Pertemuan 1 - Asistensi Makro - AE201
Pertemuan 1 - Asistensi Makro - AE201
ASISTENSI
Mail : asisten.feb@student.uksw.edu
Instagram: korpsasistendosenfeb
Kantor Asisten: FE106
___________________________________________________________________________
Soal asistensi ini telah disusun dan dapat digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) dalam asistensi sesuai dengan waktu yang tertera pada lembar soal.
Menyetujui,
Dosen Pengampu Matakuliah
MASTER
(Eranus Yoga Kundhani, SE., M.Si)
2. Apayang dimaksud dengan arus dan stok? Berikan contoh dalam ruang lingkup
ekonomi mikro dan ekonomi makro!
Makro arus : jumlah barang kebutuhan yang beredar di pasar
Stok : jumlah tingkat inflasi dari barang yang beredar di pasar
Mikro arus : arus kas masuk perusahaan
Stok : revenue perusahaan
No.23/234/DKom
Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran
Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
A. Perkembangan Nilai Tukar 6-10 September 2021
Pada akhir hari Kamis, 9 September 2021
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas
terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi
kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan
sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya
tahan.
Arus : harga bahan kebutuhan pasar
Stock : nilai inflasi yang beredar
No.23/229/DKom
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar 144,8 miliar dolar AS,
meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2021 sebesar 137,3 miliar dolar AS. Posisi
cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar
3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan
sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Peningkatan posisi cadangan devisa pada Agustus 2021 terutama karena adanya tambahan
alokasi Special Drawing Rights (SDR) [1] sebesar 4,46 miliar SDR atau setara dengan 6,31 miliar
dolar AS yang diterima oleh Indonesia dari IMF. Pada tahun 2021, IMF menambah alokasi SDR dan
mendistribusikannya kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia, secara proporsional sesuai
kuota masing-masing. Hal itu ditujukan untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global
dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, dan juga
untuk memperkuat cadangan devisa global. Alokasi SDR tersebut didistribusikan kepada negara-
negara anggota IMF tanpa biaya.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan
prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong
pemulihan ekonomi.
Kontak Asistensi
Klinik
ASISTEN EMAIL NOMOR HANDPHONE
DEE 212018292@student.uksw.edu 0895621100978
IES 222018049@student.uksw.edu 081327884135
KRS 222019025@student.uksw.edu 089688051653
RAP 232019041@student.uksw.edu 081327018076
SYF 232019182@student.uksw.edu 089509283892
ZIA 222018021@student.uksw.edu 081240705497