Anda di halaman 1dari 60

PSPA FFS UHAMKA

Peraturan Perundang-
undangan & Etika
Kefarmasian
Inding Gusmayadi
Fauzi Kasim
Arel S.St Iskandar
Pokok Bahasan I & II
Pengantar : Perkuliahan,
Kefarmasian, Per-UU-an, Disiplin
dan Etik, Per-uu-an Terkait
Kefarmasian

Minggi I & II
PERKENALAN / PENGANTAR

1. Perkenalkan, saya…
2. Siapa anda ?
 Lulusan S1 dari mana ?
 Yg pernah Kuliah per-UU-
an/sejenis ?
 Yg punya buku Per-UU-an
MATERI PERKULIAHAN
2 X PERTEMUAN
PERTEMUAN I :
1. PERKENALAN & PENGANTAR KULIAH
2. PENGANTAR KEFARMASIAN
3. PENGANTAR PER-UU-AN, DISIPLIN &
ETIKA

PERTEMUAN II:
1. PER-UU-AN TERKAIT KEFARMASIAN
2. TUGAS MINGGUAN
PENGANTAR KULIAH
TUJUAN PERKULIAHAN 2 X PERTEMUAN
1. Mhs dapat mengkuti perkuliahan
sesuai dengan materi dan metode
yang direncanakan
2. Mhs dapat menjelaskan pengertian
farmasi, hukum, disiplin dan etik
3. Mhs dapat menjelaskan Ciri, Hirarki
dan sistematika per-UU-an
4. Mhs dapat menjelaskan dan
memberikan contoh jenis, hirarki dan
muatan per-UU-an kefarmasian.
10 AREA STANDAR KOMPETENSI APOTEKER
INDONESIA
(PERSYARATAN PRAKTIK/ ENTRY LEVEL)
1. Praktik kefarmasian secara professional
dan etik
2. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
6. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
7. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
8. Komunikasi efektif
9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Peningkatan kompetensi diri
10 AREA, 42 UNIT, 317 ELEMEN
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :
1.1 Menguasai Kode Etik Yang Berlaku
Dalam Praktik Profesi (K.Inti : Memahami dan
menghayati penerapan kode etik pada praktik
profesi)
1.1.1 Menjelaskan KEAI dan PDAI
1.1.2 Menjelaskan penerapan KEAI dan
PDAI
1.1.3 Menerapkan pertimbangan
professional dalam melakukan praktik
kefarmasian dengan mengindahkan
KEAI dan PDAI
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :
1.2 Praktik Legal Sesuai Ketentuan
Regulasi (K.Inti : Mampu melakukan praktik
kefarmasian secara legal dan sesuai regulasi.)
1.2.1. Menejelaskan ketentuan per-uu-an secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara
umum dan penerapannya dalam praktik
1.2.2. Menerapkan ketentuan per-uu-an dan aspek
penting dalam registrasi dan legislasi
kefarmasian
1.2.3. Menerapkan pengetahuan tentang hubungan
degam pelaku utama bisnis dan pemilik HAKI,
termsauk dasar interpretasi atas hak paten
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :
1.2 Praktik Legal Sesuai Ketentuan
Regulasi (K.Inti : Mampu melakukan praktik
kefarmasian secara legal dan sesuai regulasi.)
1.2.4. Memeprhatikan dan mengidentifikasi
obat baru di pasaran
1.2.5. Memenuhi ketentuan legislasi sediaan
farmasi yang berpotensi
disalahgunakan
1.2.6. Menunjukkan pengetahuan tentang
ketentuan pemasaran dan penjualan
farmasi
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :
1.2 Praktik Legal Sesuai Ketentuan
Regulasi (K.Inti : Mampu melakukan praktik
kefarmasian secara legal dan sesuai regulasi.)
1.2.7. Menjelaskan langkah langkah registrasi
sediaan farmasi, termasuk ketentuan
keamanan, mutu kemanjuran dan penilaian
farmakoekonomik sediaan farmasi
12.8. Melaksanakan proses registrasi sediaan
farmasi baru sesuai prosedur dan keentuan
yang berlaku
1.2.9. Mendokumentasikan kegiaa pelayanan
kefarmasian dan segenap dokuen
pdndukungnya.
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :
1.3 Praktik Profesional dan Etis (K.Inti
Mampu melakukan praktik kefarmasian secara
profesional dan etis.)
1.3.1. Menerapkan pertimbangan prioritas kesehata
dan keselamatan pasien pada kegiaan
pengadaan, pengelolaan dan pelayanan
sediaan farmasi dan alkes
1.3.2. Memberikan informasi yang tepat, jelas dan
tidak bias terkait keamanan sediaan farmasi
dan alkes yag digunakan pasien
1.3.3. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan
bersedia berkomunikasi dengan ean sejawat
dan/atau profesi lain demi kepentingan
pasien
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :
1.3 Praktik Profesional dan Etis (K.Inti
Mampu melakukan praktik kefarmasian secara
profesional dan etis.)
1.3.4. Memberikan arahan kepada pasien atau
masyarakat dalam memilih sediaan farmasi
yang layak dan jumlah yang tepat untk dibeli
/ digunakan
1.3.5. Mencapai dan mempertahankan sandar
pelayanan professional tertinggi
1.3.6. Menjalin dan dan menjaga hubungan
professional dengan tteman sejawat maupun
profesi lain
UNIT 1 : Praktik kefarmasian secara
professional dan etik :

1.3 Praktik Profesional dan Etis (K.Inti


Mampu melakukan praktik kefarmasian secara
profesional dan etis.)

1.3.7. Menghormati kepercayaan dan kerahasiaan


hubungan profesionalitas dengan pasien dan
masyarakat
1.3.8. Mematuhi KEAI dan PDAI
1.3.9. Menilai Kinerja diri sendiri dan dampaknya
pada pengobatan pasien atau masyarakat
Peraturan perundang-undangan &
Deskripsi MK : Etika Farmasi
Perkuliahan ini mempelajari peraturan perundang-undangan
Indonesia di bidang kesehatan khususnya profesi kefarmasian
dan yang terkait disertai contoh-contoh penerapan, pelanggaran
dan sanksinya; Hak dan kewajiban apoteker dalam pekerjaan/
praktik kefarmasian, disiplin, etika dan moral dibidang
kesehatan, khususnya farmasi; dan sanksi terhadap
pelanggarannya
Pustaka :
1. Troy, B.D (ed.) 2006, Remington : The Science and Practice of
Pharmacy, 21st. Ed., Lippincott Williams & Wilkins
2. Buku Pengantar Hukum
3. Buku-2 terkait pekerjaan / praktik kefarmasian
4. Peraturan Perundangan / Kebijakan Kesehatan / Kefarmasian, dll
 JARINGAN DOKUMENTASI & INFORMASI HUKUM
5. Etika, Pharmacy Ethic, Kode Etik Apoteker, Pedoman Disiplin
Apoteker, DLL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan :
taat hukum ,disiplin (S1)dan etika profesi apoteker
dengan rasa tanggung jawab, jujur dan demokratis
mampu menganalisis (C1) peraturan perundang-
undangan, disiplin dan etika profesi untuk dijadikan
dasar dan dimanfaatkan dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mengikuti
kegiatan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian oleh instansi pemerintah untuk
melaksanakan praktik kefarmasian secara professional,
legal dan etik sebagai Apoteker secara individu
maupun kelompok dengan benar dan mampu
menyampaikan hasil-hasilnya berdasarkan kaidah dan
etika masyarakat ilmiah
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Kefarmasian secara umum dan Pengertian, Format dan Hirarki
Per-UU-an
2. Menyadari pentingnya dan mengklasifikasikan Pr-UU-an dan menjelaskan ketentuan
terkait Praktik Kefarmasian (PK)
3. Menyadari pentingnya dan membandingkan Per-UU-an dan ketentuan terkait registrasi /
notifikasi , pengadaan, produksi dan distribusi antara obat – obat tradisional – kosmetika-
PKRT/Alkes,
4. Menyadari pentingnya dan menggunakan Per-UU-an dan ketentuan terkait Narkotika,
Psikotropika & Prekursor dalam praktik kefarmasian
5. Menyadari pentingnya dan menggunakan Peraturan Perundangan Tentang Perlindungan
Konsumen Dalam Bidang Kefarmasian
6. Menyadari pentingnya dan membandingkan Per-UU-an dan ketentuan terkait praktik
kefarmasian di rumah sakit, Apotek, Puskesmas, Klinik
7. Menyadari pentingnya dan menerapkan Per-UU-an, Disiplin dan Etika Profesi dan
ketentuan terkait Tenaga Kesehatan / Tenaga Kefarmasian
8. Menjelaskan peran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan instansi pemerintah dalam
pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian praktik kefarmasian sesuai Per-
UU-an
9. Mendeteksi permasalahan, dan mensolusi dan mencegah terjadinya permasalahan beserta
sanksi terkait pelanggaran Per-UU-an, Disiplin dan Etik Profesi dalam praktik kefarmasian,
serta upaya pencegahannya
Metode Perkuliahan :
1. Ceramah & Tanya Jawab
2. Diskusi Umum & Diskusi
Kelompok
3. Penugasan / Studi Kasus :
a. Rangkuman Kuliah
b. Penugasan Individu
c. Penugasan Kelompok
Perkuliahan
• Tatap Muka 7 x sebelum UTS, 7 x
sebelum UAS
Penilaian :
 Kehadiran(min = 80%) 10 %
 Penugasan 20 %
 UTS 35 %
 UAS 35 %
Rencana Pembelajaran Semester

RPS PER UU AN & ETIKA FARMASI.docx


PRAKTIK KEFARMASIAN
“Terminologi terkait Farmasi”
Cari definisi & contoh, tuliskan sumber
• PHARMACY
• PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN
• Pharmaceutical science, Pharmaceutical
Practice
• Pharmaceutical industry, Hospital Pharmacy
• Procurement, Production/Manufacturing,
Distribution, Pharmaceutical service/ care,
• Pharmaceutical, Medicine, Drug, Cosmetic,
Cosmeceutical, Traditional Medicine, Medical
Devices
• Health care, Public & Private Health,
Regulatory 22
PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN

PP 51, 2009 : PEKERJAAN KEFARMASIAN

UU 36, 2009 : KESEHATAN


PRAKTIK KEFARMASIAN
PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN

• Pembuatan termasuk pengendalian mutu


sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyaluran obat,
(pengelolaan obat), pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat dan
obat tradisional

• PENGADAAN, PEMBUATAN,
DISTRIBUSI, PELAYANAN
KOMODITI & BIDANG FARMASI
• Bahan  Industri / manufaktur
• Sediaan  Distribusi
• Produk
 Retail / Pelayanan
Obat
Obat tradisional  Regulasi, Pembinaan
Kosmetik Pengawasan
Makanan –
minuman  Lembaga Pendidikan
Alkes  Lembaga Penelitian
PKRT  TNI / POLRI
Bahan berbahaya
 Dll
PONDASI PROFESI APOTEKER

PROFESIONALISME
PROFESIONAL
PROFESI

26
PER-UU-AN & ETIKA YANFAR - MSH - MJM
CIRI-CIRI PROFESI
1. MEMILIKI BODY OF KNOWLEDGE
2. LULUS PENDIDIKAN PROFESI
SETELAH S1
3. BERPRAKTIK MELAYANI ( UTK
MASYARAKAT DGN ALTRUISTIK)
4. MEMILIKI ORGANISASI PROFESI (
ADA KODE ETIK, OTONOM)
5. LIFE LONG LEARNER
6. MEMPEROLEH JASA PROFESI
KARENA PRAKTIK
PENGANTAR PER-UU-AN,
DISIPLIN & ETIKA
NORMA HUKUM – DISIPLIN - ETIKA

HUKUM

DISIPLIN
ETIKA
Pengertian …..
• Peraturan Perundang-undangan
adalah peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan
UU 12 Tahun 2011 : Pembentukan Per-UU-an
Ciri Peraturan Perundangan yang baik :

1. Kelembagaan atau pejabat


pembentuk yang tepat;
2. Kejelasan tujuan;
3. Kesesuaian antara jenis, hierarki,
dan materi muatan;
4. Dapat dilaksanakan;
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;
6. Kejelasan rumusan; dan
7. Keterbukaan.
HIRARKI PER UU AN
• Perundang-undangan
dibawahnya, diakui
keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum mengikat
sepanjang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan.
FAUZI KASIM
HIRARKI PER UU AN (1)

• UUD 1945
• KETETAPAN MPR
• UNDANG UNDANG /
PERPPU
• PERATURAN PEMERINTAH
/ PRESIDEN
• PERATURAN DAERAH
FAUZI KASIM
HIRARKI PER UU AN(2)

• PERATURAN MENKES
• KEPUTUSAN MENKES
• PERATURAN Ka.BPOM
• KEPUTUSAN Ka.BPOM

FAUZI KASIM
CONTOH HIRARKI
PER-UU-AN
UUD 1945

OOK UU 36,35/09, UU 8/’99


419/’49 36/’14

PP 51/’09 PP 72/98 PP lain

PMK 1010/2008
PER Ka.BPOM
24/2017
FORMAT / SISTEMATIKA
PERAT. PER-UU-AN
K • JUDUL
E • LATAR BELAKANG
F • DASAR HUKUM
A • KETENTUAN UMUM
R • TUJUAN
M • MATERI MUATAN
A • (SANKSI)
S
• KETENTUAN PERALIHAN /
I PENUTUP
A • PENJELASAN
N
CONTOH ANATOMI PER-UU-AN
ASPEK UU 36/2009
JUDUL KESEHATAN
1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia
2. terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat,
LATAR BELAKANG menimbulkan kerugian ekonomi yang besar
3. kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung
/ ALASAN jawab semua pihak
DITERBITKAN 4. UU 23/92 tidak sesuai lagi

DASAR HUKUM Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3)

KETENTUAN Definisi : Kesehatan, SD kes., Perbek. Kes, Sed. Farmasi,


alkes, Nakes, Faskes, Obat, Obat.trad, Tekn. Kes, Upaya
UMUM Kes, Yankes, Pemerintah, Menteri
1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
TUJUAN setinggi-tingginya,
2. investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
CONTOH ANATOMI PER-UU-AN
HAK DAN KEWAJIBAN, TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH, SUMBER DAYA DI BIDANG
KESEHATAN(nakes,fasyankes, Perbekkes, Tekn &
MATERI Produk Tekn.), UPAYA KESEHATAN(17 Upaya),
KESHETAN KHUSUS(KIA,Bayi, Lansia,dll), GIZI,
MUATAN/ASPEK YG KESWA, PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR,
DIATUR KESLING, KESJA, PENGELOLAAN KES, IFORMASI
KES, PEMBIAYAAN KES, PERAN SERTA MASY,
BATIMKES, BINWAS, PENYIDIKAN, KETENTUAN
IDANA
Definisi Sed. Farmasi, alkes, Nakes, Faskes, Obat,
MATERI FARMASI Obat.trad., pengamanan dan penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan, praktik kefarmasian
SANKSI PIDANA DENDA & PENJARA

ATURAN 1. BERLAKU 1 TAHUN


2. PER.PELAKS. UU 23/92 MASIH BERLAKU, JIKA
PERALIHAN / TAK BERTENTANGAN
PENUTUP 3. UU 23/92 DICABUT
TUGAS HARI I
A. BUAT HIRARKI & RINGKASAN DALAM
BENTUK KARTU / KATALOG DARI
PER-UU-AN : 1 UU, 1 PP TERKAIT, 1
PERATURAN MENTERI TERKAIT
KEFARMASIAN
B. PELAJARI SECARA MENDALAM PP
72/1998 dan PP 51/2008, BILA PERLU
BUAT RANGKUMAN
FORMAT ANATOMI PER-UU-AN
ASPEK ........................
JUDUL
LATAR BELAKANG/ALASAN
DITERBITKAN
DASAR HUKUM
KETENTUAN UMUM

TUJUAN
MATERI MUATAN/ASPEK
UTAMA YG DIATUR
MATERI FARMASI

SANKSI
ATURAN PERALIHAN /
PENUTUP
PER-UU-AN TERKAIT
KEFARMASIAN
ALASAN, MENGAPA DITETAPKAN
PER-UU-AN BIDANG FARMASI
1. PERINTAH PER-UU-AN
4. BELUM
2. BELUM 3. BELUM
TERSEDIANYA TERJAMINNYA TERJANGKAUNYA
PELAYANAN, SEDIAAN
PELAYANAN & SEDIAAN PELAYANANAN
FARMASI, ALAT
FARMASI, ALAT KEAMANAN, MUTU DAN
KESEHATAN DAN PKRT
KESEHATAN DAN PKRT KHASIAT/KEMANFAATAN
BAGI MASYARAKAT
SECARA BAIK & BENAR SECARA BAIK & BENAR
SECARA BAIK & BENAR

5. BELUM 6. BANYAKNYA
TERLINDUNGINYA AKIBAT YANG
MASYARAKAT TERHADAP 7. BELUM ADANYA
MUNCUL DARI
PENGGUNAAN YANG TIDAK
PENGGUNAAN YANG
KEPASTIAN
MEMENUHI STANDAR DAN
PERSYARATAN SECARA BAIK SALAH DAN HUKUM
& BENAR
PENYALAHGUNAAN
TUJUAN, DITETAPKAN PER-UU-AN
BIDANG FARMASI

1. PELAKSANAAN PER-UU-AN

3. TERJAMIN 4. TERJANGKAUNYA
2. TERSEDIANYA SEDIAAN FARMASI, ALAT
SEDIAAN FARMASI, ALAT KEAMANAN, MUTU DAN
KHASIAT/KEMANFAATAN KESEHATAN DAN PKRT
KESEHATAN DAN PKRT BAGI MASYARAKAT

5. MELINDUNGI 6. MENCEGAH DAN


MASYARAKAT TERHADAP MENGATASI AKIBAT
PENGGUNAAN YANG YANG MUNCUL DARI 7. MEMBERIKAN
TIDAK MEMENUHI PENGGUNAAN YANG KEPASTIAN HUKUM
STANDAR DAN SALAH DAN
PERSYARATAN PENYALAHGUNAAN
MATRIK MATERI PENGATURAN
PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN
P’ada Yanfar Yan Yan Yan
NO ASPEK Prod. Distr
- an RS Apot PKM TO

1 UNDANG UNDANG V V V V V V V
PERATURAN
2
PEMERINTAH V V V V V V V
3 PERATURAN PRESIDEN V
4 PERATURAN MENKES V V V V V V V
5 KEPUTUSAN MENKES V V V V V V V
6 PER Ka BPOM V V V V V V V
7 KEP. Ka BPOM V V V V V V V
Fauzi Kasim
PER – UU – AN & KEBIJAKAN
1. O.O.K 419/1949 1. PP 20/1962
2. UU 8/’99 2. PP 32/96
3. UU 35/’09 3. PP 72/’98
4. UU 13/’03 4. PP 38 / 2007
5. UU/29/2004 5. PP 19 / 2005
6. UU 36/’09 6. PP 23/ 2004
7. PP 51/2009
7. UU 44/’09
8. PP 24/2018
8. UU 23/’14 9. PP 31/2019
9. UU 33/’14 10. PERPRES 16/2018
10.UU 36/’14 11. DLL
11.DLL
1. PERMENKES/SK MENKES
2. PER/SK KA BPOM
3. EDARAN MENKES / BPOM
MATRIK MATERI PENGATURAN
PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN
PENG PEBU DISTRI PELA
NO ASPEK
ADAAN ATAN BUSI YANAN

1 DEFINISI
2 STD YG DIPAKAI
3 PERSYARATAN
4 SDM
5 PSARANA/PRASARANA
6 SUMBER DAYA LAIN
7 KEGIATAN / PROSES
IZIN YANG DIPERLUKAN &
8
PROSES PERIZINANNYA
9 JAMINAN / WAS. MUTU
10 RAHASIA KEFARMASIAN
10 PENCATATAN

11 PELAPORAN Fauzi Kasim


ASPEK DIATUR
PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI
1. PERSYARATAN MUTU, KEAMANAN, KEMANFAATAN DAN
KETERJANGKAUAN PRODUK
2. PRODUKSI : SYARAT & IZIN/SERTIFIKAT (BERUSAHA,
INDUSTRI, PRODUKSI), CARA PEMBUATAN YANG BAIK
3. PEREDARAN ( PENYALURAN & PENYERAHAN): IZIN EDAR:
REGISTRASI & NOTIFIKASI; IZIN SARANA; CARA
PEREDARAN; JAGA MUTU; DOKUMEN
4. PEMASUKAN KE DALAM DAN PENGELUARAN DARI
WILAYAH INDONESIA
5. KEMASAN, PENANDAAN DAN IKLAN
6. PEMELIHARAAN MUTU
7. PENGUJIAN & PENARIKAN KEMBALI
8. PEMUSNAHAN
9. PEMBINAAN & PENGAWASAN
10. KETENTUAN PIDANA
TUGAS HARI II
A. BUAR RANGKUMAN KULIAH MAKSIMAL 2
HALAMAN, KERTAS A4 POLOS !
B. PELAJARI HIRARKI PER-UU-AN ( UU, PP,
PMK DAN PER Ka.BPOM) TERKAIT ( LIHAT
KUMPULAN SLIDE BERIKUTNYA ) :
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI OBAT. UNTUK
PRODUKSI, PILIH SALAH SATU : OBAT
TRADISIONAL, KOSMETIKA, ALKES, PKRT
C. RINGKASAN DALAM BENTUK KARTU /
KATALOG DARI PER-UU-AN : 1 UU, 1 PP
TERKAIT, DAN PERATURAN MENTERI
TERKAIT KEFARMASIAN YANG DIBAHAS
HARI INI !
LAMPIRAN
NORMA, HUKUM & ETIKA
• Manusia
– Makhluk sosial, kadang-2 lemah
– Mempunyai kepentingan, dan ada ancaman
terhadap kepentingan tsb
• Masyarakat
– Berinteraksi sesama / dgn pihak lain
– Terjadi kontak, hubungan
– Tatanan sosial psikologis
– Ada peluang terjadinya konflik kepentingan
– Perlu perlindungan kepentingan melalui aturan /
pengaturan bagaimana harus bertindak / bertingkah
laku, agar seimbang, tertib, damai, aman
NORMA, HUKUM & ETIKA
• Norma / Kaidah Sosial:
– Pedoman, patokan atau ukuran untuk berperilaku atau
bersikap ( yang seharusnya dilakukan atau yang seyogyanya
tidak dilakukan; yg dilarang utk dilakukan atau dianjurkan utk
dijalankan) dalam masyarakat agar tidak merugikan orang lain
dan dirinya sendiri
– Kaidah hukum dapat dibedakan dari kaidah kepercayaan,
kaidah kesusilaan, dan sopan santun, tetapi tidak dapat
dipisahkan.
– Isi kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia, tidak
seorangpun dapat dihukum karena apa yang dipikirkan atau
yang dibatinnya.
– Peristiwa hukum adalah peristiwa yang relevan bagi hukum,
perisiwa yang oleh hukum dihubungkan dengan akibat hukum
atau peristiwa yang oleh hukum dihubungkan dengan timbul
atau lenyapnya hak dan kewajiban.
NORMA, HUKUM & ETIKA
• Norma / Kaidah Sosial:
– Hukum mengatur, mengusahakan ketertiban dan
membatasi ruang gerak individu. Rule of law, berarti
pengaturan oleh hukum, jadi yang mengatur adalah
hukum. Supermasi hukum adalah hukum yang berkuasa
atau yang memerintahkan.
– ada lima asas hukum yang berlaku; asas kepribadian,
asas persekutuan, asas kesamaan, asas kewibawaan, dan
asas pemisahan antara baik dan buruk.
– Hukum sebagai kumpulan peraturan atau kaidah
mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif. Umum
karena berlaku bagi setiap orang dan normatif karena
menentukan apa yang sebaiknya dilakukan, apa yang
tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta
menentukan bagaimana caranya melakukan kepatuhan
pada kaidah-kaidah.
Ciri Kaidah-Kaidah
Keper- Kesusilaan Sopan Hukum
cayaan Santun

Tujuan Umat Manusia; Pembuatnya yg knkret,


penyempurnaan keterlibatan masyarakat,
manusia, jgn sampai jangan samai ada korban
mausia jahat
Ditujukan Sikap batin Sikap lahir
utk
Asal usul Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yg
memaksa
Sanksi dari Tuhan dari diri dari masy. dari masy.
sendiri tak resmi secara
resmi
Daya kerja membebani kewajiban Membebani
kewajiban
dan
memberi
hak
ETIK DISIPLIN HUKUM
1. NORMA PERILAKU/ 1. NORMA DISIPLIN 1. NORMA HUKUM
MORAL  DISIPLIN SUDUT NORMA MANUSIA
- DISIPLIN SUDUT EKSTERNAL PADA UMUMNYA
INTERNAL  STANDAR PROFESI
- MASALAH MORAL ( KNOWLEDGE,
SKILL,
PROFESSIONAL
ATTITUDE)

2. PELANGGARAN: 2. PELANGGARAN →
DILEMA RELATI- DEVIASI STANDAR 2. PELANGGARAN
VITAS APLIKA- PROFESI PEMENUHAN DELIK
TIF/KONTEKS (BENAR - SALAH) HUKUM
(BAIK – BURUK) (BENAR – SALAH)
3. DAMPAK 3. DAMPAK
- KUALITAS TELADAN AKUNTABILITAS 3. DAMPAK
- KEHORMATAN PROFESI PENYELESAIAN
PROFESI (PELAYANAN/ KONFLIK/
PERILAKU) KEDAMAIAN
ETIK DISIPLIN HUKUM
4. LINGKUP 4. LINGKUP 4. LINGKUP
- PERILAKU - KOMPETENSI ATURAN
- YANKES (NAKES) HUKUM YAN
- PERILAKU KES ( NAKES)
PROFESIONAL
5. BENTUK: KODE 5. BENTUK : 5. BENTUK
ETIK PROFESI ATURAN DISIPLIN UU, PP, PERMEN,
NAKES KEPPRES DLL

6. DISUSUN: ORG. 6. DISUSUN: 6. DISUSUN:


PROFESI KONSIL/MDTK NEGARA (DPR +
PEMERINTAH)
7. SANKSI 7. SANKSI 7. SANKSI
- MORAL/HATI - PERINGATAN - PIDANA: DENDA/
NURANI TERTULIS PENJARA
- NASEHAT/TEGURAN - REEDUKASI - PERDATA:
- PENGUCILAN - REK. CABUT STR /SIP GANTI RUGI
- PEMECATAN DARI - TUN:
ANGGOTA OP. ADMINISTRATIF
ETIK DISIPLIN HUKUM
8. YANG 8. YANG 8. YANG
MEMERIKSA: MEMERIKSA: MEMERIKSA:
- MEDAI MEDAI / MDTK PENGADILAN
ANGGOTA: ANGGOTA: - NEGERI
PROFESI APOTEKER, AHLI - TUN
HUKUM ANGGOTA:
HAKIM
9 TUJUAN : 9. TUJUAN : 9. TUJUAN:
- MEMELIHARA MEMELIHARA MENJAGA
BONAFIDITAS TATA TERTIB KETERTIBAN
PROFESI/TDK ANGGOTA MASYARAKAT
BERLAKU UMUM PROFESI ( TDK LUAS
– JAGA MUTU BERLAKU BAGI (TERMASUK
YANG BUKAN ANGGOTA
ANGGOTA) PROFESI)
SEKEDAR PERKENALAN
DRS H. FAUZI KASIM APT. M KES
LAHIR DI BUKITTINGGI, 1957

ISTRI 1(ASAL PARE, KEDIRI,


JATIM)
ANAK 4
TINGGAL DI KEMAYORAN,
JAKARTA PUSAT

•SD – SAA DI BUKITTINGGI 1976


•SMA 2 DI PADANG 1977
•S1 FARMASI – APOTEKER DI UI 1986
•MAGISTER KES. MASYARAKAT UI 1997
(ADMINISTRASI & KEBIJAKAN KESEHATAN)
DRS H. FAUZI KASIM APT. M.KES
1. DOSEN :
a. UI- ISTN –UNTAG - UHAMKA : PER – UU – AN &
ETIKA FARMASI 2011 – SEKARANG
b. PSPA –UHAMKA : MANAJEMEN FARMASI - 2009 -
2016
c. PSSF – ISTN 1987 - 2014
2. TECHNICAL ADVISOR KOMPAK GROUP (INDUSTRI
KOSMETIK & OBAT TRADISIONAL ) 1994 - SEKARANG
3. APOTEKER PENGELOLA APOTIK BAHAGIA, 1992 –
SEKARANG, JAKARTA
4. KONSULTAN & TRAINER MANAJEMEN
• MANAJEMEN KESEHATAN & FARMASI 1990 -
SEKARANG
4. PIMPINAN REDAKSI ISO INDONESIA 2006 – SEKARANG
5. ASESOR BAN-PT DAN LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI
PERGURUAN TINGGI KESEHATAN 2011 - SEKARANG
DRS H. FAUZI KASIM APT. M.KES
• KEMAHASISWAAN
• KETUA KSM FARMASI UI 1981-1982
• KETUA BPM FMIPA UI 1982-1983
• WAKIL SEKJEN ISMAFARSI 2984- 1987
• PENGURUS ISFI/IAI
• KETUA PD ISFI DKI JAKARTA 2000-2005
• WAKIL SEKJEN PP ISFI ( 2005 -2009)
• SEKRETARIS BADAN SERTIFIKASI PROFESI APOTEKER(2006-2009)
• TEAM PENYUSUN RPP PEKERJAAN KEFARMASIAN, KOTRANAS,
STANDAR PELAYANAN FARMASI, DLL
• KETUA BIDANG ADVOKASI & PERLINDUNGAN ANGGOTA PD IAI DKI
JAKARTA 2014 2018.
• ANGGOTA MAJELIS ETIK & DISIPLIN APOTEKER INDONESIA PUSAT
2010 – 2018
• SEKRETARIS MAJELIS ETIK & DISIPLIN APOTEKER INDONESIA DKI
JAKARTA, 2018 - SEKARANG
• ANGGOTA KOMNAS SANTIFIKASI JAMU
KEMENTERIAN KESEHATAN 2010 – SEKARANG
• ORGANISASI PROFESI KESEHATAN
• KETUA FORUM KOMUNIKASI ORGANISASI PROFESI

Anda mungkin juga menyukai