Anda di halaman 1dari 2

Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim

1. Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja
dengan biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal
ini karena panas meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga
menyebabkan jumlah tabrakan diantara molekul-molekul meningkat.
Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena
hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim.
Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah
pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi,
sehingga laju reaksi pun jadi menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal
melaksanakan fungsi normalnya. Dalam tubuh manusia, suhu optimum di
mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35°C
sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja lebih baik pada
suhu yang lebih rendah daripada ini.
2. Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat
keasaman sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim
berubah bersama dengan perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan
enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada
beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan
asam atau basa.
Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung
pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH
menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim dapat
mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat
substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat
terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi.
3. Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak
jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan
konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul
substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya
aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah
dalam kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan
memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini,
di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat
untuk substrat ekstra.
4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin
cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi,
tentunya selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.
5. Aktivator & Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah
berikatan dengan substrat.
Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk
menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim memiliki dua cara berbeda
mengganggu fungsi enzim. Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi
2 kategori: inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.

Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat,


inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi
pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat.

Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan


merupakan sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor
ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi
tidak berfungsi dan substrat tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai