ATAN
KELOMPOK 7
Wahyu Anastanur
(182110101007)
4 3
Ivan Rizal Fiandrinata Solikha Tri Cahyati
(182110101036) (182110101034)
POKOK BAHASAN
PENGERTIAN UPAYA KESEHATAN
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sejumlah 23% cara pengobatan menggunakan
obat rumah, 11 % mengunjungi tabib atau dukun untuk berobat, 17% menggunakan
obat bekas atau obat yang pernah digunakan orang lain dalam penyembuhan
penyakit tertentu dengan tanpa anjuran dokter, 4% mengunjungi otoritas agama
biasanya jika penyakitnya aneh dan masyarakat percaya bahwa dibawa ke salah
satu ulama/kyai maka akan bisa menyembuhkan penyakit tersebut, dan 27%
masyarakat mengunjungi fasilitas atau layanan kesehatan modern yang sudah
tersedia sekarang
Akses ke Layanan Kesehatan
Latar Belakang:
Rumah Sakit Umum Dr. Hasan Sadikin adalah rumah sakit rujukan utama
di Jawa Barat, Indonesia, yang merawat 1.000 kasus tuberkulosis setiap
tahun yang sebagian besar dalam kondisi parah. Tingkat keparahan
penyakit ini mungkin dipengaruhi oleh perilaku pencarian kesehatan pasien yang
buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pola pasien
dengan perilaku mencari kesehatan TB sebelum dirawat di Rumah Sakit
Umum Dr. Hasan Sadikin, Bandung.
Health Seeking Behavior among Patients with Tuberculosis in Dr. Hasan Sadikin
General Hospital Bandung, Indonesia in November 2012
Metode:
Sebuah penelitian deskriptif dilakukan pada bulan November 2012 pada 56 pasien
di Klinik Shortcourse Perawatan Obat (DOTS) di Rumah Sakit
Umum Dr. Hasan Sadikin (RSHS) untuk menilai jumlah dan jenis layanan
kesehatan yang dikunjungi sebelum RSHS. Kriteria inklusi adalah pasien
yang didiagnosis dengan TB untuk pertama kalinya, berusia setidaknya
19 tahun. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terbuka dan disajikan
sebagai persentase.
Health Seeking Behavior among Patients with Tuberculosis in Dr. Hasan Sadikin
General Hospital Bandung, Indonesia in November 2012
Hasil:
Sebanyak 32 responden (57%) mencari pengobatan awal dengan pergi ke pusat
perawatan kesehatan profesional (dokter, puskesmas, atau rumah sakit), sisanya
mencari pengobatan tradisional (7%), pengobatan sendiri (29%), atau tidak ada
obat sebelum perawatan di RSHS (7%). Lima puluh lima persen responden
melakukan lebih dari satu jenis perilaku pencarian kesehatan. Waktu rata-rata
antara keluhan pertama sampai responden mendapatkan pengobatan adalah 5
bulan.
Kesimpulan:
Pasien dengan perilaku mencari pengobatan TB berbeda sebelum perawatan di
RSHS dan masih ada pasien yang mencari perawatan ke perawatan kesehatan
non-profesional
BENTUK-BENTUK UP
AYA KESEHATAN
Upaya kesehatan promotif
BENTUK
BENTUK
Upaya kesehatan preventif
UPAYA
KESEHATAN
1 Peningkatan Kesehatan
(Health Promotion)
.
PENERAPAN MEDIS D
ALAM UPAYA KESEH
ATAN
Penerapan Medis dalam Upaya Kesehatan
Sistem medis modern Sistem medis tradisional
Rasionalitas secara keilmuan Penafsiran pribadi penyembuh
Bersifat objektif melalui sistem perhitungan yang Bersifat umum dan cenderung menggunakan
rinci perkiraan-perkiraan
Berpatokan pada data-data valid secara kimiawi Tidak ada patokan yang valid dalam diagnosa
Melihat pada sudut pandang “disease” sebagai suatu
Melihat pada sudut pandang pribadi penyembuh
Entitas
Lebih terfokus pada pasien secara individual Melayani pasien secara individual
dibandingkan dengan keluarga atau komunitas maupun kolektif
Lanjutan
1. Fisioterapi
(Meinar, 2012)
menyebutkan 2. Kemoterapi
berberapa
contoh pengobatan 3. Hemodialisis
modern yaitu:
4. Radiasi
5. Anti Kanker hormonal & antagonisnya
PENERAPAN TRADISI
ONAL DALAM UPAY
A KESEHATAN
Penerapan Tradisional dalam Upaya Kesehatan
Penerapan tradisional di sini merupakan penerapan pelayanan kesehatan yang
menggunakan metode-metode atau alternatif tradisional untuk menunjang
upaya kesehatan dan kualitas derajat kesehatan.