Oleh:
Dosen Pengampu :
Nurul Khairani, MKM
TUGAS 1
Soal Multiple Choice
1. Penyakit di mana pembuluh darah yang menyuplai makanan dan oksigen untuk otot
jantung mengalami sumbatan disebut…
a. Penyakit jantung coroner
b. Infark miokard
c. Aritmia
d. Aterosklerosis
e. Angina pectoris
2. Gangguan suplai darah pada otot-otot jantung sehingga jantung akan mengalami…..
a. Kekurangan darah
b. Kemacetan darah
c. Keberhentian darah
d. Kelelahan
e. Nyeri di dada
3. 1. Bersifat kronik dan effectnya bersifat akut
2. Merupakan manifestasi dari berbagai factor risiko
3. Biasanya ditemukan gejala-gejala sebelum terjadi
4. Kadang-kadang tidak diiringi gejala umum
Riwayat alamiah penyakit jantung koroner adalah…..
a. 1-2-3 benar
b. 3 dan 4 benar
c. 1 dan 2 benar
d. 2 saja benar
e. Semua benar
4. Apa sajakah gejala apabila seseorang menderita penyakit jantung koroner…..
a. Tidak ada gejala
b. Sakit dada sebelah kiri
c. Perasaan denyut jantung tidak teratur
d. Mati mendadak
e. Semua benar
5. Pembuluh darah yang berfungsi member makan dan oksigen ke otot-otot jantung
adalah….
a. Pembuluh darah
b. Pembuluh darah coroner
c. Pembuluh darah jantung
d. Pembuluh darah food
e. Pembuluh darah hijau
6. Pencegahan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya proses patologis yang
mendasari penyakit jantung koroner disebut…..
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan awal
e. Pencegahan mendasar
7. Pencegahan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya serangan ulang atau
progresifitas penyakit jantung koroner disebut…..
a. Pencegahan promotif
b. Pencegahan tersier
c. Pencegahan sekunder
d. Pencegahan primer
e. Pencegahan progresif
8. Diet untuk penyakit jantung koroner adalah…..
a. Kaya serat
b. Sayuran hijau
c. Buah yang kaya vitamin C
d. Fast food
e. Kaya asam lemak omega 3
9. Siapa saja yang beresiko terkena penyakit jantung koroner…..
a. Oang yang sakit hipertensi
b. Orang yang kencing manis
c. Orang yang kolesterolnya tinggi
d. A dan C benar
e. Semua benar
10. Menurunkan risiko penyakit jantung koroner adalah tujuan dari…..
a. Penanggulangan PJK
b. Pertolongan pada PJK
c. Pencegahan PJK
d. Pengobatan PJK
e. Isolasi PJK
11. Kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak
sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun disebut..
a. Hipertensi
b. Penyakit jantung coroner
c. Aritmia
d. Stroke
e. Anemia
12. Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan intra
serebral atau perdarahan subarachnoid disebut..
a. Stroke Non Hemoragik
b. Stroke
c. Stroke Hemoragik
d. Aritmia
e. Iskemia
13. Dampak serangan stroke pada tubuh berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada
jenis…
a. Tingkat keparahan
b. Lokasi yang terserang
c. Jumlah kejadian
d. A dan B benar
e. A, B, dan C benar
14. Bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar
yang terangkut menuju otak disebut…
a. Stroke Emboli
b. Stroke Trombotik
c. Stroke Hemoragik (Stroke Berdarah)
d. Perdarahan
e. Perdarahan Subarachnoid
15. Faktor risiko pada penyakit stroke yaitu..
a. Hipertensi
b. Penyakit kardiovaskuler
c. Kolesterol tinggi
d. Obesitas
e. Semua benar
16. Penyakit motor neuron dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap
gerakan motoric disebut..
a. Kehilangan komunikasi Fungsi otak
b. Kehilangan motorik Stroke
c. Disartria
d. Disfasia atau afasia
e. Apraksia
17. Stroke diklasifikasikan menjadi dua yaitu..
a. Stroke Non Hemoragik dan Stroke Hemora
b. Stroke hemora dan disartria
c. Stroke nom hemoragik dan apraksia
d. Stroke disartria dan apraksia
e. Stroke disfasia dan stroke hemora
18. Tanda-tanda klinis hipertensi yaitu..
a. Muncul benjolan.
b. Nyeri di salah satu bagian tubuh.
c. Pucat, lemas, dan cepat lelah.
d. Penurunan berat badan secara drastic
e. Semua benar
19. Berhubungan dengan gaya hidup yang dapat memicu terjadinya stroke adalah..
a. Hipertensi
b. Dyslipidemia
c. Diabeter miletus
d. kegemukan,
e. semua benar
20. Suatu pemeriksa pencitraan canggih memakai sinar X yang dapat memerlihatkan
kedaan otak seseorang yaitu..
a. Diagnosis dengan MRI csan
b. Diagnosis dengan CT scan
c. Tes menelan
d. Tes jantung dan pembuluh darah
e. Iltrasonografi karotis
ESSAY
Multiple Choice
Essay
DAFTAR PUSTAKA
Rapiyani, Mitha dan Keke Yuliantari. 2020. Penyakit Jantung Koroner. Makalah
Dr. H. Masriadi. 2015. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Puwani, Dwi Rahayu. 2017. Stroke Home Care: Pencegah, Penanganan, dan Perawatan
Stroke dalam Keluarga. Yogyakarta: Healthy
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2136/3/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA
%20STROKE.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/Inforgraphic/yuk-atasi-stres-dengan-sehat-3/apa-saja-jenis-jenis-
stroke
TUGAS 2
Hasil pembelajaran atau intisari dari jurnal yang berjudul
“FAKTOR - FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) PADA USIA DEWASA
DI RS HAJI JAKARTA”
Penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan oleh penimbunan plak pada arteri
koroner baik kanan maupun kiri atau cabang-cabangnya. Penimbunan plak ini mengurangi
aliran darah ke jantung. Sehingga asupan oksigen yang dibutuhkan jatung tidak tercukupi saat
jantung bekerja (Freeman, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien PJK yang menjalani rawat inap (Syifa dn Afiah), serta rawat jalan poliklinik
jantung di RS Haji Jakarta. Jumlah responden di ruang rawat inap dan poliklinik jantung di
RS Haji Jakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 61 responden diambil dengan
menggunakan consecutive sampling.
Dalam penelitian ini diketahui sebagian besar responden mengalami PJK pada usia
dewasa menengah – akhir sebanyak 45 responden (73,8%). Sebagian besar responden
memiliki riwayat keluarga dengan PJK sebanyak 37 responden (60,7%). Sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 responden (65,6%). Sebagian besar
responden mengalami hipertensi sebanyak 33 responden (54,1%). Sebagian besar responden
tidak merokok sebanyak 40 responden (65,6%). Sebagian besar responden mengalami
hiperkolesterolemia sebanyak 35 responden (57,4%). Sebagian besar responden tidak
mengalami diabetes melitus sebanyak 42 responden (68,9%). Sebagian besar responden tidak
mengalami obesitas sebanyak 53 responden (86,9%).
Ada hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga dengan kejadian PJK pada
usia dewasa (p value = 0,027, OR = 3,690 (95% CI = 1,120 - 12,165). Hasil penelitian ini
sesuai dengan teori Gray (2005) yang menyatakan bahwa riwayat keluarga PJK pada
keluarga yang berhubungan darah dengan anggota lain yang berusia kurang dari 70 tahun
memiliki risiko terjadinya PJK.
Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian PJK pada usia
dewasa (p value = 0,000, OR = 97,500 (95% CI = 10,812 - 879,199)). Hasil analisa diperoleh
nilai OR=97,500, artinya responden perempuan mempunyai peluang 97,500 kali mengalami
PJK di usia dewasa menengah – akhir dibandingkan dengan responden laki-laki.
Ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kejadian PJK pada usia
dewasa (p value = 0,007, OR = 5,438 (95% CI = 1,503 - 19,669)). Hasil analisa diperoleh
nilai OR= 5,438, artinya responden dengan hipertensi mempunyai peluang 5,438 kali untuk
mengalami PJK di usia dewasa menengah – akhir dibandingkan dengan responden yang tidak
hipertensi.
Ada hubungan yang signifikan antara merokok dengan kejadian PJK pada usia
dewasa (p value = 0,000, OR = 0,010 (95% CI = 0,001 – 0,092)). Hasil analisa diperoleh nilai
OR=0,010, artinya responden yang merokok mempunyai peluang 0,010 kali untuk
mengalami PJK di usia dewasa menengah - akhir dibandingkan dengan responden yang tidak
merokok.
Ada hubungan yang signifikan antara hiperkolesterolemia dengan kejadian PJK pada
usia dewasa (p value = 0,000, OR = 19,250 (95% CI = 3,801 - 97,490). Hasil analisa
diperoleh nilai OR=19,250, artinya responden dengan hiperkolesterolemia mempunyai
peluang 19,250 untuk mengalami PJK di usia dewasa menengah - akhir dibandingkan dengan
responden yang tidak hiperkolesterolemia
Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius karena angka
kematian dan kesakitannya yang tinggi serta dampaknya yang dapat menimbulkan kecatatan
yang berlangsung kronis dan bukan hanya terjadi pada orang lanjut usia, melainkan juga pada
usia muda. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi kasus
kontrol. Populasi kasus adalah semua penderita stroke yang berobat ke RSU H. Sahudin
Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara Tenggara. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45
kontrol, dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1, sehingga total sampel sebanyak 90
orang yang dilakukan dengan matching umur dan jenis kelamin.
Hubungan Merokok dengan Kejadian Stroke, Hasil uji statistik menunjukkan tidak
terdapat pengaruh antara merokok terhadap kejadian stroke (p = 0,527). Hubungan Obesitas
dengan Kejadian Stroke, Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara
obesitas terhadap kejadian stroke (p = 0,066). Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Kejadian
Stroke, Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara alkohol terhadap
kejadian stroke (p = 0,188). Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian Stroke, Hasil uji
statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara riwayat keluarga terhadap kejadian
stroke (p = 0,183).
Jadi, Faktor hipertensi dan diabetes mellitus mempunyai hubungan dengan kejadian
stroke pada pasien di RSU H. Sahudin Kutacane dengan nilai OR masingmasing 6,18 dan
4,12. Merokok, obesitas, konsumsi alkohol dan riwayat keluarga tidak mempunyai hubungan
dengan kejadian stroke pada pasien di RSU H. Sahudin Kutacane.