Anda di halaman 1dari 34

Anatomi

0 Siku terdiri dari bagian-bagian dari ketiga tulang,


yaitu:
0 Distal humerus adalah pusat dari siku (sendi
engsel).
0 Kepala radial bergerak di sekitar humerus distal
dan juga berputar ketika pergelangan tangan
diaktifkan atas dan ke bawah.
0 Olekranon adalah bagian dari tulang ulna yang
berbentuk cangkir pada ujung humerus dan
berputar disekitar ujung humerus seperti engsel.
Otot
P
E
M
B
U
L
U
H

D
A
R
A
H
P
E
R
S
A
R
A
F
A
N
Definisi
0 Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, sendi, epifisis,
baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur olecranon adalah fraktur
yang terjadi pada siku yang disebabkan oleh kekerasan langsung,
biasanya kominutas dan disertai oleh fraktur lain atau dislokasi anterior
dari sendi tersebut
Mekanisme Cedera
0 Trauma langsung
0 Lokasi subkutan dari olecranon menjadikannya rentan terhadap trauma
langsung, dimana olecranon terimpaksi pada distal humeri, sering
menghasilkan fraktur komunitif dengan depresi dari bagian permukaan sendi.
Terjadi pada saat jatuh (mendarat langsung pada siku) atau dengan dipukul
oleh benda keras (pemukul bisbol, dashboard mobil saat kecelakaan).
0 Trauma tidak langsung
0 Fraktur olecranon dihasilkan melalui kontraksi paksa otot triceps pada saat
terjatuh pada tangan yang terentang, mendarat di pergelangan tangan dengan
siku terkunci lurus, otot trisep di bagian belakang lengan atas menarik
olekranon keluar dari posisinya, dan biasanya menghasilkan traktur transversal
atau obliq.
Klasifikasi
Sistem klasifikasi Schatzker-Schmeling (tipe A, B, dan C adalah fraktur intra-
artikular):
0 Tipe A adalah fraktur melintang sederhana.
0 Tipe B adalah fraktur dampak melintang.
0 Tipe C merupakan fraktur oblik.
0 Tipe D adalah fraktur comminuted.
0 Tipe E adalah fraktur lebih distal, yang sebenarnya adalah ekstra-
artikular.
0 Tipe F adalah dislokasi fraktur.
Klasifikasi (lanj)
Lanjutan…
0 Klasifikasi Mayo : derajat stabilitas,
displacement dan comminution
Diagnosa
0 Anamnesis
Pasien dengan fraktur olecranon akan datang dengan rasa sakit dan
bengkak di siku, serta nyeri yang timbul saat bergerak. Deformitas
muncul pada pasien dengan fraktur dislokasi. Mekanisme saat cedera
dan komplikasi neurovaskuler yang berhubungan dengan cedera harus
ditanyakan.
0 Pemeriksaan fisik
Penilaian jaringan lunak disekitar siku, seperti edema, ekimosis, dan
laserasi, serta penilaian range of motion dari sendi siku. Sulkus dapat
teraba di lokasi olecranon yang fraktur, yang disertai dengan nyeri dan
rentang gerak yang terbatas. Tanda penting dari fraktur olecranon adalah
ketidakmampuan mengekstensikan sendi siku melawan gaya gravitasi.
Meskipun rasa sakit yang terkait dengan manuver ini membuat pasien
ragu-ragu untuk bekerja sama, ketidakmampuan dalam hal ini
menunjukkan diskontinuitas dari mekanisme triceps. Pemeriksaan
neurovaskular diperlukan terutama sebelum dilakukan manipulasi dari
sendi siku.
0 Pemeriksaan penunjang
Foto polos anteroposterior dan lateral biasanya memberikan informasi
yang cukup akurat untuk diagnosis.
Penatalaksanaan
0 Terapi nonoperatif
Pada fraktur nondislokasi dimana mekanisme ekstensor siku
utuh, dapat diterapi secara nonoperatif. Immobilisasi sendi siku
pada 45sampai 90 derajat dari fleksi selama lebih kurang 3
minggu telah direkomendasikan untuk fraktur nondislokasi.
Pergerakan kemudian dimulai, dengan pembatasan fleksi
hingga 90 derajat sampai ada bukti radiografi penyembuhan
patah tulang.
Mayo klasifikasi dari fraktur olecranon
Tipe Terapi
Tipe I A dan B Splint
Tipe II A TBW
Tipe II B Plate dan screw, pertimbangkan
eksisi pada pasien diatas 60 tahun
yang memiliki patah tulang
komunitif luas, atau ketika ada
fragmen kecil
Tipe III A Plate dan screw
Tipe III B Plate dan screw
Eksisi fragmen dan penyambungan trisep
Tension Band Wiring
Fiksasi Plat
Fiksasi Sekrup Intramedullar
Komplikasi
0 Komplikasi yang timbul dapat berupa:
0 Iritasi jaringan lunak merupakan salah satu komplikasi yang paling
umum setelah fiksasi interna fraktur olecranon
0 Kehilangan kemampuan untuk mengekstensikan siku, biasanya 10-15
derajat dari ekstensi, tetapi pada pasien dengan fraktur caput radius,
dislokasi fraktur monteggia, capittelum, atau coronoid, renteng gerak
mungkin lebih terbatas.
0 Fraktur nonunion jarang terjadi, dan pasien biasanya datang dengan
keluhan nyeri, ketidakstabilan, atau hilangnya gerak.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
0 Nama : Ny. LS
0 MR : 1047xx
0 Umur : 50 tahun
0 Jenis Kelamin : Perempuan
0 Agama : Islam
0 Bangsa : Indonesia
0 Alamat : Perumahan Nuansa Indah, Padang
0 MRS : 12 April 2015
Anamnesis
Keluhan Utama:
Nyeri pada siku kiri sejak 2 jam SMRS post KLL
0 Primary Survey 0 Circulation and hemorrhagic
0 Airway and cervical control control
0 Objective ; Pasien dapat berbicara 0 Objective
dengan baik saat ditanya 0 Nadi 80x/menit, regular
0 Assesment : Airway clear 0 Akral hangat, CRT <2 detik
0 Assesment
0 Breathing 0 Circulation clear
0 Objective : Gerakan dada simetris,
tidak ada jejas, RR
20x/menit
0 Assesment : Breathing
clear
Anamnesis
0 Disability
a. Objective
0 Pupil isokor (+/+), refleks cahaya
(+/+)
0 Glasglow coma scale (GCS) 15
(E4V5M6)
Eyes : mata membuka
spontan (E4)
Verbal : berbicara dengan baik
dan berorientasi baik (V5)
Motorik : bergerak sesuai
perintah(M6)
Secondary Survey :
0 Pasien mengalami kecelakan lalu lintas, yaitu kecelakaan
tunggal.
0 Pasien sedang digonceng dengan motor tidak menggunakan
helm, tiba-tiba pakaina pasien tersangkut pada rantai sepedaa
motor sehingga pasien terjatuh ke aspal, mekanisme jatuh
tidak jelas karna pasien tidak mengingat kejadian.
0 Pasien tetap sadar setelah kejadian, tidak muntah dan tidak
kejang.
0 Pasien merasakan nyeri pada siku kiri setelah kejadian dan
gerakkan terbatas, tidak ditemukan nyeri ditempat lain.
0 Pasien langsung di bawa ke IGD RSUP M. Djamil.
Pemeriksaan Fisik
0 Status Generalis
0 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
0 Kesadaran : Komposmentis GCS : 15 (E4 M5 V6)
0 Pernafasan : 20x/menit
0 Nadi : 80x/menit
0 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
0 Suhu : 37ºC
Pemeriksaan Fisik
0 Kepala : Normocephal, deformitas (-), luka (-), nyeri tekan (-), hematom (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks cahaya +/+
Leher : JVP 5 -2 cmH20, pembesaran KGB (-)
0 Thorax :
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
0 Abdomen
Inspeksi: Distensi (-), jejas (-),luka (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar lien tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani
0 Genitalia : Tidak ada kelainan
0 Ekstremitas : status lokalis
Status lokalis : Regio artikulatio
cubiti
0 Look
Deformitas (-), udem (+), jejas (+), hematom (-)
0 Feel
Nyeri tekan (+), krepitasi (+), neurovaskular distal (+)
0 Move
Gerakan aktif dan pasif terhambat, nyeri bila digerakkan, ganguan
persarafan (-)
0 ROM terbatas
Foto klinis
Diagnosis Kerja

0Closed # Olekranon Sinistra


Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa

0Fraktur dislokasi olekranon sinistra


stabil nonkomunitif tertutup
Penatalaksanaan
0 Medikamentosa : IVFD RL 20tts/menit
Inj. Ceftriaxon 1 x 2 amp (IV)
Inj. Ranitidin 1 x 1 amp (IV)

0 Pre Operative : Imobilisasi dengan pemasangan gips dengan siku di


fleksikan 900

0 Operative : Open Reduction Internal Fixation (ORIF) dengan Tension


Band Wiring
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai