Anda di halaman 1dari 3

Pasal 7

Menurut (Dentch, 2018), Kepemimpinan dan partisipasi pekerja merupakan pernyataan


keseluruhan dari apa yang dipersyaratkan terhadap manajemen puncak dalam mendukung
SMK3 organisasinya. Sedangkan menurut Peraturan Menteri pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia No 10 tahun 2021, Kepemimpinan dan partisipasi
tenaga kerja dalam Keselamatan Konstruksi merupakan kegiatan penyusunan kebijakan
untuk mengembangkan budaya berkeselamatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Kepemimpinan dan partisipasi kerja dalam keselamatan kontruksi merupakan kegiatan
penyusunan kebijakan menyeluruh yang dipersyaratkan dalam manajemen puncak untuk
mendukung SMK3 organisasinya serta mengembangkan budaya berkeselamatan. Manajemen
puncak yang dimaksud adalah orang atau sekelompok orang yang mengarahkan dan
mengendalikan organisasi pada tingkat tertinggi dan bukan staf K3 atau manajemen
menengah yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan kinerja dari sistem manajemen
(Masjuli et al., 2019).

Catatan manajemen dan rekaman kinerja organisasi (perusahaan) harus menunjukan


keefektifan manajemen puncak dalam memimpin SMK3-nya dengan menyediakan sumber
daya yang diperlukan, arah strategis, dan komunikasi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja dalam Keselamatan Konstruksi paling sedikit
harus terdiri atas subelemen:

1. Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal;


Organisasi harus mempertimbangkan isu eksternal dan internal yang relevan yang
memiliki dampak potensial terhadap SMK3. Berikut ini merupakan identifikasi isu
eksternal dan internal yang relevan yang memiliki dampak potensial terhadap SMK3
(“KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN
KONSTRUKSI,” n.d.) :
- Identifikasi Isu Internal
a. Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-nilai dari pekerja
b. Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas
c. Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya
d. Kondisi Kerja
e. Pengaturan waktu kerja
f. Kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya, pengetahuan, dan
kompetensi (seperti modal, waktu, sumber daya manusia, proses, sistem, dan
teknologi);
g. Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas
- Identifikasi Isu Eksternal
a. Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi, dan alam
b. Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru, dan munculnya
pekerjaan baru
c. Pengetahuan baru tentang produk dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan
keselamatan
d. Hubungan dengan kepentingan pengguna jasa terkait dengan pekerjaan
konstruksi
e. Perubahan dan lain-lain yang terkait
Contoh Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal
Dentch, M.P., 2018. The ISO 45001:2018 Implementation Handbook: Guidance on Building
an Occupational Health and Safety Management System. Quality Press.
KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN
KONSTRUKSI [WWW Document], n.d. . toaz.info. URL https://toaz.info/doc-viewer
(accessed 9.13.21).
Republik Indonesia. 2021. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia No 10 tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Kontruksi. Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Masjuli, Awan Taufani, Amri Abu Kasim, 2019. Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018., 1st ed. Badan Standardisasi
Nasional (BSN), Setu, Tangerang Selatan.

Anda mungkin juga menyukai