Anda di halaman 1dari 21

Pencegahan

Narkoba di
Tempat Kerja
KELOMPOK 7
Kelompok 7 :

● Naurah Salsabila 182110101028

● Wanda Tiara Saputri 182110101099

● Abdul Satriyansyah 182110101128


Pokok Bahasan
Pengertian Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
Lainnya

Dasar Hukum

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba di


Tempat Kerja

Indikasi Penyalahgunaan Narkoba di Tempat


Kerja

Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Tempat


Kerja

Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di


Tempat Kerja

Perjabjian dalam Pencegahan Narkoba

Studi Kasus
Pengertian

Zat Adiktiv
Narkotika Psikotropika Lainnya
zat atau obat yang zat atau obat yang zat yang berpengaruh
secara alami maupun secara alami maupun psikoaktif di luar yang
sintetis yang dapat sintetis yang bukan disebut narkotika dan
menimbulkan narkotika dan dapat psikotropika dan
penurunan atau menyebabkan dapat menimbulkan
perubahan kesadaran, perubahan khas pada kecanduan
hilangnya rasa, dan aktivitas mental dan
dapat menimbulkan perilaku
ketergantungan
Dasar Hukum

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021
Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja
Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor : Per.11/Men/Vi/2005 Tentang Pencegahan Dan
Penanggulangan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika,
Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya Di Tempat Kerja.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
di Lingkungan Kerja

1 Hubungan Pekerja

2 Lingkungan Kerja

Hubungan dengan
3
Rekan Kerja
Indikasi Penyalahgunaan Narkoba
Di Lingkungan Kerja

Penggunaan
Tanpa Melakukan
Pengawasan Peredaran Gelap
Dokter Narkoba

50% 70%
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Dampak Langsung

Dampak Fisik Dampak Psikis


Gangguan pengelihatan, Nafsu makan berkurang/lebih,
pernafasan, pencernaan, gangguan pola tidur,
penciuman, jantung, sistem saraf, konsentrasi, kecemasan,
saluran kemih, sistem reproduksi, emosi, gejala psikotik,
dan infeksi penyakit menular ketakutan, curiga, melukai diri

55% 70%
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Dampak Tidak Langsung

Dampak
Dampak Sosial
Dikucilkan masyarakat,
Ekonomi
Jatuh miskin (menjual
aib keluarga, hubungan barang milik sendiri, orang
dengan orang lain tidak tua, dan orang lain)
harmonis

Dampak bagi Danmak Bagi


Tempak Kerja Pekerja
Kesempatan berkarya
Merusak citra, hilang hilang, diberhentikan, tidak
produktivitas, tingginya dipercayai rekan kerja
pergantian karyawan,
rendahnya semangat kerja,
kesalahan & kecelakaan kerja
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di
Tempat Kerja
(Permenakertrans No. 11 Tahun 2005)

Penyusunan
a. Konsultasi antara Penetapan a. Mengkomunikasikan kebijakan
pengusaha dengan dan dan program kepada semua
pekerja/buruh dan atau Kebijakan pekerja/buruh
serikat pekerja/serikat
Pelaksanaan b. Melaksanakan program
buruh Program penyuluhan, pendidikan dan
b. Dinyatakan tertulis dan latihan untuk meningkatkan
memuat komitmen kesadaran pekerja/buruh
pengusaha dan c. Mengembangkan program
pembentukan unit yang bantuan konsultasi bagi
menangani program pekerja/buruh
upaya pencegahan dan d. Melaksanakan evaluasi
penanggulangan kebijakan dan program secara
penyalahgunaan narkoba berkala
c. Tanpa diskriminasi
Pemeriksaan atau Tes Pekerja
(Permenakertrans No. 11 Tahun 2005)

Pengusaha dapat meminta


pekerja/buruh yang diduga
45% 75% Pelaksanaan tes harus dilakukan
oleh sarana pelayanan kesehatan
menyalahgunakan narkotika, atau laboratorium yang berwenang
psikotropika dan zat adiktif lainnya sesuai peraturan perundang-
untuk melakukan tes dengan biaya undangan yang berlaku
ditanggung oleh perusahaan

Hasil tes harus dijaga 62% 87% Hasil tes harus dijaga
kerahasiaannya sebagaimana kerahasiaannya sebagaimana
yang berlaku bagi data rekam yang berlaku bagi data rekam
medis lainnya medis lainnya
Perlakuan dan Pelaporan Perusahaan Terhadap
Pekerja
(Permenakertrans No. 11 Tahun 2005)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengusaha dapat menjatuhkan


pekerja/buruh yang membutuhkan tindakan disiplin kepada
perawatan dan atau rehabilitasi pekerja/buruh dalam hal
diatur dalam Perjanjian Kerja, 1 2 pekerja/buruh tidak bersedia
Peraturan Perusahaan atau untuk mengikuti program
Perjanjian Kerja Bersama pencegahan, penanggulangan,
perawatan dan atau rehabilitasi

Laporan disampaikan juga kepada


Pengusaha atau pekerja/buruh
harus segera melaporkan kepada 3 4 instansi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan
Kepolisian apabila ditemukan
Kabupaten/Kota melalui
seseorang atau lebih memiliki
mekanisme P2K3/Pelayanan
atau mengedarkan narkoba di
Kesehatan Kerja
tempat kerja
Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau
Perjanjian Kerja Bersama
Perjanjian antara Pekerja
dengan pemberi kerja yang
1 Perjanjian Kerja memuat syarat-syarat kerja, hak,
dan kewajiban para pihak

Peraturan yang dibuat secara


Peraturan tertulis oleh pengusaha yang
2 Perusahaan memuat syarat-syarat kerja dan
tata tertib perusahaan

Perjanjian yang merupakan hasil


perundingan antara Serikat Pekerja
3 Perjanjian Kerja yang tercatat pada instansi di
Bersama bidang ketenagakerjaan dengan
Pengusaha, atau beberapa
Pengusaha yang memuat syarat-
syarat kerja, hak, dan kewajiban
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kedua belah pihak
Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian
Kerja Bersama

Permenakertrans No. 11 tahun Peraturan Pemerintah No. 35


2005 Tahun 2021
Pasal 52 (2) : Pelanggaran bersifat mendesak yang
Pasal 7 (1) : “Ketentuan lebih lanjut mengenai
dapat diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan
pekerja/buruh yang membutuhkan perawatan
Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama
dan atau rehabilitasi akibat penyalahgunaan
sehingga Pengusaha dapat langsung memutuskan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
hubungan kerja terhadap Pekerja, salah satunya
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan
adalah memakai dan/atau mengedarkan narkotika,
Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama”.
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan
kerja.
Contoh Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan
atau Perjanjian Kerja Bersama
● Kontrak Kerja
● Peraturan Perusahaan
● Perjanjian Kerja Bersama
Studi Kasus 1 : Pecat Pegawai yang Tertangkap Bawa Ganja
Saat Patroli, Jasa Marga : Tidak Ada Toeransi!
(Kompas.com, 3 Desember 2020)

● Petugas Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menangkap AT, seorang petugas patroli jalan tol PT
Jasamarga Pandaan Tol (JPT) karena membawa ganja kering seberat 2 gram saat bertugas pada Selasa,
2 Desember 2020. Penangkapan tersebut terjadi pada malam hari saat pegawai sedang menjalankan
tugas patroli di shift kedua yakni pukul 14.00 – 21.00 WIB.
● Sebagai tindakan tegas terhadap karyawan yang melakukan tindak kriminal, pihak PT Jasamarga Pandaan
Tol langsung memberhetikan pegawai tersebut.
● Jasa Marga bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menggelar tes urine bagi seluruh
petugas operasional yang bertugas di Jalan Tol Gempol-Pandaan.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 114 ayat 1 sub pasal 11 ayat 1 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika

Pada kasus tersebut, perusahaan telah melakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2021 pasal 52 ayat 2,
“pengusaha dapat langsung memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja karena melakukan pelanggaran bersifat
mendesak salah satunya yakni memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan
kerja”. Selain itu, pengusaha juga sudah melakukan sesuai dengan Permenaker No. 11 Tahun 2005 pasal 6, yakni “Pengusaha
dapat meminta pekerja/buruh yang diduga menyalahgunakan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya untuk melakukan
tes dengan biaya ditanggung oleh perusahaan.”
Studi Kasus 2 : Bareskrim Polri Bongkar Peredaran Sabu
Berkedok Perusahaan Jasa Ekspedisi (Bantennews.co.id, 20 Mei 2020)
Satgas IV Gakkum Ops Aman Nusa II Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil
membongkar perdagangan sabu berkedok perusahaan jasa pengiriman barang. Ditemukan narkoba
jenis sabu seberat 71 kg menggunakan kendaraan logistik dari Pekanbaru, Lampung, Dan Jakarta.
Polisi berhasil menangkap 3 tersangka, antara lain RR selaku Dirut PT. Alidon Express Makmur
Jakarta, BP selaku Komisaris PT Alidon, dan EA seorang karyawan PT. Langkah Hijau yang mengepak
sabu.

Atas perbuatannya, para tersangka diancam Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 132 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Serta ancaman maksimal pidana mati dan pidana denda minimal Rp. 10 miliar.

Berdasarkan kasus tersebut, perusahaan PT. Alidon Express Makmur maupun PT. Langkah Hijau telah melanggar
Permenaker No. 11 Tahun 2005 pasal 2 ayat (1) yang mengatakan bahwa “Pengusaha wajib melakukan upaya aktif
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di
tempat kerja.”.
Perusahaan juga melanggar Permenaker No.11 tahun 2005 pasal 8 ayat (1), yakni “Pengusaha atau pekerja/buruh harus
segera melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia apabila ditemukan seseorang atau lebih memiliki atau
mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja.”
DAFTAR PUSTAKA
Bantennews.co.id. (2020). Bareskrim Polri Bongkar Peredaran Sabu Berkedok Perusahaan Jasa Ekspedisi. Dipetik September 14, 2021, dari
Bantennews.co.id: https://www.bantennews.co.id/66140-2/
BNN. (2017). Modul Pendidikan Anti Narkoba Bagi Kalangan Pekerja. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
BNN. (2017). NARKOBA DAN PERMASALAHANNYA. Direktorat Diseminasi Informasi.
BNN. (2020). Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2019. Jakarta Timur: Pusat Penelitian, Data, dan Informasi (PUSLITDATIN).
BNN, L. &. (2019). Executive Summary: Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2018. Pusat Penelitian Data dan Informasi Badan
Narkotika Nasional Republik Indonesia.
BNN & LIPI. (2019). Survei Prevalensi 2018. Pusat Penelitian Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
BNN, O. H. (2019). Apa itu Psikotropika dan Bahayanya? https://bnn.go.id/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/
BNN, O. H. (2020.). Press Release Akhir Tahun 2020; “Sikap BNN Tegas, Wujudkan Indonesia Bebas Dari Narkoba.” Retrieved September 14, 2021, from
https://bnn.go.id/press-release-akhir-tahun-2020/
Faizal, A. (2020) Pecat Pegawai yang Tertangkap Bawa Ganja Saat Patroli, Jasa Marga: Tak Ada Toleransi, Kompas.com. Available at:
https://regional.kompas.com/read/2020/12/03/14230021/pecat-pegawai-yang-tertangkap-bawa-ganja-saat-patroli-jasa-marga-tak-ada?
page=all (Accessed: 14 September 2021).
Nurlia, R. (2019). Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Rumah Tenjo Laut Kabupaten Kuningan Tahun 2017. Syntax Literate , 4(7), 102-115.
Paramita, P. (2019). Pengaruh Konflik Kerja dan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja yang Berdampak Pada Produktivitas Kerja Karyawan [Studi Kasus di
PT. La Luna Semarang]. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Kontemporer, 5(2), Article 2.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika,
Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan
Pemutusan Hubungan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Per.11/Men/Vi/2005 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya Di Tempat Kerja.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
THANK YOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai