivoting dan disertai bunyi “clik” dan “locking”
setiap kali pasien melakukan squat atau ketika pasien bangkit dari duduk. riwayat trauma lain disangkal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis kesan sakit ringan, kesadaran CM, TD 120/80, RR
20x/menit, HR 88x/menit, suhu 36,5oC. Dari status lokalis didapatkan swelling, nyeri perabaan di joint line
sisi medial genu kanan, range of motion knee joint dalam batas normal, valgus & varus stress test baik,
anterior & posterior drawer test (-) Lachmann test (-), Mc. Murray’s test (+), Thesally test (+) and Appley
compression test (+).
Interpretasi Foto
● Foto Genu Dextra Ap
● Foto tidak layak baca:
○ Tidak ada identitas pasien
○ Tidak terdapat 2 proyeksi
● Terdapat soft tissue swelling minimal pada daerah medial genu
● Alignment baik
● Tidak tampak diskontinuitas pada tulang
● Tidak tampak lesi sklerotik maupun lesi litik
Kesan :
Tidak terdapat lesi pada osseus dan sendi, namun terdapat soft tissue
swelling pada bagian medial dari genu dextra
Analisa Kasus
• Adanya bunyi clicking dan locking pada lutut saat jongkok ke berdiri→ risiko
cedera meniscus
• Tidak ada trauma lain
• Status lokalis:
– Bengkak
– nyeri perabaan di joint line medial knee joint kanan→ curiga trauma
meniscus medial
• Mc murray, apley compression test, thesally test + → positif pada cedera
meniscus
• Hasil X-ray : Soft tissue swelling disekitar genu
Tinjauan
Pustaka
Anatomi
Definisi
Non-Trauma Trauma
01 02 03
Nyeri Popping Kaku
Terasa sendi bergerak Sendi sulit untuk
sendiri diluruskan
04 05
Locking Swelling
Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Lesi
● Red zone (outer third, vascularized)
● Red-white zone (middle third)
● White zone (inner third, avascular)
Klasifikasi Berdasarkan Bentuk Lesi
Grading
Diagnosis
Anamnesis
● Identitas : usia, pekerjaan
● Keluhan utama : Nyeri pada sisi robekan
○ Nyeri pada satu sendi
○ Akut
● Keluhan tambahan :
○ Adanya rasa locking dan kaku
○ Lutut sulit untuk diluruskan
● Onset : Akut
● Riwayat cedera
○ Mekanisme
○ Rasa locking dan clicking
○ Posisi pada saat cedera
● Riwayat arthritis
● Kebiasaan : olahraga
● Penanganan awal
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum
○ Kesan sakit
● Tanda vital
● Skala nyeri
● Status generalis
● Status lokalis:
○ Look : Gait, Kemerahan, Edema, luka,
○ Feel : nyeri tekan, pembengkakan, suhu, pulsasi arteri
○ Move: keterbatasan ROM
● Pemeriksaan fisik khusus:
○ Anterior-posterior test: ACL, PCL Lesion
○ Valgus-Varus test : MCL, LCL lesion
○ McMurray test
○ Thessaly
○ Apley Compression
Anterior-Posterior Drawer test
Valgus-Varus Test
McMurray Test
Positive :
Positive (meniscus) :
• Arthroscopy
• MRI
Tatalaksana
Mekanisme Penyembuhan Meniskus
• Extrinsic Pathway
Terjadi pada daerah lesi meniskus yang mempunyai vaskularisasi dan penyembuhan ini melibatkan
pembuluh darah kapiler yang mensuplai nutrisi untuk sel – sel mesenkimal dalam mempercepat proses
penyembuhan meniskus.
• Intrinsic Pathway
Berdasarkan kemampuan penyembuhan diri sendiri dari fibrokartilago meniskus dan cairan sinovium.
Semakin sentral lokasi dari cedera menikus, maka akan menyebabkan respon intrinsik sangat rendah untuk
sembuh. Pada kasus ini biasanya diperlukan faktor – faktorlainnya yang dapat memberikan respon biologis
untuk penyembuhan meniskus serta diperlukan peran cairan sinovial untuk mempercepat proses
penyembuhan.
Konservatif
• Indikasi:
– Pasien tua
– Sedentary lifestyle
– Asimtomatik
– Lokasi pada red zone
• RICE:
– Rest
– Ice
– Compression
– Elevation
• NSAID
• Rehabilitasi
Operatif
● Indikasi:
○ Nyeri meneetap
○ Aktif
○ Pekerjaan : Atlit
● Menisektomi total: indikasikan pada degeneratif
● Menisektomi parsial (sebagian)
● Repair (penjahitan) meniskus
● Transplantasi meniskus
Prognosis
● Ad vitam: Bonam
● Ad Fungtionam: Dubia ad bonam
● Ad sanationam: Dubia ad malam
Komplikasi
Cedera meniskus yang tidak tertangani dengan baik akan mengakibatkan kerusakan
kartilago di tulang tibia, tulang femur dan pada patella mengalami kerusakan akibat
gesekan dan beban yang berlebih yang akan mengakibatkan risiko terjadinya
osteoartritis.