Anda di halaman 1dari 30

BULETIN

METEOROLOGI
EDISI JULI 2020

Analisis Dinamika Atmosfer


Analisis Iklim
Prakiraan Curah Hujan
Prakiraan Daerah Potensi Banjir

Stasiun Meteorologi Kelas III Temindung - Samarinda


Jalan Pipit Nomor 150 Bandara, Sungai Pinang, Samarinda

bmkgsamarinda.com bmkg_samarinda Stasiun Meteorologi Samarinda 085350611416


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Berkat rahmat dan perkenan Tuhan Yang Maha

RINGKASAN 1 Esa, Buletin Meteorologi Samarinda yang berisi

MJO 2 rangkuman informasi meteorologi di wilayah

Samarinda  selama bulan Juli 2020 telah dapat


OLR 3
diselesaikan. Buletin ini disusun berdasarkan hasil
SOI 4 pantauan baik terhadap unsur–unsur cuaca lokal
SST 5 wilayah Samarinda maupun faktor–faktor global

ANGIN PERMUKAAN 7 dan regional yang turut memengaruhi kondisi

CURAH HUJAN 7 klimatologi Samarinda.

SUHU UDARA 8 Unsur–unsur cuaca lokal yang dimaksud

meliputi informasi tentang curah hujan, angin,


KELEMBAPAN UDARA 8
suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara,
PENYINARAN MATAHARI 9 indeks kekeringan maupun cuaca signifikan yang
PENGUAPAN 10 terjadi di wilayah Samarinda. Adapun informasi

CUACA SIGNIFIKAN 10 kondisi atmosfer secara global dan regional

INDEKS KEKERINGAN 11 meliputi analisis perkembangan aktivitas MJO,

MONITORING HTH JULI 13 OLR, SOI, dan SST selama bulan Juli 2020.

Kritik dan saran pembaca sangat kami


ANALISIS CH, SH, & HH JULI 15
harapkan untuk lebih meningkatkan
PCH & SH AGUSTUS 16 kesempurnaan buletin ini. Mudah-mudahan
PCH & SH SEPTEMBER 19 dengan segala kekurangan yang ada di buletin ini

PCH & SH OKTOBER 22 dapat bermanfaat untuk menambah wawasan

PETA POTENSI BANJIR 24 tentang kondisi cuaca dan iklim Samarinda.

DAFTAR ISTILAH 26
Penanggung Jawab Samarinda, 10 Agustus 2020

KEPALA STASIUN Kepala Stasiun


Redaktur / Editor

SUTRISNO

BRIAN EKO PERMADI

ROBY

Anggota

ANA KANIYA ANNISA Riza Arian Noor


FAIZAL WEMPY

ANINDYA NURAINI

Staff Percetakan

FERGIAN YOGA ADITAMA

PRIMARISKY WAHYU MUMPUNI

WIWI INDASARI AZIS

REDAKSIONAL
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
RINGKASAN

Kondisi cuaca dan iklim bulan Juli 2020 di wilayah Samarinda dapat dilihat dari
faktor global, regional, dan lokal. Berdasarkan faktor global, MJO aktif untuk wilayah
Indonesia pada 29-31 Juli 2020 di luar tanggal tersebut, fenomena MJO berada di luar
wilayah benua maritim Indonesia. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa potensi
pertumbuhan awan pada pertengahan dan akhir bulan Juli 2020. terjadi anomali berupa
penurunan pengembalian energi sebesar -15 s.d. -5 Wm-2. Hal tersebut menyebabkan
pembentukan awan hujan relatif lebih tinggi dibanding dengan kondisi normalnya. Indeks
SOI pada bulan Juli 2020 menunjukkan nilai +1 yang berarti jika indeksnya positif maka
terjadi penambahan jumlah curah hujan. Nilai SST Juli 2020 di sekitar wilayah Kalimantan
khususnya Selat Makassar dalam kategori hangat dengan nilai 28-29 oC. anomali SST di
sekitar wilayah Kalimantan bagian utara dan timur (Selat Makassar) berkisar antara -0,5
s.d. +1,5 0C. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa terdapat potensi penguapan yang cukup
tinggi, sehingga meningkatkan proses pembentukan awan.
Kondisi cuaca lokal selama bulan Juli 2020 secara umum angin yang bertiup di
wilayah Samarinda berasal dari barat laut-timur laut dengan kecepatan terbanyak antara 1-4
knot dengan kelembapan udara rata rata antara 84-98%, temperatur udara rata-rata 24,3-27,6
o
C, dan rata-rata lama penyinaran matahari selama 2,7 jam. Adapun cuaca signifikan yang
sering terjadi berupa kejadian hujan dengan intensitas hujan sangat ringan hingga hujan
sedang. Indeks kekeringan bulan Juli 2020 berada pada kriteria rendah hingga sedang.
Curah hujan bulan Juli 2020 wilayah Samarinda bersifat normal dengan jumlah curah
hujan sebesar 143 mm. Berdasarkan data monitoring hari tanpa hujan (HTH) bulan Juli 2020,
secara umum Provinsi Kalimantan Timur mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat
pendek (1-5 hari).

1
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
ANALISIS KONDISI IKLIM DAN CUACA SAMARINDA
JULI 2020

Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Samarinda dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
skala global, regional, maupun lokal. Berikut faktor global, regional, dan lokal tersebut.

A. Analisis Dinamika Atmosfer Skala Global dan Regional


1. MJO (Madden Jullian Oscillation)

Gambar 1. Grafik RMM1 dan RMM2 fase MJO


(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/)

Gambar 1 merupakan grafik RMM1 dan RMM2 yang menunjukkan


pergerakan MJO pada bulan Juli 2020. Apabila pergerakan berada di dalam
lingkaran, hal tersebut menandakan bahwa MJO dalam fase tidak aktif. Sebaliknya,
apabila pergerakan terjadi di luar lingkaran menandakan bahwa MJO dalam fase
aktif. MJO aktif yang berada pada posisi kuadran 3, 4, dan 5 akan berpengaruh
terhadap terjadinya hujan di wilayah Indonesia. Berdasarkan Gambar 1, secara
umum dapat dilihat bahwa pada bulan Juli 2020 kondisi MJO aktif untuk wilayah
Indonesia pada 29-31 Juli 2020. Di luar tanggal tersebut, fenomena MJO berada
diluar wilayah benua maritim Indonesia. Dampak dari aktifnya fenomena MJO
terhadap wilayah Indonesia berupa peningkatan curah hujan di beberapa wilayah

2
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Indonesia terutama untuk wilayah Indonesia bagian barat. Fase aktif MJO dapat
memberikan dampak di wilayah Samarinda dengan terjadinya peningkatan curah
hujan dari intensitas sangat ringan hingga hujan lebat.

2. OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Gambar 2. Grafik OLR


(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness dan
http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Regional-cloudiness)

3
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Gambar 2 merupakan grafik OLR yang terdiri atas nilai OLR total rata-rata,
nilai anomali OLR, dan nilai OLR rata-rata. Berdasarkan Gambar 2, grafik OLR yang
berwarna biru menunjukkan indeks negatif yang diidentifikasi memiliki potensi
pertumbuhan awan yang cukup tinggi, sedangkan grafik OLR yang berwarna oranye
atau merah menunjukkan indeks positif yang diidentifikasi memiliki potensi
pertumbuhan awan yang kurang aktif.
Pada bulan Juli 2020, grafik OLR menunjukkan indeks dengan nilai OLR
berkisar antara 200-220 Wm-2. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa potensi
pertumbuhan awan pada pertengahan dan akhir bulan Juli 2020.
Secara umum, pada bulan Juli 2020 terjadi anomali berupa penurunan
pengembalian energi sebesar -15 s.d. -5 Wm-2. Hal tersebut menyebabkan
pembentukan awan hujan relatif lebih tinggi dibanding dengan kondisi normalnya.

3. SOI (Southern Oscillation Index)

Gambar 3. Grafik pergerakan SOI


(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/#tabs=Pacific-Ocean)

Gambar 3 merupakan grafik pergerakan SOI. Indeks SOI yang bernilai


negatif menandakan potensi terjadinya pengurangan hujan di wilayah Indonesia,
khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Sebaliknya, jika indeks
SOI bernilai positif, maka berpotensi terjadi penambahan curah hujan di wilayah
Indonesia, terutama Indonesia bagian tengah dan timur. Indeks SOI dengan nilai

4
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
yang cukup besar berpengaruh terhadap pengurangan dan penambahan curah hujan
yang terjadi wilayah Samarinda.
Pada Gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa indeks SOI pada bulan Juli 2020
bernilai negatif dengan nilai mencapai -10.0 yang mengindikasikan terjadi
penurunan jumlah curah hujan. Namun, curah hujan pada bulan Juli 2020 di wilayah
Samarinda dalam kategori atas normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa SOI
berpengaruh terhadap penambahan curah hujan di wilayah Samarinda.

4. SST (Sea Surface Temperature)


a. SST Rata-Rata Juli 2020

Gambar 4. Peta SST Juli 2020


(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/archive/monthly_sst)

Gambar 4 merupakan peta suhu muka laut bulan Juli 2020. Nilai SST Juli
2020 di sekitar wilayah Kalimantan khususnya Selat Makassar dalam kategori hangat
dengan nilai 28-29 oC. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa terdapat potensi
penguapan yang cukup tinggi, sehingga meningkatkan proses pembentukan awan.

5
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
b. Anomali SST Juli 2020

Gambar 5. Peta Anomali SST


(Sumber:
http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/archive/monthly_anomaly/)

Berdasarkan Gambar 5, anomali SST yang bernilai positif mengindikasikan


potensi terjadinya penguapan dan pertumbuhan awan yang tinggi. Di wilayah
Indonesia, secara umum menyebabkan terjadinya hujan.
Pada bulan Juli 2020, anomali SST di sekitar wilayah Kalimantan bagian
utara dan timur (Selat Makassar) berkisar antara -0,5 s.d. +1,5 0C. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa penguapan yang terjadi relatif tinggi, sehingga meningkatkan
potensi terjadinya hujan di wilayah Samarinda dan sekitarnya dengan intensitas
hujan sangat ringan hingga sangat lebat.

6
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
B. Gambaran Cuaca Lokal di Samarinda
1. Angin Permukaan
Angin Permukaan Juli 2020
Wind Rose Grafik Distribusi Frekuensi Angin

Gambar 6. Wind Rose dan Grafik Distribusi Frekuensi Kecepatan Angin Tiap Jam Juli 2020

Gambar 6 merupakan wind rose dan grafik distribusi frekuensi kecepatan


angin tiap jam di Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda. Pada bulan Juli 2020,
variasi arah angin di Samarinda didominasi bertiup dari barat laut-timur laut.
Frekuensi kecepatan angin terbanyak bernilai 1-4 knot dengan persentase sebesar
63,4%.

2. Curah Hujan

Gambar 6. Grafik Curah Hujan Juli 2020

7
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Berdasarkan Gambar 6, jumlah curah hujan total pada bulan Juli 2020
mencapai 143 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 23 hari. Jumlah curah hujan
harian tertinggi terjadi pada tanggal 9 Juli 2020 dengan nilai sebesar 34,7 mm.

3. Suhu Udara

Gambar 7. Grafik Suhu Udara Juli 2020

Berdasarkan Gambar 7, rata-rata suhu udara pada bulan April 2020 berkisar
antara 24,3-27,6 oC. Suhu maksimum tertinggi sebesar 32,9 oC yang terjadi pada 13
Juli 2020 dan suhu minimum terendah bernilai 22,6 oC yang terjadi pada 14 Juli
2020.

4. Kelembapan Udara

Gambar 8. Grafik Rata-Rata Kelembapan Udara Juli 2020

8
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________

Kelembapan udara rata-rata pada bulan Juli 2020 berdasarkan Gambar 8


berkisar antara 84-98%. Kelembapan udara rata-rata tertinggi terjadi pada 19 Juli
2020 dengan nilai sebesar 98%, sedangkan kelembapan udara rata-rata terendah
terjadi pada 13 dan 28 Juli 2020 dengan nilai 84%.

5. Penyinaran Matahari

Gambar 9. Grafik Lama Penyinaran Matahari Juli 2020

Gambar 9 merupakan grafik lama penyinaran matahari di Stasiun


Meteorologi Temindung Samarinda. Durasi penyinaran matahari dihitung selama
delapan jam dalam sehari yang dimulai dari pukul 08.00 WITA hingga 16.00 WITA.
Pada bulan Juli 2020, rata-rata durasi penyinaran matahari selama 2,7 jam. Durasi
penyinaran matahari terlama terjadi pada 13 Juli 2020 selama tujuh jam, sedangkan
durasi penyinaran matahari tersingkat terjadi pada 30 April 2020 selama nol jam.

9
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
6. Penguapan

Gambar 10. Grafik Penguapan Juli 2020

Berdasarkan grafik penguapan pada Gambar 10, rata-rata penguapan pada


bulan Juli 2020 sebesar 2,42 mm. Penguapan tertinggi terjadi pada 16 Juli 2020
sebesar 7,4 mm, sedangkan penguapan terendah terjadi pada 14 Juli 2020 sebesar 0,1
mm.

7. Cuaca Signifikan

Gambar 11. Grafik Kejadian Cuaca Signifikan Juli 2020

Gambar 11 merupakan grafik kejadian cuaca signifikan yang terjadi pada


bulan Juli 2020. Cuaca signifikan di wilayah Samarinda didominasi oleh kejadian
hujan dengan intensitas sangat ringan hingga hujan sedang. Total hujan yang terjadi

10
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
sebanyak 23 hari hujan. Selanjutnya, kejadian thunderstorm atau guntur, baik guntur
disertai hujan maupun guntur tanpa hujan dan kejadian mist terjadi sebanyak
sembilan kali. Kemudian, kejadian lightning dan haze sebanyak satu kali. Adapun
untuk cuaca signifikan berupa fog dan smoke selama bulan Juli 2020 tidak ada
kejadian.

8. Indeks Kekeringan
Keetch-Byram Kekeringan Indeks (KBDI) adalah indeks yang digunakan
untuk menentukan potensi kebakaran hutan. Indeks kekeringan didasarkan pada
keseimbangan air sehari-hari, di mana faktor kekeringan seimbang dengan curah
hujan dan temperatur tanah (diasumsikan memiliki kapasitas penyimpanan
maksimum 8 inci) yang dinyatakan dalam seratus inci deplesi kelembapan tanah.

Gambar 12. Grafik Indeks Kekeringan Juli 2020

Berdasarkan Gambar 12, wilayah Samarinda pada bulan Juli 2020 memiliki
indeks kekeringan yang bernilai rendah hingga sedang. Indeks kekeringan tertinggi
terjadi pada tanggal 31 Juli 2020, yaitu 1497 dan indeks kekeringan terendah terjadi
pada tanggal 15 Juli 2020, yaitu 983. Pada awal bulan Juli 2020, indeks tingkat
bahaya kebakaran terus meningkat hingga tanggal 8 Juli 2020 kemudian menurun
hingga tanggal 15 Juli 2020. Pada tanggal 16 Juli 2020 indeks terus mengalami
kenaikan hingga akhir bulan.

9. Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Samarinda dan sekitarnya sebagai berikut.

11
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
 Angin permukaan dengan kecepatan >25 knot
Tidak ada kejadian.
 Suhu udara >35,0 0C dan atau suhu udara <150C
Tidak ada kejadian.
 Kelembapan udara <40%
Tidak ada kejadian.
 Hujan >50 mm/hari
Tidak ada kejadian.

12
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
C. Analisis Iklim Kalimantan Timur Juli 2020
1. Monitoring Hari Tanpa Hujan Bulan Juli 2020
a. Dasarian I (1 – 10 Juli 2020)

Gambar 14. Peta HTH Dasarian I

Berdasarkan Gambar 14 di atas, wilayah Kalimantan Timur untuk dasarian I


Juli 2020 pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan sampai
dengan updating data. Sebagian besar wilayah mengalami hari hujan. Sementara
itu wilayah yang mengalami hari tanpa hujan berada pada kriteria sangat pendek
(1-5 hari). Hari tanpa hujan terpanjang yaitu di Muara Ancalong Kabupaten Kutai
Timur dan Muara Muara Muntai Kabupaten Kutai Kartanegara dengan jumlah
hari tanpa hujan masing-masing sebanyak lima hari.

13
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
b. Dasarian II (11 – 20 Juli 2020)

Gambar 15. Peta HTH Dasarian II

Berdasarkan Gambar 15 di atas, wilayah Kalimantan Timur secara umum


untuk Dasarian II Juli 2020 secara umum mengalami hujan dan hari tanpa hujan
sampai dengan updating data. Sebagian besar wilayah mengalami hari tanpa
hujan. Hari tanpa hujan terpanjang yaitu di Linggang Bingung, Barong Tongkok,
Kenohan, Muara Muntai, dan Muara Wis dengan jumlah hari tanpa hujan
masing-masing sebanyak tujuh hari.

c. Dasarian III (21 – 31 Juli 2020)

Gambar 16. Peta HTH Dasarian III

14
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Berdasarkan Gambar 16 di atas, wilayah Kalimantan Timur secara umum
untuk Dasarian III Juli 2020 pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa
hujan sampai dengan updating data. Sebagian besar wilayah yang mengalami hari
tanpa hujan berada pada kriteria sangat pendek (1-5 hari) hingga pendek (6-10 hari).
Hari tanpa hujan terpanjang yaitu di Kenohan dengan jumlah hari tanpa hujan
sebanyak delapan hari.

2. Analisis Curah Hujan, Sifat Hujan, dan Hari Hujan Bulan Juli 2020

B.

Gambar 17. Peta Analisis Curah Hujan Juli 2020

Gambar 18. Peta Analisis Sifat Hujan Juli 2020

15
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________

Gambar 19. Peta Analisis Hari Hujan Juli 2020

Berdasarkan Gambar 17, analisis curah hujan Juli menunjukkan bahwa secara
umum wilayah Kalimantan Timur mengalami curah hujan kategori menengah (100-
300 mm) dan sebagian mengalami curah hujan kategori tinggi (300-400 mm), yaitu
di Kutai Kartanegara bagian barat laut, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara. Sifat
hujan yang ditunjukkan pada Gambar 18 pada umumnya bersifat atas normal.
Sementara itu, analisis hari hujan yang disajikan pada Gambar 19 menunjukkan
bahwa jumlah hari hujan di wilayah Kalimantan Timur pada umumnya 11-20 hari.

D. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulanan


1. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Agustus 2020

Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Agustus 2020

16
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________

Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2020

Pada bulan Agustus 2020, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan
Timur yang disajikan pada Gambar 20 diprakirakan berada pada kategori menengah
(200-300 mm) hingga kategori tinggi (300-400 mm). Potensi curah hujan dengan
kategori tinggi terjadi di seluruh wilayah Mahakam Ulu, sebagian wilayah Kutai
Kartanegara bagian barat, dan sebagian Kutai Timur bagian barat. Sementara itu,
berdasarkan Gambar 21, sifat hujan bulan Agustus umumnya berada pada kategori
atas normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan
Agustus 2020 disajikan pada Tabel 1, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada
Tabel 2.

Tabel 1. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur Agustus 2020

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota


Rendah 0 – 20 -
21 – 50 -
51 – 100 -
Menengah 101 – 150 -
151 – 200 Berau bagian timur
Kutai Timur bagian timur
Penajam Paser Utara
Paser bagian selatan
Kutai barat bagian tengah
201 – 300 Berau

17
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Kutai Timur
Kutai Kartanegara
Samarinda
Bontang
Balikpapan
Paser
Kutai Barat
Tinggi 301 – 400 Kutai Timur bagian barat
Kutai Kartanegara bagian barat
Mahakam Ulu bagian barat
401 – 500 -
Sangat Tinggi > 500 -

Tabel 2. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur Agustus 2020

Sifat Hujan

BN N AN

- Balikpapan Samarinda

- Penajam Paser Utara Penajam Paser Utara


bagian timur

- Berau bagian utara Berau

- - Bontang

- - Mahakam Ulu

- - Kutai Timur

- - Kutai Barat

- - Paser

- - Kutai Kartanegara

18
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
2. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan September 2020

Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan September 2020

Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan September 2020

Berdasarkan Gambar 22, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan


Timur pada bulan September 2020 diprakirakan berada pada kategori menengah
(150-200 mm hingga 200-300 mm). Sementara itu, sifat hujan bulan September 2020
yang disajikan pada Gambar 23 umumnya berada pada kategori normal hingga atas
normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan September
2020 disajikan pada Tabel 3, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 4.

19
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Tabel 3. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur September 2020

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota


Rendah 0 – 20 -
21 – 50 -
51 – 100 -
Menengah 101 – 150 -
151 – 200 Berau bagian tengah
Kutai Timur bagian tengah
Kutai Barat bagian tengah
Samarinda
Bontang
Kutai Kartanegara bagian barat
Mahakam Ulu
Penajam Paser Utara
Paser
Balikpapan
201 – 300 Berau bagian barat
Kutai Timur bagian barat
Kutai Kartanegara bagian barat
Mahakam Ulu bagian selatan
Tinggi 301 – 400 Mahakam Ulu bagian barat
Kutai Timur bagian barat
Kutai Kartanegara bagian barat
401 – 500 -
Sangat Tinggi > 500 -

20
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Tabel 4. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur September 2020

Sifat Hujan

BN N AN

- Balikpapan Bontang

- Berau Samarinda

- - Berau

- - Kutai Barat

- - Kutai Kartanegara

- - Kutai Timur

- - Mahakam Ulu

- - Paser

- - Penajam Paser Utara

21
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
3. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Oktober 2020

Gambar 24. Peta Prakiraan Sifat Hujan Oktober 2020

Gambar 25. Peta Prakiraan Sifat Hujan Oktober 2020

Berdasarkan Gambar 24, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan


Timur pada bulan Oktober 2020 diprakirakan berada pada kategori menengah (100-
150 mm hingga 200-300 mm). Sementara itu, sifat hujan bulan Oktober 2020 yang
disajikan pada Gambar 25 umumnya berada pada kategori atas normal. Potensi curah
hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2020 disajikan pada
Tabel 5, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 6.

22
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Tabel 5. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur Oktober 2020

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota


Rendah 0 – 20 -
21 – 50 -
51 – 100 -
Menengah 101 – 150 -
151 – 200 Berau
Kutai Timur
Samarinda
Kutai Kartanegara
Balikpapan
Kutai Kartanegara
Kutai Barat
Paser
Penajam Paser Utara
Bontang
201 – 300 Berau bagian tengah
Kutai Timur bagian tengah
Kutai Kartanegara bagian
tengah
Mahakam Ulu bagian selatan
Tinggi 301 – 400 Mahakam Ulu bagian utara
Kutai Kartanegara bagian barat
Kutai Timur bagian barat
Berau bagian barat
401 – 500 -
Sangat Tinggi > 500 -

23
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Tabel 6. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur Oktober 2020

Sifat Hujan

BN N AN

- Samarinda Bontang

- Bontang Berau

- Balikpapan Kutai Kartanegara

- Berau Kutai Timur

- Kutai Barat Mahakam Ulu

- Kutai Timur

- Mahakam Ulu

- Paser

- Penajam Paser Utara

C. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Agustus 2020

Gambar 26. Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir Agustus 2020

24
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Tabel 7. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Agustus 2020

Sifat Hujan

Tinggi Menengah Rendah

- Mahakam Ulu (Kec. Berau (Kec. Tanjung Redeb,


Long Bagun) Teluk Bayur)

Kota Balikpapan (Kec.


Balikpapan Barat, Balikpapan
Selatan, Balikpapan Timur,
Balikpapan Utara)

Kota Samarinda (Kec. Loa Janan


Ilir, Palaran, Samarinda Ilir,
Samarinda Ulu, Samarinda Utara,
Samarinda Kota, Samarinda
Seberang, Sambutan, Sungai
Kunjang, Sungai Pinang)

Kutai Barat (Borong Tongkok,


Bongan Damai, Melak, Muara
Lawa, Muara Pahu,
Penyinggahan)

Kutai Timur (Kec. Muara


Ancalong, Muara Bengkal)

Kutai Kartanegara (Kec.


Anggana, Konahan, Kota Bangun,
Loa Janan, Muara Kaman,
Sebulu, Tenggarong)

Penajam Paser Utara (Kec.


Babulu, Penajam, Sepaku, Waru)

Paser (Kec. Batusopang, Long


Ikis, Long Kali, Pasir
Balengkong, Tanjung Harapan)

25
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Daftar Istilah

Madden Jullian : Osilasi Madden Jullian merupakan fenomena skala global di


Oscillation (MJO) kawasan tropis yang berkaitan dengan penambahan gugusan
uap air yang mendukung pembentukan awan hujan. Fenomena
ini terkait dengan variasi angin, perawanan, curah hujan, suhu
muka laut, dan penguapan di permukaan laut pada skala ruang
yang luas. MJO diinterpretasikan berdasar pengukuran OLR
(Outgoing Longwave Radiation) menggunakan satelit. OLR
merupakan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi
ke luar angkasa yang besar kecilnya didominasi oleh pengaruh
tutupan awan karena radiasi gelombang panjang sulit untuk
menembus partikel awan. Jika OLR bernilai negatif, maka
wilayah yang dilewati cenderung banyak awan hujan,
sedangkan jika OLR bernilai positif, wilayah yang dilewati
cenderung sedikit atau kurang banyak awan hujan.
Outgoing Longwave : Energi gelombang panjang yang meninggalkan bumi ke angkasa
Radiation (OLR) sebagai radiasi inframerah. OLR memiliki panjang
gelombang >0,7 µm dan mempunyai efek termal (panas)
sebanyak 50%. OLR dipengaruhi oleh awan dan debu yang ada
di atmosfer.
Southern Oscillation : Perbedaan tekanan antara Tahiti dan Darwin. Indeks SOI yang
Index (SOI) bernilai positif menunjukkan potensi hujan yang cukup tinggi di
wilayah benua maritim Indonesia.
Kondisi Suhu : Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia
Permukaan Laut di dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak/ sedikitnya
Wilayah Perairan kandungan uap air di atmosfer dan erat kaitannya dengan proses
Indonesia pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu
permukaan laut dingin, maka jumlah kandungan uap air di
atmosfer sedikit. Sebaliknya, jika suhu permukaan laut panas,
maka jumlah uap air di atmosfer banyak.
Sea Surface : SST berkaitan dengan suhu pada ketinggian atau kedalaman
Temperature (SST) tertentu dari permukaan laut. Pada umumnya pengukuran ini

26
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
menggunakan citra satelit pada kanal infrared. Namun, tetap
dilakukan pengukuran secara konvensional di lautan sebagai
koreksi terhadap nilai yang dihasilkan satelit.
Curah Hujan : Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada
tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak
mengalir, dan tidak meresap. Curah hujan 1 mm didefinisikan
sebagai air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat
yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi di atas.
Normal Hujan : Normal hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan
masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut
yang periodenya dapat ditentukan secara bebas.

Sifat Hujan : Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu


- Atas Normal (AN), jika nilai perbandingannya >115%
- Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85%-115%
- Bawah Normal (BN), jika nilai perbandingannya <85%
Mengingat bahwa curah hujan rata-rata bulanan di suatu tempat
tidak selalu sama dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud
dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah perbandingan antara
jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata-rata atau
normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan
demikian, daerah yang sifat hujannya di bawah normal (BN)
tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, begitu pula
dengan daerah yang sifat hujannya di atas normal (AN) tidak
berarti banyak hujan. Hal tersebut bergantung rata-rata bulanan
pada tempat yang bersangkutan.

Intensitas Curah : - Sangat Ringan: Curah hujan <5 mm/hari atau <1 mm/jam
Hujan - Ringan: Curah hujan 5–20 mm/hari atau 1–5 mm/jam
- Sedang: Curah hujan 20–50 mm/hari atau 5–10 mm/jam
- Lebat: Curah hujan 50–100 mm/hari atau 10–20 mm/jam
- Sangat lebat: Curah hujan >100 mm/hari atau >20 mm/jam

27
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Buletin Analisis Kondisi Iklim dan Cuaca Samarinda Bulan Juli 2020

___________________________________________________________________________
Cuaca Ekstrem : Kondisi cuaca yang terjadi di suatu daerah yang melebihi
keadaan rata-rata atau di luar kebiasaan, yaitu
- Suhu udara >30C melebihi nilai rata-rata.
- Curah hujan mencapai 56-86 mm melebihi nilai rata-rata 50
mm.

28
Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda

Anda mungkin juga menyukai