Anda di halaman 1dari 136
PT. KAJIMA INDONESIA @ HSE Pocket Book Buku Saku K38L Panduan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 2@ % www.kajima.co.id HSE Pocket Book DAFTAR ISI Prosedur dan Peraturan Umum 1. Sambutan Presiden Direktur PT. Kajima Indonesia (hal.3) 2. Kebijakan K3L (hal.4) 3. Undang-undang dan peraturan terkait keselamatan kerja dan lingkungan di Indonesia (hal.7) 4. Pihak-pihak terkait kontraktor (hal.9) . Struktur organisasi departemen HSE dan P2K3 PT. Kajima Indonesia (hal.10) . Mekanisme Terjadinya Kecelakaan (hal.12) . Investigasi dan Laporan Insiden (hal.13) . Mengenal Rambu-rambu K3L (hal.15) 9, Tata -tertib Proyek (hal.17) 10. Tata — tertib Lalu Lintas Proyek (hal.19) 11. Tata - tertib Mess (hal.20) 12. Siklus Jam Kerja (hal.21) 13. Mekanisme Integrasi K3L di dalam Aktivitas Proyek (hal.22) 14. Perilaku Berbasi Keselamatan / Behaviour Based Safety (BBS) (hal.24) 15. Alat Pelindung Diri (APD) (hal.25) 16. HSE Work Cycle (hal.26) 17. Tim Tanggap Darurat (hal.34) 18. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)/ First A/d (hal.39) 19. Penatalaksanaan Tempat Kerja Berbasis 5R (hal.41) 20. Jenis-jenis Bahaya di Lokasi Kerja (hal.42) uw OND Keselamatan Kerja Pengangkatan Material (Lifting & Rigging) (hal.47) Bekerja di Ruang Terbatas (Confined Space) (hal.58) Keselamatan Listrik (Electrical Safety) (hal.59) Pekerjaan Pengecoran (hal.60) Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) (hal.63) Pemasangan Pipa (Piping Work) (hal.67) Pekerjaan Pemancangan (Pilling Work) (hal.68) Kesalamatan Pekerjaan Perkantoran (hal.69) Fasilitas Proteksi Bahaya (hal.71) 0. Keamanan Proyek (Site Security) (hal.79) Se eNews Buku Saku K3L HSE Pocket Book 11. Keselamatan pada Cuaca Buruk (Severe Weather Safety) (hal.81) 12. Scissor Lift & Aerial Platform (hal.82) 13. Pengoperasian Alat Berat (Use Of Equipment) (hal.84) 14, Penggunaan Alat Kerja Kelistrikan (Power Tools) (hal.87) 15. Pengoperasian Alat Angkut (hal.90) 16. Isolasi Energi (LOTO) (hal.91) 17. Bekerja Di Ketinggian (Working At Height) (hal.92) a. Pemasangan rangka baja (steel erection) . Penggunaan perancah (scaffolding) Mobile scaffolding |. Tangga (ladder dan step ladder) . Pekerjaan di atas ceiling (ceiling work) Pekerjaan atap (roof work) . Pekerjaan Panas (Hot Work) (hal.100) > oangs d @ Kesehatan Kerja . Manual Handling (hal.102) 2. Dampak Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terhadap Kesehatan (hal.106) . Gizi Kerja (hal.109) . Bahaya Psikologis Kerja (hal. 110) . PAK (hal. 111) .. Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV — AIDs (hal.112) . Ergonomi (hal.114) 8. Bahaya Kebisingan dan Getaran (hal.116) 9. Pencahayaan dan Suhu Kerja (hal.118) auaw sy Lingkungan . Green Office (hal.121) . Green Site Project (hal.124) . Panduan Green Material (hal.130) . Alur Penanganan Tumpahan Limbah/ Material B3 (hal.131) . Matriks Persiapan Proyek terkait Pemenuhan Prosedur Lingkungan (hal.132) wbkwne Buku Saku K3L HSE Pocket Book SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR PT. KAJIMA INDONESIA Tekad dan komitmen yang tinggi terhadap aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) dari pucuk pimpinan dan segenap pihak yang terlibat untuk mewujudkan budaya perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan terhadap lingkungan. Diawali dengan kesadaran, kepekaan dan keterlibatan semua pihak untuk berusaha mencapai target zero accident, zero environment complain dan protecting environment maka apa yang tertuang dalam buku saku ini dapat menjadi acuan konsep berpikir dan bertindak dalam setiap aktivitas pekerjaan di PT. Kajima Indonesia. Secara terperinci buku saku ini memuat tentang tata laksana pekerjaan, standar dan peraturan umum terkait Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dengan tujuan membantu karyawan dalam mengetahui dan menciptakan kondisi lingkungan yang aman dan nyaman. Agar tercapainya tujuan tersebut, maka setiap karyawan wajib memahami materi yang telah dituliskan, kemudian melaksanakannya sesuai dengan ruang lingkup dan area kerja. Berpikir sebelum bertindak, ciptakan “team work” dan jangan lupa pastikan ada buku ini di sakumu (baca, Aayati, aplikasi!. Jakarta, November 2017 PT. Kajima Indonesia Shinji Irie Presiden Direktur Buku Saku K3L HSE Pocket Book KEBUAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN PT. KAJIMA INDONESIA Adapun kebijakan ini ditetapkan oleh Presiden Direktur PT. Kajima Indonesia (Mr. Shinji Irie) pada 1 Juni 2016, sebagai berikut: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Kajima sangat yakin jika Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah barometer dari etika dan kapabilitas perusahaan. Terkait dengan keyakinan ini, perusahaan bekerjasama_ = dengan subkontraktor yang memiliki kapabilitas dan komitmen yang kuat untuk meminimalisir angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja, yang bertujuan untuk mempertahankan tingkat kepercayaan klien dan masyarakat umum. Sebagai bukti komitmen, kami seluruh jajaran manajemen dan karyawan perusahaan bertekad untuk selalu * Mencegah kecelakaan kerja karena kelalaian faktor manusia. Untuk mencapai tujuan ini, “Doctrine Of 3 Actuals” yaitu (Kenyataan Di Lapangan, safety check by vocal dan finger signah harus benar-benar diterapkan di tempat kerja * Mencegah terjadinya cidera dan penyakit akibat kerja « Mematuhi persyaratan hukum dan persyaratan tentang K3 yang berlaku = Melakukan aktivitas “kaizen” (perbaikan secara berkesinambungan) _terhadap_— sistem =— manajemen keselamatan dan kesehatan kerja * Mengkomunikasikan ke seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya KOMITMEN PERLINDUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN PENCEGAHAN POLUSI Kami memiliki komitmen untuk selalu melakukan perlindungan lingkungan dan pencegahan terjadinya polusi di tempat kerja dengan : «© Mematuhi peraturan yang berlaku, perundang-undangan dan kewajiban terkait dengan isu lingkungan yang relevan bagi perusahaan * Melakukan pemanfaatan terhadap sumber daya yang dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse & Recycle) « Mengambil langkah proaktif untuk mencegah polusi, melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang berhubungan dengan adanya dampak dari aktivitas bisnis perusahaan kami Buku Saku K3L HSE Pocket Book * Melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja lingkungan * Mengkomunikasikan kebijakan ini kepada _pihak-pihak yang bekerja di bawah PT. Kajima Indonesia PENYALAHGUNAAN OBAT-OBATAN TERLARANG, ALKOHOL DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA 1. KEBUAKAN PENYALAHGUNAAN OBAT-OBATAN TERLARANG DAN ALKOHOL DI TEMPAT KERJA Obat-obatan terlarang dan alkohol dapat menjadi masalah yang serius di lokasi kerja, tidak hanya pada si pengguna tetapi juga memiliki dampak terhadap keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, PT. Kajima Indonesia berkomitmen untuk mencegah penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol di lokasi kerja, dimana dapat mengakibatkan dampak kerugian bagi kesehatan dan keselamatan dan dampak kriminal terhadap hukum. 2. PENCEGAHAN DAN KEPEDULIAN MENGENAI HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA HIV/AIDS adalah ancaman besar bagi dunia kerja, dimana dapat mempengaruhi segmen usia_ produktif dan mengurangi pendapatan, bahkan meningkatkan beban biaya bagi perusahaan di semua sektor dengan menurunkan angka_produktifitas, meningkatkan biaya kompensasi dan dampak merugikan akibat hilangnya keahlian dan pengalaman. Perusahaan telah mengadopsi 10 prinsip kaidah ILO (Organisasi Buruh Internasional) dalam membantu mengurangi penyebaran HIV dan dampaknya terhadap pekerja dan keluarganya. 10 Prinsip tersebut adalah : Pengakuan HIV/AIDS Sebagai Masalah Persoalan Dunia Kerja, Non-Diskriminasi, Kesetaraan Jender, Kesehatan Lingkungan Kerja, Dialog Sosial, Larangan Skrining Untuk Tujuan Pemisahan Dalam Proses Rekruitmen Dan Kerja, Kerahasiaan, Kelanjutan Status Hubungan Kerja, Pencegahan, Dan Kepedulian Dan Dukungan Buku Saku K3L HSE Pocket Book {emimaae te pac er orem an oe Bas MUSE ACOMOL AND MD RYO AT WORK ‘rus Av acon mat POUT At eR ‘rapa! sso be enn ptm fwicki at ds $6: a nr i pet hi am oh ne ‘ice ough hou typ ho Saas ure adore ACS mgr et ett me ang he met du mat fhe Uc ace a mi A An i as eee Shen teen crtny tsa tena too ov a kn oth a ner Gogury ngs te it pra med RO rama Org Nap bh ao ene ep mea ee a ‘Re pimps awh OPA fo Woks ham, em Cnn av yey eer Sat an, seg Ft Pap Ot cha ‘en pat ins Pen Cartel, Cartman Ot Unga Bacon men Cow pe he je lb aa comarca amps pene mang cnc py WA a ya fn HOR Say nnn ane datas hing 22016 Buku Saku K3L. HSE Pocket Book UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TERKAIT KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlindungan diri yang diwajibkan Undang-undang no. 1 tahun 1970 tentang Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat Aturan Standar Ketenagakerjaan: + Larangan Pekerja di bawah Umur © Peraturan terkait pekerja wanita Konstruksi Bangunan tenaga kerjanya, tenaga kerja penyelamatan. Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER/01/MEN/1980 tentang K3 pada ‘+ Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan atau dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja tehadap ‘© Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja, hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap © Unit keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini meliputi usaha-useha pencegahan terhadap: kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha [4 Peraturan terkait Ketenagalistrikan [4 Peraturan terkait APAR Peraturan terkait Bejana Tekan | ae Peraturan terkait Pesawat Tenaga dan Produksi Peraturan terkait Pesawat Angkat dan Angkut Peraturan terkait Pemakaian Asbes ‘4 Peraturan terkait P2K3 Peraturan terkait Pengamanan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan Peraturan terkait Pertolongan Pertama di tempat kerja Peraturan terkait Operator & Petugas Pes. Angkat dan Angkut Peraturan terkait APD Peraturan terkait NAB Faktor Kimia dan Fisika Peraturan terkait kerja di ketinggian Penerapan Sistem Manajemen K3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya. Kewajiban sebagaimana dimaksud berlaku bagi perusahaan: a, mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau b. _mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi Buku Saku K3L HSE Pocket Book UU No. 32 tahun 2009 tentang Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup © Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan _hidup. dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. © Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan _lingkungan _hidup sebagaimana dimaksud meliputi: © pencegahan; © penanggulangan; dan © pemulihan. * Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan _hidup sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran, dan tanggung jawab masing-masing. Peraturan terkait Izin Lingkungan Peraturan terkait Baku Mutu Udara dan Kebisingan Peraturan terkait Pengelolaan Sampah Peraturan terkait Pencemaran Udara dan Baku Mutu Emisi Peraturan terkait Bahan Berbahaya dan Beracun serta penanganan Peraturan terkait Pengendalian Limbahnya Pencemaran air UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan * Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. * Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja * Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja * Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada perusahaanyinstansi, hasil pemeriksaan kesehatan secara fisik dan mental digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. © Pemerintah daerah waiib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilavahnva. I+) Peraturan terkait BPJS Jaminan | __Peraturan terkait Narkotika Kecelakaan dan Kesehatan) Peraturan ttg Sanitasi Jasaboga Peraturan terkait Perneriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Peraturan terkait Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Buku Saku K3L HSE Pocket Book PIHAK-PIHAK TERKAIT KONTRAKTOR Associations and Organizations Ty Center Pada diagram di atas, semakin dekat dengan “center” maka semakin besar pengaruhnya terhadap kebijakan maupun ketentuan yang ditetapkan oleh kontraktor Pihak Intemal , dalam hal ini karyawan / pekerja, mempunyai wewenang dan tangqung jawab sebagai berikut: Leader/ Chief Dept./ Manager Section |B) _Bertanggungjawab atas. pekerja dan lingkungan kerja yang aman dan terkendali Mengarahkan pekerjaan sesuai dengan metode kerja dan prosedur K3L Melaksanakan program K3L meliputi agenda harian, pekanan dan bulanan, Memastikan pekerjaan berlangsung dengan aman dengan metode kerja yang benar sesuai prosedur K3L, pemasangan proteksi area kerja dan monitoring penggunaan APD serta perilaku aman pekerja Daily Worker Subkontraktor ¥ ¥ Mengikuti agenda harian, Mengikuti agenda harian, pekanan dan bulanan, pekanan dan bulanan, Memakai APD dengan benar Memakai APD dengan benar dan mematuhi aturan terkait dan mematuhi aturan terkait K3L di proyek K3L di proyek Buku Saku K3L HSE Pocket Book STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN HSE DAN PANITIA PEMBINA K3 PT. KAJIMA INDONESIA Struktur Onganisasi Dept HSE Presiden Direktur | Construction Dept. Manager HSE Manager HSE Staff c——— Health & . ey Environment (berdasarkan (berdasarkan OHSAS Iso 18001:2007 14001:2015) & PP No. 50 Th 2012) Project Manager Bertanggungjawab atas terlaksananya Kebijakan K3L serta Objective & Target K3L proyek Project Construction Project HSE Manager/ Manager/ Site Manager/ HSE Coordinator Chief SPV. Project HSE HSE HSE HSE DC Construction Supervisor Inspector Paramedic & Enviro Staff Safetyman Safety Admin & Warehouse Asisten Safety ~ Project HSE Manager: > 350M - HSE Coordinator: <350 M Buku Saku K3L HSE Pocket Book Struktur Organisasi Panitia Pembina K3 KETUA P2k3 Sekretaris P2K3 (Memiliki Lisensi Ahli K3) Presiden Direktur/ PM HSE Mgr/ HSE Coordinator Anggota Chief Department Pimpinan Subkontraktor Dan Staf HSE dan Staf Safety Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Per.04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina K3 serta Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja + Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3. © P2k3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk melaksanakan tugas tersebut P2K3 mempunyai fungsi a. Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja; b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja 1. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara penanggulangannya 2. Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja; 3. Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan; 4, Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya; ¢. Membantu pengusaha atau pengurus dalam: 1. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja; 2. Menentukan tindakan koreksi dengan alteratif terbaik; 3. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja 4. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan; 5. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi; 6. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan; 7. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja; Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja; 9, Mengembangkan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan; 10. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higene perusahaan dan kesehatan kerja + Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja Buku Saku K3L HSE Pocket Book MEKANISME TERJADINYA KECELAKAAN, Kurangnya Penyebab Langsung 1),Perusahaan tidak ada * Tidak ada pengaman atau proteksi program * Menggunakan peralatan yang rusak 2).Perusahaan + Permukaan kerja licin, rapuh atau tajam tidak ada * Tidak ada prosedur atau SOP kerja standard + Lingkungan kerja yang berantakan 3)Tidak * Pencahayaan yang kurang atau silau mematuhi « Iklim kerja buruk (tidak ada ventilasi, kebisingan yang tinggi, peraturan dan adanya getaran) * Tidak ada APD dan pakaian kerja yang layak s | Penyebab | Kondisi yang Tidak Terjadinya | Tidak Dasar | Aman .gkungan kerja \ | yang tidak aman 4), Faktor | | Manusia ae a Kontak dengan sumber bahaya Perilaku yang Tidak Aman * Bekerja tanpa wewenang * Bekerja dengan kecepatan tinggi * Mematikan alat pengaman mesin/alat * Memakai peralatan yang tidak aman * Bekerja dengan metode yang salah © Sikap kerja tidak ergonomis © Bekerja dekat objek berputar * Bercanda, mengganggu, sembrono * Tidak menggunakan APD * Bekerja dibawah pengaruh obat-obatan dan alkohol t Adanya pekerja yang berperilaku tidak aman * Kecelakaan/ bencana tidak hanya dapat terjadi ketika situasi tidak aman atau terdapat perilaku yang tidak aman, namun dalam sebagaian besar kasus yang ada, merupakan kombinasi dari beberapa faktor ‘ Istilah lingkungan kerja disini meliputi perlatan, mesin, perlengkapan proteksi , kondisi panas, pencahayaan , atau kondisi lingkungan lainnya seperti kebisingan dil Buku Saku K3L HSE Pocket Book INVESTIGASI DAN LAPORAN INSIDEN Insiden fatality, MTC, Fire, nearmiss dan FAC yang berulang minimal 3 kali harus dibuatkan penyelidikan (investigasi), tindakan koreksi dan pencegahannya TEAM PENYELIDIKAN CLASIFICATION INJURY a (minimal) NEAR MISS Manager HSE FAC Personnel Section Section Head — dimana (Yang berulang 3 incident terjadi (Manager/ kali) Chief) Manager HSE Personnel section General Manager Section Head — dimana incident terjadi (Manager/ Chief) 1 Anggota HSE Committee Presiden Director General Manager Manager HSE Personnel Section FATALITY Section Head diana incident terjadi_ (Manager/ Chief) Tenaga ahli terkait operasi/ peralatan/ fasilitas 1 Anggota HSE Committee Building Management Investigasi kecelakaan menggunakan Wawancara saksi dan informasi metode fishbone atau SW, yaitu: =>} dati korban jika memungkinkan ¥ Tim investigasi melakukan pemetaan data dan bukti Tim investigasi melakukan analisa dan pembahasan hasil investigasi kemudian membuat rekomendasi tindakan perbaikan dan pencegahan HSE departemen/ Section melakukan verifikasi kesesuaian tindakan perbaikan dan pencegahan yang telah ditetapkan oleh tim investigasi a ‘\ a Buku Saku K3L HSE Pocket Book DIAGRAM ALUR LAPORAN INSIDEN HSE Section/ Departemen mendapat laporan incident/illhealth fae MTC (LTI 2, LTT 1 atau non LTT) atau Fatality Insiden MTC, Fatality atau Nearmiss dan FAC yang berulang minimal 3 kali harus dibuatkan penyelidikan, tindakan koreksi dan pencegahannya Insiden tersebut harus dikomunikasikan sesuai dengan bagan alur komunikasi insiden Komunikasi Internal + Laporan secara lisan dalam waktu 15 Komunikasi Eksternal + Laporan KK.2 Jamsostek dikirim ke menit disnakertrans dan jamsostek paling + Laporan insiden tertulis dalam waktu 1 lambat dalam 2 x 24 jam x 24 jam ke Head Office Pemberitahuan kepada owner + Laporan investigasi dilakukan dalam waktu 2 x 24 jam setelah incident dilakukan Dibuat HSE Alert dan dikomunikasikan ke pihak-pihak terkait (elemen pekerja) Construction Manager melaporkan ke KOA HSE alert dapat berupa: + Informasi insiden internal Dokumen laporan insiden, investigasi dan alert disimpan sebagai informasi terdokumentasi dan dimonitor tindakan perbaikannya Buku Saku K3L HSE Pocket Book MENGENAL RAMBU-RAMBU K3L BENTUK DASAR Logo/ icon >'o (2 | ‘3 PENJELASAN ARTI Bentuk bulat, dasar warna__| Tanda Larangan, putih, lingkaran merah Contoh: dengan garis 45° miring dari arah kiri atas ke bawah logo wama hitam Bentuk bulat, dasar warna_| Tanda Wajib/ biru, logo atau keterangan | prasayarat (syarat gambar/icon berwarna yang harus putih dipenuhi sebelum melakukan suatu pekerjaan), contoh: ~ Bentuk segitiga, dasar_ | Tanda waspada/ warna kuning garis peringatan (jaga hitam, dengan logo/ | _jarak aman) gambar warna hitam | contoh: - Warna dasar putih, gambar disesuaikan dengan instruksi/ bahaya yang ada disekitar rambu- rambu tersebut ay tE | Bentuk segi empat, dasar Tanda Gawat warna hijau, logo/ gambar | Darurat/ berwama putih atau Emergency, sebaliknya contoh: EES) Buku Saku K3L HSE Pocket Book Safety line/pita barikade berwarna hitam-kuning digunakan untuk membatasi area tertentu agar tidak dilewati oleh semua pekerja dikarenakan terdapat potensi bahaya disekitar sana Daa aALa aaa aw. Safety line/pita barikade berwarna merah-putih digunakan untuk memberitahu pekerja bawah area tersebut dilarang untuk dilewati sama sekali Setiap Scaffolding yang didiril an wajib diinspeksi dulu sebelum digunakan, adapun bukti inspeksi adalah dengan dipasang taggging sebagai berikut: TAGGING TAGGING HIJAU: MERAH: Menandakan Menandakan scaffolding yang scaffolding yang didirikan layak didirikan TIDAK pakai/memenuhi boleh dipakai, standar pendirian belum memenuhi scaffolding. erg standar pendirian Inspeksi rutinnya cata scaffolding. Harus pekanan dilengkapi! ada scaffolding yang tidak memiliki tagging maka scaffo tersebut belum dilaporkan ke HSE Departemen, berarti scaffol BELUM boleh digunakan Buku Saku K3L HSE Pocket Book TATA - TERTIB PROYEK 1. Semua pekerja baru harus mengikuti safety induction sebelum diijinkan masuk ke dalam proyek dan tamu wajib lapor ke security untuk diberikan safety induction visitor. 2. Semua pekerja yang masuk proyek harus menggunakan ID Card, helm dengan tali dagu, sepatu kerja, seragam kerja dan menggunakan safety belt/ safety harness jika bekerja diketinggian. 3. Penambahan pekerja baru harus diinformasikan kepada HSE Department, minimal 3 hari sebelum kedatangan pekerja baru tersebut. 4. Setiap orang atau pekerja yang keluar masuk lokasi proyek wajib diperiksa (check body), dan semua kendaraan yang keluar wajib diperiksa. 5. Semua alat dan material yang keluar harus dilengkapi dengan surat jalan yang diserahkan ke security dan mengetahui yang ditanda tangani, 6. Setiap satu minggu sekali, setiap masing-masing grup kerja harus membuat izin kerja umum (general work) dan melengkapi dengan permit tambahan (electrical work, working at height, excavation work, hot work, dan confined space. 7. Untuk pekerjaan yang menimbulkan percikan api (hot work) harus membuat izin kerja satu hari sebelum melaksanakan pekerjaan panas tersebut. 8. Pekerjaan yang berisiko: pengelasan, blender, bekerja di ketinggian, ruang terbatas (confined space), pekerjaan listrik yang bertegangan tinggi serta penggalian harus mengajukan izin kerja ke HSE Department. 9. Setiap pagi semua alat kerja (alat berat dan power tools) harus diperiksa oleh operator dan HSE inspector sebelum digunakan 10. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standard keselamatan kerja dan pekerjaan yang menimbulkan kerusakan atau pencemaran lingkungan sekitar akan dihentikan sementara. 11. Setiap pagi pki. 07.30 dan atau sore pki, 19.00 seluruh pekerja wajib mengikuti tool box meeting (TBM) — kiken yochi/ safety talk (hari Jum’at pagi). 12. Semua perwakilan subkontraktor wajib mengikuti weekly site patrol 13. Dilarang merusak, merubah/ memindahkan, dan memakai fasilitas safety untuk keperluan yang tidak seharusnya. Buku Saku K3L HSE Pocket Book 14, Setiap alat berat yang masuk ke proyek harus dilengkapi dengan surat ijin layak operasi (SILO) dan operatornya harus memiliki surat jin operasi (SIO) yang masih berlaku. 15. Dilarang merokok, makan dan minum di seluruh area konstruksi, kecuali pada tempat yang telah disediakan. 16. Jagalah kebersihan area kerja dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. 17. Dilarang menyambung listrik ke panel temporary proyek tanpa izin kepada teknisi/ mekanik yang berwenang. 18. Dilarang membakar sampah di area proyek dan dilarang menyalakan api di lokasi bahan yang mudah terbakar (tank solar, gudang, genset, dll). 19. Segala tindakan kriminal: perjudian, perkelahian, narkoba, minuman keras, membawa senjata api, pencurian, fitnah, menyebarkan isu sara, asusila dan lain-lain, maka penyelesaiannya akan diserahkan ke pihak yang berwajib {kepolisian). carmen @ Buku Saku K3L HSE Pocket Book TATA - TERTIB LALU LINTAS PROYEK 1. Setiap kendaraan yang masuk ke proyek harus mendapatkan “vehicle pass / kartu pass kendaraan’ dari security, vehicle pass harus dikembalikan saat keluar proyek 2. Semua alat dan material yang masuk dan keluar harus dilengkapi dengan surat jalan yang ditunjukkan / diserahkan kepada security atau logistic 3. Sebelum meninggalkan area proyek semua kendaraan wajib dibersihkan dari kotoran lumpur dan tanah 4. Setiap dump truck wajib menyediakan terpal untuk proteksi tumpahan tanah / tumpahan lumpur dan tanah 5. Truck mixer wajib menyediakan penutup / pelindung talang cor untuk proteksi tumpahan sisa concrete 6. Security dan safety Kajima bethak tidak mengijinkan kendaraan keluar proyek bila dump truck dan truck mixer tidak dilengkapi dengan proteksi tumpahan tanah atau lumpur serta proteksi tumpahan sisa concrete pada talang 7. Security atau safety Kajima tidak akan mengijinkan kendaraan keluar proyek bila kondisi kendaraan masih kotor, kendaraan harus dibersihkan kembali 8 Safety dan security akan memonitor jalan raya (external road) untuk memastikan tidak ada kotoran lumpur, tanah atau sisa concrete yang mengotori jalan raya 9. Bila terdapat kotoran lumpur, tanah atau concrete, pihak security harus menghubungi safety kajima agar ditindaklanjuti KENDARAAN MASUK KENDARAAN KELUAR KRU DAN PIC CLEANING RENDARAAN MEMASUKI AREA [MEMBERSIMKAN KENDARAAN, eK ———_*___. [MENURUNKAN MATERIAL ATAU MENGANGKUT MATERIAL ‘DRIVER MENUNJUKKAN SURAT JALAN KE SECURITY & LOGISTIC Buku Saku K3L en ay s 14. 15, 7. 18. 1B: Buku Saku K3L HSE Pocket Book TATA - TERTIB MESS Mess hanya diperuntukkan khusus bagi karyawan dibawah naungan PT. Kajima Indonesia. Menjaga kebersihan, ketenangan, ketertiban, dan keamanan lingkungan mess. Bertingkah laku dan bertutur kata sesuai norma sosial, agama dan sopan santun yang berlaku dalam masyarakat. Menjunjung tinggi dan menghormati harkat martabat sesama penghuni dan lingkungan mess. Menjaga kehormatan sebagai pekerja dibawah naungan PT. Kajima Indonesia Wajid menggunakan listrik, air dan fasilitas lain seperlunya. Dilarang menggunakan dan atau menyalakan obat nyamuk bakar. Dilarang merusak, merubah, menambah dan atau menggunakan sambungan listrik untuk keuntungan pribadi tanpa seizin PT. Kajima Indonesia. Dilarang memutar, mengedarkan, memperbanyak, memasang tulisan, gambar dan atau kaset-kaset yang mengandung sara atau asusila . Dilarang berjudi dalam bentuk apapun atau berbusana tidak sopan dilingkungan mess. Dilarang membawa dan atau menggunakan senjata dalam bentuk apapun dilingkungan mess. . Dilarang merokok, menggunakan dan atau mengedarkan minuman keras, narkoba dan zat adiktif lainnya. Tidak menempatkan atau menyimpan barang berharga dalam bentuk apapun dilingkungan mess selain pakaian kerja. Dilarang merubah atau menambah bangunan tanpa seizin PT. Kajima Indonesia. Dilarang melakukan atau membantu perbuatan asusila / tercela atau perbuatan-perbuatan lain yang diancam dengan hukuman pidana. . Dilarang membuat keonaran/ kegaduhan, menghina, menghasut, berkelahi, menganiaya pihak manapun dengan cara apapun. Menjaga nama baik PT. Kajima Indonesia. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dikenakan sanksi dikeluarkan dari lingkungan mess sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Jam malam pekerja yang tinggal di mess adalah sampai pukul 23.00 wib, selebihnya pekerja tidak boleh melakukan aktivitas lain di luar mess, kecuali untuk pekerja yang storing lebih dari puku! 23.00 wib. LEGEND : HE : Normal Time (08.00 - 16.00) HE |: Break Time (12.00 - 13.00 & 18.00 - 19.00) =a : Overtime NB: Siklus Jam Kerja Pekerja ini Disesuaikan dengan Proyek/ Owner Requirement Buku Saku K3L HSE Pocket Book MEKANISME INTEGRASI K3L DI DALAM AKTIVITAS PROYEK BUSINESS PROCESS ASPEK K3L Tahap 1. Perencanaan (Planning) untuk keperluan tender ~ Meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi dapat dilaksanakan dengan jaminan mutu dan K3L = Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan = Perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya Mencari sub kontraktor, kegiatan yang dilaksanakan : + Pra-kualifikasi + Dokumen Kontrak Perencanaan = Dokumen meliputi rincian kontrak anggaran untuk pemenuhan persyaratan K3L. Mengupayakan - Sesuai dengan material dari format pre- supplier yang qualification, memiliki green Lampiran PO lable/ setara dan WO disesuaikan dengan spesifikasi Subkontrantor mengisi HSE Pre- Qualification Questionnaire WO & PO dilengkapi dengan lampiran persyaratan K3L Tahap 2. Pelaksanaan (Construction Mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang , dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, sesuai dengan kontrak. Kegiatan meliputi perencanaan, pengkoordinasian, pengendalian hal-hal terkait operasional di lapangan Buku Saku K3L HSE Pocket Book Kegiatan perencanaan dan pengendalian + Jadwal waktu pelaksanaan + Organisasi lapangan + Tenaga kerja + Peralatan dan material Kegiatan Koordinasi: + Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan + Mengkoordinasikan sub kontraktor + Pihak yang terlibat adalah kontraktor, Sub Kontraktor, supplier dan instansi terkait Tahap 3. Pemeliharaan dan Kegiatan yang dilakukan adalah : + Mempersiapkan data- data pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing) + Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan Buku Saku K3L > Pelaksanaan ~ HSE Work Cycle Program K3L & Program - Seluruh pekerjaan Documentation yang dilakukan oleh | - Fotokopi UKL kontraktor utama UPL Proyek dari dan subkntraktor owner mengacu pada prosedur dan instruksi kerja K3L - Memberikan pengaruh kepada supplier agar mengupayakan pemenuhan K3L = Penanganan sampah/ limbah yang dihasilkan pada saat dan setelah proses kontruksi dengan benar sesuai dengan aturan yang berlaku Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up) - HSE performance - HSE report dalam Performance feedback meeting Report - Pada saat melakukan perbaikan, tetap mematuhi prosedural K3L HSE Pocket Book PERILAKU BERBASIS KESELAMATAN/ BEHAVIOUR - BASED SAFETY (BBS) SETIAP PEKERJA DILARANG KERAS: 1.MENGAMBIL JALAN PINTAS (Take Short Cut) Tidak mau menggunakan akses aman yang sudah cisediakan 2. BEKERJA DENGAN CEROBOH (Carelessness) Peniaky tergesa-gesa, karena kurang perimbangan, bekerja sendiran dan teralyingin cepat selessi 3.MERASA PUAS / PERCAYA DIRI YANG BERLEBIH (Complacency) Morasa yakin tdak akan colaka dengan tidak mencantokkan safety belt tidak pakai APD dengan tena, di 4,MUDAH KESAL ATAU MUDAH MARAH SAAT SEDANG BEKERJA (Being Upset / Angry) Pekerja marah atau kesal pada saat ditegur oleh supervisor atau HSE officer karena bekera tidak aman. 5. BINGUNG PADA SAAT MELAKUKAN PEKERJAAN (Distraction) “Tidak mengetahui apa yang akan dlkerjakan dan tidak mengatahui bahayanya karena kurang pengataman dan skil 6. BEKERJA DENGAN SEMBRONO/ GEGABAH (Recklessnesstasking) ‘Menjatuhican material dar atas, tidak membuat izn kerja, menempatkanv menumpuk material pada posisi yang tidak aman, membakar sampah di 7.KERAS KEPALA (Stubborn) ‘Tidak mau menerima saran dan peringatan akan bahaya dart rekan kerja, alasan, supervisor atau HSE offcer 8. MENGEJEK / MENGOLOK-OLOK (Teasing) ‘Mengeluarkan kata-kata atau borperiiaku yang merendahkan pekeria lain sehingga menimbuikan kondsi tidak aman (perkelahian, sabotase, cl) 9. PENYALAHGUNAAN (Abusing) ‘Menggant atau menggunakan alat kerja maupun wewenang yang tidak sesual dengan prosedur perusahzan 10. MENGAGETKAN ORANG LAIN (Startling) Bercanda secara berebihan dan membuat orang lain terket 11. MENGOPERASIKAN ALAT ATAU BEKERJA DENGAN KECEPATAN TIDAK AMAN (Operating and Working at Unsafe Speed) 12. MENONAKTIFKAN SAFETY DEVICE PADA PERALATAN (Making Safety Device Inoperative) 13. MENGGUNAKAN HP (SMS/TELPON) SAMBIL BEKERJA DI LOKASI YANG BERBAHAYA (Texting/ Talking On Cell Phone While Working At Dangerous Place) 14. MEROKOK SELAIN DI SMOKING AREA (Smoking at Workplace) Bagi pekerja yang sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan terkait perilaku berbasis keselamatan/ Behaviour-Based Safety (BBS) di atas maka akan dikenakan sanksi dikeluarkan dari proyek yang bersangkutan Buku Saku K3L HSE Pocket Book ALAT PELINDUNG DIRI (APD) me ans MCs) Pas HEAD AND FACE @ GUNAKANLAH APD SESUAI DENGAN POTENSI BAHAYA PEKERJAAN Buku Saku K3L HSE Pocket Book HSE WORK CYCLE Ri E 1. Tool Box Meeting (TBM) a. Waktu : setiap hari sebelum mulai bekerja selama maks. 30 menit b. Peserta : seluruh staf Kajima, DW dan subkontraktor c. Aktivitas : Morning Assembly, Penjelasan target kerja harian dan aspek K3Lnya oleh SPV dilanjutkan dengan evaluasi temuan patrol sebelumnya oleh HSE officer d. Tujuan : pekerja mengetahui hal-hal terkait pekerjaan sesuai dengan target dan aspek K3Lnya 2. Kiken Yochi Meeting a. Waktu : Senin hari sebelum mulai bekerja selama 10 menit dilakukan sesudah TBM b. Peserta : seluruh staf kajima, DW dan subkontraktor c. Aktivitas : Penjelasan detail aktivitas kerja harian per grup kerja dan aspek K3Lnya berdasarkan prinsip jempol OK d. Tujuan : pekerja mampu menjelaskan tugas dan pekerjaannya serta potensi bahaya dan pencegahannya 3. Equipment Pre-Operation Checklist a. Waktu : Setiap pagi hari sebelum mulai bekerja/ sebelum alat dioperasikan b. Peserta : dilakukan oleh operator dan diperiksa oleh HSE Inspector c. Aktivitas : Pemeriksaan komponen peralatan dan perlengkapan keselamatan (safety device) d. Tujuan : Memastikan peralatan siap digunakan/ dalam kondisi aman 4. Daily Patrol a. Waktu : Setiap hari setelah agenda TBM b. Peserta : Project management, Supervisor, QC, Logistic, FASO, QS, Drawing dan safety, termasuk perwakilan dari_masing-masing subkontraktor Aktivitas : Monitoring dan kontrol aspek mutu serta K3L pekerja d. Tujuan : Identifikasi ketidaksesuaian untuk dapat segera ditindak lanjuti oleh pihak yang bersangkutan 5. Daily Electrical Inspection a. Waktu : Setiap kali sebelum memulai pekerjaan kelistrikan b. Peserta : Supervisor M/E atau Inspector c. Aktivitas : Monitoring dan kontrol aspek keselamatan pekerjaan listrik d. Tujuan : Identifikasi kesiapan perangkat kelistrikan, bahaya area listrik di area kerja dan melakukan pengendalian/ pencegahannya. Buku Saku K3L HSE Pocket Book 6. HSE Induction a. b. 7. Pert a Waktu : Senin ~ Sabtu pagi hari setelah TBM dan siang hari setelah istirahat siang (2 kali)/ Tentative Peserta : seluruh tenaga kerja baru baik staf, DW kajima maupun subkontraktor (dari pimpinan sampai pekerja harian, termasuk security, pekerja kantin dan OB) Aktivitas : Penjelasan peraturan proyek dan aspek K3L di proyek Tujuan : seluruh tenaga kerja (staf, pekerja harian dan subkontraktor) yang akan terlibat dalam pekerjaan di proyek paham dan mampu mengikuti prosedur proyek dan K3L yang telah disampaikan ‘mit to Work (PTW) Waktu : izin pekerjaan umum dilakukan seminggu sekali maksimal diajukan pada sabtu sebelum jam istirahat siang, izin kerja khusus seperti panas, penggalian, ruang terbatas, ketinggian dan LOTO dilakukan harian maksimal sehari sebelum pekerjaan dimulai (sore hari pukul 17.00) Peserta : Supervisor dan Masing-masing subkontraktor Aktivitas : Pengajuan form izin kerja. PTW harus dilengkapi dengan JSA dan diajukan ke HSE Dept. Tujuan : monitoring pekerjaan yang akan dilakukan dan hal-hal terkait lokasi, persiapan peralatan, metode kerja, proteksi, APD, jumlah pekerja dan rencana/ waktu pekerjaan apakah sudah sesuai dengan standar kerja aman 8. Supervisi Pekerjaan a. b. Waktu : Setiap hari, waktu tentative Peserta : HSE supervisor, inspector, environment officer & paramedic Aktivitas : Pengawasan pemasangan proteksi, rambu banner dan safety device lainnya, pengawasan perilaku kerja aman, pengawasan pekerjaan dan kontrol aspek lingkungan Tujuan : Tercipta lingkungan kerja dan perilaku pekerja yang aman MORNING ASSEMBLY/ TBM KIKEN YOCHI MEETING Buku Saku K3L HSE Pocket Book Kiken Yochi Meeting Kiken Yochi Meeting (KY Meeting) adalah agenda K3L yang berlandaskan prinsip “Jempol OK" dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Setiap grup kerja membentuk lingkaran KY Meeting 2. Maksimal jumlah pekerja dalam 1 lingkaran KY Meeting adalah 20 orang dengan dipimpin oleh 1 orang leader 3. Leader bertugas memulai, meng-absen peserta, mengarahkan dan memberikan pertanyaan pada anggota lingkaran KY Meetingnya serta mengevaluasinya 4. Adapun panduan pertanyaan dan cara memulai KY Meeting sebagai berikut: a. Leader menanyakan terlebih dahulu kondisi kesehatan anggotanya b. Kemudian menjelaskan terlebih dahulu secara singkat pembagian pekerjaan c. Kemudian secara random (acak), leader menyebutkan nama anggotanya dan menanyakan hal terkait pekerjaan tersebut kepada beberapa anggota yang terpilih di hari tersebut d. Anggota lingkaran yang namanya disebut harus merespon leader dengan memberikan timbal balik berupa penjelasan target kerja, lokasi, alat yang digunakan, potensi bahaya dan pengendalian bahaya yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan tersebut Prinsip “Jempol OK" sebagai berikut: 1. Manpower a. Dalam kondisi sehat yaitu cukup istirahat, tidak ngantuk dan tidak dalam pengaruh obat/ alkohol (mabuk) b. Bisa berkonsentrasi c. Kompetensi sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan 2. Peralatan dan Perlengkapan a. Sesual dengan pekerjaan yang akan dilakukan (spesifikasinya) b. Sudah dilakukan inspeksi pre-operasi c. Pekerja mengerti cara menggunakannya d. Tidak membahayakan 3. Lokasi Kerja a. Potensi bahaya lingkungan kerja sudah dikendalikan/ terpasang proteksi 4. Metode, JSA dan Izin kerja a. Metode kerja, JSA dan Izin kerja tersedia, telah disetujui dan telah dipahami Buku Saku K3L HSE Pocket Book WEEKLY WORK CYCLE 1. HSE Talk a. Waktu : Setiap Jum’at pada saat morning assembly b. Peserta : seluruh staf Kajima, DW dan Subkontraktor c. Aktivitas: Penyampaian kinerja mingguan dan isu-isu terbaru terkait K3L d. Tujuan : Pekerja mengetahui kinerja K3L pada proyek yang bersangkutan sehingga menimbulkan semangat untuk terus meningkatkan kinerja K3Lnya serta menindak lanjuti isu-isu terkini. 2. General Cleaning a. Waktu : Setiap Jum’at setelah agenda HSE Talk b. Peserta : seluruh staf Kajima, DW dan Subkontraktor c. Aktivitas Bersama-sama membersihkan area kerja, sesuai dengan lokasi_masing-masing ditambah dengan area fasilitas umum seperti smoking area, kantin, akses dan sebagainya d. Tujuan : Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan menimbulkan kepedulian tethadap kebersihan dan kerapian area kerja 3. Physical Checking Waktu : Jum’at, dilakukan pada saat jam coffee break b. Peserta : staf kajima dan DW, subkontraktor melakukan c. _Aktivitas: Pemeriksaan tekanan darah dan berat badan d. Tujuan : Monitoring kesehatan pekerja 4. Weekly Site Patrol a. Waktu: setiap satu pekan sekali, antara Senin-Jum’at b. Peserta : PM/CM, perwakilan staf kajima, safety dan subkontraktor c. Aktivitas: diawali dengan laporan tindak lanjut hasil patrol pekan sebelumnya, dilanjutkan dengan patrol lapangan terkait mutu dan K3L kemudian ditutup dengan meeting koordinasi temuan dan rencana tindak lanjutnya d. Tujuan : Pengawasan dan pengendalian operasional pekerjaan 5. Weekly Meeting a. Waktu : setiap satu pekan sekali b. Peserta : PM/CM, perwakilan staf Kajima, safety dan subkontraktor c. Aktivitas: Pembahasan hasil temuan patrol, terkait penyebab dan tindak lanjut yang harus dilakukan d. Tujuan : Mewujudkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan rencana dan untuk membahas tindakan perbaikan berkelanjutan dari setiap temuan di lapangan 6. Daily Electrical Inspection a. Waktu : Seminggu sekali di semua area kerja b. Peserta : Supervisor M/E atau Inspector c. Aktivitas : Monitoring dan kontrol aspek keselamatan pekerjaan dan peralatan kelistrikan Buku Saku K3L HSE Pocket Book d. Tujuan : Monitoring kondisi perangkat kelistrikan, bahaya area listrik di area kerja dan melakukan pengendalian/ pencegahannya. 7. Weekly Inspection & Program 3 M (Menguras, Membersihkan & Mengelola) Pemberantasan Nyamuk a. Waktu: setiap 1-2 kali dalam sepekan b. Peserta : HSE Inspector dan pihak yang terlibat misalnya operator, FASO dsb c. Aktivitas: Inspeksi mingguan alat dan lokasi kerja, kantin, kelistrikan, MESS dan fasilitan pekerja lainnya d. Tujuan : Memastikan peralatan kerja yang digunakan dalam kondisi yang baik dan lokasi lingkungan kerja yang sehat dan aman HOUSEKEEPING Buku Saku K3L

Anda mungkin juga menyukai