0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di tempat kerja melalui kebijakan perusahaan dan tes narkoba, serta tindakan disiplin terhadap pekerja yang menolak rehabilitasi.
Dokumen tersebut membahas program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di tempat kerja melalui kebijakan perusahaan dan tes narkoba, serta tindakan disiplin terhadap pekerja yang menolak rehabilitasi.
Dokumen tersebut membahas program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di tempat kerja melalui kebijakan perusahaan dan tes narkoba, serta tindakan disiplin terhadap pekerja yang menolak rehabilitasi.
PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN BAHAN ADIKTIF LAINNYA (P4GN) DI TEMPAT KERJA
HARUN ALRASYID, S.SOS
Dampak Penyalahgunaan Narkoba Pada Sektor Ketenagakerjaan
Hasil penelitian Epidemiologi menunjukkan
bahwa sebagian besar penyalahguna narkoba adalah pada umumnya berusia di atas 25 tahun, 80% laki-laki dan 20% perempuan, di usia produktif dan bekerja. Penyalahgunaan narkoba di tempat kerja merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan hasil interaksi tiga faktor yaitu faktor ketersediaan Narkoba; faktor individu; faktor pekerjaan dan lingkungan kerja dan zat yang ada di dalam narkoba itu sendiri. Penerapan Kepmenakertrans No. Per. 11/Men/VI/2005.
1. Pengusaha wajib melakukan upaya aktif
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotoka, psikotropika dan zat adiktif lainnya, melalui : - Penetapan kebijakan; - Penyusunan dan pelaksanaan program. 2. Dalam melaksanakan upaya pencegahan tersebut, pengusaha melibatkan pekerja/buruh, Serikat Pekerja/ Serikat Buruh, ahli dibidang tersebut 3.Dalam melaksanakan upaya pencegahan, pengusaha, pekerja/buruh, Serikat Pekerja/ Serikat Buruh Dapat berkonsultasi dengan instansi pemerintah terkait. 4. Tes Penyalahgunaan Narkoba :
- Pengusaha dapat meminta pekerja/buruh yang diduga
menyalahgunakan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya untuk melakukan tes dengan biaya ditanggung perusahaan
- Tes harus dilaksanakan oleh sarana pelayanan
kesehatan atau laboratorium yang berwenang sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
- Hasil tes harus dijaga kerahasiaannya
- Berdasarkan hasil tes tersebut, dokter yang telah
mendapatkan pelatihan dibidang narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dapat menetapkan apakah pekerja/ buruh tersebut harus mengikuti perawatan dan atau rehabilitasi. 5. Pengusaha dapat menjatuhkan tindakan disiplin kepada pekerja/ buruh dalam hal pekerja/ buruh tidak bersedia untuk mengikuti program pencegahan, penanggulangan, perawatan dan atau rehabilitasi akaibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. 6. Pengusaha atau pekerja/ buruh harus segera melaporkan kepada Kepolisian Negara RI apabila ditemukan seseorang atau lebih memiliki atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja.