Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan saling berinteraksi satu sama lain. Proses menua yang terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan (impairment),keterbatasanfungsional (functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses kemunduran (Bondan, 2009). Hal yang pertama perawat lakukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lansia adalah pengkajian. Menurut Potter & Perry, (2005), pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien. Proses keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisis data sebagai dasar untuk diagnose keperawatan. Secara umum, sakit dipandang sebagai suatui kondisi yang dialami individu yang gagal mencapai kesehatan optimum.Sakit akut adalah satu kondisi sakit pada individu yang berhasil ditangani oleh intervensi atau membaik seiring dengan waktu. Sakit kronis adalah satu kondisi tidak adanya resolusi proses penyakit. Implikasinya adalah individu akan menderita sakit ini sampai ia meninggal; tidak ada pengobatan. Karena individu seringkali dapat hidup panjang dan produktif dengan penyakit kronisnya, haruskah mereka disebut “sakit”?mungkin sebutan yang paling tepat adalah kondisi kesehatan kronis. Banyak individu diberbagai komunitas hidup dengan kondisi kesehatan kronis. Pendekatan holistik terhadap asuhan keperawatan menolak adanya penggolongan individual.Pendekatan holistik menekankan pada keterkaitan individual.Apabila ditinjau secara harfiah, pendekatan ini dapat digunakan untuk menggambarkan individu dengan kondisi kesehatan kronis.Kesehatan individu seharusnya tidak digolongkan, seperti diabetik, penderita kanker, skizofrenik, atau individu yang teriunfeksi HIV.Bagaimanapun, perawat dipaksa oleh pendekatan sistem pelayanan kesehatan untuk cenderung melabel dan mengategorikan kesehatan individu.Dengan demikian, dalam pembahasan ini, suatu upaya dilakukan untuk menggambarkan populasi ini dalam konteks yang sangat luas. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengkajian lansia 2. Pengumpulan data riwayat kesehatan 3. Pemeriksaan fisik , psikososial, status mental, kognitif dan spiritual 4. Diagnose keperawatan pada lansia 5. Intervensi keperawatan pada lansia 1.3 Tujuan