Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO dan RHESUS

A. Pendahuluan

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis

karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan

darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah

merah. Sejak penemuan Landsteiner (1901) sampai sekarang, telah diketemukan lebih dari 400

antigen golonqan darah dalam eritrosit. Tapi untuk kegunaan praktek, klinis yang terpenting hanya

sistem golongan darah ABO dan Rh. Pada sistem golongan darah ABO hanya ada 4 golongan

darah yaitu. A, B, AB dan O. Golongan tersebut. berdasarkan atas ada atau tidak adanya antigen

A dan antigen B. Dalam serum golongan O normal mengandung anti A dan anti B, serta golongan

A hanya mengandung anti B, golongan B mengandung anti A dan golongan AB tidak mengandung

baik anti A maupun anti B.

Rhesus Faktor Rh atau Rhesus (juga biasa disebut Rhesus Faktor) pertama sekali

ditemukan pada tahun 1940 oleh Landsteiner dan Weiner. Dinamakan rhesus karena dalam riset

digunakan darah kera rhesus (Macaca mulatta), salah satu spesies kera yang paling banyak

dijumpai di India dan Cina. Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen

A dan B, sedangkan pada Rh faktor, golongan darah ditentukan adalah antigen Rh (dikenal juga

sebagai antigen D). Jika hasil tes darah di laboratorium seseorang dinyatakan tidak memiliki

antigen Rh, maka ia memiliki darah dengan Rh negatif (Rh), sebaliknya bila ditemukan antigen

Rh pada pemeriksaan, maka ia memiliki darah dengan Rh positif (Rh+) Penting Untuk Transfusi

(Fairus Chalid, 2008).


B. Pemeriksaan Golongan Darah

1. Pemeriksaan Cell Typing

Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah pendonor yang didasarkan pada antigen yang

terdapat disel darah merah.

Prinsip : Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan (aglutinasi)

 Metode Slide Test dengan Menggunakan Darah Kapiler

Tujuan : Sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui golongan darah pendonor

Alat dan Bahan :

- Object Glass

- Lancet

- Pengaduk

- Darah Kapiler

- Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau

- Serum anti-B biasanya berwarna kuning

- Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna

- Serum anti-D (Rhesus) biasanya tidak berwarna / bening

Cara Kerja :

1) Menyiapkan reagen disuhu kamarMeneteskan 1 tetes (±50 µ) anti-A, anti-B, anti-AB, dan

anti-D pada objek glass

2) Memijit-mijit ujung jari manis/tengah donor dan kemudian melakukan desinfeksi dengan

alkohol 70%
3) Menusuk jari manis/tengah dengan posisi vertical, mengggunakan blood lancet

4) Mengusap darah yang pertama kali keluar dari jari donor dengan kapas kering

5) Meneteskan 1 tetes darah yang keluar pada objek glass yang sudah diberi antisera

6) Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan

antisera dan menggoyang-goyangkan

7) Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis

 Metode Slide Test dengan Menggunakan Suspensi Sel 10%

Tujuan : Untuk konfirmasi ulang pemeriksaan golongan darah pendonor sebelum

ditransfusikan kepada pasien

Alat dan Bahan : – Object Glass

- Pengaduk

- Suspensi sel eritrosit 10% donor

- Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau

- Serum anti-B biasanya berwarna kuning

- Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna

- Serum anti-D (Rhesus) biasanya tidak berwarna / bening

Cara Kerja :

1) Meneteskan 1 tetes (±50 µl) anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass

2) Memipet 50 µl suspensi sel 10% donor pada objek glass yang sudah diberi antisera

3) Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan

antisera dan menggoyang-goyangkan


4) Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis

Pembacaan hasil :

– Aglutinasi : ada antigen pada sel darah merah donor

– Tidak aglutinasi : tidak ada antigen pada sel darah merah donor

(Contoh pembacaan hasil golongan darah metode slide test)

 Metode Tube Test

Tujuan : Untuk mengkonfirmasi golongan darah pasien sebelum dilakukan transfuse darah

Alat dan Bahan :

- Tabung reaksi dan rak

- Mikropipet

- Centrifuge

- Suspensi sel eritrosit 5% donor

- Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau

- Serum anti-B biasanya berwarna kuning


- Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna

- Serum anti-D (Rhesus) biasanya tidak berwarna / bening

Cara Kerja :

1) Memipet 50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada masing-masing tabung

2) Memipet 50 µl suspensi sel eritrosit 5% donor ke tabung yang telah berisi antisera dan

menghomogenkan

3) Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik

4) Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis

Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing

 Golongan Darah A : Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai antigen

A dan antibodi B.

 Golongan Darah B : Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai antigen

B dan antibodi A.

 Golongan Darah AB : Aglutinasi pada anti-A dan anti-B karena golongan darah AB

mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibody.

 Golongan Darah O : Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O tidak mempunyai

antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B.

2. Pemeriksaan Serum Typing

Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasakan antibodi yang terdapat di

dalam serum

Prinsip : Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan (aglutinasi)


 Metode Slide Test

Tujuan : Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan

kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor

Alat dan Bahan:

- Object Glass

- Pengaduk

- Serum donor

- Suspensi sel A 10%

- Suspensi sel B 10%

- Suspensi sel O 10%

Cara Kerja :

1) Memipet 50 µl suspensi sel A 10%, suspensi sel B 10%, dan suspensi sel O 10% pada

objek glass

2) Memipet 50 µl serum donor ke objek glass yang telah diberi suspensi sel

3) Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan

antisera dan menggoyang-goyangkan

4) Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis

 Metode Tube Test

Tujuan : Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan

kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor


Alat dan Bahan:

- Tabung reaksi dan rak

- Mikropipet

- Centrifuge

- Serum donor

- Suspensi sel A 5%

- Suspensi sel B 5%

- Suspensi sel O 5%

Cara Kerja :

1) Memipet 50 µl suspensi sel A 5%, suspensi sel B 5%,dan suspensi sel O 5% pada masing-

masing tabung

2) Memipet 50 µl serum donor ke tabung yang telah berisi suspensi sel dan menghomogenkan

3) Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik

4) Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis

Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing

 Golongan Darah A : Aglutinasi pada sel B karena mempunyai antibody B

 Golongan darah B : Aglutinasi pada sel A karena mempunyai antibody A

 Golongan darah AB : Tidak terjadi karena tidak mempunyai antibody

 Golongan darah O : Aglutinasi pada sel A dan sel B karena mempunyai antibody A dan B
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH BOMBAY

A. Pendahuluan

hh adalah golongan darah langka juga disebut Bombay Blood kelompok. Individu dengan

fenotipe Bombay jarang (hh) tidak menyatakan antigen H (juga disebut substansi yang H) (antigen

yang terdapat pada golongan darah O). Akibatnya, mereka tidak dapat membuat antigen A (juga

disebut substansi yang A) atau antigen B (juga disebut "substansi yang B") pada sel darah merah

mereka, apa pun alel mereka mungkin dari A dan darah - kelompok B gen, karena antigen A dan

B antigen yang dibuat dari antigen H; menerima darah yang berisi antigen yang belum pernah

dalam darah pasien sendiri menyebabkan reaksi kekebalan. Akibatnya, orang yang memiliki

fenotip Bombay dapat menyumbangkan kepada anggota sistem golongan darah ABO (kecuali

beberapa faktor gen darah lainnya, seperti Rhesus, tidak cocok), tetapi mereka tidak dapat

menerima setiap anggota darah darah ABO kelompok sistem (yang selalu berisi satu atau lebih

dari A dan B dan H antigen), tetapi hanya dari orang lain yang memiliki fenotip Bombay.

Tes-tes biasa untuk sistem golongan darah ABO akan menunjukkan mereka sebagai

kelompok O, kecuali pekerja rumah sakit yang terlibat memiliki sarana dan pikiran untuk menguji

kelompok Bombay. Fenotipe ini pertama kali ditemukan di Bombay, yang sekarang dikenal

sebagai Mumbai, di India, oleh Dr YM Bhende. Hal ini hadir dalam sekitar 0,0004% (sekitar 4 per

juta) dari populasi manusia secara umum, meskipun dalam beberapa tempat-tempat seperti

Mumbai (dahulu Bombay) penduduk lokal dapat memiliki kejadian dalam sebanyak 0,01% (1

dalam 10.000) penduduk.

B. Kecocokan Transfusi
orang dengan golongan darah Bombay fenotipe hanya dapat ditransfusikan dengan darah dari

orang fenotipe Bombay lainnya. Mengingat bahwa kondisi ini sangat langka, orang dengan

golongan darah yang membutuhkan transfusi darah yang mendesak mungkin akan mampu

mendapatkannya, karena tidak ada bank darah akan memiliki stok. Mereka perlu mengantisipasi

untuk transfusi darah (misalnya dalam operasi dijadwalkan) dapat bank darah untuk mereka

gunakan sendiri (yaitu, donor darah autologous), namun pilihan ini tidak tersedia dalam kasus-

kasus cedera kecelakaan.

C. Genetika

Pasien yang tes sebagai tipe O mungkin memiliki fenotip Bombay jika mereka telah mewarisi

dua alel resesif dari gen H, (golongan darah mereka Oh dan genotipe mereka hh), dan sehingga

tidak menghasilkan karbohidrat H yang merupakan pendahulu kepada A dan B antigen. Itu penting

maka tidak ada lagi apakah A atau B enzim hadir atau tidak, karena tidak ada antigen A atau B

dapat diproduksi sejak prekursor antigen H tidak hadir.

Meskipun penetapan O, Oh negatif bukanlah sub-kelompok yang terdiri dari kelompok lain.

Ketika Bombay golongan darah pertama kali ditemukan, itu ditemukan tidak mengandung antigen

A atau B dan begitu juga dianggap kelompok O. Tetapi pengalaman menunjukkan bahwa

kelompok pasien Bombay bahkan tidak bisa dengan aman menerima darah normal O-kelompok,

dan ini terbukti karena mereka tidak memiliki antigen H.

Karena kedua orang tua harus membawa alel resesif untuk mengirimkan jenis darah untuk

anak-anak mereka, kondisi terutama terjadi pada masyarakat tertutup-dari kecil dimana ada

kesempatan baik dari kedua orang tua seorang anak yang baik heterozigot tipe Bombay, atau
sedang untuk alel gen h dan sehingga membawa karakteristik Bombay sebagai resesif. Contoh lain

mungkin termasuk keluarga bangsawan, yang inbrida karena adat daripada varietas lokal genetik.

Anda mungkin juga menyukai