Disusun Oleh:
Ellen 030.16.001
Elfira Sutanto 030.16.042
Nabila Damayanti 030.16.000
M. Ridho Devantoro 030.16.000
Elrian Syaputra 030.13.100
Pembimbing:
Dr. dr. Rina Kusumaratna,M.Kes
Halaman
1
Tabel 1. Daftar klinik yang telah dikunjungi untuk observasi limbah
2
A. Observasi
Berdasarkan hasil observasi limbah ketika dilakukan kunjungan ke 10
fasyankes di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan maka didapatkan :
I. Penilaian Limbah Medis
a. Menggunakan Safety Box
Dari 10 fasyankes yang diperiksa ditemukan bahwa seluruh
fasyankes (100%) yang tertetera pada tabel diatas menggunakan
safety box untuk membuang jarum atau benda tajam lainnya.
0%
100%
Gambar 1. Pie chart hasil observasi penggunaan safety box pada 10 FasYanKes di
Kecamatan Mampang Prapatan
3
b. Menggunakan Kantong Kuning
Dari 10 fasyankes yang diperiksa ditemukan bahwa seluruh
fasyankes (100%) yang tertetera pada tabel diatas menggunakan
kantong kuning untuk membuang sampah medis.
0%
100%
4
II. Pengangkutan Internal (Menggunakan Sulo/ Wheelbin)
Dari 10 fasyankes, didapatkan 7 fasyankes yang tidak
menggunakan wheelbin/ sulo untuk pengangkutan internal limbah
medis (70%) yaitu Prodia, Dermaster, Klinik Iras, Erha, Dharma daya
lestari, BPM Risma, dan BPM Teti. Terdapat 3 Fasyankes yang
menggunakan wheelbin yaitu Speed lab, Kimia Farma, dan Royan
Smile Dental Clinic.
PENGGUNAAN SULO/WHEELBIN
Ya Tidak
30%
70%
5
III. Penyimpanan Limbah Medis (Memiliki TPS Limbah B3)
Dari 10 fasyankes, didapatkan 4 fasyankes yang tidak memiliki TPS
limbah B3 (40%) yaitu Prodia, Dharma daya lestari, BPM Risma, dan BPM
Teti. Terdapat 6 Fasyankes yang menggunakan memiliki TPS limbah B3
(60%).
40%
60%
6
IV. Petugas Kebersihan Menggunakan APD Lengkap
Dari 10 fasyankes yang diperiksa sesuai dengan daftar diatas ditemukan
bahwa seluruh peetugas fasyankes (100%) menggunakan APD untuk
membuang dan mengangkut sampah atau limbah B3.
PENGGUNAAN APD
Ya Tidak
0%
100%
7
B. Wawancara
I. Limbah medis di pilah dahulu sebelum di angkut
Dari 10 fasyankes, didapatkan 3 fasyankes yang tidak memilah
sampah sebelum diangkut (30%) yaitu Erha, Dharma daya lestari, dan
BPM Teti. Terdapat 7 Fasyankes yang memilah sampah sebelum diangkut
(70%).
SAMPAH DIPILAH
Ya Tidak
30%
70%
8
II. Setiap limbah medis yang di hasilkan di catat dalam logbook
Dari 10 fasyankes, didapatkan 5 fasyankes yang tidak memiliki catatan
logbook (50%) yaitu Erha, Dermaster,Dharma daya lestari, BPM Risma dan
BPM Teti. Terdapat 5 Fasyankes yang memiliki catatan logbook (50%).
50% 50%
9
III. Berapa kg limbah medis yang di hasilkan rata-rata per hari
Dari 10 fasyankes, didapatkan jumlah limbah medis yang
dihasilkan rata-rata perhari adalah < 1 kg sebanyak 6 fasyankes (60%),
1 kg sebanyak 1 fasyankes (10%) dan > 1 kg sebanyak 3 fasyankes
(30%)
30%
60%
10%
10
IV. Kerjasama dengan pihak ke-3 dalam pengolahan limbah medis
Dari 10 fasyankes, didapatkan 1 fasyankes yang tidak memiliki
kerjasama dengan pihak ke 3 dalam pengolahan limbah medis (10%) yaitu
BPM Teti. Terdapat 9 Fasyankes yang memiliki memiliki kerjasama dengan
pihak ke 3 dalam pengolahan limbah medis (90%).
10%
90%
11
V. Pelatihan mengenai Pengelolaan Limbah Medis (B3) bagi Petugas
Dari 10 fasyankes, didapatkan sebanyak 4 fasyankes (40%)
mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan limbah medis (B3)
bagi petugas nya. Sedangkan 6 fasyankes lainnya (60%) tidak
mendapat pelatihan mengenai pengelolaan limbah medis (B3) bagi
petugasnya.
40%
60%
12
VI. SOP tentang Pengelolaan Limbah Medis
Dari 10 fasyankes, didapatkan sebanyak 3 fasyankes (30%)
tidak membuat SOP tentang pengelolaan limbah medis. Sedangkan
7 fasyankes lainnya (70%) membuat SOP tentang pengelolaan
limbah medis.
30%
70%
13
LAMPIRAN
Speed lab
Dermaster Clinic
14
Kimia Farma
15
BPM Teti
Klinik Iras
16
Erha Clinic
BPM Risma
17
18